NovelToon NovelToon
Ketika Aku Menemukanmu

Ketika Aku Menemukanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Ini adalah kisah tentang seorang ibu yang terabaikan oleh anak - anak nya di usia senja hingga dia memutuskan untuk mengakhiri hidup nya.
" Jika anak - anak ku saja tidak menginginkan aku, untuk apa aku hidup ya Allah." Isak Fatma di dalam sujud nya.
Hingga kebahagiaan itu dia dapat kan dari seorang gadis yang menerima nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat Mengantar

*****

" Kanaya." Panggil Bella dari kejauhan.

Kanaya celingak celingun mencari arah suara yang memanggil nya.

" Kanaya." Teriak Bella lagi.

" Hai." Sapa Kanaya dengan nafas yang masih di atur sebaik mungkin.

" Ngapain sih teriak - teriak. Kayak jauh aja." Kata Kanaya.

" Gimana nggak teriak. Kami tuh tadi aku panggilin bukan nya berhenti malam jalan makin cepat. Ya terpaksa deh aku menjerit." Omel Bella.

" Aku harus antar laporan pagi ini ke ruangan nya pak Aris. Makanya harus buru - buru. Mana laporan nya belum aku print lagi." Ujar Kanaya yang berjalam lebih dulu di depan Bella.

" Laporan apa?"

" Ya laporan hasil meeting semalam. Tadi malam pak Aris menghubungi aku minta laporan nya di siap kan hari ini."

" Jadi tadi malam pak Aris menghubungi kamu gitu?" Tanya Bella tak percaya.

" Iya. Memang nya kenapa? Ya bagus dia bilang nya tadi malam. Karena kalau hari ini pasti keteter aku." Jawab Ariana.

Langkah mereka berdua masuk ke dalam lift yang masih kosong. Lalu di susul oleh beberapa karyawan kantor yang ikut masuk ke dalam lift.

" Itu mah alasan nya pak Aris saja, Nay. Memang dia mau dengar suara kamu tadi malam."

Ariana kaget mendengar ucapan Bella. Dengan cepat dia menyenggol lengan Bella sembari memandangi orang yang ada di dalam lift.

" Sstt... apa an sih, Bel. Rame nih. Kalau mereka mikir macam - macam gimana?" Bisik Kanaya pada Bella.

" Ya bagus dong. Berarti mereka tahu kalau pak Aris cuma milik kamu seorang. Jadi mereka nggak bisa deketin pak Aris lagi.

Kanaya membesarkan mata nya pada Bella. Memberi kode agar Bella diam ketika satu karyawan menelik Kanaya dengan tajam.

" Sudah. Diam." Pinta Kanaya.

" Kenapa harus diam? Aku masih mau ngomong juga." Kata Bella.

" Bel..." Mata Kanaya semakin tajam menatap Bella.

" Iya, iya. Silent." Bella pasarah dn menutup mulut nya.

Ting

Pintu lift terbuka. Masing - masing dari mereka keluar dan berjalan menuju ruangan nya masing - masing. Begitu juga dengan Kanaya dan Bella yang menuju devisi mereka.

" Aku nggak mau Bel kamu ngomong asal - asalan gitu lagi kayak tadi. Nggak enak di dengar karyawan lain. Nanti kalau mereka mikir nya aku memang punya hubungan dengan pak Aris, bagaimana?" Protes Kanaya saat mereka sudah duduk di meja kerja nya.

" Lagian ya, Nay. Orang - orang juga udah tahu kok kalau pak Aris itu suka nya sama kamu. Ngapain harus takut coba?"

" Tuh kan mulai ngawur lagi ngomong nya. Nggak usah aneh - aneh deh. Nggak ada tuh suka - suka."

Bella mendesah. Tapi tangan nya terulur menyentuh hijab Kanaya.

" Kenapa?" Tanya Kanaya.

" Ada sampah nih." Jawab Kanaya mengambil sampah kertas di atas kepala Kanaya.

Tak berapa lama telpon di meja Kanaya berdering. Itu adalah sambungan telepon dari Aris yang meminta Kanaya membawa laporan yang dia minta ke ruangan nya.

" Baik, pak. Saya akan antar sekarang." Jawab Kanaya.

Sambungan telepon pun terputus dan Kanaya dengan cepat menyiapkan laporan nya.

" Ciyeee... yang udah di cariin sama ayang beb nya." Ledek Bella.

" Jangan bikin gosip ya, Bel. Awas aja kamu, kalau sampai anak - anak gosipin aku soal pak Aris. Aku nggak bakal mau temenan sama kamu lagi. Bisa malu aku sama pak Aris. Apa coba kata pak Aris kalau sampai dia dengar soal ini." Ancam Kanaya.

" Iya, iya. Ngancam terus. Heran deh." Dumel Bella.

*

*

*

Tok

Tok

Tok

" Masuk." Titah Aris dari dalam ruangan nya.

Kanaya pun berjalan pelan dengan anggun masuk ke dalam ruangan Aris.

" Kanaya." Sapa Aris dengan senyuman manis nya.

