Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1 Shadow Tim Bertugas
Disuatu negera
Duarr duarr suara ledakan granat dari tentara musuh. "Mundur mundur kita tidak akan bisa bertahan disini" Ucap salah satu tentara. "Kita terkepung dari segala arah kapten" Triak salah satu prajurit yang berada di belakang.
"Sial kita terjebak disini kapten" Sahut kopral yang ada di samping kapten. Shuitttt suara peluru lewat di atas kepala kapten.
"Dorr dorr dorr" Suara rentetan senjata yang mengarah ke sebuah gedung yang menjadi pertahan akhir para tentara tersebut.
"Sial kita di jebak, informasi penyerangan kita telah bocor" Ucap kapten, "dimana bantuan kita" Ketika kapten selsai berucap sebuah rudal RPG menghantam pintu gedung itu "Duarrrrrrr, man down man down" suara prajurit yang berteriak.
"Pertahankan posisi jangan biarkan mereka masuk, jangan sampai target dalam bahaya" Ucap kapten "bertahan sampai titik darah penghabisan" Ucap kapten kembali.
Disela - sela peperangan masih diwaktu yang sama, "Bagaimana kondisi disana" Ucap presiden. "Kondisinya tidak bagus pak, tim Delta dan Alpha sedang terpojok sambil melindungi target penyelamatan" Ucap jendral
"Hemmmm, dimana posisi pasukan bayangan?" Tanya presiden ke jendral tersebut "Mereka akan sampai sepuluh menit lagi pak" Ucap jendral itu.
"Suruh mereka bertahan sepuluh menit lagi" Perintah presiden "Dan pastikan target dan para pasukan bisa kembali" Lanjut perintah presiden. "Siap pak laksanakan" Ucap jendral.
Di langit malam di negara yang sedang konflik itu "ini Crow, memberi arahan ke seluruh tim shadow ingat misi kita adalah memastikan seluruh target selamat, dan usahakan bawa pulang pasukan sebanyak mungkin, crow out" Ucap crow ke seluruh tim shadow
"Rogerrrr" Ucap seluruh tim bayangan. "Ini shadow two kami akan turun disni kapten sesuai rencana" Ucap ketua tim shadow two
"Roger" Ucap crow. "Shadow tree kalian turun setelah kami turun dan pantau pergerakan musuh dari atas gedung itu" Ucap crow memberi perintah
"Rogerrr kapten" Ucap ketua tim shadow tree. Setelah tim shadow two turun selang lima menit tim shadow one turun.
Tim Shadow membereskan semua musuh sesuai dengan planing awal. Mereka merencanakan menyerang musuh dari belakang.
Crow memerintahkan timnya untuk membereskan pasukan dari belakang terlebih dahulu. Dan seluruh tim shadow bergerak sesuai perintahnya.
Satu persatu pasukan musuh tumbang, tanpa pasukan musuh sadari bahwa pasukannya telah dilumpuhkan oleh tim shadow secara diam diam.
"Hahahahahaha kalian pikir kalian bisa membawa mereka keluar dari negara ini dengan utuh" Ucap pemimpin pasukan musuh.
"Aku akan pastikan kalian akan mati disini bersama mereka, hahahahahaha" Ucapnya kembali dan tanpa dia sadari pasukannya telah hilang.
"Hemmm kenapa berhenti, woe kenapa kalian berhenti menembak" Ucap pemimpin musuh dan menoleh kebelakang. Dia kaget bukan main bahwa pasukannya sudah lumpuh semuanya.
Dia melihat bahwa ada empat orang yang sedang mengarahkan meriam kearahnya. Sambil senyum, kemudian Crow menembakan meriam itu ke arah pemimpin musuh "DUARRRRRR" Seketika pemimpin musuh pun tumbang bersama kendaraannya.
"Ini shadow one, target utama telah musnah kita akan menuju ke target prioritas pastikan mereka semua aman" Ucap crow kepada seluruh anggota tim shadow.
Pasukan didalam gedung pun terheran heran kenapa serangan musuh terhenti seketika. "Ada apa ini kenapa mereka berhenti menyerang" Ucap kapten dengan perasaan kaget.
"Periksa semua kondisi pasukan dan atur ulang formasi kita bersiap kalau mereka menyerang kembali" Ucap kapten.
"Kapten Nicole kondisi pasukan sangat buruk banyak orang orang kita cidera" Ucap prajuritnya. Nicole kemudian terdiam cukup lama kemudian berkata kepada pasukannya "untuk yang masih bisa bertempur segera ke barisan pertahanan didepan, kita akan bertahan sampai bantuan datang" Ucap Nicole kepada seluruh pasukannya.
Selang beberapa saat radio tim Delta kembali berbunyi "sreetttt sreettt, Delta tim masuk ini shadow tim, kami ulangi Delta tim masuk ini shadow tim" Semua orang yang mendengar itu termasuk alpha tim terheran heran kenapa pasukan se elit shadow tim bisa di negara ini.
"Ini Delta tim masuk shadow tim" Ucap Nicole sambil mengangkat radionya. "Kami datang dari arah pukul enam, sembilan, dan tiga jangan mengarahkan tembakan ke arah itu, ganti" Ucap crow kepada Nicole.
"Baik kami akan bersiap siap" Ucap Nicole sambil menutup radionya. "Shadow tim akan ke lokasi kita perhatikan arah pukul enam, sembilan, dan tiga jika kalian melihat mereka jangan tembak" Perintah Nicole kepada seluruh pasukannya.
"Baik kapten" Ucap semua tim. "Kenapa mereka bisa kemari bukanlah mereka adalah pasukan khusus yang langsung dibawah presiden" Ucap Justine kepada Nicole.
"Aku tidak tau apa yang menyebabkan mereka datang kesini yang jelas ini adalah angin segar buat kita karena kita mendapatkan bantuan" Ucap Nicole kepada Justin.
Selang beberapa menit shadow tim masuk ke gedung yang menjadi pertahanan tim Delta dan tim Alpha. "Shadow tim bergerak ke posisi masing masing dan perhatikan jika melihat pergerakan musuh, aku akan bertemu kawan lama dulu" Ucap Crow kepada seluruh tim.
Crow berjalan kearah Nicole dan Justin yang sedang menatap meja strategi, Nicole dan Justin melihat bahwa pemimpin shadow tim mengarah ke arah mereka sontak menghentikan aktifitas mereka dan menyalami Crow.
"Terimakasih anda telah membantu kami, bantuan tim anda sangat membantu kami dalam mempertahankan target" Ucap Nicole sebagai pemimpin Delta tim.
"Apa yang kalian bilang seharusnya sesama teman itu bukannya harus saling tolong menolong bukan" Ucap crow sambil membuka penutup wajahnya.
Sontak Nicole dan Justin terkejut melihat temannya yang masih satu angkatan dulu di depannya. "R-Rafendra" Ucap Justin secara tiba tiba.
Crow hanya tersenyum dan menjawab keheranan temannya itu "Ya benar aku Rafendra teman kalian satu angkatan dulu" Ucap Rafendra kepada mereka.
Sontak kedua temannya itu memeluknya karena mereka kira Rafendra sudah berhenti dari kemiliteran karena tidak lolos ke Delta tim.
"Aku kira kamu mundur dari dunia militer karena tidak keterima di Delta tim" Ucap Nicole sambil melepas pelukannya.
"Dulu memang aku pernah putus asa dan memilih untuk mundur tapi pak presiden sendiri yang memintaku untuk bergabung ke dalam tim khusunya karena melihat tekat dimataku" Ucap Rafendra kepada kedua temannya.
Kedua temannya itu merasa senang karena bertemu teman lamanya itu dan bangga karena Rafendra bisa masuk kedalam tim khusus yanh langsung dibawah komando presiden.
"Baiklah kita kembali lagi ke strategi kita untuk keluar dari tempat ini, untuk reunian kita lanjut kalau sudah kembali ke Indonesia" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu.
Nicole dan Justin mengangguk dan kembali ke meja strategi, " Jadi begini kita akan membawa mereka semua menunjukkan titik penjemputan Alpha karena disana merupakan titik teraman dari serangan tentara pemberontak" Ucap Nicole kepada kedua temannya itu.
