GADIS PILIHAN PERAWAT TAMPAN

GADIS PILIHAN PERAWAT TAMPAN

Episode 1

Seorang gadis cantik sedang berjalan-jalan ke sebuah taman dengan mengenakan pakaian kerja yang masih melekat di tubuhnya. Ia pergi kesana untuk melepas rasa penat selepas seharian bekerja.

Aurora Putri Ramadhina nama gadis itu, biasa di panggil dengan nama Aurora atau Rora. Gadis cantik berusia 24 tahun ini memiliki tinggi 160 cm, mempunyai kulit yang putih bersih, bulu mata yang lentik, bibir tipis, dan hidungnya yang tidak terlalu mancung. Gadis berparas cantik ini memiliki sifat yang ceria, baik hati, sedikit bar-bar dan tidak suka ditindas oleh orang.

Pandangan Aurora tak sengaja melihat ke arah kedua sejoli yang tengah bermesraan di sana, matanya terbelalak sempurna setelah melihat siapa laki-laki yang sedang bermesraan itu ternyata dia adalah Rivan, kekasihnya.

"Siapa perempuan yang bersama mas Rivan itu?" gumamnya.

Dia pun mencoba untuk mendekat dan bersembunyi di balik pohon tak jauh dari kedua sejoli yang tengah dimabuk cinta itu.

Aurora bahkan bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan, itu membuat hatinya merasa sangat sesak setelah mengetahui kebenaran bahwa dirinya hanya di jadikan alat balas dendam oleh lelaki yang sangat ia cintai.

"Sayang," panggil gadis yang sedang bergelayut manja dengan Rivan.

"Kenapa honey?" tanya Rivan lembut sambil mengelus rambut gadis yang bernama Dina itu.

"Kapan sih kamu putusin si cewek sok cantik itu? Aku udah muak liat kamu sama dia," rengek Dina sambil memasang wajah cemberut.

"Kamu tenang saja, sayang. Bentar lagi aku akan putusin dia, gadis sok cantik itu hanya ku jadikan alat balas dendam ku saja, karena dia dulu pernah menolak ku di depan banyak orang dan itu membuat diriku sangat malu."

"Tapi kamu nggak sampai cinta kan sama dia?"

"Ya nggak lah sayang, aku nggak pernah cinta sama sekali dengan dia, kamu harus percaya padaku sayang yang kucintai hanyalah kamu bukan dia," ucap Rivan lembut sambil mencium pucuk kepala Dina.

Dina yang mendengar hal itu langsung tersenyum puas, sedangkan Aurora yang berada dibalik pohon tengah menahan nyeri berat di hatinya.

"Ya Allah, ternyata selama ini mas Rivan hanya menjadikanku sebagai alat balas dendamnya karena dulu aku pernah menolaknya. Sumpah kamu jahat banget, Mas," lirihnya sambil memegang dada kirinya.

Tak tahan dengan hal itu, Aurora pun keluar dari persembunyiannya, lalu menghampiri Rivan dan gadis selingkuhannya.

"Hai Mas," sapa Aurora dengan senyuman yang sangat manis. Rivan dan Dina sangat terkejut melihat keberadaan Aurora disini.

"R-rora, kamu ngapain disini?" tanya Rivan gugup.

"Nggak ada, aku cuma jalan-jalan di sekitaran sini aja," jawab Aurora dengan santai, namun tidak dengan hatinya.

"Apa tadi kamu dengar semua pembicaraanku?" tanya Rivan sedikit ragu.

"Pembicaraan Mas yang mana? Yang jadikan aku alat balas dendam? Atau ucapan Mas yang nggak pernah sama sekali mencintaiku?"

Tubuh Rivan seketika menegang, ternyata Aurora mendengar pembicaraannya dengan Dina tadi.

Aurora terkekeh kecil melihat wajah tegang Rivan, "Nggak usah tegang gitu kali, Mas."

"Rora, please dengerin penjelasan Mas dulu. Yang Mas katakan tadi kamu denger itu sal-" Ucapan Rivan langsung disela oleh Aurora.

