Brakkk..!!
Suara sesuatu yang bertabrakan.
Ternyata Soraya tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan membawa barang didepan nya.
"Maaf, maaf saya tidak sengaja" Ucap Soraya pada seorang pemuda yang tadi ditabrak nya.
"Makanya, kalau tidak bisa bawa motor, lebih baik tidak usah! Lihat, barang-barang saya jadi rusak kan" Jawab Danu sang pemuda.
"Saya kan, sudah minta maaf. Sini biar saya bantu" Ucap Soraya, menawarkan membantu memunguti barang-barang yang berceceran.
"Tidak usah, saya bisa sendiri" Jawab Danu. Sambil mengumpulkan barangnya yang sebagian sudah tidak berbentuk lagi.
Apa mungkin mereka bisa bertemu lagi dan berjodoh???
Atau memang mereka tidak akan bertemu???
Bagaimana kelanjutan kisahnya... Yuk ikuti terus kisah nya Danu dan Soraya .....
Jangan lupa pollow juga akun Author ya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikah syarif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu seseorang
Danu masih belum sadar jika dia sudah memiliki perasaan pada Soraya. Papa Wijaya hanya menggelengkan kepalanya, sepertinya semenjak kejadian Danu pernah dikhianati dan ditinggal untuk selamanya oleh seorang wanita.
Danu membentengi hatinya, tapi secara tidak langsung benteng itu sudah runtuh oleh kehadiran seorang Soraya. Gadis biasa saja yang bisa membuat seorang Danu menjadi dilema.
"Jika perasaan kamu seperti itu, perjuangkan dia. Buat dia selalu bahagia, buat dia selalu memandangmu. Buat dia bisa menjadi milikmu" jelas Papa Wijaya.
"Aku tidak yakin Pa, karena dia sepertinya sudah membuat dinding yang sangat tinggi dan sangat sulit untuk bisa melewati dinding tersebut" jawab Danu masih belum yakin.
Hingga mereka sampai rumah sakit Danu belum bisa memastikan semuanya yang ada dalam hatinya dan juga dalam hati Soraya.
.
Pada saat yang bersamaan juga seorang pria blasteran juga berada dikota yang sama dengan Danu dan Soraya. Dia sengaja pergi ke kota K untuk bisa menenangkan fikiran dan hatinya yang tidak sikron.
Siapa lagi jika bukan Devon Tomlinson, pria dengan sejuta pesona itu sudah ada disini. Dikota K, sepertinya dia memang hanya ingin menenangkan diri saja. Nyatanya secara tidak langsung dia sudah tidak berselera pada seorang wanita yang selalu datang dan mencoba untuk bisa mendekatinya.
Apa lagi adik kecilnya tidak merespon setiap wanita-wanita yang bahkan sudah bugi* dihadapan nya. Devon benar-benar merasa frustasi akan semua ini. Makanya dia memutuskan datang kekota kecil, selain menenangkan fikiran. Ternyata dia disini juga mempunyai perusahaan juga, walau tidak sebesar dan semaju perusahaan nya yang ada di Ibukota.
Seorang Devon Tomlinson sedang berjalan sendirian menuju sebuah taman yang sangat luas dan sangat indah, pandangan Devon tertuju pada sosok gadis yang sedang duduk dikursi taman sendirian dan seperti habis menangis.
Secara reflek Devon menghampirinya dan duduk disebuah gadis yang terlihat sangat rapuh dan butuh sandaran. Entahlah mengapa seorang Devon yang selalu cuek dan tidak perduli akan keadaan seseorang, sekarang menjadi sangat perhatian dan tidak memiliki niatan terselubung lagi dalam fikirannya.
"Permisi Nona, mengapa anda ada disini dan terlihat seperti sedang sedih?" tanya Devon mencoba berinteraksi dengan gadis yang sejak tadi diam dengan pandangan lurus kedepan.
Satu detik
Dua detik
Hingga tiga detik tidak ada jawaban dari gadis tersebut, Devon merasa ada yang aneh dengan gadis tersebut. Dan, benar saja ternyata gadis tadi sudah beranjak pergi dari bangku yang diduduki oleh Devon.
Devon merasa benar-benar sangat heran, apa gadis tadi tidak bisa bicara atau malah tidak bisa mendengar ucapannya? Benar-benar gadis yang aneh. Dan itu adalah gadis pertama yang tidak tergoda akan seorang Devon Tomlinson, seorang Casanova sejati.
Tetapi Devon yang biasanya akan selalu merasa penasaran akan apapun. Dan radarnya akan gadis-gadis cantik seolah-olah memang sudah tidak bisa digunakan lagi radarnya untuk gadis yang baru saja ditemui olehnya.
Devon yang sekarang benar-benar sudah sangat berubah dengan Devon yang beberapa bulan yang lalu, pria bastard yang selalu bergonta ganti wanita setiap harinya.
.
Jika Devon sedang merasa ada sesuatu yang tidak bisa ia ketahui akan dirinya kenapa. Berbeda dengan seorang gadis dengan paras cantik dan lemah lembut itu sedang berada disituasi yang membuatnya menjadi dilema.
