NovelToon NovelToon
GADIS PILIHAN PERAWAT TAMPAN

GADIS PILIHAN PERAWAT TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:633.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mutia Kim

Seorang gadis berparas cantik yang banyak disukai dan digilai oleh para lelaki, bahkan sampai seorang pria tampan yang berprofesi sebagai perawat pun terpesona dan langsung menyukainya sejak awal pertemuan mereka.

Perawat itu sampai berharap jika suatu hari nanti takdir akan mempertemukannya kembali dengan gadis yang ia sebut dengan kucing cantik. Nama panggilan yang manis bukan?

Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali ketika Ayah dari gadis itu di rawat di rumah sakit tempat si perawat bekerja.

Tapi apakah mereka ditakdirkan untuk bersama dan bersatu?
Yuk ikuti kisah mereka selanjutnya🤗



Instagram : @mutiakim09
FB : Firdamutia Ramadhina

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Setelah pulangnya bekerja, seperti biasa Aurora langsung pergi ke rumah sakit.

Alfian kini di tempatkan di ruang VIP, di ruangan tersebut sudah di fasilitasi dengan satu spring bed yang lumayan besar berada tak jauh dari brankar Alfian. Ruangan itu juga di fasilitasi dengan kamar mandi, televisi, kulkas mini dan sofa.

Untuk biaya pengobatan Alfian sudah di tanggung oleh kantornya. Jadi, Aurora dan keluarganya tidak perlu risau tentang biaya rumah sakit Alfian.

Jadi sekarang orang-orang bisa leluasa untuk menjenguk Alfian. Dari siang sampai sekarang sudah menunjukkan pukul 8 malam, orang-orang masih ramai berbondong-bondong datang menjenguk Alfian.

Kondisi tekanan darah Alfian memang sudah stabil dan tubuhnya juga sudah bisa di gerakkan hanya saja tangan kanannya yang belum bisa terlalu untuk di gerakkan dan beliau juga belum bisa berbicara akibat dari penyumbatan pembuluh darah di kepalanya.

"Aurora," panggil April, adik kandung dari Alfian alias bibi dari Aurora.

"Ya Tante?" tanya Aurora menatap April yang sedang duduk di sampingnya.

"Kamu jaga kesehatan ya nak! Biar ada yang jaga dan menyemangati orang tua, terutama ayah kamu. Tadi Tante juga nasehatin ke adik kamu," nasihat April sambil mengelus rambut panjang Aurora.

"Iya pasti Tan."

Drtt, Drtt, Drtt.

Handphone Aurora berdering menandakan ada seseorang yang menelponnya. Setelah melihat handphonenya, disana nama Tante Jihan lah yang terpampang.

'Tante Jihan? Ngapain ya nelpon gue malam-malam gini?' tanya Aurora dalam hatinya.

Aurora pun keluar dari ruangan ayahnya untuk mengangkat telpon dari Jihan dan duduk di kursi yang berada di depan ruangan ayahnya.

"Assalamualaikum Tan."

"Waalaikumsalam nak, Tante ganggu kamu ya?" tanya Jihan.

"Nggak kok Tan, memangnya ada apa ya telpon Aurora?" tanya Aurora sopan.

"Gini loh nak, Tante mau ajak kamu makan malam di rumahnya Tante besok malam. Apa kamu bisa?"

"Bisa kok Tan," jawab Aurora dengan cepat.

"Syukurlah kalau kamu bisa, sekalian besok Tante kenalin sama anaknya Tante. Kebetulan dia juga pengen kenalan sama kamu," ucap Jihan senang.

"Oke Tan. Nanti Tante kirim alamat rumahnya ya ke aku?"

"Iya nak, nanti Tante kirim kan. Ya sudah Tante tutup ya telponnya? Assalamualaikum."

"Iya Tan. Waalaikumsalam."

Baru saja Aurora akan beranjak dari kursi, ada seseorang yang memanggilnya.

"Aurora." panggil seorang laki-laki yang mengenakan baju perawat.

"Eh iya mas Aji?" Aurora kembali duduk di kursi.

"Boleh ngomong sebentar sama kamu?" tanya Aji sambil duduk di samping Aurora.

