Hua Lian Yue Hidup di empat kehidupan. Kehidupan pertama dia menderita Di keluarga Han karena putri palsu . Dan meninggal secara hina . Di lecehkan dan di bunuh serta jasadnya di buang di hutan belantara. Semua itu terjadi setelah Dia di usir oleh kedua orang tua dan tiga kakaknya demi membela putri palsu mereka . Di kehidupan kedua , Dia menjadi putri Jendral yang di manja dan di sayang semua keluarga. Dan mati dalam peperangan. Kehidupan ketiga, Dia lahir sebagai seorang Dokter Jenius yang mati saat Laboratorium nya meledak saat dia sedang membuat eksperimen. Dan kehidupan keempatnya Dia kembali ke kehidupan pertamanya . Dan kali ini Dia tidak ingin Bodoh seperti dulu lagi. mengharap Cinta Dan kasih sayang keluarganya yang mengabaikan Dia . Dan Kini Dia ingin merubah semuanya. Dia ingin menunjukkan pada keluarga Han kalau dia baik- baik saja dan bisa hidup bahagia tanpa kasih sayang mereka. Ingin mengetahui kisa selanjutnya, kita baca Yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMBELI RUMAH
Mendengar permintaan Lian Yue, Kepala sekola Jang Bai Ming tersenyum.
"Gadis ini... walaupun terlihat Dingin dan acuh, namun masih terlihat sopan. walaupun dia sudah terbukti anak jenius, namun sikapnya tidak terlihat sombong dan Sok pintar... " ucapnya dalam hati.
"Boleh... Sebentar lagi Jam pelajaran akan berakhir juga, silahkan kalau kau akan kembali... " Ucap Kepala sekolah.
"Trimakasih Pak...." ucap Lian Yue.
Setelah berpamitan pada Kepala sekolah dan para Guru , Lian Yue segera keluar dari ruang kantor Kepala Sekolah . Dia berjalan dengan tenang menuju Kelasnya. tanpa menghiraukan pandangan dari murid-murid yang ada di dalam kelas yang dia lewati. Dan saat dia sampai di kelasnya, terlihat kelas masih menerima pelajaran. pak Jang Yun Guru Bahasa Inggris masih menerangkan di depan kelas. perlahan Dia mengetuk pintu kelas. yang membuat Guru Jang Yun menghentikan penjelasannya.
"Masuk... " ucapnya sambil menatap pintu kelas. perlahan Lian Yue membuka pintu dan masuk.
"Kau sudah kembali...? " tanya pak Jang Yun yang tahu dari mana Lian Yue.
"Sudah Pak, boleh saya duduk.. " jawab Lian Yue.
"Silahkan . " ucap pak Jang Yun. segera Lian Yue duduk di bangkunya.
Saat dia duduk di bangkunya, Li Mai berbisik.
"Dari mana... kenapa baru balik... " ucap gadis itu perlahan.
"Dari kantor... " jawab Lian Yue singkat. mereka kembali mendengarkan penjelasan Pak Jang Yun. dan tak berapa lama, terdengar bunyi bel pulang sekolah, dengan segera pak Jang Yun mengakhiri penjelasannya. dan segera pria paruh baya itu keluar dari dalam kelas setelah menjawab salam dari para muridnya .
Setelah pak Jang Yun keluar, teman sekelasnya yang sejak tadi sudah penasaran dari mana Lian Yue, Mereka segera mengerubungi Lian Yue. Mereka bertanya kemana perginya Lian Yue. hingga pelajaran hampir berakhir baru datang. Dan dengan jujur Lian Yue mengatakan kalau dia pergi ke kantor untuk meminta lompat kelas.
"Kau mau lompat kelas...?" Tanya Ketua kelas.
"benar.. aku ingin cepat masuk Universitas..." jawab Lian Yue.
"Lalu apakah kepala sekolah membolehkannya...?" Tanya Li Mai.
"Iya...setelah mereka mengujiku tadi..." jawab Lian Yue.
" Waah...sahabatku memang hebat...!" seru Li Mai gembira.
"Tapi kau akan pindah kelas dong Yue...lalu gimana dengan kami..." ucap Yang Yi.
"Benar Yue. .siapa yang akan mengajari kami jika ada pelajaran yang kami belum pahami..." ucap Tang Lin.