Dimana dia harus melunasi semua hutang-hutang mendiang Ayahnya yang sudah sangat banyak itu. Disaat dia sedang merasa gelisah dan ingin menenangkan dirinya datang kesebuah taman yang biasa dia dan kedua sahabatnya selalu bersama jika sedang berkumpul.
Gadis itu bernama Lucinta Putri, yang sering disapa dengan sebutan Lulu. Dia merasa sangat tertekan akan semua ini, sebagai tebusan hutang-hutang Ayahnya Lulu harus menikahi lintah darat yang sudah tua dan sudah memiliki banyak istri.
Ibunya Lulu sudah mewanti-wanti dirinya supaya membiarkan rumah yang mereka tempati selama ini disita. Dari pada harus merelakan putri sulungnya yang menjadi korban atau jaminan penebus hutang.
Lulu selalu mendengarkan ucapan dari Ibunya, sedang mencari kontrakan yang letaknya tidak jauh dari pabrik. Lulu sudah menemukan kontrakan yang sederhana. Lalu Lulu pulang untuk mengajak Ibu dan juga adik-adiknya pindah hari ini juga.
Karena mereka tidak diberi waktu lama untuk tidak segera pergi dari rumah. Apa lagi mereka hanya diperbolehkan membawa pakaian saja, tidak boleh membawa barang-barangnya yang lain. Yang ada dirumahnya, karena rumah beserta isinya sudah disita.
Lulu dibantu oleh Ibu dan adik-adiknya membereskan pakaian dan juga surat-surat penting mereka masing-masing. Seperti Ijazah dan lain sebagainya, ternyata Rina tau jika sahabatnya sedang berada dalam kesedihan. Lalu Rina membantu mereka semua pindah, karena tidak diperbolehkan membawa barang apapun maka dengan dua motor saja cukup untuk mereka pindah.
.
Rina memang sahabat yang sangat baik, walaupun dia selalu menampilkan kekonyolan dan selalu banyak bicara. untuk saat ini dia bisa diam walau hanya sebentar saja, Rina sudah kembali dalam mode cerewetnya.
Tapi Lulu dan Ibunya biasa saja, karena Ibu Lulu sudah sangat mengenal Rina dan Soraya. Mereka adalah sahabat sejak dulu, jadi mereka semua sudah saling mengenal.
Lulu mempunyai tiga orang adik dua laki-laki dan satu perempuan, adik nya yang pertama laki-laki dan yang kedua juga laki-laki, sibungsu perempuan berusia sepuluh tahun. Jarak antara Lulu dan adik laki-lakinya berjarak lima tahun, tapi jika adik-adiknya yang lain hanya berjarak dua tahun semuanya.
Jadi adik Lulu yang pertama sudah kelas 3 SMA, yang kedua kelas 1 SMA dan yang bungsu kelas 2 SMP. Mereka bernama Rama Rahardian, Rizki Ramadan dan Luciana Dewi yang kerap dipanggil Uci.
Mereka ternyata tinggal tidak jauh dari kosan Soraya dan Rina. Hanya berjarak lima meter dari kosan Soraya dan Rina.
.
Kabar kepindahan Lulu dan keluarganya sudah didengar oleh Soraya, Soraya merasa sangat sedih. Mereka semua sudah sangat dekat, Soraya dan Rina merasa memiliki keluarga semenjak bertemu dengan Lulu.
Mama Rena yang melihat perubahan wajah Soraya setelah menerima telpon langsung menghampiri Soraya dan menanyakan apa yang terjadi.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Apa semua baik-baik saja?" tanya Mama Rena beruntun.
"Soraya tidak apa-apa Ma, tadi Rina nelpon. Jika Lulu dan keluarganya diusir dari rumah mereka, dan sekarang sudah pindah. Memang jaraknya tidak jauh dari kosan Soraya dan Rina" jawab Soraya dengan sangat jujur.
"Kamu jangan terlalu banyak fikiran yang tidak-tidak. Ingat kamu juga sedang tidak baik-baik saja, mereka sudah mendapatkan tempat tinggal kan? Jadi jangan membuat dirimu terbebani, oke" ucap Mama Rena menjelaskan.
Disaat mereka sedang berbincang Danu dan Papa Wijaya sudah datang, mereka berdua melihat betapa sangat menyayanginya Mama Rena pada Soraya. Sehingga jika orang yang tidak tahu mereka pasti menganggap Mama Rena dan Soraya adalah Ibu dan anak.
"Kalian serius sekali, sampai-sampai kami masuk saja kalian tidak tau" ucap Papa Wijaya sambil mendudukan tubuhnya disofa ruangan rawat Soraya.
"Maaf Pa, Mama sedang mengobrol masalah perempuan. Jadi bagi para laki-laki itu akan sangat membosankan bukan" sindir Mama Rena yang sudah tau jika kedua pria kesayangannya.
"Mama ini ada-ada saja" ucap Danu ikut menimpali.
"Memang benar kan yang Mama ucapkan? Kalian para pria mana tau permasalahan seorang wanita" ucap Mama Rena tidak mau kalah.
Akhirnya mereka bertiga berdebat. Memperdebatkan hal yang tidak penting, membuat Soraya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah tiga orang yang ada didepan nya.