Cerya Putri berusia 17 tahun, dia gadis populer di sekolahnya itu, karena kecantikan yang ia miliki dia sering di kelilingi banyak pria yang mengidolakan nya. Karena itulah Daniel Felix guru tampan berusia 27 tahun itu menolak cinta murid yang memiliki nama panggilan Cery. Ia tidak menyukai Cery karena gadis itu juga masuk pada golongan siswi bodoh.
Namun karena kegigihan Cery yang sangat ingin mempunyai suami kaya raya agar bisa merubah nasib nya dan nasib kelurganya, Cery bertindak cukup di luar batas hingga membuat Daniel semakin membencinya.
Namun kesalah pahaman yang ia buat malah semakin mudah melancarkan aksinya untuk menikahi pria idaman nya itu.
Pernikahan pun terjadi, apakah Daniel akan tergoda dengan kegigihan Cery yang ingin memiliki Daniel seutuhnya, hingga gadis itu setiap hari berani merayunya dan mengajak nya bercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCGS - Eps 24
Cery dan Daniel berjalan sambil keluar masuk toko yang ada di dalam mall, di tangan Daniel kini terdapat beberapa paperbag hasil belanjanya dengan Cery.
Tentu saja beberapa barang Couple untuk mereka berdua, walau Daniel belum tentu memakainya tapi dia tetap mengiyakan apa yang Isterinya mau.
Kini mereka berdua sudah ada di depan toko aksesoris, Daniel menggelengkan kepalanya tanda tidak mau masuk. Namun Cery tetap memaksanya dan menarik tubuh suaminya masuk.
“Lihatlah ini sangat lucu, coba pakai.” Ucap Cery sambil melepaskan topi yang di pakai suaminya dan memasangkan bando dengan bentuk telinga kelinci.
Daniel hanya diam dan menatap malas wajah Cery yang terlihat antusias, dia pun menatap wajahnya di cermin. Betapa sialnya saat dirinya mempunyai isteri yang masih ABG pikirnya. Karena dia harus mengikuti gaya pacaran anak muda.
“Lihat kesini.” Ucap Cery dia pun langsung menjepret ponselnya tepat saat Daniel menatap ke arahnya. Lalu Cery mengambil beberapa photo pagi dengan gaya yang berbeda, walau Daniel tidak berpose dan hanya nerwajah datar hal itu tidak menjadi masalah untuk Cery karena Daniel tetap tampan dengan raut wajah apapun.
“Apa kamu akan membeli barang ini juga?” Tanya Daniel sambil melepaskan bando itu dan menatap benda tidak berguna itu.
“Tentu saja, ini benda paling berharga. Karena kamu sudah mau memakainya jadi aku harus menyimpanya.” Ucap Cery saat sedang memilih aksesoris lainya.
Daniel pun lagi-lagi membayar barang-barang yang tidak berpaedah. Mereka keluar dari toko itu.
“Kita mau kemana lagi?” Tanya Daniel, karena mereka sudah menghabisan waktu lima jam hanya untuk berbelanja.
“Nonton, dan makan di cafe.” Ucap Cery setelah melihat jadwal yang tadi ia tulis di ponselnya.
“Tidak, kita lakukan lain kali. Aku ingin pulang sekarang.” Ucap Daniel.
Cery mengerucut males walaupun belum mau pulang, tapi ia ikut berjalan saat lenganya di genggam Daniel menuju parkiran.
Entah mengapa, Cery belum merasa senang walau dia sudah dapat banyak belanjaan tapi rasanya ada yang kurang.
Mereka berdua pun naik kedalam mobil, “ada apa? Kamu masih ingin kencan?” Tanya Daniel saat sudah duduk di dalam mobil, bibir Cery yang mengerucut itu di capitnya oleh jemari Daniel karena merasa gemas sendiri.
“Atau kamu menginginkan hal-hal semacam bunga dan boneka seperti yang di berikan fans mu itu?” Tanya Daniel. Mata cery berbinar dengan senyum di bibirnya sambil mengangguk-angguk.
“Tidak ada hal-hal seperti itu.” Ucap Daniel. Lalu ia melajukan mobilnya, Cery pun kembali tidak bersemangat. Sepanjang perjalanan keduanya tidak bicara sedikitpun, bahakn sampai di kediaman kedua orang tua Daniel pun Cery tidak mau berbicara lagi pada Daniel.
Cery lebih dulu masuk kedalam rumah dengan terburu-buru, tentu saja dia sedih karena sudah berharap lebih pada pria yang jelas-jelas tidak peka.
Cery bahkan tidak sadar jika di ruang tengah yang ia lewati sedang ada keluarga Daniel, ia terlalu pokus berjalan lurus untuk pergi ke kamarnya.
“Tolong simpan di kamarku.” Ucap Daniel saat para pelayan membantunya membawa barang-barang belanjaanya.
Daniel berjalan masuk kedalam rumahnya.