"Dan kita akan perpisahan Yue...apakah kau tidak sayang lagi denganku... " ucap Li Mai dengan wajah sedih.
"Kalian ini...Bukankah kita hanya berpisah saat masuk kelas saja Mai.. Kau bisa datang ke kelasku saat istirahat..kita bisa pergi ke kantin bersama..." Ucap Lian Yue menghibur.
"Benar juga apa yang di katakan Yueyue Mai... Kita tidak bisa menahan otak Yueyue agar terus bersama kita... " Ucap Yung Yi.
" Tapi kita akan kehilangan teman yang bisa mengajari kita soal yang kita tidak bisa. " Ucap Bo Yu salah satu Murid Pria di kelas itu.
"Itu bisa di atur, jika ada soal yang kalian tidak bisa, kalian beritahu aku, kirim pesan padaku, kita akan membahasnya saat pulang sekolah. Dan aku berjanji, saat ujian akhir pelajaran, aku akan belajar bersama kalian sepulang sekolah di kelas ini. Bagaimana apakah kalian setuju...? " Tanya Lian Yue.
"Beneran Yue...? " Tanya Hanzhan si ketua kelas.
"Hmm... " Angguk Lian Yue.
"Yee.. Itu ide baik Yue... Aku setuju itu. Jika nanti ada pelajaran yang sulit bagi kita, aku yang akan mengirim pesan padamu. Dan kita bisa mendapat penjelasan dari Yueyue. " Ucap Li Mai yang kembali gembira .
Akhirnya mereka sepakat dan tak jadi bersedih. Karena Lian Yue masih mau belajar bersama mereka. Setelah itu mereka segera keluar dari kelas untuk pulang. Lian Yue berjalan bersama ketiga sahabatnya. Ketika mereka sampai di parkiran sekolah, mereka berpisah. Namun sebelum langkah kaki Lian Yue pergi, terdengar suara seseorang memanggilnya. Dan mendengar suara itu, Lian Yue tahu siapa orang itu.
"Hua Lian Yue.. Tunggu....!" Lian Yue menghentikan langkahnya dan melihat pada orang yang memanggil Dia . Terlihat Sexan dan Sulyn berjalan kearahnya.
" Ada apa..? " Tanya Lian Yue datar.
"Kita pulang bersama... " Ucap Sexan sambil berjalan mendekat.
"Kak... Untuk apa kita pulang bersama Dia.. bukankah Dia bisa pulang sendiri . ! lagi pula mana bisa mengajak Dia, kita tidak bisa naik motor bertiga.. " Seru Sulyn tak rela.
"DIAM SULYN...!" Seru Sexan marah terlihat Sulyn kaget. Dia kaget karena tak pernah Sexan berkata kasar padanya. Tak lama dia berkata.
"Tapi kak...aku tidak mau naik motor dengan Dia. tidak lucu kan kalau kita naik motor bertiga. lagi pula bagaimana kalau murid sekolah ini tahu kalau dia itu..." namun ucapan Sulyn terhenti saat terdengar suara Keras Sexan.
"CUKUP..." Terlihat Sexan marah.
"He he he. .. Tidak usah bertengkar... Siapa juga yang mau pulang dengan kalian, dan ingin kembali ke rumah kalian... Aku tidak akan pernah kembali ke rumah yang bagai neraka buatku. Anggap saja aku tidak pernah ada di hidup kalian. Anggap saja kalian tidak pernah bertemu denganku. Dan akupun juga akan menganggap seperti itu..." Ucap Lian Yue tenang.
"Baguslah kalau kau tahu diri .." Ucap Sulyn sinis .
" Yue... Kau harus pulang bersamaku. Papa mencari mu..kami ini keluargamu..." Ucap Sexan tanpa perduli ucapan Sulyn.
"Keluarga..? he he he..kau katakan kita keluarga...? sejak kapan itu..sudahlah jangan bersandiwara lagi..aku sudah muak tau.. lagi pula Untuk apa aku pulang...? Untuk menerima kemarahan dari papa Dan mama kalian...? atau bersiap menerima pukulan dan hukuman dari Papa kalian. ? Apakah aku masih sebodoh dulu...aku sudah menyadari siapa aku, . Aku sudah tidak butuh perhatian atau kasih sayang kalian lagi. aku sudah lelah, aku muak.. Jadi tolong katakan pada Papa kalian kalau aku sudah tidak menginginkan menjadi anggota keluarga kalian lagi . Dan kalau Papa kalian ingin mengungkit kehidupanku selama berada di tempat kalian , Katakan saja apa yang aku katakan tadi. Katakan kalau aku sudah tidak lagi punya hutang pada kalian. katakan pada Tuan Han yang terhormat, kalau aku sudah lelah mendapat pukulan dan hukuman dari Dia..aku lelah mendengar caci maki kalian lagi. dan untuk biaya sekolah atau apapun itu, aku sudah membayarnya atau mengembalikan pada ibu kalian . Dan aku yang sudah di usir dari rumah kalian, pantang untuk kembali kesana...katakan pada kedua orang tua kalian, Agar menganggap aku tidak pernah hadir dalam hidup kalian .. bukankah itu yang selama ini ada di dalam fikiran kalian. Bukankah sudah ada Sulyn putri bungsu dalam keluarga kalian.."Ucap Lian Yue dingin. Hua Lian Yue lalu berjalan keluar halaman sekolah tanpa melihat lagi pada Sexan dan Sulyn .
Namun tanpa Lian Yue sadari, Ketiga temannya yang belum pergi jauh Dan masih berdiri tidak terlalu jauh dari tempat mereka , terlihat kaget dan tak percaya mendengar pembicaraan Lian Yue dan Sexan serta Sulyn. Mereka tak menyangka kalau Lian Yue ternyata Putri kandung dari salah satu orang kaya di kota itu. Mereka tidak menyangka kalau Sexan adalah Kakak kandung Lian Yue. Mereka menatap ketiganya dengan wajah tak percaya . Terutama pada Lian Yue yang kini menjauh dari tempat itu. Tak lama mereka melihat Sulyn dan Sexan pergi juga dari tempat itu menuju motor milik Sexan. Mereka masih melihat Sulyn yang masih cemberut dan berwajah kesal mengikuti Sexan menuju tempat parkiran. Sedangkan Sexan terlihat pergi dengan wajah sedih. Tak lama terlihat motor mereka pergi dari parkiran.
"Gilaa... Ternyata Yueyue putri dari keluarga Han... Kita tidak pernah menyangka sama sekali. .. " Ucap Yung Yi dengan wajah masih Syok melihat semua yang terjadi di depannya tadi. Gadis yang mereka anggap anak dari keluarga miskin, ternyata anak salah satu orang kaya di kota mereka. Hanya saja sepertinya mereka melihat kalau Lian Yue di abaikan oleh keluarganya. Dan kini gadis itu seperti nya keluar dari rumah besarnya.
"Aku tidak menyangka kalau sahabat kita menderita hidupnya ... " Ucap Li Mai yang terlihat matanya berkaca-kaca. Dia memang dekat dengan Lian Yue, begitu juga keluarganya. Tapi Dia tidak tahu kalau Lian Yue Putri dari keluarga Han. Yang dia tahu, Lian Yue Putri dari keluarga kurang mampu.
"Berita ini jangan sampai tersebar di sekolah kita. Cukup kita saja yang tahu. Dan kita harus bisa menghibur Yueyue... " Ucap Tang Lin dengan wajah juga sedih.
"Benar... Kasihan Yueyue kita... " Ucap Yung Yi dengan wajah sedih. Mereka akhirnya pergi dari tempat itu dengan mengendarai motor mereka. Tang Li yang berboncengan dengan Yung Yi terlihat malah mulai menangis. Sedangkan Li Mai sendiri berusaha menahan tangisannya. Dia ingin memberi tahu sang ibu yang juga sangat menyayangi Lian Yue tentang berita itu.
Sedangkan Lian Yue yang sudah sampai di Rumah kontrakan nya, Kini sudah berganti baju dan sedang makan siang . Dia makan dengan santai, seolah tidak pernah terjadi apapun tadi.
Dia makan dengan lahap. Makanan yang dia beli tadi di depan sekolah ternyata lumayan enak. Mungkin Dia akan sering beli di sana kalau dia malas memasak.
