NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:837.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 24.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tepat pukul 12 malam, Elkan tiba di kediamannya bersama Yuna. Sesuai perkataannya tadi, dia benar-benar mengikat Yuna. Bahkan saat menyetir, Yuna terpaksa duduk di pangkuannya.

Sesampainya di kamar, dia menggendong Yuna dan membaringkannya di atas kasur. Setelah membuka ikatannya, Elkan berbaring di sebelah istrinya sembari memeluk Yuna dengan erat.

"Elkan, lepaskan aku! Aku mau ke kamar mandi," pinta Yuna sembari mendorong dada Elkan hingga pelukannya terlepas.

Yuna bergegas bangkit dari kasur, dia mengambil dompetnya lalu melangkah menuju kamar mandi.

Di dalam sana, Yuna bergegas menghubungi Reynold. Memberitahu semua yang sudah terjadi kepada sepupunya itu.

Reynold memberi saran agar Yuna tetap tenang dan mengalah untuk malam ini. Besok pagi-pagi sekali, Yuna harus pergi meninggalkan rumah itu, Reynold akan menunggunya di persimpangan jalan.

Yuna menghela nafas lega, lalu menyimpan ponselnya kembali ke dalam dompet. Yuna mencuci wajahnya dari bekas make up yang masih menempel. Setelah itu, dia keluar dengan wajah yang sudah polos.

"Elkan, boleh aku minta kunci ruangan belakang? Aku ingin mengganti pakaian, semua barang ku ada di sana." pinta Yuna sembari berdiri di samping ranjang.

"Tidak perlu Yuna, pakaianmu ada di dalam lemari!" jawab Elkan yang masih berbaring di atas tempat tidur.

Yuna membuka matanya lebar, dia sama sekali tak percaya bahwa Elkan akan melakukan itu.

"Kenapa pakaianku bisa berada di dalam lemari mu?" tanya Yuna sembari menautkan alisnya.

"Untuk apa bertanya lagi? Bukankah kamu itu istriku, tentu saja tempatmu sama denganku." jawab Elkan dengan santainya.

"Sejak kapan aku memiliki tempat di rumah ini? Bukankah aku ini hanyalah istri perjanjian?" tanya Yuna mengingatkan Elkan.

Mendengar itu, Elkan bangkit dari pembaringannya dan duduk di sisi ranjang. Dia menarik tangan Yuna hingga terduduk di atas pangkuannya, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Yuna.

"Tidak ada perjanjian lagi diantara kita. Kamu istriku dan aku suamimu, selamanya akan tetap seperti itu!" ucap Elkan, lalu mencium tengkuk Yuna dengan lembut.

"Enak sekali bicara seperti itu, kapan aku menerimamu sebagai suamiku?" elak Yuna yang tak mau mengakui Elkan sebagai suaminya.

"Cukup Yuna, jangan memancing emosiku malam-malam begini!" keluh Elkan, dia sudah sangat lelah berdebat dengan Yuna.

"Asal kau tau saja Tuan Elkan, aku tidak pernah menganggap mu sebagai suamiku. Bagiku kau itu tetap saja suami perjanjian, tidak lebih!" tekan Yuna dengan tatapan membunuhnya.

"Deg"

Dada Elkan berdenyut nyeri, jantungnya dibuat olahraga mendengar ucapan Yuna barusan. Dia sudah kehilangan akal meyakinkan istrinya itu.

"Bagaimana cara membuatmu mengerti Yuna? Aku benar-benar lelah melihatmu seperti ini." Elkan menghela nafas berat.

"Apa yang harus aku lakukan agar kamu memaafkan ku?" tanya Elkan dengan wajah sendunya.

"Tidak perlu melakukan apa-apa, aku hanya ingin kita bercerai!" jawab Yuna.

"Cerai lagi, cerai lagi, apa hanya itu yang ada di otakmu hah?" Saking geramnya, Elkan mengetok kepala Yuna sembari menggertakkan giginya kuat.

"Ahh, sakit Elkan." keluh Yuna sembari memijit kepalanya perlahan.

"Itu belum seberapa Yuna, hatiku lebih sakit dari itu saat mendengar mulutmu bicara sembarangan." keluh Elkan.

"Kamu pikir aku peduli, mau sakit ya sakit aja sendiri! Siapa suruh menikahi ku waktu itu?" ucap Yuna memancing emosi suaminya.

"Dasar keras kepala!" Elkan menarik pinggang Yuna hingga tubuh keduanya semakin merapat, lalu mengesap bibir istrinya hingga Yuna terpaku merasakan lembutnya sentuhan bibir Elkan.

