NovelToon NovelToon
AMBISI SANG ANTAGONIS

AMBISI SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Pelakor / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Angst
Popularitas:366.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Di malam pertunangannya, Sahira memergoki pria yang baru saja menyematkan cincin pada jari manisnya, sedang bercumbu dengan saudara angkatnya.

Melihat fakta menyakitkan itu, tak lantas membuat Sahira meneteskan airmata apalagi menyerang dua insan yang sedang bermesraan di area basement gedung perhotelan.

Sebaliknya, senyum culas tersungging dibibir nya. Ini adalah permulaan menuju pembalasan sesungguhnya yang telah ia rancang belasan tahun lamanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah sosok Sahira hanyalah wanita lugu, penakut, mudah ditipu, ditindas oleh keluarga angkatnya? Atau, sifatnya itu cuma kedok semata ...?

"Aku Bersumpah! Akan menuntut balas sampai mereka bersujud memohon ampun! Lebih memilih mati daripada hidup seperti di neraka!" ~ Sahira ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASA : 35

Tujuh bulan sebelum tragedi berdarah di hotel milik keluarga Wiguna, dan tidak lama setelah kabar kecelakaan keluarga Alamsyah yang menewaskan kepala keluarga, serta putra mereka mengalami kebutaan. Kondisi Maheswari menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.

Eswa mulai merespon, mampu menanggapi obrolan sang kakak dan ketiga anak kecil berumur 9 tahun. Yakni, Sahira, Anggara, Adisty.

Gadis belia yang sudah dewasa dan bergelar ibu itu terlihat lebih hidup, tatapannya berbinar tak lagi hampa. Sering mengajak kliennya bercanda sembari melukis mereka.

Ya, dalam dunia yang diciptakan oleh Eswa. Dia berprofesi sebagai seorang desainer dan pelukis hebat. Ketiga penerus Pangestu berperan menjadi klien, menyewa jasa Maheswari.

Ide itu berawal dari ketidaksengajaan, kala Selina mengajari ketiga anaknya memanggil Mama kepada Eswa. Namun, tanggapan sang adik diluar dugaan, dia mengamuk, membanting barang.

Selina sangat sabar, mencoba cara lain. Paham akan bakat dan impian adik semata wayangnya, dia mengganti dengan sebutan ‘Ibu Eswa’. Memberi pengertian kalau panggilan itu biasa ditujukan untuk wanita karir, dan hal tersebut sukses.

Di umur tujuh tahun, untuk pertama kalinya Sahira tidak lagi diam-diam menatap sang ibu dari kejauhan. Dia bisa mendekat, mengelus telapak tangan, mengusap kulit wajah, sesekali berpura-pura tak sengaja memeluk wanita yang telah melahirkannya ke dunia.

Hubungan yang terjalin antara Maheswari dan ketiga pewaris harta Pangestu itu sangat unik, terlebih Anggara. Si biang rusuh, penyemarak suasana.

***

Perubahan signifikan Maheswari, berhasil menghidupkan lagi suasana rumah mewah Pangestu, seluruh pekerja senangnya bukan main, jemari mereka ikut mengekspresikan rasa bahagia.

Tanpa disadari, akan ada badai besar menunggu diujung kisah, siap memporak-porandakan.

Sahira lebih ceria, dia bersemangat menyambut hari, setiap pagi akan menunggu ibunya di depan kamar, mengajak sarapan bersama, jalan-jalan, menawarkan diri menjadi model untuk dilukis.

Bukan anggota keluarga Pangestu yang bodoh, tetapi Maheswari terlalu pintar berakting. Berhasil mendapatkan kepercayaan, bepergian keluar dari sangkar emasnya.

Seorang sopir wanita selalu mengikuti kemanapun sang nyonya, mengantar terapi, tetapi tidak diperbolehkan ikut masuk.

Eswa berhasil mengecoh pengawal sekaligus sopirnya. Diam-diam dia melakukan tes, apakah kornea nya cocok dengan Thariq Alamsyah, remaja yang tujuh bulan lalu mengalami kebutaan akibat kecelakaan hebat.

Hasilnya seperti diharapkan. Langsung saja Maheswari menandatangani surat perjanjian menjadi pendonor.

Detik-detik terakhir, Eswa menulis surat untuk para orang tersayangnya, termasuk Sahira. Dengan berlinang air mata, ia menarikan tinta hitam diatas kertas putih.

    Teruntuk Sahira Pangestu. Hanya ini yang bisa Ibu Eswa lakukan. Kendatipun hadirmu melalui cara yang tak benar dan sangat Ibu benci, tetapi tidak dengan sosokmu. Kau sama sekali tidak bersalah.

Nak … Ibu titip bagian berharga milik ibu kepada seseorang yang tepat, gunakan dia untuk menuntaskan sakit hati, dendam, ambisi, agar Sahira terbebas dari jurang penderitaan tak bertepi.

Keluarga Wiguna begitu berambisi ingin berbesan dengan keluarga Alamsyah. Bantu mereka mewujudkan impian itu, lalu hancurkan sampai akar-akarnya. Sebagaimana dulu Iblis itu menghancurkan kebahagiaan Pangestu tanpa sisa. ~ Dari Ibu Eswa ~

Seminggu kemudian, Maheswari ditemukan tidak berdaya di kamar hotel terkutuk, bersimbah darah. Sebelumnya dia sempat menghubungi pengawalnya. Penyelamatan pun tiba, belum terlambat, Eswa masih bernapas.

Namun saat tiba dirumah sakit, ia meregang nyawa. Salah satu dokter memberitahukan perihal dokumen penting, termasuk surat masih tersegel.

Sahira membaca tulisan ibunya, tangannya bergetar, bahu gemetaran, dia kehilangan separuh jiwanya.

Ternyata Maheswari tidak pernah sembuh, perubahan sikapnya cuma kedok semata demi menutupi rencana besar. Mentalnya telah hancur, harga diri lenyap, jati diri terbunuh.

Dia memilih pergi daripada hidup menjadi kelemahan untuk sang putri, seumur hidup Sahira akan dicap anak haram, hasil perkosaan, dan Eswa tak bisa membiarkan hal itu terjadi. Satu-satunya jalan, membuka gerbang bagi Pangestu menuntaskan dendam tertunda, dikarenakan kondisinya yang gila.

Kafka mengurus segalanya, meminta kepada Ayda, agar menghargai privasi keluarga Pangestu, dengan tidak mencari tahu lebih dalam lagi tentang si pendonor. Ibunya Thariq hanya diberi nama Pangestu sebagai dewa penolong putranya.

Setelah masa penyembuhan, dan Thariq Alamsyah dapat melihat lagi. Dia langsung membuat tato sebagai pengingat sosok mulia.

Semenjak itulah Ayda menjadi donatur terbesar dan tetap panti asuhan 'Ibu Ayu'.

***

“Bila berbicara tentang sepadan, maka takkan ada kita temui hal tersebut di kisah kelam Ibu Eswa. Mati pun seorang Sigit Wiguna, tetap tak imbang.”

Sahira mendongak, ia duduk di bangku panjang dibawah pohon pinus. Memandang makam ibunya, lalu kakek, nenek, dan para buyutnya.

Hutan pinus buatan yang luasnya ribuan meter, adalah tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga Pangestu.

Mendiang Zainal memilih tempat ini dikarenakan hawa sejuk, cocok untuk tanaman bunga tumbuh subur. Ibu kandung dan mertuanya sangat menyukai bunga, begitu juga dengan istrinya.

“Sahira, sepertinya Thariq tulus, perasaannya murni untukmu. Aku melihat betapa paniknya dia kala membopongmu tempo hari, tidakkah kau_”

“Aku terlahir bukan untuk mencintai apa lagi menanggapi hal romansa seperti itu. Namun, merampas semua yang disukai, dibanggakan oleh Sigit Wiguna, dan Widya Mandala. Menghancurkan hati anak emas mereka, Arimbi Wiguna!" sela Sahira, nadanya tegas penuh keyakinan.

“Ya kau benar. Kita sudah sampai sejauh ini, tinggal menunggu kehancuran yang sudah didepan mata. Walaupun nantinya Thariq murka, tapi dia tidak kuasa membalas, dikarenakan ada hutang mata.” Adisty mengangguk.

“Itulah tujuan Ibu Eswa. Dia menginginkan kita memanfaatkan Thariq, karena keluarga Alamsyah adalah lambang keangkuhan Wiguna. Iblis laknat itu sangat berambisi mengikat hubungan lebih erat lagi melalui pernikahan Arimbi. Tanpa dia sadari sedang menggali kuburannya sendiri." Sahira terkekeh kecil.

.

.

Dua hari kemudian.

Kendaraan roda empat dipacu dengan kecepatan di atas rata-rata. Buku-buku jari memutih mencengkram kemudi, rahang mengetat, tatapan tajam menghunus.

Cit!

Suara decitan ban terdengar nyaring beradu dengan paving blok berdebu.

Tin!

Tin!

“Astaga. Lama-lama mati muda aku, gak penghuni rumah, kerabat, bahkan binatang peliharaan keluarga Wiguna, gila semua!”

Tono mengumpat, mulut terus memaki seraya membuka pintu gerbang. Sedikit menunduk seraya mata menyipit, melirik. 'Habislah kau Belalang sembah.'

Brak!

Thariq Alamsyah membanting pintu mobil. Baru kali ini sosok yang dikenal tenang, tak mudah terprovokasi, terlihat murka. Lengan kemejanya ditarik hingga siku.

Damar berjalan tepat dibelakang sang tuan, membawa map tebal.

"Arimbi! Keluar kau!"

.

.

Bersambung.

1
Mommy'ySnowy 💕
ouhh alamsyah murka krna sahira pke KB?
jd knpa bsa mual2,dn d prjelas sma anggoro itu kehamilan?/Doubt/
Mommy'ySnowy 💕
anggaraa kau itu titisan siapee? tau begituan bljar dr manee?🤦‍♀️😂😂🤣🤣🤣
jumirah slavina
sukuriiinnnnnn 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
harus tiap jam biar si kecebong bisa berenang dengan aman menuju 10 bulan kurang...🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
kan kan kan,,, tapi kalo.ngelawan emang lebih enak sih...🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
sadar diri perlu ya🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
hhuuuuaaaaaaa Torik kerennnnnn...

Aku padaKuuuuuuu.....

readers : Aku padamu Jum... bukan pada'ku...

pokoke Aku padakuuuuuuuuu

Jumi : klo Aku pada'mu tar Bang Agam minta cerai lagi., gak akh...


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
laaaaahhhh trus sahira huek huek kenapa... kembung doank...
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
damar mana woy... harusnya pawang adisty di masukin juga...
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
karna terlalu banyak denger ocehan si arimbi jadi gila si tono...🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
astagfirullah... manukmu mabur...🤭🤭🤭🤭🤭
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
bukan,,,,, dia cuma anak.mungut dijalan trus di jadiin kembaran adisty...🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
kamu juga anaknya kafka plus satu ari ari sama anggora...🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
tinggal bilang HAMIL susah amat deh.. 🤣🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝑻𝒉𝒂𝒓𝒊𝒒 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒊𝒓𝒂 👏👏
Zeliii... S
Bang Thariq... gak sabar pen punya dedek bayi ya... biar lebih mengikat sahira... 🥰🥰🥰😘
Zeliii... S
Teparlah tuh rubah licik... 3-0...🤪🤪🤪🤪🤪
Zeliii... S
hihihi... Sahira gak sinkron badan sama pikiran nya... 🤣🤣🤣🤣🤣
Fera Susanti
3X sehari ath Thor up nya kayak minum obat🤭😬
Sulis Agustin
karya selalu q tunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!