Setelah selesai makan dan membenahi rumah sebentar, Lian Yue segera memesan taksi untuk membawa dia ke tempat yang dia tuju. Hari ini dia ingin mencari tanah atau rumah di dekat Hutan yang ada di luar kota. Dia sudah mencari melalui Internet kalau ada tanah yang akan di jual di daerah dekat hutan. Hutan tersebut terkenal dengan nama hutan kabut. Sebab sepanjang Hari di hutan itu selalu di kelilingi kabut tebal. Dan Lian Yue juga mendengar kalau di dalam hutan kabut masih banyak terdapat hewan buas dan Liar. konon katanya kalau bukan orang berpengalaman dan memiliki ilmu bela diri yang tinggi, tidak ada yang berani memasuki hutan itu. karena Hewan yang ada di dalam hutan itu, benar-benar sangat buas. Hingga pemerintah memberi pagar tinggi di pinggiran hutan yang dekat dengan perkampungan. agar penduduk yang tinggal di pinggiran Hutan tersebut terhindar dari bahaya binatang buasnya. Saat Membaca tentang hutan kabut , malah membuat Lian Yue gembira sekaligus penasaran.
"Apa benar tidak ada yang berani masuk ke dalam hutan kabut ... " Ucap Lian Yue di dalam hati.
Tak lama taxi sewaan telah datang. Seorang Pria paruh baya yang terlihat ramah menjadi Supir taxi itu. Setelah menunjukkan tempat yang dia tujuh, mobil segera berjalan menuju tempat yang di inginkan Lian Yue.
"Nona... Apakah anda punya keluarga yang tinggal di daerah sana..!"Tanya Supir taxi setelah lama berdiam diri.
"Tidak pak...Saya mencari tanah yang akan di jual... " jawab Lian Yue datar.
"Maksud Nona, Nona ingin membeli tanah di tempat itu.. ?" Tanya sang Supir dengan walah kaget.
"Benar Pak..memangnya kenapa pak..?" Tanya Lian Yue.
"Apakah Nona ingin tinggal di pinggir hutan itu..? " Tanya Sang Supir lagi.
"Benar... Saya ingin membangun rumah di tempat itu . Saya ingin memiliki Rumah yang jauh dari keramaian. Orang tua saya tidak suka keramaian.." Ucap Lian Yue beralasan.
"Tapi apakah Nona tahu kalau hutan di sana terkenal dengan Binatang buasnya.. ? " Ucap sang Supir .
"Tahu pak..Tapi bukankah pemerintah telah membangun pagar kawat yang cukup tinggi... " Ucap Lian Yue.
"Benar juga sih... Tapi apakah anda tidak takut atau was-was jika tiba-tiba ada hewan buas yang lolos dari pagar tersebut.. ? " Tanya sang Supir lagi.
"Semoga saja tidak terjadi pak.. Saya hanya ingin menuruti keinginan orang tua... "Ucap Lian Yue.
"Ternyata anda anak yang berbakti Nona... Kalau begitu saya punya teman yang memiliki tanah dan rumah di daerah sana. Saya mendengar dia ingin menjualnya. Sebab orang tuanya ingin ikut tinggal di dalam kota... " Ucap Pria itu.
"Beneran pak..?Apakah Bapak bisa memperkenalkan saya pada teman Bapak. "Tanya Lian Yue antusias.
"Tentu saja Nona.. " jawab sang Bapak.
"Kalau sekarang apakah bapak bisa membawa Saya menemui teman bapak...?" Tanya Lian Yue .
"Baiklah Nona...tapi Saya akan mencoba menelfon dia dahulu... Apakah tanah dan rumahnya sudah terjual apa belum dan apakah kita bisa menemui Dia... " Ucap Supir taxi tersebut.
Lalu Bapak supir taxi tersebut segera menepikan kendaraannya. Terlihat sang Supir sedang menelfon. Tak berapa lama terlihat Dia sedang berbicara dengan seseorang tentang tanah yang di maksud Dia tadi. Lima menit kemudian, Dia telah menutup telfonnya dengan wajah gembira.
"Non.. Anda beruntung, Rumah dan tanah milik teman saya belum laku, jadi apakah anda ingin saya mengantar anda kesana...? " Ucap Pria paruh baya yang berwajah ramah itu dengan sopan.
"Tentu saja pak..kita langsung saja kesana... " Ucap Lian Yue gembira.
"Baiklah Nona , Saya akan membawa anda ke sana..." Mereka pun segera pergi dari tempat itu. tiga puluh menit kemudian, mereka telah sampai di kawasan daerah pinggiran hutan. Lian Yue bisa melihat kalau hutan yang terlihat dari dalam mobil yang Dia kendarai terlihat memang berkabut. hari sudah semakin panas, tapi hutan itu masih terlihat berkabut tebal . seolah menyimpan banyak misteri di dalamnya.
