Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adrian Wijaya
Kegelapan dan kesunyian di sebuah gang di ibukota tiba tiba berubah menjadi pekikan bahkan ringisan dari beberapa orang yang sedang berkelahi
"Rian, awas di belakang Lo" pekik Hendra melihat seseorang mencoba menyerang Adrian dari belakang
Bugh... Bunyi lemparan balok kayu yang di tujukan pada orang yang menyerang Adrian dari belakang
"Makasih Dala" ucap Adrian yang sedang sibuk memukuli tiga orang yang menyerangnya
Saat pulang dari rumah Angga tiba tiba saja Adrian, Hendra, Mandala dan Samuel di serang lima belas orang yang memakai masker, mereka menyerang dengan menggunakan berbagai macam senjata tumpul seperti balok kayu dan juga tongkat bisbol
"DRA, Lo bantuin Adrian aja, gue bisa atasin yang ini" ucap samuel karena melihat Adrian di keroyok lebih banyak orang di banding mereka
Krak... Bugh... Bugh... Suara tulang yang patah di sertai pukulan bertubi tubi terus di layangkan pada para penyerang itu, salah satu dari mereka mencoba lari keluar dari gang itu tapi langsung di kejar oleh Adrian
"Kalian cari tahu siapa mereka, gue mau kejar orang itu, sepertinya dia bos mereka" perintah Adrian pada taman temannya karena semua penyerang sudah tumbang hanya tinggal satu yang kabur
"Hati hati Rian" teriak Mandala saat Adrian mengejar penyerang yang kabur
"Buka masker mereka DRA" ucap Samuel dan merekapun membuka masker penyerang penyerang itu
"Oh... Ternyata kalian, geng Red Snake" ucap Mandala mencibir
"Mulai berani lawan geng kita rupanya" ucap Hendra terkekeh
"Kami pasti akan menghancurkan geng kalian" ucap salah seorang penyerang yang sudah babak belur itu
"Susun rencana yang baik dulu, terus cari anggota yang solid, dan yang paling penting jangan songong kalau kemampuan kalian itu masih nol" ucap Mandala sinis
"Si Adrian nggak apa apa kan kita lepas sendiri?" Tanya Samuel khawatir
"Dia bahkan bisa habisin mereka semua sendirian" jawab Hendra dan membuat para penyerang itu terkejut
"Kaget kan Lo pada, kalau kita aja bisa lumpuhin kalian gimana sama kekuatan pemimpin kami" ucap Mandala menyeringai
"Dark Dragon itu bukan cuma geng anak ingusan yang sengaja di buat buat gaya gayaan, kami membuat geng ini dengan penuh perjuangan untuk menjaga kesetiaan, kekompakan bahkan persaudaraan antar anggotanya" ucap Hendra menjelaskan dan membuat para penyerang itu tertunduk malu
.................
Adrian masih mengejar seseorang yang lari dari perkelahian tadi
Wuss...... Bugh.... Brukk
Adrian melempar pria itu dengan sebuah balok kayu yang tergeletak dan membuat pria itu terjatuh. Kesempatan itu dia gunakan untuk segera menangkapnya
"Lo tadi paling semangat nyerang gue, tapi setelah anak buah Lo kalah Lo malah kabur ninggalin mereka" ucap Adrian yang sekarang sedang menindih badan penyerang yang sudah tergeletak itu
Sret
Adrian membuka masker yang di pakai lelaki itu
"Jadi Lo yang udah cari masalah sama Dark Dragon!" Pekik Adrian saat membuka paksa masker yang di gunakan lelaki itu
"Iya gue! Gue nggak suka nama geng Lo terus di sebut sebut murid disekolah gue" jawab pria tersebut yang bernama Badrun
"Itu karena geng Dark Dragon terkenal dan banyak disukai orang" jawab Adrian cuek
Badrun mencoba mendorong badan Adrian dan menyerangnya, tapi tangannya langsung di tahan oleh Adrian dan balik memukul Badrun dengan keras
Bahkan Badrun terlihat sudah kelelahan, saat Adrian hendak memukulnya lagi tiba tiba sebuah tas menghantam kepalanya dan membuatnya terjatuh
Bugh
"Lo apain tetangga gue!" Pekik seorang perempuan berambut pendek sebahu dengan tinggi sekitar 158cm melempar tasnya ke arah Adrian
"Lo nggak apa apa kan bang?" Tanya perempuan tersebut
"Nggak apa apa Sar, dia tapi nyerang gue" jawab Badrun berbohong
"Siapa kamu, sebaiknya kamu pergi dan jangan campuri urusan kami" ucap Adrian mencoba sabar meski sudah di lempar tas oleh perempuan itu
