"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah sekolah
...~Happy Reading~...
Pagi harinya, semua keluarga sudah bangun dan berkumpul di meja makan untuk sarapan. Ryan, Rayyan dan juga Raihan sudah rapi dengan seragam sekolah nya, namun tidak dengan kedua mempelai yang baru sehari melaksanakan pernikahan nya kemarin. Kedua anak manusia itu masih menggunakan baju santai nya, bahkan keduanya sama sama kompak belum mandi pagi ini.
“Jadi, kalian mau sekolah dimana?” tanya daddy Adnan membuka suara.
"Emang harus banget pindah ya Dad?" tanya Ryana sedikit berat.
"Apa kamu masih mau sekolah di sana?" tanya daddy Adnan balik menatap putri nya.
“Udah sih pindah k Gaharu aja, ada aku di sana.” Ujar Ryan seraya menyuapkan roti ke mulut nya.
“Gaharu jauh dari apartemen ku Yan. Kayaknya kita masuk Garuda aja deh, begitupun dengan Ryana!” jawab Raka membuat mata Ryana seketika langsung mendelik.
“Gak mau!" saut Ryana menolak keras, "Kalaupun emang harus pindah, mending ke tempat Ryan. Kenapa ke sana segala sih!"
“Tau kamu Ka. Kenapa gak Gaharu aja sih?” tanya Ryan lagi membuat Raka langsung menghela napas nya berat.
“Kan gue udah bilang, Gaharu jauh dari apartemen. Lo kan tahu sendiri gimana istri gue kalau tidur udah kaya kambing, susah di bangunin jadi— Aduhhh!” pekik Raka langsung mengusap kepala nya saat dengan tiba tiba di pukul sendok oleh Ryana.
“Ryana, gak boleh gitu Sayang,” tegur mom Nasya menggelengkan kepala nya.
“Dia ngeselin Mom!” balas Ryana langsung memanyunkan bibir nya dengan sebal.
“Tapi kan fakta, Na.” saut Ryan terkekeh.
“Lo mau juga gue getok pake sendok?” tanya Ryana langsung menatap saudara kembar nya, “Daddy, pokoknya Ryana mau ke Gaharu ikut Ryan aja. Ryana gak mau ke Garuda!”
Raka langsung menghela napas nya dengan berat. Padahal, ia sudah memikirkan itu semua matang matang. Garuda memiliki jarak yang begitu dekat dengan apartemen milik nya. Sedangkan Gaharu sedikit lebih jauh, mungkin dua kali lipat jarak nya. Tapi bila seperti ini, mau tak mau akhirnya Raka lagi yang mengalah.
“Raka ... “ Benar bukan, seperti dugaan Raka, pasti ayah mertuanya akan ikut membujuk dirinya.
“Baiklah, Raka dan Ryana akan ikut Ryan Dad,” ujar Raka pada akhirnya membuat senyuman Ryana langsung merekah seketika.
Usai sarapan, Raka segera menghubungi kedua sahabat nya yang mungkin saat ini tengah mengikuti pelajaran. Namun Raka tidak memperdulikan nya dan masih terus mencoba menghubungi kedua sahabatnya secara bergantian.
Hingga setelah beberapa saat, sambungan telfon itu di angkat dan membuat Raka seketika langsung menjauhkan ponsel nya dari dekat telinga.
“Biasa aja woy! Gak perlu pakai toa!” kata Raka sok bijak menggelengkan kepala nya.
“Anjingg lo gak lihat ini jam berapa.” Saut nya dengan kesal, "Lo tau kan ini mapel—"
“Iya iya sorry. Gue Cuma mau bilang aja, nanti pulang sekolah temui gue di tempat biasa, udah gitu aja. Lo balik lagi gih ke kelas, jangan kelamaan izin ke toilet nya, nanti di kira anu!”
Dengan tidak tau dirinya, Raka langsung mematikan sambungan telfon nya begitu saja. Membuat seseorang di seberang sana seketika ingin memakan orang karena begitu marah.
Bagaimana tidak marah, ia sampai meminta izin kepada guru untuk pergi ke toilet agar bisa menjawab sambungan telfon dari Raka. Mengira bahwa ada hal penting, tapi ternyata hanya ingin mengatakan hal seperti itu saja.
Bukan hanya itu yang membuat farhan semakin kesal terhadap Raka, namun bagaimana cara laki laki itu langsung mematikan sambungan telfon nya begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih.
“Untung temen, kalau bukan udah gue musnahin lo Ka, astaga sabar. Ya Tuhan, berikan hidayah pada temen hamba yang paling lucknat satu itu.” Gumam Farhan dalam hati nya, lalu ia segera kembali ke kelas.
Farhan dan Gilang tahu bahwa Raka sudah menikah dengan Ryana kemarin. Hanya saja, keduanya tidak hadir di karenakan Ryana menolak. Gadis itu tidak mau ada teman teman nya yang tau tentang pernikahan nya apalagi datang. Maka dari itu, Raka menyuruh kedua sahabat nya untuk tetap berpura pura tidka tahu saja.
...~To be continue .......