NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri, Dalam Semalam

Menjadi Ibu Tiri, Dalam Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / CEO Amnesia / Romansa
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vie Alfredo

Aku seorang gelandangan dan sebatang kara, yang hidupnya terlunta-lunta di jalanan, setelah ibuku meninggal, hidup yang penuh dengan kehinaan ini aku nikmati setiap hari, terkadang aku mengkhayalkan diriku yang tiba-tiba menjadi orang kaya, namun kenyataan selalu menyadarkanku, bahwa memang aku hanya bisa bermimpi untuk hidup yang layak.

Namun di suatu siang bolong, saat aku hendak menata bantal kusam ku, untuk bermimpi indah tiba-tiba, ada segerombolan pria berpakaian rapi, mereka menyeretku paksa, tentu saja hal seperti ini sudah biasa, aku kira aku kena razia lagi.

Dan ternyata aku salah, aku dibawa ke rumah yang megah dan di dudukan di sofa mewah berlapis emas, karena terlalu fokus pada kemewahan rumah itu.

Tiba-tiba saja aku adalah anaknya, dan besok aku harus menikah dengan duda beranak satu yang tak bisa bicara, untuk menggantikan kakakku yang kabur.

Ayo baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Sementara

Vania terbangun, dan dia terkejut karena Bella ada di sampingnya.

"Kau mengagetkan saja!" ujar Vania.

"Nyonya anda tidak boleh terlalu dekat dengan Tuan." ujar Bella dengan buru-buru.

"Apa Bella?, kenapa kau pagi-pagi membicarakan hal tidak jelas!" ujar Vania kesal.

"Kemarin anda tertidur, dan Tuan menggendong anda, itu apa anda menyimpan rasa pada tuan?" tanya Bella.

Vania menggaruk kepalanya, dia bahkan tidak tahu apa-apa, karena terlalu capek bermain bersama Lenard.

"Bella, kau jangan gila dong, aku mau dekat atau tidak dengan Divon, itu urusanku, lagian kita juga suami istri, apa salah kalau dekat, aku kan masuk ke sini karena membantumu juga, jadi jangan mengatur majikanmu!" tegas Vania.

Bella sangat terkejut dengan ucapan Vania, dan buru-buru minta maaf.

"Maafkan saya nyonya, maafkan saya." ujar Bella merasa bersalah.

"Aku bukannya tidak ingat aku siapa, tapi kau terlalu ikut campur, aku saja tidak ikut campur urusanmu." Vania sangat kesal sekali.

"Yaya maafkan saya, nyonya sarapan sudah Siap, nyonya besar menunggu." ujar Bella memberitahu.

"Ya, kau bisa pergi nanti aku segera turun." Ujar Vania.

Bella pun keluar dari kamar Vania dengan wajah muram.

Vania pun segera mandi dan turun ke ruang makan.

"Ibu, pagi maaf ya lama, ibu harus menunggu." ujar Vania.

"Santai saja, ayo kita ngobrol sambil makan." ujar Mutia.

Vania dan Mutia pun sarapan sambil berbincang ringan, ya mereka itu ya dekat ya tidak jadi biasa aja.

"Inget omongan Ibu ya Van, jangan percaya sama orangmu!" tegas Mutia.

Vania hanya tersenyum dan mengangguk.

"Bu, besok saya mau berkunjung ke kediaman Horem apa boleh?" tanya Vania.

"Boleh saja, ajak suamimu!" ujar Mutia mengijinkan.

"Dia sibuk Bu, tidak apa-apa Bu." ujar Vania, karena memang Vania ingin pulang sendiri ke kediaman Horem.

Mutia pun juga tidak bisa menghalangi.

Akhirnya keesokan paginya Vania dengan mobil baru dari Divon, pergi ke kediaman Horem.

Di kediaman Horem.

Saat Vania diantar masuk oleh ibu pelayan ke ruang tamu.

Rupanya ibu tirinya itu sudah duduk bersama dengan seorang laki-laki muda.

"Kau akhirnya tahu mengunjungi orang tua!" ujar Lita ibu tiri Vania.

"Hallo adikku." ya rupanya laki-laki itu adalah Ruben Horem kakaknya.

"Salam Kakak, ini pertama kita bertemu." ujar

ujar Vania.

Ruben hanya manggut-manggut saja melihat Vania adiknya.

"Maaf Vania, membuatmu menderita untuk keluarga kami." ujarnya.

"Tidak seperti itu Kakak." jawab Vania.

"Ayo kita jalan-jalan ke taman !" Ruben langsung menarik tangan Vania dan membawanya menuju taman.

Rupanya ada satu orang yang waras di kediaman Horem.

"Kak ..." panggil Vania.

"Iya Adik, ada apa?, apa di kediaman Sandreas kau kesulitan?" tanya Ruben.

Ruben mengajak Vania duduk di bawah pohon besar, dia tidak tahu jika rumah Horem sangat indah, karena sejak dia dinyatakan bagian keluarga Horem dia tidak tahu struktur rumah itu, karena dia hanya transit saja.

"Tidak kak, suamiku baik, mertuaku baik juga, dan anakku sangat lucu." ujar Vania tersenyum.

"Syukurlah, saat aku mendengar aku punya adik perempuan lagi, aku sangat senang, apa ibuku juga baik padamu?" tanya Ruben.

"Baik kok kak." Jawab Vania.

"Kakak punya tabungan cukup, kalau suatu saat nanti, kau merasa kesulitan, kakak akan menjemputmu Vania." ujar Ruben.

Keduanya pun langsung akrab satu sama lain.

"Kakak tahu tentang ibuku?" tanya Vania.

"Tahu, dia adalah designer langganan keluarga kami, aku pun sangat dekat dengan ibumu, begitu juga Riana." ujar Ruben.

"Kakak tidak membenciku, karena Ibuku kan keluarga kakak berantam." ujar Vania.

"Tanpa ada ibumu, keluargaku memang sudah berantakan." jawab Ruben.

"Apa yang kau cari di kediaman ini?" tanya Ruben .

"Jejak ibu." jawab Vania.

"Di sini tidak ada jejak Ibumu." Ujar Ruben.

"Kenapa tidak ada kak?" tanya Vania.

"Ini kan kediamannya Horem, tempat ibumu bukan di sini, kau tidak akan menemukan apapun." tegas Ruben.

Apa dia takut aku mengungkap fakta tentang kematian ibuku, aku yakin itu pasti perbuatan Lita.

Dalam hati Vania.

"Vania, ibuku memang seperti itu tapi dia bukan orang jahat." Ruben membela sang ibu.

Vania mengangguk saja, karena memang Vania tidak memiliki bukti, lagian juga Lita tidak ada kata kasat yang keterlaluan padanya, entah itu hanya karena butuh aku atau tidak entahlah.

"Ayah masih bekerja ya?" tanya Vania mengalihkan pembicaraan.

"Iya, kakak datang kan karena sudah harus mulai terjun langsung sebagai penerus." ujar Ruben.

"Kak, memang kak Rania di mana?" tanya Vania.

"Ya ada pokoknya kamu nggak usah khawatir anak itu pandai menjaga dirinya." ujar Ruben.

"Kalau begitu Vania pulang dulu ya Kak." ujar Vania.

"Kakak antar ya, bagaimana?" Ruben menawarkan diri.

"Tidak, aku kan bawa sopir masak aku tinggal, nanti tolong pamitkan ibu." ujar Vania segera berjalan menuju mobilnya.

"Vania, sementara ini kau harus tenang, jangan melakukan hal yang membahayakan mu!" tegas Ruben.

"Baik kak, terimakasih." Vania segera masuk dan pergi meninggalkan kediaman Horem.

Vania tidak tahu apa yang dimaksud oleh Ruben, tapi itu seperti seakan Vania tidak boleh untuk menggali apapun untuk sementara waktu.

Dari pada pusing mikirin yang tidak jelas Vania pun memutuskan untuk jajan jajanan di pinggir jalan, banyak sekali makanan yang dulu ingin dia beli, tapi uang hanya cukup untuk membeli roti untuk mengganjal perut saja.