"Tapi kita harus memutar terlebih dahulu ke titik ini, dan kita akan mengambil jalan hutan dibelakang Mall ini" Ucap Justin menegaskan arah rute yang akan mereka ambil nanti.
Rafendra melihat itu kemudian menggangguk "Sepertinya rencana ini yang terbaik, aku tadi melihat dari atas bahwa jalan utama menuju titik jemput alpha sudah di penuhi pasukan pemberontak" Ucap Rafendra menjelaskan apa yang dilihatnya dari atas langit.
"Jadi kita akan ambil jalur ini apakah kalian berdua setuju" Ucap Nicole kepada dua temannya. Justin dan Rafendra mengangguk menandakan mereka setuju.
"Tapi sebagian timku akan jalan terlebih dahulu untuk memastikan jalur yang akan kita lewati aman, sedangkan sisa timku akan berangkat dengan kita" Ucap Rafendra memberikan arahannya.
"Baik kalau itu keputusan dari shadow tim" Ucap Nicole kepada Rafendra. "Kita akan berangkat kapan?" Ucap Justin kepada kedua temannya.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang, kemungkinan pasukan mereka telah menyadari bahwa pasukan yang ada disini tidak bisa dihubungi" Ucap Rafendra kepada dua temannya itu.
Nicole dan Justin setuju untuk berangkat sekarang. "Oke aku akan siapkan timku dulu dan kamu Justin siapkan target untuk bersiap kita berangkat sekarang" Ucap Nicole.
Setelah sudah dipastikan berangkat Nicole dan Justin kemudan pergi meninggalkan Rafendra sendiri di ruangan itu.
Rafendra menekan radio yang berada di lehernya dan berkata "Jack alex max kalian bisa kemari" Ucap Rafendra menyuruh ketiga anggotanya untuk Menghadapnya.
Dengan segera mereka bertiga datang keruangan stategi itu "Kapten kami bertiga menghadap adakah yang akan kami kerjakan" Ucap Jack bertanya kepada Rafendra.
"Dengarkan aku, aku minta kalian mengawasi para target karena aku curiga diantara mereka ada mata mata pasukan musuh yang bertugas untuk memberikan informasi lokasi kepada mereka" Ucap Rafendra kepada tiga orang didepannya.
"Baik kapten kami akan mengawasi mereka, kami permisi kapten" Ucap Jack kemudian pergi dari hadapan Rafendra.
Rafendra kembali menekan radio yang ada di lehernya kemudian memberikan perintah kepada timnya "Ini Crow, dengarkan arahan ku kita akan pergi dari tempat ini menuju titik jemput alpha melewati hutan belakang mall, untuk itu shadow two dan shadow tree kalian jalan duluan pastikan jalan yang kita lalui aman" Ucap Rafendra kepada timnya.
"Dan untuk aku dan shadow one akan berada di rombongan ini, pastikan kita saling terhubung lewat radio mengerti" Ucap Rafendra kembali.
"Roger kapten" Ucap seluruh tim shadow. Setelah perintah dari Rafendra tim shadow mulai bergerak kembali sesuai dengan rencana awal mereka untuk memastikan bahwa target dapat pulang ke Indonesia dengan selamat.
Setelah itu Rafendra keluar dari ruangan strategi dan melihat sekelilingnya. "Sepertinya pasukan yang sudah gugur tidak bisa dibawa kembali" Ucap Rafendra dalam hatinya.
Setelah selesai mengarhkan pasukan dan target Nicole dan Justin kembali bertemu dengan Rafendra untuk melaksanakan misinya.
"Bagaimana mereka semua sudah siap?" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu. "Sudah tapi kita tidak akan bisa membawa pulang pasukan yang sudah guru" Ucap Justin kepada kedua temannya itu.
"Ambil kalung identitas mereka saja sebagai bukti untuk keluarga mereka nanti" Ucap Nicole kepada Justin. Justin mengangguk dan memerintahkan pasukannya untuk mengumpulkan seluruh kalung identitas pasukan yang gugur.
"Oke kita berangkat sekarang, pastikan target dalam pelindungan" Ucap Nicole kepada seluruh tim. Rafendra dan ketiha rekan timnya memulai pengawas terhadap target yang menjadi misi mereka untuk menemukan mata mata tersebut.