"Apakah hutan itu yang di katakan hutan kabut Pak...?" tanya Lian Yue.
"Benar Nona...apakah anda masih ingin memiliki rumah di dekat hutan itu.. ?" tanya sang Bapak.
"Sangat Pak...saya sangat ingin memiliki rumah di dekat hutan itu.." ucap Lian Yue. Mendengar ucapan Lian Yue, sang supir taksi hanya bisa geleng kepala. Mobil masih terus melaju. dan lima menit kemudian, mereka berhenti di depan pagar sebuah rumah yang terlihat cukup besar. Melihat rumah itu, Lian Yue bertanya.
"Apakah rumah ini yang akan di jual pak..?" Tanya Lian Yue dengan wajah terkejut. sebab rumah ini tergolong rumah mewah.
"Benar Nona... Inilah rumah teman saya... " Ucap sang Bapak.
"Waaa... Ini sih bukan rumah pak... Tapi sebuah Vila...apakah pemilik rumah ini orang kaya pak. " Ucap Lian Yue.
"Dia seorang pedagang sukses. Dulunya mereka tinggal di sini, tapi beberapa tahun lalu, sahabat Bapak yaitu Putra tunggal mereka , telah membangun rumah di kota. Dan Karena Dia tidak ingin Kedua orang tuanya tinggal sendiri di daerah ini , karena itu Dia ingin membawa mereka berdua tinggal di kota . itulah sebabnya Rumah ini di jual Non.. " Ucap sang Bapak.
"Tapi apakah harga rumah ini tidak mahal Pak... Sebab rumahnya terlihat mewah dan luas. . " Ucap Lian Yue sambil menatap rumah besar di depannya.
"kita lihat saja dulu Non ...diapa tahu harganya agak murah, sebab dia ingin segera membawa kedua orang tuanya pindah. Sedangkan mereka tidak mau pindah kalau Rumah ini masih belum terjual. . " Ucap sang Bapak menjelaskan .
"Nanti bapak ikut kedalam juga ya pak..sekalian menunggu saya.. biar nanti saya akan membayar dua kali lipat pak.. " kata Lian Yue.
"Baik Non... " ucap Pria paruh baya tersebut.
Lalu sang Bapak turun dari mobilnya dan mendekati penjaga rumah itu. Terlihat beliau berbicara dengan sang penjaga. Dan tak lama sang penjaga membukakan pintu gerbang rumah ruma. Bapak Supir tadi segera kembali Dan masuk kedalam mobil. Mereka segera masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Sampai di halaman Rumah, seorang pelayan Pria membawa mereka masuk kedalam Rumah tersebut. Ketika sampai di dalam ruang tamu Villa , pelayan mempersilahkan mereka duduk Dan menunggu sang pemilik rumah. Dengan tenang mereka duduk di ruang tamu. tak berapa lama seorang pelayan perempuan menyajikan minuman Dan makanan kecil. lalu kembali masuk kedalam rumah. Tak berapa lama, terlihat sepasang suami istri yang sudah tua, keluar dari ruang dalam. mereka tersenyum dan berkata
"Maaf Nak, telah menunggu agak lama.. bapak tidak tahu kalau kalian akan datang.." ucap sang Kakek sambil tersenyum ramah dan duduk di depan mereka bersama sang istri.
"Salam paman Kang...tidak masalah...kebetulan saya membawa penumpang yang ingin mencari rumah di daerah sini. .." ucap Bapak Supir taxi yang membawa Lian Yue. Sedang kan Lian Yue menunduk memberi salam
"Oo..ternyata saudara Jang.. Lama tidak jumpa Apa kabar nak..?" Tanya Pria tua yang ternyata akrab dengan Bapak supir taxi yang bernama Jang tersebut.
"Baik Paman..." jawab supir taxi yang bernama Jang tadi dengan sikap sangat ramah. Pria ini terlihat sangat menghormati Kakek dan Nenek tua yang ada di depan mereka.
" Ayo silahkan di minum dulu minumannya. .." ucap sang Kakek ramah.
"Trimakasih Paman.. "
"Trimakasih kek....."Ucap pak Jang dan Lian Yue hampir bersamaan . Demi menghormati sang pemilik Rumah, mereka mengambil cangkir minuman di depan mereka. lalu sedikit meminum teh yang di suguhkan . Dan tak lama sang Istri pamit masuk ke dalam rumah setelah menyapa mereka berdua.
" Apakah kau yang ingin membeli rumah ini , Nak Jang ...? " Tanya Kakek tersebut setelah mereka berdua selesai minum.
"Bukan Paman...Tapi Nona ini. Dia mencari rumah dan tanah untuk orang tuanya . Dia ingin membeli rumah yang ada di sekitar sini. Dan saya ingat kalau Kang Min ingin menjual rumah ini. Akhirnya saya menunjukkan rumah ini pada Dia paman.. " Terang Pak Jang pada sang Kakek yang bermarga Kang tersebut.
"Apa benar yang di katanya Saudara Jang tersebut Nak..? " Tanya kakek Kang pada Lian Yue.
"Benar Kek... Saya ingin membeli rumah di sekitar sini. Daerah sini terlihat sepi tapi segar dan indah. ..Dan orang tua saya ingin hidup tenang. karena itu saya mencari rumah di sekitar daerah ini.. " Jawab Lian Yue
"Apakah kau tahu tempat ini nak... Tempat ini memang indah dan udaranya segar, tapi kau tahu keganasan hutan di belakang sana. Dan kebetulan sekali tanah milik kakek ini berbatasan langsung dengan hutan tersebut .. " Ucap sang Kakek dengan wajah menatap Lian Yue lembut.
"Saya sudah mendengarnya Kek.. Bukan kah hutan kabut ini terkenal dengan keganasan hewan nya. Dan juga selalu di selimuti kabut setiap waktu. membuat siapapun akan muda hilang jika masuk kedalam hutan itu . tapi semua itu tidak membuat Saya takut kek . Malah saya sangat penasaran dengan cerita tentang hutan itu ..." Jawab Lian Yue.
"Dasar anak muda sekarang... bukannya takut, malah tertantang. Baiklah nak...kalau kau sudah bertekad untuk membeli rumah ini. silahkan saja.. Hanya kakek memberi saran, kau harus mempertinggi pagar yang langsung ber batasan dengan Hutan. Sedangkan soal harga, kau bisa menanyakan pada Putraku..." Ucapnya sambil menatap Lian Yue lembut . terlihat ada senyuman tipis di bibir Pria tua yang terlihat masih gagah tersebut .
"Baik , saya tahu itu Kek... " Jawab Lian Yue yang mulai menyukai pria tua itu.
Tak berapa lama putra kakek Kang yang bernama Kang Min datang juga. Dan kebetulan sekali sang Nenek kembali keluar dan duduk di sebelah sang suami. ternyata Putra sang Kakek yang bernama Kang Min tersebut juga ramah. Negosiasi rumah tersebut berjalan lancar. Dan akhirnya Rumah besar tersebut bisa Lian Yue beli juga dengan harga yang lumayan murah . Harga tersebut kata pak Jang termasuk paling murah. Mungkin karena terlalu Lama lakunya. mungkin peminatnya tidak ada karena berbatasan dengan hutan kabut. atau mungkin juga karena Tuan Kang Min terburu-buru membawa kedua orang tuanya pindah ke kota.
"Seandainya rumah ini berada di tempat lain, mungkin harganya milyaran..." ucap pak Jang perlahan.
Kesepakatan segera tercapai setelah Lian Yue melihat keadaan seluruh rumah dan Luas tanah. Dan ternyata tanah dibelakang rumah tersebut sangatlah luas. Ada kebun buah yang terdiri dari beberapa macam pohon buah- buahan dan ada juga kebun sayur. Di belakang rumah terdapat kolam ikan. Dan saat mereka melihat pagar pembatas rumah dan hutan, terdengar suara Xiao Bai.
"Tuan....tempat ini penuh dengan energi dan mana...ini sangat cocok untuk kita Tuan..." Seru Si Phoenix Dari dalam Ruang Dimensi.
"Kau menyukainya...?" Tanya Lian Yue menggoda.
"Tuan...tentu saja saya sangat suka. Dan kita bisa pergi menjelajah hutan itu..." Ucap Suzaku dengan suara gembira.
"Baiklah kita beli rumah ini.. " Kata Lian Yue.
Di samping rumah terdapat taman bunga yang penuh bunga mawar dan beberapa macam bunga lainnya juga ada di sana. Dan yang membuat Lian Yue suka pada taman tersebut adalah , di tengah taman terlihat bunga sakura yang sedang berbunga lebat. Hingga membuat tanah di sekitarnya berwarna merah muda karena bunganya berguguran.
"Benar-benar indah .. " Ucap Lian Yue dalam hati.
Mereka lalu melihat isi rumah tersebut. Rumah itu berlantai dua. Lantai dasar terdiri dari tiga kamar, sedangkan lantai dua terdiri dari dua kamar . Dapur ada dua macam. Dapur utama Dan dapur yang ada di belakang rumah utama. Dan di depan dapur ada tiga kamar lagi. Mungkin ini kamar kusus untuk pelayan.
Setelah kesepakatan tercapai, dan kapan mereka akan Menempati rumah tersebut, Lian Yue segera kembali ke kota. Lian Yue akan pindah kerumah itu satu bulan lagi. Dan sebelum dia pindah, Dia ingin mengisi rumah itu dengan beberapa perabotan rumah tangga.
Dari kota ketempat itu, ditempuh kurang dari 45 menit saja. Itu kalau kita menaiki mobil. melihat kenyataan itu, Lian Yue bertekad ingin membeli mobil untuk alat transportasi mereka . Setelah nanti rumah telah terisi , barulah Lian Yue akan menjemput sang Ayah. Beberapa hari yang Lalu, Dia sudah membayar seseorang untuk melihat keadaan Ayah Dan ibu Angkatnya. Dan katanya mereka berdua dalam keadaan baik-baik saja . Hanya saja mereka terlihat tua Dan berwajah murung. Melihat foto yang di tunjukkan oleh orang yang dia bayar, tanpa terasa air mata Lian Yue jatuh ke pipinya . Foto itu menunjukkan keadaan mereka yang sedang duduk didepan Rumah dengan wajah terlihat muram. Karena itulah Lian Yue berusaha cepat membeli rumah tersebut.
Sesampainya di rumah kontrakan kembali, hari sudah menjelang malam. Lian Yue segera turun dari mobil pak Jang setelah membayar Paman Jang tiga kali lipat ongkos yang harus dia bayar. Dan juga sedikit bonus untuk pria paruh baya tersebut. Saat menerima uang berlebih dari Lian Yue, paman Jang sampai hampir menangis. Sebab katanya uang itu untuk berobat anaknya yang sakit.
"Memangnya Putra pak Jang sakit apa...? tanya Lian Yue .
"Sejak kecil Dia memiliki penyakit Lever Non..." jawab Pak Jang dengan wajah murung. Mendengar itu, Lian Yue memberi dua Pil ramuan penyembuh pada Paman Jang. Tentu saja melihat pil itu air mata yang hampir keluar, akhirnya benar-benar lolos keluar.
"Nak Yueyue...kau baik sekali...Bapak tahu kalau pil ramuan ini harga satu pil saja sangat mahal. dan sekarang kau malah memberikan Dua pil. apakah kau tidak merasakan rugi..." tanya pria paruh baya itu dengan air mata bercucuran.
"Tidak masalah Pak...menolong sesama manusia tidak di lihat dari harga barang yang di berikan Saya tidak masalah memberi pil tersebut pada bapak.. berikan satu butir saat bapak pulang nanti. dan tiga hari lagi baru pil satunya..." ucap Lian Yue.
"Trimakasih Non Yueyue...suatu saat jika Non Yueyue membutuhkan tenaga bapak , telfon saja bapak, bapak pasti akan datang.. " Ucap Pria paruh baya itu dengan wajah Haru .
"Baik Pak... Kalau begitu Yueyue minta Nomer Ponsel Pak Jang ... " Ucap Lian Yue.
Mereka pun saling memberi Nomer telfon mereka. Barulah setelah itu Paman Jang Pergi dari halaman rumah kosan Lian Yue.
udahan dulu ya... 🪻🪻🪻
Bersambung
yg ga sadar di peralatan sama si syuln nah lama2 sadar maka nya otak di pake jgn ga di pake otak nya malahan taruh di dengkul... ckkk cinta sungguh membuta kan mata dan hati nurani ckkkkkkk ... sungguh munafik bangettt ... sadar woiii maka nya sadar tobat kek Yo lan kl ga aib mu di bongkar habis semua sama yue² mampus kau ntar