menceritakan pemuda tampan minim ekspresi, tapi sialnya wajahnya begitu tampan bak dewa Yunani, ditambah diusianya yang masih begitu muda dia sudah menjadi CEO diperusahaan keluarganya sendiri membuatnya begitu didambakan kaum hawa di sekitarnya, tapi sayangnya pesonanya tak mampu membuat seorang gadis pindahan dari Jerman yang bahkan tak meliriknya sedikitpun.
"minggir",
"kenapa harus gue yang minggir",
"cowok ribet",
"menarik".
akankah gadis bar bar nan galak itu akan membuka hatinya untuk sang CEO muda, ataukah malah pada akhirnya si gadis yang akan dibuat bucin dengan si CEO muda itu?
yuk ikuti kisah cinta mereka berdua,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Chiara berjalan menuju lapangan Dengan mulut komat-kamit menyumpahi axelio, bahkan wajahnya sekarang terlihat begitu garang, sedangkan axelio berjalan di belakangnya tanpa dosa.
"kamu anak baru, kenapa terlambat", ucap guru olahraga pada Chiara yang baru masuk lapangan,
"emmm anu pak..."
"dia bersama saya", ucap axelio yang membuat sang guru kicep,
"ya sudah sekarang langsung saja materi kita hari ini bola voli, bentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang", ucap sang guru olah raga dan murid muridnya pun mencari kelompok masing masing.
"buset itu baju apa karung chi, gede banget hahahah", Gabby tak sanggup menahan tawa melihat bahu Chiara yang kedodoran,
"diem lo, gue lagi kesel", sungut kesal Chiara,
"jadi Axel bawa loe buat ganti baju, wah sepertinya ada apa apa ini miskah", goda Gabby, menaik turunkan alisnya,
"diem Gabby, gue lagi pengen makan orang", Chiara sungguh ingin menampol sepupunya ini sekalian, sudah tahu dia kesal malah dibuat semakin kesal.
Kelompok pertama mulai bertanding Dengan kelompok kedua yaitu kelompoknya Chiara, Gabby dan dua teman sekelasnya.
mereka mulai saling mengoper bola, mempraktekan semua materi bola voli Dengan arahan sang guru olahraga, semua terlihat begitu bersemangat terbukti dari keringat yang sudah membanjiri wajah dan badan mereka, saat sedang praktek smash tali sepatu chiara lepas niat hati ingin membetulkan tali sepatunya, malah tahu tahu bola Dengan kecepatan penuh menghantam tepat didepan wajahnya,
"Chiaaaa", pekik Gabby
"awhhhhhsss", ringis memegangi hidungnya yang terasa begitu sakit, tangannya seketika bergetar hebat saat melihat darah begitu banyak dari hidungnya, dan
bruk...
Belum sempat Chiara mendarat di lantai axelio sigap menangkap tubuh Chiara yang tak sadarkan diri, axelio segera membawa tubuh chiara ke UKS diikuti Gabby dan ketiga teman axelio.
"ya ampun harus segera di bersihin ini darahnya", ucap Gabby membersikan darah di hidung Chiara, axelio tidak menidurkan langsung tubuh Chiara tapi dia menyenderkan kepala Chiara di dadanya agar darahnya tidak kembali masuk, karena bisa bisa menghambat nafas Chiara.
Gabby terus membersihkan darah yang keluar dan mencoba menghentikannya dibantu dokter yang bertugas di UKS itu, bungah darah berhasil berhenti dan sudah bersih, barulah Axel menidurkan Chiara diatas ranjang UKS.
"bagaimana?", tanya axelio pada dokter Dengan raut cemas,
"Tidak apa apa, sepertinya dia hanya shock", jawab sang dokter,
"dia pasti pingsan bukan karena kena bola tapi karena lihat darah", ucap Gabby,
"kenapa?", tanya alexio,
"Chiara phobia darah, dia pasti langsung gemetar dan pingsan Kalau lihat banyak darah", jelas Gabby,
Jujur saja sebenarnya Gabby dan ketiga teman axelio kaget sekaligus heran terhadap sikap axelio yang tiba tiba saja peduli terhadap Chiara yang notabennya adalah anak baru, padahal mereka baru bertemu kemarin, itupun awal pertemuan si Chiara sudah memelototinya, tapi kenapa hari ini axelio seolah sudah mengenal lama dan begitu peduli pada Chiara, Tidak mungkin kan mereka sebenarnya sudah Saling kenal dan dekat, secara Chiara pindahan dari Jerman, sedangkan axelio sendiri selama ini berada di spanyol.
biasanya axelio sangat anti terhadap cewek cewek yang berusaha mendekatinya, dia selalu bersikap acuh bahkan tak segan akan berlaku kasar pada mereka, jangankan bersentuhan, mendekat pun axelio tak pernah mau, tapi ini bahkan axelio dua kali mengendong Chiara.
