melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Athar menghampiri nya diikuti melati Lalu ikut duduk ditempat awal tadi bersama melati.
"Kita ikut" ujar Athar
feri dan Leo pun mengangguk tersenyum.
"Oke, malam ini kita berangkat, gue udah pesenin tiketnya" jawab Leo.
"Oke"
"Mau minum nggak?" Tanya melati pada Athar.
"Nggak sayang, kamu ambilin aja buat mereka" melati pun mengangguk lalu pergi ke kulkas mengambil air mineral.
"Eh gue tau ya akal bulus Lo pada, ke Bali cuma alesan kan biar Lo pada bisa gangguin gue " ujar Athar masih dengan wajah kesalnya setelah melati pergi ke dapur.
"He he, sorry bro, kita penasaran banget sama cewek yang buat Lo klepek-klepek" jawab Leo tersenyum tanpa dosa. Athar yang mendengar jawaban Leo semakin kesal saja.
"Udah lah Athar, sekalian juga liburan ya kan?" Ujar feri
"Yaudah mau gimana lagi, gue mau mandi dulu, kalian kalo mau mandi di kamar mandi sini aja, jangan masuk kamar gue" Athar mengingat kan lalu berjalan santai menuju dapur, dengan santai nya menghampiri melati lalu membisikkan sesuatu, terlihat melati tersenyum lalu Athar mencium pipi melati mesra, Athar dan melati sama-sama berjalan ke arah sofa, menyodorkan dua botol air. setelah itu Athar segera menarik tangan melati mereka berdua lalu berjalan masuk ke kamar dengan agak buru-buru dan menutup pintu kamarnya.
"Ih gila, baru kali ini gue liat si Athar mesra banget, jadi pengen ikutan juga" gumam feri tersenyum tipis.
"Ikutan apaan??" Tanya Leo bingung.
"Ya.. e... Ikutan punya pacar lah" jawab feri lalu beranjak menuju kamar mandi menenangkan sesuatu yang terbangun.
setelah selesai mandi melati keluar dari kamar dengan rambut setengah basah, bersamaan dengan suara bel di pintu, segera ia berjalan membukakan pintu, Athar masih di kamar mandi. Saat melati keluar feri dan Leo sedang main game di sofa depan televisi.
Melati menutup pintu dan di tangannya sudah terdapat kantong makanan pesanan nya barusan, ia berjalan ke meja makan lalu menyiapkan piring, sendok dan air putih untuk makan malam mereka berempat.
feri yang melihat melati dari tadi sibuk di dapur pun menghentikan game nya dan menghampiri melati.
"Wah enak banget nih kayaknya" ujar feri lalu duduk di salah satu kursi.
"Ya enak lah, tinggal makan, nggak perlu masak" jawab melati menanggapi ucapan feri dengan bercanda.
"Hehe, iya ya" jawab feri entah kenapa melihat senyum melati ini hatinya terasa berbeda, ada sesuatu yang aneh yang menggelitik di hatinya.
"Udah sayang??" Athar tiba-tiba muncul lalu memeluk dan mencium pipi melati mesra.
"Udah mas, bentar minumnya kurang dua lagi" melati melepaskan pelukan Athar lalu beranjak ke dapur lagi mengambil minum.
Leo juga sudah bergabung di meja makan, melati pun juga duduk di sebelah Athar. Mereka pun mulai makan di selingi candaan oleh Leo yang memang ekspresif dan asik, melati pun tidak butuh waktu lama untuk akrab dengan kedua sahabat Athar ini, memang melati lebih banyak diam tapi Leo dan feri selalu bisa mencairkan suasana.
Setelah makan malam pun melati menyiapkan barang nya dan Athar yang akan di bawa liburan untuk 3 hari, tiba-tiba hp nya berdering pak Rudi kepala bagian nya menelfon nya melati pun mengangkat panggilan itu.
"Halo pak"
"Halo, melati saya cuma mau sampaikan kalo kamu boleh cuti seminggu" ujar pak Rudi di seberang telpon.
