NovelToon NovelToon
Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:22.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?

Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Modus Roti Bakar

"Loh, Astaghfirullah." Arsha meraba - raba kantung celananya saat hendak membayar roti bakar yang sudah ia pesan.

"Kenapa, Mas?" Tanya Raka.

"Uang Mas kayaknya jatuh deh, Ka." Jawab Arsha sambil terus merogoh kantung celananya.

Ia pun kembali mengingat - ingat uang yang ia bawa. Arsha memang sengaja tak membawa dompet, dan hanya membawa dua lembar uang berwarna merah. Ia pun ingat jika petugas SPBU itu memberi kembalian sebanyak tujuh puluh ribu.

"Yah, kok bisa, Mas? Terus ini gimana bayarnya?" Tanya Raka dengan wajah khawatir.

"Mungkin jatuh di Pom bensin tadi. Kan Mas kantongi kembaliannya, mungkin gak masuk kantong, malah jatuh. Nanti coba Mas nelfon Mas Aksa dulu." Kata Arsha.

"Tunggu bentar ya, Pak." Ucap Arsha pada si penjual roti bakar.

Ia pun menelfon nomor ponsel Aksa, namun tak diangkat. Begitu juga nomor ponsel milik Abi dan Runi. Semua yang ada di rumah seperti kompak tak ingin menerima panggilan telfonnya.

"Astaghfirullah, ini pada kemana sih. Kok kompak banget." Gerutu Arsha sambil terus menelfon nomor ponsel orang - orang yang ada di rumah.

"Pak, gak bisa bayarnya di transfer?" Tanya Arsha.

"Maaf, belum bisa Mas." Jawab si penjual.

"Yah, gimana dong, Mas?" Tanya Raka lagi dengan wajah gelisah.

"Mas pulang dulu, ambil uang ya. Kamu tunggu di sini aja, mau?" Tanya Arsha.

"Ya aku takut, Mas." Lirih Raka yang tak ingin di tinggal Arsha.

"Ada apa, Ka?" Tanya Raina yang menghampiri dua orang yang nampak kebingungan itu. Kebetulan, Raina masih ada di sana karena pesanannya juga baru selesai di buat.

"Ini, Mbak. Uangnya Mas Arsha jatuh, terus mau bayarnya di transfer gak bisa." Jawab Raka dengan polosnya.

"Oh, yaudah pake ini aja dulu." Kata Raina.

"Eh, gak usah. Nanti biar saya telfon orang rumah aja." Tolak Arsha.

"Kan sudah telfon Mas Aksa, Romo, dan Ibun, tapi gak di angkat, Mas." Kata Raka dengan wajah polos.

"Gak apa - apa, pakai ini aja dulu. Kasihan Raka, sudah nunggu lama." Ujar Raina sambil tersenyum.

"Pak, sekalian roti bakarnya punya Mas ini, ya." Ujar Raina pada penjual roti bakar sambil menoleh singkat ke arah Arsha.

"Oh, siap, Mbak." Jawab penjual roti bakar yang kemudian memberikan kembalian pada Raina.

"Terima kasih, ya. Kamu ada nomor rekening? Biar saya transfer." Ujar Arsha.

"Saya gak hafal nomor rekeningnya, gak bawa hape juga. Gak usah di ganti, gak apa - apa, kok." Jawab Raina.

"Gak bisa. Pasti saya ganti." Tegas Arsha.

"Minta nomor hapenya aja, Mas." Celetuk Raka yang langsung dapat lirikan tajam dari Arsha.

"Mmm, besok saya ganti uangnya di Sekolah. Kamu sekolah di SMAN 1 kan?" Tanya Arsha untuk memastikan.

"Iya, saya Sekolah di sana." Jawab Raina.

"Yasudah, besok saya ganti. Terima kasih, ya, maaf merepotkan." Ujar Arsha.

"Gak apa - apa, saya duluan kalau gitu. Mbak duluan ya, Ka. Assalamualaikum." Pamit Raina pada Arsha dan Raka.

"Waalaikumsalam." Jawab Arsha dan Raka bersamaan.

"Makasih ya, Mbak Rai. Jangan lupa besok tagih uangnya sama Mas Arsha kalo Mas Arsha lupa." Ujar Raka sambil terkikik. Sementara Raina hanya tersenyum menanggapi ucapan Raka.

...****************...

"Wihh, bawa roti bakar banyak nih. Pantes kok lama nyusul Raka." Ujar Abi saat melihat putra dan keponakannya datang dengan membawa dua porsi roti bakar.

"Roti bakar hasil ngutang sama calonnya Mas Arsha, Mo." Celetuk Raka.

Aksa yang sedang melahap roti bakar itu pun langsung tersedak saat mendengar ucapan Raka.

Uhuukk... Uhukkk... Uhuukkk...

"Tolong air...!" Lirih Aksa sambil meraih air mineral gelas di depannya.

"Kok isone ngutang lho, Nang? Karo calone mbarang, calon opo? Calonmu dol dolan roti bakar? (Kok bisanya berhutang lho, Nang? Sama calonya lagi, calon apa? Calonmu jualan roti bakar?)" Tanya Bu Lastri pada cucunya.

"Eh, yo mboten to, Ti. Dereng enten calon, Raka mung guyon mawon. (Eh, ta enggak to, Ti. Belum ada calon, Raka cuma bercanda aja.)" Jawab Arsha.

"Ya itu, gara - gara Aksa, Romo sama Ibun gak angkat telfonku." Kata Arsha.

"Lho, kok jadi nyalahin Romo sama Ibun?." Protes Abi.

"Iya, aku juga kok di salahin lho, Mas." Timpal Aksa.

"Kan lagi di rumah Uti, makanya Romo, Ibun sama Aksa gak ada yang bawa hape." Ujar Runi.

"Jadi, uangnya Mas Arsha hilang. Kayaknya jatuh waktu isi bensin. Pas mau bayar itu baru tau kalau uangnya gak ada. Mas Arsha mau transfer juga kata penjual roti bakarnya gak bisa." Cerita Raka.

"Dadi iki jek ngutang karo bakule? (Jadi ini masih berhutang sama penjualnya?)" Tanya Pak Karto sambil mengangkat sepotong roti bakar yang separuhnya sudah ia lahap.

"Bukan sama penjualnya, Kung, tapi ngutang sama Mbak Raina. Jadi pas beli itu, aku dan Mas ketemu sama Mbak Raina, terus Mbak Raina bayarin dulu itu roti bakarnya karna aku bilang kalau uangnya Mas hilang. Mas mau transfer ke Mbak Raina, tapi Mbaknya gak hafal nomor rekeningnya." Raka kembali bercerita.

"Ciyee, pantesan kok rasa rotinya lebih enak. Ternyata karna di beliin calon Mbak Ipar." Ledek Aksa.

"Ekhm. Di beliin calon mantu, Mo." Runi ikut menggoda, sementara Abi hanya senyum - senyum melihat ekspresi Arsha.

"Gak minta nomor hapenya, Mas?" Tanya Abi yang hendak ikut menggoda putranya.

"Enggak lah, Mo. Mau buat apa? Kan hutang uang, bukan pulsa atau kuota. Nanti di kiranya modus." Sahut Arsha yang kemudian ikut menikmati roti bakar yang masih hangat itu.

"Ya buat chat, tanya nomor rekeningnya lah, Mas. Kan bisa di transfer." Jawab Abi.

"Halah, malahane rasah di transfer. Sok isoh dadi alesan nggo ketemu kok yo, Nang. (Halah, malahannya gak usah di transfer. Besok bisa jadi alasan buat ketemu kok ya, Nang.)" Celetuk Pak Karto yang membuat mereka terkekeh.

"Emang Mas Arsha janji kalo besok mau ngembaliin uang Mbak Raina di Sekolah." Sahut Raka.

"Tuh kan, memang pinternya gak perlu di ragukan lagi Masku ini." Ujar Aksa sambil merangkul dan menepuk - nepuk bahu Arsha yang duduk dinsebelahnya.

"Tak warai, Mas. Sok pas mbalekne duit, di wehi atusan wae. Mengko nak ora enek jujule, kan isoh nggo alesan ketemu meneh. Iyo, gak? (Aku ajarin, Mas. Besok waktu mulangin uang, di kasih seratusan aja. Nanti kalau gak ada kembaliannya, kan bisa jadi alasan ketemu lagi.)" Imbuh Aksa sambil menaik turunkan alisnya.

"Aksa sih emang suhunya kalo suruh modusin cewek." Celetuk Runi.

"Bar kuwi, ngisoke Raina ngewehi jujulan seket ewu, genti Arsha seng ra nduwe receh. Ngono wae terus ngasi tuek ngeklek. (Habis itu, besoknya Raina ngasih kembalian lima puluh ribu, ganti Arsa yang gak punya receh. Gitu aja terus sampai tua.)" Cicit Bu Lastri yang memecah tawa.

1
Rizky Rahma Aulia Akbar
raina yg dipanggil kenapa aku yg senyum senyum yaaa. gercep banget arsha. sat set dehh
Atik Kiswati
Alhamdulillah wes rk jomblo meneh....
syora
wah arsha👍👍👍👍 cool badassss
bunda aya
ya allah mas arsha gk romantis bnget nyatain cintanya 😍😍
dapurAFIK
mas arsha gercep sat set langsung nembak nya jd istri bikin dek Rai keselek batuk2😄👍
Lee 😉
ikut seneng deh,, sampe pen melayang jdi nya 🤣🤣🤣
Lee 😉
duuhhh,,, salting nya nembus layar 🤣😄
widi
duh meleleh dengernya...soft spoken banget Arsha
syora
alhamdulillah gini,doa disertai usaha
ibaratmya berjodoh tp kita jg butuh perjuangan dan usaha tuk mndapatkannya
langkah yg tepat arsha👍👍👍👍
🎃
akhirnya mas arsha pecah telor jugak setelah sekian tahun yee kan
kawal sampai halal pokonya mah 😍
Dedes
aduuhh pengen jumpalitan. ternyata rasa itu gak bertepuk sebelah tangan 😍
Dedes
ya Allah mas to the point banget
Arin
Woah..... gercep banget nih Arsha. Mumpung pas ketemu lagi, langsung sat set tanpa ba bi bu lagi nembak mau jadi istri???? 👍👍👍👍
Isda Wardati K
lugas banget sich mas arsha ndak ada romantis2 nya.
Humay Uum
duuuh yg dtembak Rania aku yg senyum2 tooh 🤭salting iih inget ker ngora lah pokoya 🤣🤣
Santi
jdi senyum2 sendiri aku,,🤭
indy
arsha langsung beraksi
Titik Sofiah
tambah up lagi donk Thor..... riques ntar Aksa jodoh a dokter ya Thor....🤭🤭🤭
Kasih Bonda
next Thor semangat
bunda kk
arsha langsung sat set aja😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!