Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.
Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDKDSO BAB 6
Dengan kasarnya Rio menyetubuhi istrinya. Rio tidak peduli dengan bekas jahitan Yunda yang masih basah bahkan masih di plester.
Bukan hanya dari depan, bahkan Rio juga menyetubuhi Yunda dengan gaya menungging. Goyangan Rio yang kasar makin membuat bekas jahitan Yunda terasa ngilu.
Teriakan kesakitan dan minta ampun Yunda bahkan suara tangis bayi mereka dari kamar tamu tidak mampu membuat Rio sadar akan aksinya itu.
Lima belas menit kemudian.
"Aaargh...." Erangan panjang pun keluar dari mulut Rio. Disitu lah Rio baru berhenti menghentak-hentak rudalnya di dalam lubang Yunda.
Rio langsung terbaring diatas ranjang dan merasa lega karena hasratnya berhasil tersalurkan. Tapi tidak dengan Yunda, ia merasakan sakit yang luat biasa di bagian intimnya dan bagian jahitan operasi.
"Cepetan diemin tuh anak kamu, berisik banget!" perintah Rio tanpa merasa bersalah.
Yunda pun beranjak dari atas ranjang sambil menangis dan berjalan tertatih menuju lemari untuk mengambil pakaian karena daster yang tadi ia pakai sudah tidak layak pakai.
Cepat-cepat Yunda memakai dasternya lalu keluar dari dalam kamar utama menuju ke kamar tamu.
Sesampainya di kamar tamu, ia melihat muka bayinya sudah sangat membiru karena terlalu lama menangis.
Melihat itu cepat-cepat Yunda menggendong bayinya dan menenangkannya. Padahal jahitan Yunda masih sangat sakit tapi sebisa mungkin Yunda tahan demi menenangkan bayinya.
💋💋💋
Keesokan paginya.
Pukul 08.00
BRAAAK.
Rio membuka kasar pintu kamar tamu.
Sudah jam delapan Yunda belum juga bangun dan itu membuat Rio kesal karena begitu Rio bangun, ia tidak menemukan apa-apa di meja makan.
"Yun... Yunda!!!" teriak Rio membangunkan Yunda.
Karena teriakan Rio bukan hanya Yunda yang bangun tapi bayi mereka juga ikut terbangun.
Dengan susah payah Yunda mendudukkan dirinya dan mengangkat bayinya untuk ia gendong dan tenangkan.
"Males banget kamu yah jadi istri! Kamu tau gak ini udah jam berapa!!" bentak Rio.
Yunda menggelengkan kepalanya.
"Udah jam delapan tau gak!" ucap Rio.
"Bangun! Cepet bikinin aku sarapan! Aku mau berangkat ke toko nih!" perintah Rio.
"Aku lagi gak enak badan Mas." jawab Yunda jujur. Tubuhnya agak demam karena ulah Rio semalam.
"Gak usah banyak alasan kamu! Aku biar lagi gak enak badan juga tetap cari duit kok buat kamu! Cepetan bangun, jangan cuma jadi beban hidup aku!" paksa Rio lalu keluar dari kamar tamu.
"Kamu kenapa sih Mas, kok jadi jahat gini sama aku? Aku salah apa sama kamu Mas? Apa karena aku lahiran sesar dan menghabiskan banyak uang kamu dan yang aku lahirkan juga anak perempuan makanya kamu jadi kayak gini sama aku?" lirih Yunda sambil menangis.
"Yunda cepetan!!!" teriak Rio dari ruang makan.
"Iya Mas, sabar." jawab Yunda.
Cepat-cepat Yunda menyeka air matanya lalu susah payah berdiri sambil menggendong bayinya.
Setelah berdiri, Yunda mengambil kain jarik lalu menggendong bayinya. Karena yakin Rio tidak akan mau menggendong anak mereka saat Yunda menyiapkan sarapan, mau tidak mau Yunda menyiapkan sarapan sambil menggendong bayinya. Dengan tubuh yang demam, lemas dan sakit pada bagian kewanitaan dan bekas jahitan, Yunda pun membuatkan sarapan untuk Rio.
Setengah jam kemudian.
Rio sudah siap berangkat ke toko.
"Ini uang belanja tambahan. Awas aja kalau uang ini habis lagi sebelum akhir bulan!" ucap Rio sambil memberikan satu juta pada Yunda.
"Makasih Mas." jawab Yunda sambil menerima uang itu dari tangan Rio.
"Aku pergi. Aku gak mau tau nanti malam aku pulang harus ada makanan, rumah dalam keadaan bersih dan penampilan kamu jangan kayak pembantu! Bikin males aja liatnya pulang-pulang disambut dengan penampilan kamu yang kayak pembantu, lusuh, acak adul!!!" ucap Rio dan hanya di balas dengan anggukkan kepala oleh Yunda.
Rio pun keluar dari dalam rumah lalu masuk kedalam mobilnya. Setelah mobil Rio keluar dari halaman rumah, barulah Yunda menutup pintu rumah.
Niatnya ia ingin sarapan terlebih dulu setelah itu ke pasar untuk belanja kemudian masak dan setelah masak baru mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya, tapi badannya terlalu lemas untuk mengerjakan semua itu.
Karena merasa tidak sanggup, Yunda memilih untuk beristirahat sebentar lagi. Tak lupa Yunda meminum obat meriang lalu membuatkan susu untuk bayinya. Yunda dan bayinya pun tidur kembali.
💋💋💋
Bersambung...
jadi oon terus...
🤦🤦