"Nggak bisa gitu dong, dia ini tetangga gue, jadi urusan dia urusan gue juga" ucap perempuan itu lantang
"Badan gue sakit semua Sar, dia hajar gue dan coba malakin gue" ucap Badrun berbohong lagi dan membuat perempuan tersebut emosi
"Lo tukang palak!" Pekik perempuan itu lalu maju dan menyerang Adrian
Adrian terus menangkis setiap pukulan dan tendangan yang dilayangkan perempuan itu dengan lumayan sulit, karena ternyata perempuan itu juga menguasai ilmu beladiri diri yang sangat cepat dalam gerakannya
Bugh.... Adrian terkena pukulan tepat di bagian Bibirnya
"Ayo maju, jangan remehin gue, gue ini meski kecil imut dan cantik tapi gue ini ahli beladiri juga" ucap perempuan itu sombong dan membuat Adrian emosi
"Gue nggak mukul perempuan" jawab Adrian dingin
"Ya udah, gue bawa si Badrun pulang ya, Lo pulang juga sana" ucap perempuan itu cuek
Adrian menarik nafasnya dalam mencoba menahan emosinya dan pergi dari sana
"Semoga gue nggak ketemu lagi sama cewek rese kayak Lo" guman Adrian sambil menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya
"Lo tuh ya, kapan tobatnya, kalau gue nggak lewat tadi, Lo pasti udah di hajar sampe pingsan" pekik perempuan tersebut sambil menjewer telinga Badrun
"Ampun Sari, nggak usah di jewer juga kuping gue, cukup nyak gue aja yang lakuin itu" pekik Badrun kesakitan
"Cepetan pulang" pekik perempuan tersebut
...................
Adrian kembali ke gang sepi tempat teman temannya menunggunya
"Ko Lo sendiri Rian, dia kabur?" Tanya Hendra bingung
"Dia si Badrun dan gue yakin dia nggak akan ganggu geng kita lagi" jawab Adrian dengan wajah kesal
"Ini kenapa?" Tanya Mandala memegang sudut bibir Adrian dan menekannya cukup keras
"Aws.. Sakit Dala!" Pekik Adrian
"Lo kena pukul si Badrun?" Tanya Samuel terkejut karena tak mungkin seorang Adrian bisa terkena pukulan
"Bukan si Badrun tapi cewek rese yang udah nolongin dia" ketus Adrian emosi
"Lo di pukul cewek?" Tanya Hendra melotot dan diangguki Adrian
"Si Badrun fitnah gue dan nyebut gue ini tukang palak" jawab Adrian kesal
"Cantik nggak Rian?" Tanya Mandala meledek
"Anjir, cakepan juga kucing gue si manis" jawab Adrian sinis
"Terus ini para anak anak ini mau diapain?" Tanya Samuel menunjuk para penyerang itu
"Lo semua masih mau berantem sama kita?" Tanya Adrian dengan mata tajam
"Ampun Rian, kami mengaku kalah dari Dark Dragon" jawab seorang penyerang tersebut
"Pulang sana, besok sekolah" perintah Adrian tegas dan merekapun langsung berlarian, bahkan ada yang di papah karena Mandala berhasil mematahkan kaki, dan tangan dua orang penyerang itu
"Ayo kita juga pulang, besok kan mulai masuk sekolah" ajak Hendra menepuk pundak Adrian
"Nggak kerasa besok kita sudah kelas sebelas dan Dark Dragon sudah berdiri selama setahun" ucap Mandala tersenyum
"Iya, kita harus semakin solid dan saling menjaga satu sama lain karena itu tujuan utama Dark Dragon berdiri" ucap Adrian merangkul teman temannya
"Untuk menjaga persahabatan kita agar bisa abadi Sampai anak cucu kita" jawab Mandala semangat
"Semangat Dark Dragon!" Pekik Samuel dan membuat para sahabat itu tertawa
....................
Pagi hari di rumah keluarga Adrian Wijaya
"Ayo nak, kamu ini kebiasaan banget deh suka nggak mau sarapan" ucap sang ibu yang bernama Halimah Nur Sa'adah
"Iya umi, nanti Rian makan di kantin aja soalnya hari ini tuh penerimaan murid baru di sekolah jadi kelas kami juga ikut mengurusnya" jawab Adrian lembut
"Ya sudah, tapi kamu harus makan jangan sampai kamu nggak sarapan, nanti umi tanyain ke Hendra" ucap Halimah serius
"Iya umi, oh iya bi, nanti Rian izin pulang telat soalnya mau bantu anak anak yang hias aula sekolah" ucap Adrian meminta izin pada ayahnya yang bernama Sofyan Khalid Wijaya
"Iya, tapi usahakan pulangnya jangan terlalu malam" ucap Sofyan tegas
"Iya Abi" jawab Adrian sopan lalu segera pergi ke sekolah setelah mencium tangan kedua orang tuanya
lanjut KA penasaran