"Plaaak" Pagutan Elkan terlepas saat Yuna menampar wajahnya.

"Ini hukuman untukmu karena membangkang pada suamimu sendiri!" tekan Elkan, seulas senyum terpahat indah di wajahnya.

"Dasar brengsek! Berani sekali kau menciumiku," bentak Yuna meninggikan suaranya.

"Ini belum seberapa Yuna. Jika masih berani melawanku, aku tidak akan segan-segan mengambil apa yang seharusnya jadi milikku. Ingat itu!" ancam Elkan sembari tersenyum licik.

"Jangan mimpi! Sampai kapanpun aku tidak akan mau memberikannya padamu!" tantang Yuna dengan tatapan mematikan, lalu mendorong dada Elkan dan berlalu menuju lemari pakaian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah mengganti pakaiannya di dalam kamar mandi, Yuna keluar dan duduk di ujung sofa. Lalu merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah.

"Yuna, kemarilah! Ngapain tidur di sofa?" panggil Elkan.

"Tidak mau, aku di sini saja!" sahut Yuna, kemudian memunggungi Elkan begitu saja.

"Astaga Yuna, kenapa aku bisa menikahi wanita keras kepala sepertimu sih?" geram Elkan sembari bangkit dari kasur, lalu menghampiri Yuna dan merebahkan diri di atas tubuh istrinya.

"Elkan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yuna sembari mendorong kepala Elkan yang sudah menempel di pipinya.

"Suami istri itu harus tidur di tempat yang sama. Jika istriku tidak mau tidur di atas ranjang bersamaku, maka akulah yang harus tidur di sini bersamanya." bisik Elkan dengan suaranya yang menggoda, membuat Yuna bergeming tanpa kata.

"Astaga, dosa apa yang sudah aku buat sehingga memiliki suami seperti ini?" batin Yuna dalam pemikirannya sendiri.

Yuna mendorong tubuh Elkan hingga terguling di dasar lantai. Dia segera bangkit dan berpindah ke kasur, akan lebih baik jika mereka tidur di sana. Lebih lapang sehingga Elkan tak perlu menindih tubuhnya.

"Yuna, kenapa mendorongku? Ini sakit loh," keluh Elkan sembari memegangi pinggangnya yang terasa sedikit ngilu.

Seulas senyum terpahat indah di wajah Yuna melihat suaminya mengeluh kesakitan. "Sayangnya aku tidak merasakan itu,"

Yuna berbalik dan memunggungi Elkan begitu saja, karena rasa lelahnya yang sudah menjadi-jadi dia pun terlelap dalam waktu yang cukup singkat.

Elkan mengacak rambutnya sendiri sembari tersenyum sumringah. Meskipun kesal, dia juga sangat bahagia melihat istrinya. Setidaknya Yuna sudah ada di sisinya saat ini.

Elkan bangkit dari lantai dan bergegas ke kamar mandi. Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, dia keluar hanya mengenakan boxer yang sangat tipis. Jelas sekali ada yang menonjol dari tengah sana.

Melihat istrinya yang sudah terlelap, Elkan pun berbaring di sebelahnya. Sebelum memejamkan mata, Elkan mengangkat sebagian tubuhnya dan menumpukan tangannya di permukaan kasur.

Elkan menatap wajah istrinya dengan intim, seulas senyum terpahat indah di wajahnya. Dia tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Yuna, 2 minggu tak bersua membuat rasa rindunya kian memuncak.

Elkan mengesap bibir tebal Yuna yang sangat menggoda, tiba-tiba dadanya berdenyut nyeri merasakan hangatnya bibir sang istri. Gairahnya memuncak seketika itu juga, namun dia berusaha keras menahannya.

"Maafkan aku yang selama ini terlalu bodoh, aku tidak mau mengakui perasaanku sendiri. Aku takut terjebak dalam cinta, aku takut kecewa untuk yang kedua kalinya."

"Namun aku juga tidak bisa kehilangan kamu Yuna, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Beri aku kesempatan untuk membuktikan rasa cintaku padamu. Aku janji akan menjadi suami yang baik untukmu."

Elkan merebahkan dirinya di samping Yuna, kemudian membawa Yuna ke dalam dekapan dadanya. Dia melilit tubuh Yuna dengan tangan dan kakinya layaknya sebuah guling, lalu menempelkan bibirnya di kening Yuna.

Bersambung...

1
Mamah Enung
paling mmh nya elkan kerjasama sama orang dalam nebak nebak aja sih
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!