“Daniel,” panggil Mam Eria saat Daniel hendak melewati ruang tengah. Daniel menoleh ke arah kanan, jaraknya memang agak jauh dari tempatnya berjalan menuju tangga pantas saja jika Cery tidak menyadari kehadiran orang-orang yang ada di sana.
“Mam, kalian sedang berkumpu?” Tanya Daniel dia hendak melangkah untuk menemui kedua orang tuanya dan Mertuanya yang juga ada di sana.
Namun Cery tiba-tiba berteriak memanggil Daniel dan berlari ke arahnya. “Sayang…!” Teriak Cery.
Ia langsung meloncat mengalungkan kedua lenganya di tengkuk suaminya dan dengan segap Daniel menahan tubuh Cery agar tidak terjatuh.
“Kenapa kamu tidak bilang sayang, kalau kamu akan memberiku kejutan di kamar kita.” Ucap Cery dengan tersenyum bahagia. Dia langsung mencium pipi Kiri Daniel.
Daniel berusaha melepaskan tubuh Cery yang menggelantung manja di tubuhnya. “Tu-tunggu mereka sed—“
Cup.
“Aku tau jika kamu mencintaiku lebih dari yang orang-orang tau, karena kamu sering cemburu kan padaku?” Ucapnya sambil kembali mengecup wajahnya yang lain.
“Buktinya kamu mengajakku duluan—“ ucapanya terhenti saat Daniel memegang kepalanya an memutarkan kepala Cery ke arah Kanan dimana semua orang sedang melihat aksinya.
Cery terdiam dalam posisinya, Daniel menurunkan wanitanya yang sudah membekuk. Tidak ada suara cerewetnya lagi saat menyadari bukan hanya mereka berdua yang ada di sana.
“Cery, aduhh apa yang kamu lakukan di depan mertuamu.” Ucap Mama Rina. Dia sedikit malu dengan tingkah anaknya yang terlalu tidak memperhatikan sikapnya saat di depan mertuanya.
“Mama sedang apa di sini?” Tanya Cery bingung.
“Tnetu saja kami harus berkunjung ke rumah besan kami,” ucap Mama Rina sambil membulatkan matanya pada snag anak. Ia sangat malu dan rasnaya ingin menindas anak bungsunya, karena takut jika sikap Cery membuat kedua besanya tidak suka.
“Tidak apa-apa Jeng, wajar saja mereka masih pengantin baru.” Ucap Mam Eria. “Dan sepertinya mereka sudah boleh tinggal di Apartemen, karena sudah tidak butuh bantuan kami lagi sebagai orang tua. Iya kan Papi?” Tanya nya pada suaminya.
Mereka melarang Daniel dan Cery tinggal di Apartemen sebelum kedua pengantin baru itu saling menerima satu sama lain sebagai pasanganya. Karena dia tau jika Daniel saat itu belum sepenuhnya menerima Cery.
Saat melihat intereraksi keduanya, Mam Eria sudah yakin jika Daniel sudah menerima kehadiran Cery di hidupnya. Apalagi mereka sudah melewati malam penuh gairah bersama.
“Kalian istirahatlah, kalian berdua pasti capek karena seharian ini pergi berkencan.” Ucapnya Mam Eria tau dari Sherena karena anak bungsunya tadi mengomel saat dapat tugas dari sang kakak untuk membelikan Boneka dan Buket bunga untuk Kakak iparnya.
“Kalau begitu kami pamit dulu Mama, Papa.” ucap Daniel pada kedua mertuanya itu, mereka tentu saja menyuruhnya bergegas naik ke atas.
Papa Erwin tersenyum menatap kepergian Daniel dan Cery yang pergi saling bergandengan.
Di atas Cery kembali memeluk suaminya, “kak kenapa kamu sangat romantis.” Ucap Cery smabil memeluk tubuh suaminya.
Daniel menjauhkan wajah sang isteri dari tubuhnya dengan telapak tanganya, dia mulai kesal kalau Cery mulai menempel di tubuhnya.
“Itu hanya hal kecil.” Jawab Daniel acuh dan hendak membuka pintu kamar mereka.
“Hal kecil bagaimana? Bunga dan boneka sebesar ini?” Ucap Cery sambil membuka kamar itu. Daniel pun terkejut melihat boneka besar dan buket bunga besar yang ada di atas ranjang, bahkan hampir menutupi ranjang beras mereka.
Sudah jelas Daniel menyuruh Sherena membali boneka yang agak lebih besar dari boneka yang di berikan orang lain. Dan menyuruh Sherena membali bunga mawar merah lebih banyak dari 9 tangkai yang di berikan orang itu kepada Cery.
Tapi tidak sebesar ini juga, pikir Daniel. Pasalnya Bunga itu lebih banyak 9 kali lipat.
“Makasih sayang.” Ucap Cery.
“Iya-iya.” Jawab Daniel sambil kembali menjauhkan wajah Cery yang hendak menciumnya lagi.
aku udah baca cerita sherena sm leon 😁