NovelToon NovelToon
Buried Love

Buried Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cerai
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: NuKha

Susah payah Bellinda Baldwig mengubur cintanya pada mantan suami yang sudah menceraikan enam tahun silam. Di saat ia benar-benar sudah hidup tenang, pria itu justru muncul lagi dalam hidupnya.

Arsen Alka, berusaha mendekati mantan istri lagi saat mengetahui ada seorang anak yang mirip dengannya. Padahal, dahulu dirinya yang menyia-nyiakan wanita itu dan mengakhiri semuanya karena tidak bisa menumbuhkan cinta dalam hatinya.

Haruskah mereka kembali menjalin kisah? Atau justru lebih baik tetap berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

Kepala Bellinda mengangguk. Sebelumnya, ia tidak berencana ingin memberi tahu tentang daddy Colvert. Sebab, ada rasa takut kalau keberadaan putranya tidak diakui oleh Arsen. Namun, berhubung mantan suami terlihat tak membenci anak mereka, mungkin tidak ada salahnya kalau mulai diberi tahu.

“Tapi, tolong rubah sifatmu, jangan arogan pada Colvert. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar dariku, baik fisik maupun psikis,” pinta Bellinda tanpa berbalik badan. Wanita itu tengah meluncurkan sebuah air dari mata, terlalu lama menahan sedih sejak berbicara dengan Arsen.

“Ya, ku usahakan.”

“Dan ... ku mohon, jangan pernah ambil dia dari aku. Jika ingin bertemu anak kita, katakan saja. Pasti tak akan dihalangi,” tambah Bellinda.

Arsen hanya mengangguk dan terus memperhatikan punggung mantan istri yang bergerak ke atas seolah tengah menarik napas dalam.

“Permisi.” Bellinda melanjutkan langkah kaki, membuka pintu dan benar-benar hilang dari pandangan Arsen.

...........

Matahari masih menunjukkan pesonanya saat Bellinda keluar dari sebuah restoran cepat saji yang amat ramai. Dia tidak terlihat membawa tentengan apa pun.

Berhenti di tepi jalan, Bellinda menanti taksi yang sudah dipesan untuk pergi menjemput anaknya di sekolah. Resah sesekali hadir, dalam pikiran sedang bingung mencari cara dan susunan kata untuk mengenalkan Colvert tentang Arsen.

Apa lagi, bapak dan anak itu sudah pernah bertemu dalam keadaan kurang menyenangkan. Dianggap gila pula. Entah bagaimana cara Bellinda untuk meyakinkan kalau tetangga baru adalah Daddy dari Colvert.

Berdiri di depan sebuah gedung berlantai tiga yang bergaya Eropa klasik, Bellinda mengulas senyum saat bocah lima tahun terlihat keluar dan berlari ke arahnya.

“Mommy ....” Colvert lekas memeluk orang tuanya. “Aku dapat bintang karena menggambar bagus.”

“Oh, ya? Hebat.” Bellinda juga memuji dengan antusias, sembari mengusap puncak kepala si kecil.

“Ayo kita pulang, aku akan perlihatkan gambarnya pada Mommy.” Colvert menarik tangan Bellinda. “Kita naik taksi?”

“Iya, Sayang. Itu.” Bellinda menunjuk mobil yang tadi mengantarkannya dan sekaligus diminta untuk menanti. Letaknya tidak jauh, sekitar sepuluh meter.

“Daddy Steven kenapa jarang menemui kita lagi, Mommy? Aku rindu diantar jemput dan bermain bersama,” tanya Colvert saat ia dan Bellinda telah berhasil masuk ke dalam kendaraan.

“Sibuk, Sayang. Uncle Steven juga memiliki pekerjaan,” jelas Bellinda.

...........

Keluar dari lift, Bellinda menggandeng tangan Colvert yang sejak tadi sangat ceria. Matanya melirik ke arah pintu milik Arsen, saat melewati unit tersebut.

Sepasang ibu dan anak itu pun sampai juga ke dalam tempat tinggal mereka. Colvert langsung menarik lagi tangan sang Mommy untuk diajak ke ruang tamu.

“Sini, Mommy.” Colvert duduk bersebelahan dengan wanita yang sudah mengandung, melahirkan, dan membesarkannya. Membuka tas sekolah, lalu mengeluarkan sebuah kertas.

“Ini dia gambarku, semua teman-teman satu kelas juga mendapatkan bintang dan hasilnya bagus.” Colvert membuka lebar kertas tersebut.

Bellinda yang melihat pun tersenyum sembari tangan mengusap lembut puncak kepala. Gambar yang bukan lagi sekedar corat-coret asal, sudah berbentuk walau tidak begitu sempurna. “Siapa itu?”

“Daddy Steven dan Mommy sedang mengantarku pergi ke sekolah.” Ada tiga orang, sebuah mobil, dan satu bangunan di gambar itu.

Bellinda menghela napas pelan, membawa sang anak ke dalam pangkuan, dan memeluk untuk menyalurkan kasih sayang. “Colvert ... Steven itu bukan daddymu.”

“Iya, tahu. Tapi, aku mau punya Daddy sungguhan yang tidak bekerja jauh dan lama, sampai tak pernah menemui Mommy dan aku.” Colvert merasakan ada kecupan di puncak kepala.

“Colvert mau lihat Daddy?” tawar Bellinda.

1
siskarina alma'mun
bagus karyamu...aku penggemar👍👍👍
siskarina alma'mun
bab yg membuatku terhik hiks sedih tp seneng😓😓😭😭😭😭🤗🤗🤗😍😍😍🎂🎂👨‍👩‍👦
siskarina alma'mun
setuju bgt god job arsen junior😉😉😉😊😊
siskarina alma'mun
penasaran sm arsen mengejar cinta jandanya arsen🤗🤗🤗penggemar setia nukha😍😍😍
Tianar Marbun
alur cerita mbak nuka sll ok👍😄
Safa Almira
haha
Safa Almira
yey
Ersih Ersih
bagus
Inayah Inayah
cerita piere dong kak
instagram: heynukha: Di sebelah ya kak, bakal aku jadiin satu sama cerita Unexpected Incident di pijo
total 1 replies
Wulan Unet
aku nangis. tp juga ketawa beberapa saat krn bpk anak ini begadoh lg ahaha
Su.izMila_s
Luar biasa
Rochaya
mksih thor ceritany bgus bgt rasany g pngn tamat hehehe
Rochaya
Lumayan
Rochaya
Kecewa
Rochaya
mudh mdhn arsen cepat dekat lg sm ankny
Rochaya
akhirny Ketemu jg cerita arsen sm belinda smoga endingny baik belinda dan arsen jd kluarga yg bahagia
@bimaraZ
harusnya kamu yg mencoba mencintai mommynya...malah bersandiwara,duhh dasar si arsen gak nyadar2...
@bimaraZ
nah kan ini yg jadi bocah siapa?
@bimaraZ
senengnya lihat nasib arsen dicuekin anaknya😃😃
Ida Zuhniar
suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!