"Shut up!" bentak Aurora. Rivan seketika diam, ia sangat terkejut karena ini untuk pertama kalinya Aurora membentaknya.

"Gue nggak perlu dengerin penjelasan dari lo lagi. Mulai detik ini kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi!"

Habis sudah kesabaran Aurora, cara bicaranya pun langsung ia rubah untuk laki-laki penghianat di depannya ini.

"Terima kasih atas perhatian lo selama ini dan selamat lo udah berhasil buat hati gue hancur berkeping-keping, karena rencana balas dendam lo sudah berhasil," sambung Aurora sambil menahan air matanya agar tidak terjatuh.

"Tapi Ra ..." Rivan mencoba memegang tangan Aurora, namun dengan cepat Aurora menghindar.

"Gue harap lo jangan pernah muncul di hadapan gue lagi!"

Setelah mengatakan itu Aurora berlari menuju ke tempat motornya berada. Lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan orang-orang yang sedari tadi mengumpat dirinya.

"Aarrgghh brengsek! Gue benci sama lo, Rivan!" teriaknya.

Air mata yang ia tahan dari tadi, kini sudah mengalir deras di pelupuk mata cantiknya. Kenangan demi kenangan indah dirinya bersama Rivan terus terus terbayang di benaknya. Sampai ia tak menyadari ada sebuah truk melaju kencang dari arah berlawanan.

TIN!!!!

Truk itu membunyikan klaksonnya dengan keras, membuat Aurora tersadar dari pikiran kalutnya. Karena terkejut, ia memutar setang motornya ke arah kirinya. Namun naas, Aurora malah menabrak pembatas jalan.

"Arrgghhh!"

BRAKKK!

Aurora langsung terduduk dengan keringat yang mengalir deras di dahinya sambil mengatur napasnya yang memburu.

"Astaghfirullah, ternyata cuma mimpi. Tapi kok rasanya kayak nyata gitu."

Pandangannya melirik ke arah jam dinding di kamar yang ternyata sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi.

"Astaga udah jam segini, lebih baik gue pergi mandi aja deh."

Aurora beranjak dari ranjangnya, lalu melangkah kan kakinya menuju ke kamar mandi.

Membutuhkan waktu 20 menit untuk dirinya berada di dalam kamar mandi, setelah itu ia berjalan menuju ke lemari untuk mencari pakaian kerjanya.

TOK!

TOK!

TOK!

"Nak, kok belum keluar sarapan? Ayo cepetan, ayah sama adikmu sudah nunggu di meja makan."

Seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik di usianya yang sudah menginjak kepala 5 itu tengah mengetuk pintu kamar anak gadisnya, seraya memanggil anak gadisnya untuk sarapan bersama.

"Iya, Bu. Rora lagi dandan, bentar lagi aku keluar. Kalian duluan aja sarapan!" teriak Aurora dari dalam kamarnya, ia tengah berada di depan cermin seraya memoleskan beberapa make-up di wajah cantiknya.

"Ya sudah jangan lama-lama, nanti kamu bisa telat loh berangkat kerjanya."

"Iya, Ibuku sayang."

Sedikit tentang Aurora dan keluarganya, ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aurora berprofesi sebagai PNS yang ditugaskan di kantor walikota pada bagian kepegawaian.

Dan kebetulan yang menjabat sebagai walikota disana adalah pamannya sendiri, yakni kakak sepupu dari ayahnya.

Ayahnya bernama Alfian Hadi. Ia seorang bapak yang baik hati, tegas, berwibawa dan dermawan. Beliau juga berprofesi sebagai PNS sama seperti Aurora, yang membedakan hanya tempat bertugas, golongan dan pangkatnya. Alfian bertugas di bagian pelayanan masyarakat di kantor Kepolisian Daerah.

Ibunya bernama Nuri Handayani. Ia seorang ibu rumah tangga yang memiliki sifat ramah, bijaksana dan baik hati.

Dan sang adik bernama Aril Putra Hadi, laki-laki remaja ini berusia 16 tahun. Ia duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah atas. Remaja laki-laki ini memiliki sifat yang dingin, cuek dan irit bicara ketika bersama orang lain. Namun ketika bersama keluarganya Aril akan menjadi seorang yang hangat, jahil, cerewet dan sedikit manja.

Nuri pun pergi dari depan pintu kamar anak gadisnya, melangkah kan kakinya menuju ke ruang makan. Disana ada suami dan putranya yang tengah menunggu untuk sarapan bersama.

"Loh Rora mana, Bu?" tanya Alfian pada istrinya, karena tak melihat putrinya tidak datang bersama dengan Nuri.

"Rora lagi siap-siap, Yah. Bentar lagi turun kok," jawab Nuri.

"Ayah sama Aril duluan aja sarapannya, nanti kalian telat loh ke kantor sama ke sekolahnya," lanjut Nuri menyuruh suami dan putranya untuk sarapan duluan.

"Ya Bu," ucap serempak Alfian dan Aril. Lalu mereka bertiga pun menyantap sarapan yang telah dimasak oleh Nuri.

"YUHUUU SELAMAT PAGI SEMUANYA, PRINCESS AURORA DATANG!"

Semua yang ada di meja makan itu melihat ke arah Aurora yang baru datang ke ruang makan.

"Pagi juga nak," balas Nuri dan Alfian serentak.

"Pagi juga kakakku yang jelek," balas Aril dengan kata mengejek diakhir ucapannya.

"Heh enak aja dibilang jelek, cantik kayak princess gini. Coba kamu periksa mata gih, siapa tau mata kamu itu minus!" sungut Aurora tak terima dirinya dikatakan jelek oleh sang adik.

"Dih dasar nggak nyadar diri, paling waktu itu kak Rivan lagi khilaf aja ngajak kakak pacaran." Aril terus mengejek sang kakak.

Rivanda Ferdiansyah, laki-laki tampan berusia 26 tahun, memiliki perawakan tinggi 180 cm, dengan kulit sawo matang, hidung yang mancung dan memiliki lesung pipi. Ia merupakan kekasih dari Aurora, mereka telah berpacaran selama 3 tahun lebih. Rivan bekerja di salah satu perusahaan properti terkenal di Kota M, ia disana bekerja sebagai staf marketing.

"Sekali lagi kamu ngomong, garpu ini langsung mencongkel matamu!" geram Aurora menatap adiknya dengan tajam seraya menggenggam garpu dengan erat.

"Kakak mau jadi psikopat?" tanya Aril sok polos.

"Heh, astaghfirullah kalian berdua ini, jangan berdebat masih pagi. Aril nggak boleh bicara seperti itu sama kakakmu! Ayo cepat minta maaf," lerai Nuri.

Kedua anaknya itu memang tidak pernah akur seperti tom and jerry, yang selalu beradu mulut dan bertengkar ketika sudah disatukan dan dipertemukan.

"Iya Bu, maafin aku kak Rora," ucap Aril dengan nada sedikit menyesal.

Walaupun Aurora dan Aril sering berdebat dan bertengkar, tapi sebenarnya mereka berdua itu saling menyayangi dan peduli satu sama lain.

"Hem," balas Aurora malas.

"Ayo Rora sarapan dulu."

"Iya, Ibu."

Ditengah-tengah sarapan, tiba-tiba Alfian membuka suaranya.

"Aurora," Aurora yang mendengar dirinya dipanggil langsung menatap ke arah ayahnya.

"Ya Yah?"

"Kamu sama Rivan udah berapa lama pacarannya?" tanya Alfian. Aurora yang ditanya seperti itu oleh ayahnya, langsung mengernyitkan dahinya. Tumben sekali ayahnya bertanya seperti itu?

"Hem, Rora sama mas Rivan udah pacaran selama 3 tahun lebih. Memangnya kenapa, Yah?"

"Oh ternyata udah lama juga. Apa kalian nggak ada keinginan untuk menikah?"

"Uhuk, uhuk, uhuk." Aurora langsung tersedak mendengar ucapan dari ayahnya, dengan sigap Nuri menyodorkan segelas air untuknya.

"Makasih, Bu." Aurora meminum air yang Nuri sodorkan.

"Ayah ngapain sih nanya-nanya Rora kayak gitu tiba-tiba?" tanya Nuri pada suaminya.

"Aku sama mas Rivan belum ada kepikiran untuk nikah, Yah," jawab Aurora.

"Kenapa gitu? Nggak baik loh pacaran lama-lama, nak. Ayah berharap kamu menikah secepatnya, agar nanti ada yang bisa menjaga kamu nantinya."

"Kan ada Ayah sama Aril yang jaga Rora."

Alfian tersenyum tipis mendengarnya, "Tapi Ayah nggak tau sampai kapan Ayah bisa menjaga kalian."

"Ayah nggak boleh ngomong seperti itu!" Nuri sedikit kesal mendengar ucapan suaminya.

"Ya nih, ngapain coba Ayah bicara seperti itu?" Aril pun tidak suka mendengar ucapan ayahnya.

"Umur seseorang tidak ada yang tau, Nak."

"Ayah jangan bicara seperti itu, bikin Rora jadi takut aja." Mata Aurora berkaca-kaca setelah mendengar ucapan dari ayahnya, sungguh ia belum siap untuk kehilangan cinta pertamanya di dunia ini.

"Nanti deh Rora bakal bicarakan sama mas Rivan tentang hal ini, Yah," lanjut Aurora.

Alfian mengangguk, "Iya nak, Ayah berharap kalian secepatnya bisa menikah. Eh ayo di lanjutin sarapannya. Maaf ya ucapan Ayah bikin sarapan kalian jadi terganggu."

"Iya, Ayah. tapi jangan bilang seperti itu lagi, Ibu takut." Nuri pun sedari tadi matanya sudah berkaca-kaca.

"Iya Ibu, maafin Ayah ya?" ucap Alfian seraya mengelus tangan sang istri. Nuri pun hanya mengangguk dengan perasaan dan pikiran yang sudah berkelana kemana-mana.

"Rora udah selesai sarapannya." Aurora beranjak dari kursi.

"Kalau gitu Rora berangkat kerja dulu Yah, Bu," pamitnya seraya mencium tangan kedua orangtuanya.

"Iya nak, kamu hati-hati. Ingat jangan ngebut di jalan," nasihat Nuri.

"Siap Bu."

Aurora melangkah kan kakinya ke pintu utama rumahnya, lalu menuju ke garasi di samping rumahnya yang tidak terlalu luas, hanya berisikan 3 motor, 2 sepeda, dan alat-alat mekanik milik Alfian. Setelah itu ia menaiki motor maticnya dan melajukan motornya menuju ke jalan raya.

Ketika lampu lalu lintas berwarna merah, Aurora memberhentikan sejenak laju kendaraannya. Pandangannya tak sengaja ke arah samping melihat laki-laki yang tengah menunggangi motor Ninja ZX 10-R yang terkenal sangat mahal itu.

"Wah motor itu kan sangat mahal pasti itu cowok sultan deh dan kalau dilihat dari postur tubuhnya pasti tu cowok ganteng pake banget," gumamnya, namun seketika Aurora langsung mengenyahkan pikirannya yang tadi.

"Eh lo nggak boleh terpesona sama cowok lain, Ra. Inget lo udah punya Rivan, cowok yang nerima lo apa adanya," ucap Aurora menasehati dirinya.

Saat lampu lalu lintas berubah hijau, Aurora pun kembali melajukan motornya menuju jalan ke arah kantornya.

...----------------...

To be continued.

Terpopuler

Comments

Sadewa Dhani

Sadewa Dhani

Assalamualaikum wr wb author, saya berkunjung karena dapat link dari author sebelah pemilik Aisha yaitu si Fatih 😁😁😁.

tulisan nya menarik Thor

2022-11-07

2

SENJA ROMANCE

SENJA ROMANCE

Thor hadir lagi aku, gak rindu puisiku? hahahahahahaha

2022-10-30

1

Aril Chan

Aril Chan

nama adeknya sma kek aku🙂

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Episode 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210
211 Episode 211
212 Episode 212
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217
218 Episode 218
219 Episode 219
220 Episode 220
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Episode 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210
211
Episode 211
212
Episode 212
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217
218
Episode 218
219
Episode 219
220
Episode 220

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!