"kalian balik aja biar gue yang jagain chia disini", ucap Gabby,
Gabby Tidak dekat dengan axelio maupun teman temannya, karena sifat Gabby ini mirip dengan Chiara, dia cuek dan garang, bukan pemuja axelio dan teman temannya seperti cewek cewek lainnya, ya meskipun Gabby akui kalau axelio, kiano, virgo dan zean adalah cowok cowok yang tampan tapi Gabby tidak secantik itu untuk berkhayal terlalu tinggi tentang mereka.
axelio mengangguk, dia dan ketiga temannya pun meninggalkan UKS, karena keadaan Chiara juga sudah baik baik saja hanya tinggal menunggu dia sadar.
"xel, Lo kenal lama sama tuh anak baru?", tanya kiano kepo,
"enggak", jawab axelio singkat,
"kok lo kayak peduli banget sama dia, Lo suka dia?", kali ini virgo yang bertanya,
"may be", jawab axelio mengendikkan bahu, yang membuat ketiga temannya cengo, benarkah yang ada dihadapan mereka ini axelio si muka datar minim ekspresi, sejak kapan dia peduli tentang cewek.
"gak usah kebanyakan tanya kayak Dora Lo pada", ucap zean pada kiano dan virgo membuat keduanya mencebik kesal.
Ketiganya berjalan menuju kamar mandi untuk berganti baju, perlahan olahraga dihentikan karena insiden yang menimpa Chiara, sedangkan cewek yang tadi memukul bola wajahnya terlihat begitu cemas, dia takut kalau axelio akan memberi perhitungan padanya setelah melihat axelio yang dua kali menggendongnya.
tapi dia segera dibuat lega karena saat memasuki kelas axelio bahkan hanya tetap Dengan sikap dingin dan datarnya.
"Gabby", panggil lirih Chiara saat mendapati Gabby disampingnya,
"chia, syukurlah lo Udah sadar, nih minum dulu", kata Gabby seraya menyerahkan segelas air minum pada Chiara, dengan segera Chiara meneguk air minumnya.
"hidung gue sakit banget gab", keluh chiara,
"lo pulang kerumah gue aja biar dirawat sama mami, opa sama oma gak dirumah", kata Gabby,
"bantu gue izin ya", kata Chiara,
"oke, gue telpon supir rumah dulu biar jemput Lo", Chiara mengangguk.
"tas gue nanti bawain ya", ucap Chiara setelah mobil jemputannya sudah sampai didepan gerbang sekolah,
"beres, udah Sono istirahat, kalau masih sakit minta anter mami kerumah sakit aja", kata Gabby ,
Chiara masuk mobil dan meninggalkan area sekolah, Gabby sudah mengizinkan ke guru piket dan wali kelas serta keterangan dari guru olahraga jadi Chiara diizinkan pulang.
"lho, Gabby kok masuk sendirian?", tanya virgo berbisik saat melihat Gabby yang baru saja duduk di bangkunya.
"mungkin si chia masih tiduran di UKS kali", sahut kiano, axelio hanya menatap datar meskipun dalam hati dia hawatir,
"gab, chia mana, dia baik baik saja kan gab gak luka parah?", tanya cewek yang tadi melempar bola pada Chiara,
"dia pulang, mau kerumah sakit, hidung dan kepalanya sakit katanya", jawab Gabby,
"apa rumah sakit, emang keadaan chia parah ya gab?", tanya kaget cewek itu lagi,
"enggak, kata dokter UKS dia cuma shock karena dia juga phobia sama darah, kerumah sakit cuma mau periksa aja", kata Gabby lagi, semua penghuni kelas menyimak pembicaraan mereka, mereka kepo juga dengan keadaan Chiara yang sampai berdarah darah seperti tadi.
"sorry ya gab, tapi gue beneran gak sengaja gab, gue gak ada niatan sama sekali nargetin chia", ucap cewek itu takut takut, sesekali dia melirik kearah axelio,
"bukan salah Lo, memang kecelakaan aja", kata Gabby, setidaknya cewek itu lega sekarang, tidak ada yang menyalahkannya, dia sudah was was kalau sampai dilabrak Gabby atau yang lebih menyeramkan lagi kalau sampai dia dilabrak axelio.