Aurora mengangguk, "Boleh Mas, memangnya mau ngomongin apaan ya?" tanyanya menatap Aji.

"Kamu lagi dekat sama Irsyan?" tanya Aji to the point.

Irsyan bercerita ke Aji, jika ia menyukai seorang perempuan dan perempuan itu adalah Aurora. Aji cukup terkejut dan tentu saja sakit hati mendengarnya, namun ia mencoba mengikhlaskan Aurora untuk sahabatnya itu. Mungkin memang jodohnya bukan Aurora, pikirnya.

Aurora mengerutkan alisnya, "Nggak terlalu dekat juga sih Mas. Oh ya kenapa nanya kayak gitu ya Mas?" tanyanya bingung.

"Nggak ada sih, cuma penasaran aja. Soalnya ini pertama kali Irsyan dekat dengan seorang perempuan lagi setelah 2 tahun menjomblo," jelas Aji dengan sedikit terkekeh diakhir ucapannya.

"Mas Irsyan jomblo?" Aurora terkejut mendengarnya, jika seorang laki-laki tampan, kaya dan berprofesi sebagai perawat seperti Irsyan, jomblo? Wah, Sungguh Aurora tak percaya dengan fakta ini.

"Iya dia jomblo, terakhir dia pacaran 2 tahun yang lalu, karena di tinggalin nikah sama pacarnya dulu. Padahal mereka pacaran udah 6 tahun lamanya," jelas Aji tersenyum kecut ketika mengingat tentang kisah Irsyan yang itu.

"Kasian juga mas Irsyan," ucap Aurora.

"Ya mungkin sudah takdir, jika wanita itu bukan jodoh yang terbaik buat Irsyan," ucap Aji, Aurora manggut-manggut membenarkan ucapan Aji.

"Karena hal itu, 2 tahun belakangan ini dia menjomblo. Mungkin masih trauma memilki hubungan dengan seorang perempuan."

"Tapi akhir-akhir ini dia banyak berubah, Irsyan sering senyum-senyum sendiri tak jelas, entah apa yang dia pikirkan. Setelah saya tanya kenapa dia seperti itu, dia bilang dia suka sama perempuan dan perempuan itu adalah kamu," jelas Aji panjang lebar.

"Hah? Maksudnya?" tanya Aurora lagi-lagi terkejut dengan ucapan Aji.

"Irsyan suka sama kamu, Aurora."

Aurora tertawa renyah, "Mas Aji pasti bercanda nih."

Aji menghela napas, "Saya serius Aurora, saya tau wajah Irsyan ketika dia sedang jatuh cinta sama seseorang atau tidak," ucapnya menatap Aurora dengan pandangan serius. Aurora hanya bergeming mencoba mencerna ucapan dari Aji, sahabat dari Irsyan.

...****************...

Disisi lain, Irsyan sedang duduk bersantai sendirian di gazebo belakang rumahnya di temani oleh jus jeruk, beberapa cemilan dan suara jangkrik yang mengalun di telinganya.

"Kok gue rindu sama Aurora," ucap Irsyan lesu. Hari ini ia tak bertemu dengan Aurora, karena ia mendapatkan jadwal shift pagi.

"Haish! Emak gue pengen kawin!!!" teriak Irsyan sambil mengacak-acak rambutnya frustrasi. Benar kata orang, rindu itu sangat berat dan menyiksa.

"Irsyan." panggi Jihan, ia menghampiri putranya di gazebo.

"Iya Ma?"

"Kok melamun? Lagi mikirin apa?" tanya Jihan.

"Nggak mikirin apa-apa kok Ma," elak Irsyan.

"Beneran?" selidik Jihan.

"Iya beneran Mama."

"Ya sudah, kalau kamu nggak mau cerita sama Mama."

"Oh ya, besok malam Mama ngajak Aurora untuk makan malam bersama di rumah kita," ucap Jihan.

Irsyan menaikkan satu alisnya, "Aurora, gadis yang nolong Mama sama Papa waktu di begal dulu?" tanyanya.

Jihan mengangguk, "Iya nak, sekalian nanti Mama kenalin kamu sama dia. Ah rasanya Mama pengen jadiin dia mantu," ucapnya heboh.

Irsyan memutar matanya, "Jangan aneh-aneh deh Ma." ucapnya jengah.