" Ini laporan meeting semalam. Tapi saya belum melampirkan laporan pendanaan nya karena masih di periksa oleh bagian keuangan. Tapi secepat nya akan saya serahkan sama bapak." Kata Kanaya menyerahkan beberapa map berwarna pada Aris.

" Tidak perlu buru - buru, Nay. Saya hanya perlu laporan hasil meeting saja." Kata Aris.

Aris bekerja di salah satu perusahaan besar di bidang pengerjaan projek. Dia cukup lama kerja di sana. Dan selama itu pula dia selalu mengandalkan Kanaya dan tim nya dalam mengerjakan setiap projek yang dia terima.

Dan itu pula yang membuat Aris mulai merasa tertarik dengan Kanaya. Gadis berhijab yang dia kenal sejak dia kerja di sana. Walau pun Kanaya tidak pernah memberikan respon baik untuk perasaan nya itu.

" Baik, pak. Tapi saya akan serah kan setelah bagian keuangan selesai memeriksa nya. Karena mereka bilang terdapat perbedaan biaya untuk pembelanjaan barang - barang di rumah sakit." Jawab Kanaya.

" Oke, Naya."

" Oh ya, Nay. Makan siang jam 12?" Tawar Aris.

Seperti biasa Aris akan terus mencoba keberuntungan nya untuk mendekati kan diri dengan Kanaya.

" Maaf, pak. Saya sudah izin ke HRD kalau hari ini saya setengah hari." Tolak Kanaya lembut.

" Setengah hari? Kenapa?" Tanya Aris heran.

" Saya harus ke rumah sakit, pak." Jawab Kanaya.

" Rumah sakit? Kamu sakit? Atau ada keluarga kamu yang sakit?" Tanya Aris lagi dengan khawatir.

" Saya kan tidak punya keluarga di sini pak." Ujar Kanaya.

Kanaya memang tinggal seorang diri di Jakarta. Dia berasal dari panti asuhan di Bandung. Yanga telah lulus kuliah, dia memilih pindah ke Jakarta dan menetap di sana.

Tapi bukan berarti dia lupa dengan tempat yang sudah membesarkan nya. Setiap akhir tahu, ketika Kanaya mendapatkan cuti, dia akan berlibur ke lantai asuhan untuk melepaskan rasa rindu nya pada ibu panti yang sudah membesar kan nya.

" Lalu kamu yang sakit? Kamu sakit apa?"

" Saya tidak sakit, pak. Hanya mau periksa saja. Sekalian minta resep untuk vitamin." Jawab Kanaya tersenyum simpul.

" Kalau begitu, katakan jam berapa kamu ke ru

mah sakit nya? Saya akan mengantar kamu nanti." Tawar Aris.

Kanaya menggeleng.

" Tidak usah, pak. Terima kasih. Tapi saya tidak bisa merepotkan bapak untuk mengantar saya. Saya bisa sendiri pak." Tolak Kanaya.

" Kalau saya sudah menawarkan diri saya, berarti saya siap untuk di repot kan. Kamu bilang saja jam berapa." Paksa Aris.

" Tidak usah, pak. Saya pergi sendiri saja." Tolak Kanaya lagi.

" Ayo lah Kanaya. Saya memaksa kamu sekarang ini."

" Tapi pak..."

Kanaya tahu jika semakin dia menolak, Aris akan melakukan segala cara untuk memaksa nya.

" Apa kamu mau saya melakukan nya sebagai perintah? Supaya kamu mau menuruti saya?" Tantang Aris.

Aris memang selalu berusaha keras untuk dekat dengan Kanaya. Dan Kanaya tahu itu jika Aris selalu mencoba mendekati nya.

Bukan Kanaya tidak suka atau tidak mau. Selama mengenal Aris, dia tahu Aris adalah sosok pria yang baik. Bahkan di kantor Aris terkenal dengan keramahan nya serta jiwa suka menolong nya pada bawahan nya.

" Baik lah. Jika bapak memaksa. Saya anggap ini sebagai perintah dari atasan saja ya pak."

" Terserah kamu saja. Bagaimana baik nya. Jadi, jam berapa?"

" Jam 12." Jawab Kanaya singkat dan padat.

" Baik lah. Kita akan keluar jam 12." Kata Aris.

" Kalau begitu, apa ada yang bisa saya bantu lagi pak?" Tanya Kanaya.

" Tidak ada. Nanti kalau ada, saya akan hubungi kamu." Jawab Aris tersenyum.

" Saya permisi dulu, pak." Pamit Kanaya.

" Iya, Kanaya." Jawab Aris.

Aris menatap Kanaya dengan mata yang tak ingin berpisah, mengikuti setiap langkahnya hingga sosoknya lenyap di balik pintu.

Dadanya bergetar, penuh dengan semburat kegembiraan dan harapan karena Kanaya telah menerima tawarannya untuk mengantarnya.

Sebuah perasaan yang mekar bagai bunga di musim semi, menyiratkan permulaan baru yang indah dalam lembaran hati Aris.

" Kanaya, rasa nya terlalu mudah saya merasa bahagia hanya dengan melihat senyuman kamu itu." Gumam Aris kembali menarik tinggi sudut bibir nya.

1
partini
baca sinopsisnya penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!