NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:513.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

"Tuti jangan di suruh angkat yang berat-berat, Yah," tegas ibu mertuaku.

"Iya, Bun," jawab ayah singkat.

"Sudah sana, kamu masuk," bisik ayah pelan kepadaku, meminta masuk ke dalam rumah.

Setelah aku masuk, ibu mertua menegurku.

"Kamu jangan kerja yang berat-berat, Nak," ujar ibu mertua sambil melihat ke arah perutku yang sudah membuncit.

Aku hanya terdiam menundukkan kepalaku.

"Hari ini waktunya kamu periksa, kan?" tanya ibu mertuaku.

"Iya, Buk," jawabku lirih.

"Kamu minta antar ayahmu dulu ya, ibu tidak bisa antar, hari ini ibu sibuk sekali," ujar ibu mertuaku.

"Iya, Bu," ucapku.

"Sana siap-siap dulu, Nak," pinta ibu mertuaku.

"Iya Bu," ucapku kemudian berjalan ke kamar mandi.

"Ayah...." Panggil ibu mertuaku.

"Apa, Bunda sayang" jawab ayah melihat ke arah ibu.

"Antar Tuti periksa," kata ibu.

"Iya, Bun, sebentar lagi selesai," jawab ayah sambil menyiram bunga kesayangannya.

"Nanti lagi itu bunga, Yah," ujar ibu sedikit kesal.

Tanpa banyak bicara ayah menghentikan aktifitasnya. Setelah mencuci tangan, kemudian ayah pergi masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap mengantarku.

Tepat pukul 09.00 pagi, aku dan ayah berangkat ke tempat praktek dokter kandungan.

Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Aku pun masuk ke ruangan untuk di periksa.

"Ayah tunggu di sini ya," ujar ku menunjuk ke tempat ruang tunggu.

"Iya," jawab ayah sembari berjalan ke arah kursi di ruang tunggu.

Kurang lebih 30 menit aku di periksa oleh dr. INDAH, Sp.OG. (36).

"Bagaimana, Dok?" tanyaku kepada Dokter Indah.

"Semua baik dan normal, Bu," jawab Dokter Indah.

"Tekanan darah normal, tidak mengalami anemia," ujar Dokter Indah.

"Ibu Tuti, sebisa mungkin hindari makanan yang tinggi kadar garamnya, makanan dengan sodium tinggi, dan makanan dengan kalori atau lemak tinggi, seperti goreng-gorengan, kue yang sangat manis," terang Dokter Indah kepadaku.

"Iya, Dok," jawabku memperhatikan penjelasan Dokter Indah.

"Ada pertanyaan, Bu Tuti," tanya Dokter Indah kepadaku.

"Kalau berhubungan suami istri boleh, Dok?" tanyaku kepada Dokter Indah.

"Usia 26 minggu seperti Bu Tuti, Boleh, asalkan tidak ada keluhan seperti flek perdarahan, cairan ketuban merembes, rahim kontraksi terus menerus," jawab Dokter Indah.

"Iya, Dok," jawabku.

"Tapi ketika usia kandungan sudah mencapai tujuh sampai sembilan bulan di kurangi ya, Bu," jelas Dokter Indah sambil tersenyum.

"Terima kasih, Dok," sahutku seraya membalas senyuman Dokter Indah.

"Sama-sama, Bu Tuti," jawab Dokter Indah.

Aku pun beranjak dari tempat duduk Dokter Indah. Setelah itu aku menghampiri ayah mertuaku.

"Sudah?" tanya ayah kepadaku.

"Iya sudah, Yah," sahutku.

Kami pun pergi dari tempat praktek Dokter Indah.

Di perjalanan pulang, aku mengobrol dengan ayah mertuaku.

"Bagaimana, periksa nya tadi" tanya ayah sembari melihat ke arahku.

"Semuanya normal, Yah," jawabku.

"Syukurlah," kata ayah.

"Tadi Tuti tanya sama Dokter, Yah," ucapku kepada ayah.

"Tanya apa sayang?" kata ayah penasaran.

"Panggil sayang lagi!" seruku dengan ketus.

"Gara-gara semalam, memangnya kamu tanya apa sama, Dokter" tanya ayah penasaran.

"Tuti tanya boleh apa tidak berhubungan di usia kandungan Tuti sekarang," kataku.

"Terus apa kata, Dokter?" ucap ayah penasaran.

"Boleh, Yah," sahutku sambil tersenyum.

"Wah, Ayah senang sekali mendengarnya," kata ayah melihat ke arahku penuh dengan kegembiraan.

"Ayah," Gumam ku.

1
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
Jamayah Tambi
Apa Tuti tidak mendapat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/burung dari Sugeng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!