Aminah tidak pernah menyangka bahwa dia akan dijodohkan dengan anak konglomerat tapi tidak pernah mencintai nya sedikitpun bahkan dia pun juga tidak pernah mencintai pria itu.
Saat dirinya tahu bahwa calon suami konglomerat nya itu berselingkuh dengan seorang artis terkenal, dia hanya bisa menahan gejolak hati nya yang tersakiti.
Aminah sadar bahwa dia tidak pernah mencintai calon suaminya tetapi rasa sakit karena pengkhianatan cinta sang calon suami konglomerat nya membuatnya menjadi berani dan mengambil sebuah keputusan yang sangat besar dalam hidupnya.
Takdir cinta Aminah terjadi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anjali
Hari menjelang pagi...
Aminah sudah bersiap-siap serta tampak cantik di pagi itu.
Dia mengenakan Sharara kuning muda pilihan Raaida serta hijab berwarna kuning.
Dia tidak lupa memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Memulai hari dengan sesuatu yang baik.
Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Aminah beranjak dari tempat tidurnya menuju ke arah pintu kamar.
"Selamat pagi, nona Aminah !", ucap Raaida berseru senang.
"Pagi, Raaida ! Ada apa kamu kemari ?", sahut Aminah.
"Tuan Salman mencarimu dan menyuruhmu ke ruangan keluarga", ucap Raaida.
"Kakek ? Maksudmu kakek Salman ?", tanya Aminah.
"Iya, tuan besar Salman ! Dia menyuruhmu menemuinya pagi ini di ruangan keluarga, nona", sahut Raaida.
"Baiklah..., aku akan ikut bersamamu kesana, Raaida", ucap Aminah.
Aminah mengunci kamar tidurnya dan bergegas pergi ke lantai bawah rumah menuju ke ruangan keluarga.
Dia mempercepat langkah kakinya menuruni tangga.
"Cepatlah, nona ! Tuan besar sudah sejak tadi menunggumu disana", ucap Raaida.
"Iya, Raaida", sahut Aminah.
Aminah memasuki ruangan keluarga, dia melihat kakek Salman Sheikh duduk bersama seorang pria di ruang keluarga.
"Selamat pagi, kakek Salman !", sapa Aminah.
Pria berturban di kepalanya lalu menoleh ke arah Aminah.
"Oh, Aminah ! Pagi, nak ! Bagaimana keadaanmu sekarang ?", ucap tuan Salman Sheikh.
"Kabarku baik-baik, kakek Salman", sahut Aminah.
"Ini dokter Jatinra, dokter pribadi kami ! Perkenalkan ini Aminah, calon istri Shaheer", ucap tuan Salman Sheikh.
"Salam, dokter Jatinra ! Selamat pagi !", sapa Aminah ramah.
"Selamat pagi, Aminah!", ucap dokter Jatinra.
"Aku menghubungi dokter Jatinra kemarin tetapi saat di jalan menuju kemari, mendadak ada pasien kritis di rumah sakit tempat dokter Jatinra bekerja sehingga dia urung datang ke rumah", kata tuan Salman Sheikh.
"Iya, kakek...", sahut Aminah.
"Hari ini dia baru bisa datang ke rumah dan dokter Jatinra bermaksud memeriksa kondisi kesehatanmu", lanjut kakek.
"Tapi aku sudah baikan dan sehat, kakek Salman. Dan aku rasa tidak perlu diperiksa karena aku sudah baik-baik sekarang", ucap Aminah.
"Tidak, nak, aku khawatir dengan keadaanmu, ijinkan dokter Jatinra untuk memeriksa kesehatanmu, maka aku akan merasa tenang", pinta kakek Salman.
Aminah terdiam sejenak lalu berpikir.
"Baik kakek Salman", sahut Aminah.
Aminah duduk di kursi dekat dokter Jatinra.
Dokter Jatinra kemudian memeriksa Aminah dengan cukup serius.
"Bagaimana keadaannya dokter Jatinra ?", tanya tuan Salman Sheikh.
"Dia dalam kondisi yang sehat tetapi tekanan darahnya cukup rendah, aku takut dia terkena anemia akut jika tidak segera ditangani", sahut dokter Jatinra.
"Anemia akut ?", tanya Aminah kaget.
"Iya, aku melihat tekanan darahmu rendah dan tubuhmu sangat pucat karena kurangnya terkena sinar matahari", jawab dokter Jatinra.
"Dia harus sering berjemur di bawah terik sinar matahari, apa dokter tidak memiliki obat untuk mengobati anemianya ?", tanya tuan Salman Sheikh.
"Akan saya tuliskan resepnya dan nanti bisa di beli di apotik dekat sini", sahut dokter Jatinra
"Baik... Baik...", kata kakek.
"Aku baru tahu hal itu", ucap Aminah pelan.
Kedua pria itu langsung menoleh bersama-sana ke arah Aminah.
"Jangan gusar, nak ! Dokter Jatinra akan menyembuhkannya", ucap kakek Salman.
"Penyakit anemia mu tidak terlalu parah tetapi banyak-banyaklah berolahraga atau berjalan kaki agar tekanan darahmu stabil", sambung dokter Jatinra.
"Iya, dokter Jatinra", sahut Aminah.
"Dan jangan lupa meminum obatnya secara rutin sampai habis dan banyak mengkonsumsi vitamin atau susu akan membantumu cepat pulih", saran dokter Jatinra.
"Baik, dokter...", sahut Aminah.
"Dan jangan banyak pikiran ! Itu akan memicu tekanan darahmu menjadi turun drastis", ucap dokter Jatinra.
Setelah memeriksa Aminah dan menulis resep, dokter Jatinra pulang.
Tuan Salman Sheikh memerintahkan kepada Calya untuk menebus resep dokter Jatinra ke apotik terdekat.
Tak butuh selang waktu yang lama, datang Shaheer Sheikh ke dalam rumah.
"Shaheer... Kamu baru pulang ? Dari mana semalam ?", tanya kakek Salman.
Shaheer Sheikh berjalan gontai masuk ke rumah acuh tanpa menyadari tuan Salman Sheikh berdiri memperhatikannya dari arah ruangan keluarga.
"Kakek ?", sapa Shaheer Sheikh cegukan.
Terdengar suara tawa dari arah luar rumah memanggil nama Shaheer Sheikh.
"Shaheer ! Iphone milikmu tertinggal, sayang !", ucap seorang perempuan masuk ke rumah lalu bergelayut di lengan Shaheer Sheikh.
Shaheer Sheikh berdiri canggung sembari melepaskan tangan perempuan asing itu.
Dia melirik ke arah kakek Salman Sheikh serta Aminah yang menatapnya sedari tadi.
"Anjali ! Diam !", bisik Shaheer Sheikh.
"Apa ? Ada apa ?", tanya perempuan bernama Anjali kebingungan.
"Lihat ! Ada keluargaku disini ! Jaga sikapmu...", ucap Shaheer Sheikh.
Anjali menoleh ke arah kakek Salman Sheikh dan Aminah yang ada di dalam ruang keluarga.
Menatap mereka berdua dengan sangat serius kecuali Aminah yang hanya memandang sekilas mereka.
"Siapa dia Shaheer ?", tanya kakek.
"Oh, dia Anjali, temanku... Dia seorang artis yang kerap hadir di televisi...", sahut Shaheer Sheikh.
"Lantas apakah sikapmu itu pantas untuk di lihat oleh semua orang ?", kata kakek Salman.
Shaheer Sheikh terdiam sambil menundukkan kepalanya tanpa berani membantah.
Datang Jannah Sheikh dari ruangan makan untuk melihat sesuatu yang terjadi di ruang keluarga.
Dia mendengar suara Shaheer Sheikh dan kakek Salman Sheikh.
"Shaheer ! Kamu rupanya... Siapa dia ?", ucap Jannah Sheikh.
Hati Jannah Sheikh mulai was-was ketika melihat ke tuan Salman Sheikh yang berdiri dengan emosi saat melihat Shaheer Sheikh.
"Shaheer... Jawab, nak !", kata Jannah Sheikh semakin cemas.
Shaheer Sheikh tertunduk diam sedangkan Jannah Sheikh terlihat sangat panik sambil mengguncang-guncang keras tangan Shaheer Sheikh.
"Tolong kamu urus putra kesayanganmu itu supaya dia lebih bersikap sopan santun di rumah ini !", ucap kakek kepada ibu Shaheer Sheikh.
Semua yang ada di ruangan itu hanya terdiam tanpa berani menjawab ucapan kakek Salman Sheikh.
"Datang pagi sambil membawa perempuan asing ke dalam rumah tanpa aturan ! Dia sudah melamar Aminah ! Kenapa masih membawa perempuan !", kata kakek Salman marah.
"Maaf, baba... Tolong maafkan kami !", ucap Jannah Sheikh memelas sambil memohon agar putranya dimaafkan.
"Bagaimana aku memaafkannya ? Dia keterlaluan ! Sudah menunda pernikahannya dengan Aminah dan sekarang membawa perempuan tidak tahu aturan ini ke rumah !", kata tuan Salman marah.
"Kakek ! Anjali bukan perempuan tidak tahu aturan, dia perempuan baik-baik dan seorang artis terkenal dibanding dia, tidak memiliki kelebihan apapun !", bela Shaheer Sheikh.
Ketika Anjali dipermalukan oleh kakek Salman Sheikh.
"Berani kamu membantah ucapanku ! Dasar anak tidak tahu berterimakasih !", ucap tuan Salman semakin marah.
"Shaheer Sheikh ! Diamlah !", kata Jannah Sheikh mulai berkaca-kaca.
"Tidak, mathair ! Aku berhak membela orang terdekatku dan kakek sangat keterlaluan sekali terhadap Anjali !", sahut Shaheer Sheikh tidak terima.
"Sudah..., sudah, nak ! Jangan diteruskan lagi ! Bawalah perempuan asing ini pergi dari rumah ! Dan suruh dia pulang !", pinta Jannah Sheikh.
"Mathair... Jangan tidak adil padaku ! Anjali tidak bersalah dan seharusnya dia di terima dengan baik di rumah ini !", sahut Shaheer Sheikh kesal.
"Dengar ucapanku ! Dan menurutlah apa perkataan kami semua !", kata Jannah Sheikh.
Jannah Sheikh mendorong tubuh putranya keluar rumah dengan kesal dan menutup rapat pintu rumah.
Meninggalkan Shaheer Sheikh dan Anjali berada di luar rumah yang tertegun melihat perlakuan Jannah Sheikh. Karena Shaheer Sheikh tidak menyangka jika ibunya akan mengusirnya keluar rumah sekasar itu padanya.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu