NovelToon NovelToon
GAIRAH TERLARANG SANG PENGUASA

GAIRAH TERLARANG SANG PENGUASA

Status: tamat
Genre:Romansa / Kaya Raya / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: wilia

Latizia adalah wanita yang bersuami. Parasnya yang cantik dan nyaris sempurna melekat tapi tak bisa merubah kenyataan rumah tangganya.

Ia harus menerima kepahitan saat melihat suaminya bercinta dengan wanita lain di kamarnya sendiri.

Tibalah suatu malam Latizia tak sengaja menyaksikan hubungan panas kakak iparnya bersama istri pria itu.

"Kau pasti juga ingin merasakannya, bukan?!" Desis sesosok pria bertubuh kekar tinggi yang tengah membekapnya dalam kegelapan.

Sejak saat itu Latizia terlibat hubungan terlarang dengan kakak iparnya yang bahkan lebih bengis dari sang suami. Pria itu menekankan jika hubungan mereka hanya sekedar saling memuaskan dan terlepas dari masalah apapun, pria itu tak ingin ikut campur.

Bagaimana nasib Latizia selanjutnya?! Mampukah ia terus bertahan dengan hubungan terlarang dirinya dengan pria bangsawan itu?!

......

Tinggalin like, komen and subscribe-nya ya say..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau bermain di dapur?

Seorang pria tua dengan rambut seluruhnya putih dan jenggot melampaui dagu itu terlihat berdiri di depan sebuah bangunan besar dengan gaya klasik yang tradisional.

Ia berbicara dengan salah satu murid di akademi yang tampak menyimpan pedang di sebelah kiri pinggangnya seraya memantau area depan akademi yang diterangi oleh banyak lentera.

"Guru! Sejauh ini persediaan bahan obat-obatan masih mencukupi. Aku sudah melihat gudang pemasok di belakang akademi yang di jaga ketat oleh seluruh tetua!" Jawab Zehen seorang pemuda yang menjadi senior di akademi ini.

Kakek Teans hanya mengangguki dengan tenang. Ia yang terlihat rentan tapi semangat hidupnya melebihi anak muda. Tubuhnya masih tegap dengan pembawaan yang selalu tenang dan stabil.

"Selama pasokan bahan obat mencukupi, kita tak perlu khawatir untuk musim dingin yang panjang kedepannya!"

"Benar, guru! Semuanya dalam kendali!" Jawab Zehen tapi tiba-tiba Kakek Teans merasakan hawa yang mendekati akademi.

Keanehan dari wajah kakek Teans membuat Zehen mulai bersiaga.

"Kesadaran spritual-mu cukup baik!"

Zehen tersentak saat ada suara di belakang mereka. Ia dengan cepat berbalik mengacungkan pedangnya siaga pada sosok pria tampan yang dengan santai dan stabil berdiri berhadapan dengannya.

"Kau siapa??" Tanya Zehen dengan mata memindai.

Kakek Teans berbalik menatap sosok tinggi kekar dengan hawa keberadaan yang begitu kuat. Netra coklat elang pekat pria itu seperti menyimpan kekuatan yang tak terbatas.

"Siapa pria ini?! Kemunculannya begitu cepat," Batin kakek Teans menatap tenang Milano.

Yah, Milano datang dengan sendirinya. Malam ini ia tak bisa membuang waktu untuk bicara dengan pria tua ini lebih dulu sebelum membawa Latizia secara langsung.

Ia harus pastikan jika, kakek Teans tak ada hubungannya dengan kebencian rakyat Garalden terhadap Latizia.

"Guru! Sepertinya dia bukan orang yang baik!" Gumam Zehen waspada.

Milano hanya menatap datar pria yang seusia dengannya ini. Tatapan yang mengintimidasi dan seakan-akan hawanya tak bisa di tepis begitu saja.

"Kau jangan mencoba membuat kekacauan di akademi ini!!"

"Zehen!" Cengkal kakek Teans menahan bahu Zehen yang ingin menyerang Milano.

Pria ini begitu tenang dan berbahaya. Zehen maupun aku belum tentu bisa mendesaknya apalagi, dia bukan orang sembarangan. Pikir kakek Teans intens.

"Kembalilah ke dalam!"

"Guru! Dia berbahaya," Ucap Zehen cemas tapi kakek Teans mengisyaratkan untuk patuh.

Alhasil Zehen dengan berat hati pergi melewati Milano yang tak memandangnya sama sekali. Sangat angkuh dan tak bisa ditindas.

"Kau datang bukan untuk membuat kegaduhan, bukan?"

"Tergantung pelayananmu!" Tegas Milano dengan kedua tangan ada di saku celananya.

Kakek Teans diam. Ia menatap intens mata coklat pekat Milano dengan kesadaran spritual-nya berusaha menembus tingkatan ilmu batin pria ini tapi...

Ia terkejut saat melihat ada singa dan elang yang mengaum ganas di balik tubuh pria itu bahkan, Milano di kelilingi oleh api dendam dan hawa membunuh.

"Dia memang bukan pria sederhana," Batin kakek Teans melihat situasi alam yang ikut terseret.