"Pak Amron, turun sana pak." ujar Vania tunjuk pinggir jalan yang berjejer penjual makanan.

Semua penjual dibeli oleh Vania sampai mobilnya depan belakang bagasi tidak muat membawa jajanan.

"Nyonya apa semua ini di makan sendiri?" tanya Pak Amron.

"Oh tidak kita ke kampung kumuh pak, mau bagi-bagi jajanan sama anak-anak." ujar Vania.

Vania pun pergi ke kampung kumuh lalu membagi.dan segera kembali ke rumah.

Saat turun dari mobil Lenard sudah berlari dan segera memeluk Vania.

"Mama kemana saja?, kenapa Lenard tidak diajak." protes Lenard.

"Mama pulang ke rumah orangtua mama Lenard." Jelas Vania.

Namun Vania tak lupa membawakan jajanan untuk anak dan suaminya itu.

"Wah mama baiknya, ... Terima kasih mama, muach." Lenard segera pergi membawa makanannya, karena takut harus berbagi dengan papahnya.

"Lain kali bilang kalau mau pulang!" tulis Divon.

Vania hanya mengangguk.

Kesal sekali aku melihat actingnya yang sangat menjiwai, tapi sebaiknya Vania memang harus berpura-pura tidak tahu tentang kebenarannya.

Tiba-tiba Divon mendekat dan mengambil rambut milik Vania 2 helai.

"Ada uban." Tulis Divon segera pergi.

Rasanya aku ingin mencekiknya sekarang juga karena sangking kesalnya pada Divon.

1
Dewiendahsetiowati
kenapa Vania gak suruh cicipin masakannya biar tahu kalau masakannya membawa maut🤣🤣
Cristella Tella
kamu tambahin bumbu apa vania... sampai. ikan, ayam dn binatang lain pda metong🤣🤣🤣
Arbaati
suka karyamu Thor...tokohnya keren
Arbaati
tok...tok...aku mampir Thor...masih nyimak, sepertinya menarik
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: trimakasih kakak ❤️
total 1 replies
Cristella Tella
moga mereka selalu bersama
Nunuy
Baru mampir thor..baca ceritamu sdh tertarik krn tokoh utama tidak mudah ditindas..mantaaappp.lanjut baca ah 🤗🤗
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: terimakasih kakak🥰
total 1 replies
Cristella Tella
aduh mkin rumit... moga lenard... selalu sama vania
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: semoga saja
total 1 replies
Cristella Tella
pda takut keracunan makanan vania🤣🤣🤣🤣
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: iya trauma 🤣🤣
total 1 replies
Cristella Tella
lnjut thor
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: insyaallah hari ini ya
total 1 replies
Cristella Tella
mungkin hnya dlm mimpi.... aplgi klau divon tau kamu yg bunuh laura
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: Kasihan ya mimpi trus
total 1 replies
Putra Baja
dobel up nya torrrr semangat /Smile//Smile//Smile/
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: aduh double lagi, saya usahakan sayang
total 1 replies
Cristella Tella
moga semua segera terungkap.... klau bella pelakunya
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: iya semoga ya
total 1 replies
Cristella Tella
dlmanmu hnyut vania.... di bawa arus🤣🤣🤣🤣
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: hanyut terbawa perasaan 🤣
total 1 replies
Cristella Tella
mereka hnya korban.... divon
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: iya Divon tolong harap maklum
total 1 replies
Putra Baja
Dobel up nya torrrr semangat /Smile//Smile/
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: kita usahakan lagi sayang ❤️
total 1 replies
Putra Baja
dobel up nya torrrr semangat /Smile//Smile/
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: oke tunggu
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
bikin ngakak 🤣
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: konyol kan 🥰
total 1 replies
Cristella Tella
berarti ibu divon tau yg menyebabkan lsura meninggal
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: coba kita lihat nanti di bab selanjutnya ❤️
total 1 replies
Cristella Tella
rumit bnget
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: 🤣🤣🤣 ya kalian biar ikut pusing lah
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
Vania keren
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: kakak juga keren ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!