"Hah, serius pak?? "
"Iya serius, tadi saya di hubungi atasan saya disuruh menyampaikan ini"
"Baik pak, terimakasih kalau begitu" ujar melati
"Iya sama-sama" lalu setelah selesai bicara pak Rudi mematikan sambungan telfonnya. Sebenarnya ia curiga ada hubungan apa melati dengan atasannya, tadi pak Faisal menyuruh nya untuk memberi izin cuti pada melati selama seminggu, sungguh aneh pikirnya, masa' urusan cuti karyawan produksi saja yang memberi izin orang bagian kantor, bahkan pak Faisal merupakan sekertaris dari CEO. Tapi pak Rudi biarkan saja, toh tidak ada urusannya dengan hal itu, selagi tidak merugikannya ia tidak peduli.
melati pun sangat gembira ia bisa lebih banyak waktu bersama Athar, tapi disisi lain, bagaimana kalau suaminya pulang, mendadak hatinya diliputi keraguan.
melati sudah bermain sangat jauh, ditambah Athar berkali-kali menyemburkan benihnya didalam rahim melati, kalau dulu melati tidak keberatan, tapi sekarang KB nya sudah lepas, bagaimana kalau ia hamil tapi suaminya sedang berada jauh, sangat memalukan, bukan hanya mempermalukan dirinya, tapi seluruh keluarganya., batin melati
melati tidak menyadari kedatangan Athar yang perlahan memeluknya dari belakang.
"Kok ngelamaun sayang, mikirin apa??" Tanya Athar menempelkan bibirnya di telinga melati, melati seketika merinding, sungguh pesona dan setiap sentuhan Athar selalu membuatnya lupa akan segalanya, ia pun mendadak gugup
"E .. enggak .. mas, tadi melati di kabarin kalo boleh izin seminggu" ujarnya menahan sesuatu, titik sensitif melati berada di leher dan telinganya, Athar sangat suka menggodanya seperti ini.
"Oh.. bagus lah, jam 8 kita berangkat ya sayang" jawab Athar, melati mengangguk.
"Yaudah mas, aku rapiin ini dulu" melati yang akan merapikan kamar bekas percintaan nya serta satu koper berisi baju melati dan Athar, Athar menyuruh nya tidak membawa banyak barang jadi koper mereka jadi satu.
Setelah selesai melati pun bersiap berangkat. melati menggunakan celana jeans panjang dan kaos pendek lalu membawa jaket Athar yang menurutnya cocok dengannya dengan rambut terurai panjang. Setelah dirasa cukup melati keluar menghampiri Athar dan kedua sahabatnya yang juga sudah bersiap.
"Mas, aku pinjem jaket yang ini ya" ujar melati meminta izin pada Athar menunjukkan jaket Athar di tangannya.
"Pake aja sayang" jawab Athar. Mereka pun berangkat ke bandara, tidak jauh dari apartemen Athar.
Mereka sampai Bali tidak sampai satu jam perjalanan. Setelah sampai mereka segera menuju villa milik keluarga Leo, sebenarnya Athar juga ada tapi banyak asisten rumah tangga disana sangat dekat dengan mamanya, agar tidak mengadu yang macam-macam lebih baik Athar menghindar.
Athar dan melati segera menuju kamar utama, tadi Leo bilang sudah mempersiapkan sesuatu, setelah membuka kamarnya yang sudah di hias sebagaimana untuk bulan madu.
"Bagus banget mas" ujar melati saat memasuki kamarnya, maklum saja melati agak berlebihan, kamar pengantin nya saja dulu tidak dihias apa-apa, apalagi bulan madu itu tidak ada kalau bagi orang desa di tempatnya. Athar lalu meletakkan koper nya di sudut kamar.
melati duduk di sofa terlebih dahulu, badannya lumayan lelah karena perjalanan tadi, Athar menghampirinya dan ikut duduk disampingnya.
"Capek sayang?" Tanya Athar
"Iya mas" melati menyandarkan kepalanya di bahu Athar, Athar pun membalas memeluk melati.
"Mau langsung tidur??" Tanya Athar, melati mengangguk.
"Yaudah tidur di kasur sana sayang " pinta Athar
"Sayang banget mas, bunga nya ntar rusak hehehe" ujar melati bercanda.
" Biarin aja" melati pun melepaskan pelukannya, dan hendak menuju ranjang akan tetapi Athar dengan sengaja menahannya dan mengec*p singkat bibir melati.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya