My First Love Is My Wife

satu bulan berlalu sejak pernikahan zevan dan agni, orang tua agni sudah kembali ke Swiss, ziano pun harus kembali ke Jerman guna menyelesaikan kuliahnya.semua orang kembali ke aktifitas nya masing-masing.

sudah hampir sebulan ini agni tinggal di apartemen zevan,tidak ada kemajuan berarti terhadap hubungan pernikahan mereka, bisa di bayangkan mereka suami istri tapi tidur di kamar yang berbeda.

pagi ini seperti biasa agni membuat sarapan untuk mereka berdua, tapi seperti hari hari sebelumnya zevan tidak pernah memakan makanan yang agni buat.walaupun ada rasa kecewa dalam hati nya tapi dia harus tetap berusaha keras agar suaminya yang se kaku kanebo kering itu bisa menghargai nya.

menjelang siang agni baru tiba di rumah sakit,hari ini bukan jadwal prakteknya, jadi dia bisa sedikit bersantai.dengan outfit tunic dress warna biru dan rambut di cepol membuat penampilan nya yang kasual tampak menawan.

dia memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus dokter, kemudian berjalan menyusuri lorong rumah sakit menggunakan jas kebanggaan nya.jadwalnya visite hari ini di ruang perawatan anak yang pasiennya lumayan banyak.banyak pasang mata memandang ke arahnya.semua mengagumi kecantikan dokter anak edelstein hospital itu.cukup lama waktu yang dia butuhkan untuk berkeliling memeriksa pasien nya yang rawat inap, hampir dua jam akhirnya semua nya sudah selesai.agni memutuskan istirahat di ruang prakteknya ketimbang pulang ke apartemen, itu karena di jam seperti ini jalanan akan sangat ramai.sementara beristirahat dia mulai memainkan ponselnya, berselancar di dunia maya,tapi itu tidak berlangsung lama, di layar ponselnya itu muncul nama suaminya yang sedang menelponnya.

"hallo"

"kamu di mana? "

"aku di rumah sakit. "

"aku tunggu di parkiran, mommy widya mengajak kita makan malam. "

"baiklah".

agni segera merapikan kembali penampilannya, dia meninggalkan ruangannya menuju tempat parkir.

zevan sudah menunggu dalam mobil, kali ini dia menyetir sendiri.zevan melajukan mobilnya menuju kediaman orangtuanya.

mommy widya dan dad abraham menyambut anak dan menantu nya.mereka langsung menuju ruang makan.agni menatap haru makanan yang tersedia di atas meja,hampir semuanya makanan khas swiss.sudah lama memang dia tidak menikmati makanan kesukaannya itu.

" apakah kau suka sayang? "

"iya mom, ini semua makanan kesukaan agni. "

"tadi mommy menelpon mom rena,menanyakan makanan kesukaanmu."

"Terima kasih mommy." agni memeluk mommy widya dengan penuh sayang.

zevan yang memperhatikan interaksi keduanya mulai merasa bingung.

"swiss.......apa agni berasal dari sana?kenapa aku tidak pernah tahu? " batin zevan. karena rasa penasaran nya dia mengirim pesan kepada dion.

"dion,kirimkan data agni saat melamar di edelstein".

" baik tuan. "

tidak menunggu lama dion sudah mengirimkan apa yang zevan inginkan.

"Agnisa adeline auron, lulusan fakultas kedokteran univercity of zurich"."aku sampai lupa kalau dad auron adalah orang asli swiss dan punya pekerjaan seorang diplomat, pasti dulu beliau tinggal berpindah pindah negara."

di Curriculum vitae milik agni, dia tidak menyertakan pendidikan nya sebelum kuliah,dia hanya memasukkan yang di anggap nya perlu untuk kepentingan pekerjaannya.dan untungnya rumah sakit tempatnya bekerja tidak terlalu mempermasalahkan itu, mungkin karena pada saat itu masih ada mommy nya yang merupakan jajaran petinggi edelstein hospital.

selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga sambil mengobrol santai di temani salad buah buatan agni dan mommy widya.

" kalian menginap saja, ini sudah terlalu malam untuk pulang ke apartemen mu. "

"iya mom, zevan juga lelah sekali hari ini, kamu tidak keberatan kan kita bermalam di sini? " zevan melihat ke arah agni duduk.

"i.. i... iya." jawab agni ragu. dia bingung harus tidur di mana kalau sampai menginap di rumah mertuanya. bukan karena rumah mertuanya kekurangan kamar, melainkan dia harus berada dalam satu kamar dengan zevan yang belum pernah di lakukannya semenjak menikah.

malam semakin larut, semua penghuni rumah sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing, begitupun agni dan zevan.aroma maskulin menyeruak ke dalam indra penciuman agni saat memasuki kamar zevan.dia berdiri di samping sofa panjang yang terletak di dalam kamar,walaupun ini bukan pertama kalinya dia berada di kamar zevan namun perasaan gugup masih menyelimuti hatinya.pertama kali agni menginjakkan kaki nya di kamar zevan saat kunjungan pertama nya ke rumah mertuanya sehari setelah pernikahannya.tapi itu tidak lama dia hanya mengambilkan berkas zevan yang tertinggal di atas nakas di dalam kamarnya.

"kenapa kau terus berdiri seperti itu!!"

"ha..... Mmm itu.... " agni tergugu

"tenang lah aku tidak akan menerkam mu. "

agni tertunduk malu, pipinya sudah memerah.dia lalu duduk di sofa menunggu zevan yang masuk duluan ke kamar mandi.tidak menunggu lama zevan keluar, agni kemudian masuk ke dalam kamar mandi.cukup lama agni di dalam sampai dia tersadar kalau dia tidak membawa pakaian ganti dan di dalam kamar mandi itu tidak ada bathrobe.

"mati aku. "

setengah jam kemudian zevan menyadari kalau agni tidak keluar dari kamar mandi

"apakah dia tidur di dalam sana, kenapa mandi lama sekali. "

agni yang dari tadi sudah selesai mulai gelisah, bagaimana caranya minta tolong pada zevan, masalahnya dia tidak membawa pakaian ganti, karena dari awal mereka berkunjung ke rumah mommy widya tidak ada niatan untuk menginap.

"apa kau tidur!!!! " teriak zevan

"tu-tuan zevan boleh aku minta tolong? " agni membuka sedikit pintu kamar mandi

"kenapa? "

"aku tidak bawa pakaian ganti dan di dalam sini tidak ada bathrobe, baju ku yang tadi sedikit basah. "

zevan yang mendengar hal tersebut segera berjalan ke arah wardrobe yang ada di kamarnya, dia mengambil satu kemeja putih untuk di berikan kepada agni.

"ini kau pake lah sementara, nanti aku hubungi dion untuk membawakanmu pakaian."

agni mengambil kemeja yang zevan berikan, walaupun agak kebesaran dia tetap memakainya.zevan yang duduk di sofa menoleh saat mendengar pintu kamar mandi terbuka.

glek...... zevan menelan air liurnya. dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari santapan lezat di depannya.

"****, aku bisa gila kalau terus berada di sini dengannya. " batin zevan, tanpa mengalihkan pandangannya, dia berdiri dan keluar dari kamarnya.

sebelum keluar dia sempat berbalik dan berbicara dengan agni.

"kau tidur di tempat tidur,aku akan tidur di sofa."

saat pintu tertutup, zevan mulai merutuki dirinya,"sampai kapan aku bisa menahan diriku? masih ada sepuluh bulan lagi,aku tersiksa sekali."dia melangkah menuruni tangga menuju dapur, kerongkongan nya terasa sangat kering.

"dari luar saja dia kelihatan seksi bagaimana ya kira kira penampakan dalam balutan kemeja ku itu.... "

"aku sungguh penasaran".

zevan rafindra Abraham.

...****************...