Hei, Irsyan belum tau saja jika Aurora yang menolong orangtuanya itu sama dengan Aurora, gadis yang ia sukai.

"Awas aja ya kalau nanti kamu suka dengan dia!" ancam Jihan, ia sangat yakin jika nanti putranya akan suka dengan gadis penolongnya itu.

"Iya nggak bakalan lah Ma, kan Mama tau kalau Irsyan lagi suka sama seseorang." ucap Irsyan.

"Memang siapa sih nama gadis yang membuat anak Mama yang gantengnya Masya Allah ini bisa move on?" tanya Jihan penasaran.

"Ada deh Ma. Pokoknya dia sangat cantik, imut dan lucu," jawab Irsyan sambil membayangkan wajah Aurora.

"Cantikan mana dia sama Mama?"

"Tetap cantikan Mama dong, wanita yang tercantik di dunia ini kan cuma Mama dan mungkin gadis itu yang kedua," ucap Irsyan langsung memeluk dan menaruh kepalanya di dada mamanya. Jihan membalas pelukan putranya.

"Kamu ini bisa aja. Mama doakan supaya kamu bisa berjodoh dengan gadis itu nak," ucap Jihan sambil mengelus rambut Irsyan.

"Aamiin, Irsyan pun berharap berjodoh dengan dia Ma," lirih Irsyan, sungguh hatinya sudah terkunci pada gadis yang bernama Aurora Putri Ramadhina itu.

"Besok kapan-kapan kamu ajak gadis itu ke rumah ya?"

Irsyan melepas pelukannya, "Mau ngapain Ma?" tanyanya.

"Ya tentu saja Mama mau kenalan sama dia," jawab Jihan.

Irsyan manggut-manggut, "Oh gitu, iya besok kapan-kapan deh Irsyan ajak dia ke rumah."

"Mama jadi nggak sabar bertemu dengan gadis itu."

"Sabar ya Ma, Irsyan yakin pasti Mama bakalan langsung suka dengan gadis itu," ucap Irsyan dengan percaya diri jika mamanya bakalan langsung suka dengan Aurora di awal pertemuan mereka.

"Iya Mama percaya sama kata-kata kamu. Oh ya, jadwal kamu besok ini dapat shift pagi kan?"

"Iya Ma."

"Untunglah, jadi kamu bisa ikut makan malam besok," ucap Jihan lega.

...----------------...

To be continued.

1
Nartik Najs
kenapa ada pelakir dih thorr😭
Nartik Najs
knp ya irsyan ngak mau langsung nembak sih Thor..🤣
Nartik Najs
nyimak dulu aja Thor👍👍
Nartik Najs
lanjut Thor nyimak dl
Rahmah Hibah
semoga rumah tangga Caca dan Aril baik-baik saja 😅😅😅
Rahmah Hibah
iihh Aril jangan gitu harusnya kamu tidur bareng biar kalian Deket gituu looh 🤭🤭🤭
Rahmah Hibah
siapa ya? apa itu Ryan orang yang mau menghancurkan masa depan Aurora dan sekaligus rekan kerja Aurora. waduuh Irsyan harus hati-hati nih jaga istri mu Syan. 😅😅😅
Rahmah Hibah
o my God Aril SMA Caca mau nikah? waaah congratulation yaa jangan lupa undangannya 🤣🤣🤣
Rahmah Hibah
setelah sekian lama menanti update bab juga .. dah lama nii aku nunggunya and finally kesabaran ku terbayar juga nunggu update novel ini
Ira Caem💋
Luar biasa
Agus Yuwono
bGus
Ranindia Putri☘️
Kutunggu karya-karyamu selanjutnya Thor🌹
Rifqi_NH
Novel recommended👍
Cantika Putri
Aurora dan Irsyan cerita paling favorit ❤️
Ita🐰
Ditunggu novel-novel selanjutnya🙏
Laela Kurnia
novelnya panjang, tapi seru💃
Laela Karunia
Novel yg slalu aku tunggu-tunggu upnya🔥
Wiwit💅
Harus dibaca sampai akhir sih ini🥰
Rozi Hakki
Novel favoritku❣️
Suharni Gumba Ibrahim
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!