Angin dan salju yang turun seperti enggan berada di sekeliling mereka.

"Dari mana tuan berasal? Kenapa bisa datang ke tempatku?" Sopannya tak mau mencari masalah.

"Seberapa dekat kau dengan putri Latizia?" Tanya Milano membuat kakek Teans tersentak.

Pria ini kenal dengan putri Latizia. Kenapa bisa?! Bukankah putri sudah bergabung dengan kerajaan Madison?!

"Tentu saja kenal. Dia keturunan keluarga kerajaan Garalden dan juga termasuk muridku saat kecil. Apa tuan utusannya?"

Milano diam. Jika di lihat dari raut wajah kakek Teans yang seperti merindukan Latizia, mungkin saja pria tua ini bisa di ajak bekerjasama. Pikir Milano penuh pertimbangan.

"Aku dengar jika kalian membenci wanita itu. Tak ada tempat baginya disini dan kau.."

"Apa putri ada di sini?" Sela kakek Teans terkejut dan tampak cemas.

"Dimana dia? Putri tak bisa berkeliaran sembarangan. Sebagian penduduk kerajaan yang selamat dari pembantaian itu ada disini dan mereka sangat membenci putri!" Imbuhnya dengan kekhawatiran berlipat ganda.

"Bukankah kau juga membencinya?" Pancing Milano dan kakek Teans langsung menepis.

"Aku bersumpah. Aku yang mendidik putri di umur 7 tahun. Dia wanita yang sangat bijaksana dan berbudi luhur. Dia tak mungkin menghancurkan kerajaan sendiri hanya demi orang asing!"

Bantahan kakek Teans yang sangat serius membuat Milano bisa mengambil tindakan. Setidaknya Latizia bisa aman bertemu pria ini.

"Dimana putri? Aku tak lagi bisa melihatnya setelah bertahun-tahun tidak turun gunung!"

"Dia aman. Hanya saja, aku tak bisa membiarkannya keluar dari penginapan!" Tegas Milano melirik ke belakang dengan ekor netra elangnya.

Ada yang menguping pembicaraan mereka dan niat orang ini cukup labil dan kotor.

"Jika ingin bicara, datanglah ke penginapan di selatan besok! Datang sendiri karna aku tak menerima banyak tamu!" Datar Milano menghilang bak kilatan cahaya.

Tapi, sebelum itu ia melemparkan serangan tak terlihat ke area belakang hingga tiang yang tadi digunakan oleh para tetua akademi untuk bersembunyi tiba-tiba roboh karna terpaan angin yang begitu kuat.

"S..siapa sosok itu?"

"Aku tak begitu melihat wajahnya."

Gumam mereka nyaris tertimpa reruntuhan. Kakek Teans hanya menatap malas para tetua akademi yang tampak merusak suasana hati Milano.

........

Sementara di kamar penginapan sana, Latizia tiba-tiba menjadi gelisah. Ia mondar-mandir di dekat ranjang lalu melihat ke arah jendela kamar dimana salju masih turun menumpuk di luar.

"Kemana dia?! Kenapa belum pulang?!" Gumam Latizia mengigit ujung jarinya seraya terus menunggu.

Ia cemas jika sesuatu terjadi pada Milano apalagi, para bandit yang tadi menghadang mereka pasti juga ada komplotan.

Jika di lihat-lihat, dia bisa melindungi diri sendiri. Kenapa aku jadi memikirkannya?! Ini sudah malam dan seharusnya aku tidur.

Pikir Latizia tiba-tiba merasa gengsi. Ia yang memakai gaun malam hitam dengan dua tali kecil di atas bahu itu segera berbaring di atas ranjang menutupi tubuhnya dengan selimut.

Latizia berusaha memejamkan matanya, sampai suara seseorang muncul di depan pintu kamar.

"Nona sudah tidur, tuan!"

Latizia langsung membuka mata. Wanita tua yang tadi mengantarnya pasti bicara dengan Milano, yah pria itu sudah datang.

Ntah angin apa yang membawa Latizia turun dari ranjang, dan segera mengintip dari sela pintu yang ia buka kecil.

"Mana?! Dia sama sekali belum pulang," Batin Latizia merenggut melihat tak ada siapapun di luar.

"Ehmm!"

Deheman seseorang di balik pintu membuat Latizia tersentak nyaris terjepit tapi untung saja Milano menahan gagang benda itu dari luar.

"K..kau.."

Latizia gugup. Ia menegakkan tubuhnya stabil. Latizia menatap jutek Milano yang berdiri dengan tatapan yang sangat licik dan penuh dengan makna yang dalam padanya.

"Ada yang menungguku pulang ternyata."

"A..apanya?! Aku..aku ingin ke dapur. Hanya ke dapur!" Elak Latizia keluar dan melenggang bebas menggunakan gaun mal yang tergolong tipis dan pendek di tubuhnya.

Ia jadi lupa jika pakaiannya itu sangat seksi dan membuat mata Milano berkabut.

"K..kenapa begitu dingin?!" Gumam Latizia pergi ke dapur dan mengusap kedua lengannya.

Degg..

Latizia baru sadar jika ia lupa memakai blazer dan keluar dalam keadaan seperti ini. Separuh dada sekangnya menyembul dan tampak begitu kenyal dan padat.

"A..aku ..haiss.. kenapa jadi lupa begini?!" Panik Latizia segera berbalik dengan ancang-ancang ingin lari tapi ia menabrak dada bidang Milano yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.

Seperti biasa Latizia-lah yang terhuyung ke belakang. Milano menatap ganas tubuh wanita itu seakan-akan ia sangat lapar dan perlu asupan malam ini.

"Kau kenapa selalu datang tiba-tiba, ha?! Tak bisa kau bersuara sedikit!!" Keras Latizia mengusap keningnya yang nyeri.

Saat Milano tak menjawab dan lebih fokus pada dada dan pahanya, Latizia merasa tak aman segera ingin pergi tapi Milano dengan cepat menarik lengannya hingga posisi menjadi begitu in**tim.

"K..kau..kenapa?!" Gugup Latizia kala Milano mengurungnya di meja dapur. Jarak diantara mereka begitu tipis bahkan bernafas sana Latizia kesusahan.

Rona gelisah dan panik tertahan Latizia tampak imut dan menggemaskan. Wanita itu menghindari kontak mata dengan Milano yang terus memandangnya seperti tak bosan sama sekali.

"Kau ingin mencoba bermain di dapur?"

"M..main apanya?! Kau jangan gila!!" Panik Latizia mendorong dada bidang Milano agar menjauh tapi pria itu malah membalikan tubuhnya hingga membelakangi.

Jantung Latizia semakin tak aman. Tubuhnya bahkan terasa lebih dingin dari pada salju yang turun di luar sana.

"Apa yang akan dia lakukan?!" Batin Latizia merasa sangat gugup. Kedua tangannya saling meremas di atas meja dapur saat Milano perlahan memeluknya dari belakang.

"Kedinginan, hm?!" Bisik Milano menempelkan bibirnya ke telinga Latizia yang meneggang.

Kedua tangan Milano yang membelit mesra perut Latizia perlahan naik menyentuh area bukit kembar yang terlihat sangat ranum dan kencang.

"K..Kau jangan lakukan!" Cegat Latizia menahan tangan Milano di dadanya. Degupan jantung Latizia bisa Milano rasakan dan penolakan ini sama sekali tak berarti bagi Milano si otak messum.

"Nona depresi! Aku tak menerima penolakanmu!"

"Kauu..."

Milano menarik dagu Latizia mengadah padanya hingga Milano mudah menyergap bibir manis wanita itu dalam sebuah kebuasan yang liar.

Latizia memberontak. Ia kekeh tak mau mengulangi lagi tapi Milano seperti tak ada habisnya membuat tubuh wanita itu tak mampu menolak.

"Jika aku ingin, siapapun tak bisa menolakku!" Bisik Milano langsung mengoyak pakaian Latizia yang tak lagi merasa dingin tapi sensasi panas dan aneh menjalar di sekujur tubuhnya.

Milano seperti kelaparan. Ia tak menyangka pria ini begitu buas bahkan yang paling mengerikan, dia mengklaim seluruh tubuh Latizia hanya miliknya seorang dan tak ingin berbagi.

Vote and like sayang..

1
Netty Netty
semangat berkarya thorr
sukses untuk mu thorr
Netty Netty
sarung tangan🙏
Netty Netty
bagus thorr, 👍👍👍
Netty Netty
latizia ceroboh
Ida Irwanto
kira2 siapa ya yg curi dengar
Ida Irwanto
sdh belah duren habis ini milano kecanduan dah dan tiap hari ada gempa dan banjir lokal🤣🤣🤣
Ida Irwanto
apa milano yg memainkan harmonikanya ya
Ida Irwanto
untuk yg blm perna baca cerita kak will coba dulu ya pasti nyandu baget ceritanya selalu menarik dan buat candu pembacanya semangat terus kak will👍💪💪💪
Khofifah Khofifah
fyi aq download apk noveltoon bln kmren pas baca kyk gk ada yg seru trus habis itu aq uninstall aq dipizo emng tau kak wil karya2nya...tp gtw klw dia juga nulis dinoveltoon ...pas tau akun noveltoon kak wil ini aq download lagi 😂 dn hello ini karyanya yg pertama yg aku baca 👌🏻😭 the best pokok e😂😉
Earlyta a.s Salsabila
good
Earlyta a.s Salsabila
Buruk
Betri Betmawati
aku Krang srek dengan peran wanita nya lemah bodoh,mau ja ditindas
Lia Pazliani
keren banget👍👍👍👍
jojo
Luar biasa
liya kurniawan
/Scare//Scare//Scare//Scare/
liya kurniawan
cerita nya tentang kerajaan. tp di cerita nya pakaian mreka pake jas, latizia pake hotpants,sama rok pendek. AQ jd susah bayangin nya. ko zaman kerjaan bgtu?
Avril
🤣🤣
Erna Na
hihihi
Lis Nawati
sangat keren
Murniyati
kerennnn mksh author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!