NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Atas saran dari dokter di Surabaya jika bersedia mendapatkan perawatan medis yang maksimal dan tentunya dengan biaya tidak sedikit, Bhima dirujuk lagi ke Jakarta untuk mendapatkan penanganan dari dokter spesialis ahli bedah dari Swiss. Dan atas persetujuan dari Bu Siti dan pihak keluarga bhima Bhima berangkat ke Jakarta ditemani erna dan suaminya setiap mendapatkan jadwal operasi dari pihak dokter yang menanganinya di RS Jakarta.

Flash Back Of

Mata pak mustafa tampak berkaca-kaca tak berhenti menatap foto keluarga adiknya di ponselnya.

"Assalamualaikum, selamat siang wulan" ucap Bu Siti langsung masuk dan duduk dibangku yang tersedia sesampainya di kantor desa. "Waalaikum salam, kamu Siti, apa kabar, sudah lama tidak jumpa" ucap Bu Wulan. Bu Wulan merupakan salah satu pengurus desa yang masih tetap bertahan sampai saat ini. "Alhamdulillah baik, kamu sendiri bagaimana, masih betah disini" ucap Bu Siti seraya meledek. "Memangnya kenapa tidak betah, disini itu tinggal duduk manis, melihat teman-temanku datang, melayani kebutuhan mereka, apanya yang sulit" ucap Bu Wulan berkata lembut. "Pak lurah nya ada" tanya Bu Siti. "Ada di ruangannya, masuk saja" pungkas Bu wulan. "Yasudah aku masuk dulu" ucap Bu Siti bergegas masuk ke ruang kepala desa yang sejatinya adalah kakaknya. "Assalamualaikum" karena pintu terbuka Bu Siti langsung masuk ke ruangan pak kepala desa. "Waalaikum salam, eh kamu Siti duduk" ucap pak mustafa mengusap air di sudut matanya segera mematikan ponsel dan meletakkan di meja secara terbalik. "Kenapa mas" ucap Bu Siti heran melihat tingkah kakaknya seperti terisak. "Tidak tadi ada bulu mata masuk ke mata jadi perih" ucap pak mustafa berkilah. Bu Siti kemudian duduk menghadap pak Mustafa.

"Mas bhima" Bu Siti menghela nafas pelan menyebut nama Bhima. "Ada apa lagi, kenapa dengan anak itu" ucap pak mustafa. "Bagaimana ya mas, bhima minta masuk sekolah lagi, padahal aku menyuruhnya ikut paket c tahun depan dan sekarang belajar secara privat saja" ucap Bu Siti lirih. "Bagus dong berarti jiwanya sebagai pelajar masih ada" ucap pak mustafa tegas. "Bukan begitu mas, bhima itu usianya dua tahun lebih tua dari vito, tapi mereka bisa masuk SMA di tahun yang sama, bulan kemarin vito lulus dan sekarang kuliah sementara Bhima, kalau dia ingin sekolah lagi apa tidak terlalu tua di usia anak sekolah" ucap Bu Siti merasa prihatin dengan usia Bhima. "Kamu itu tidak usah memforsir dirinya biarkan dia berjalan seperti apa yang dipikirkannya" ucap pak mustafa berdiri dari duduknya dan mengambil minuman kemasan di meja lain dan memberikan pada Bu Siti. "Ini minum dulu" ucapnya lagi kembali duduk. "Bhima masih belum mengerti, jiwanya masih seperti anak SMA, kalau tidak ada peristiwa itu sekarang dia pasti sudah kuliah sama seperti vito" ucap pak mustafa santai. "Tapi aku harus bagaimana bilangnya ke pihak sekolah, aku sudah meminta pak Karim wali kelas nya dulu menjadi guru privat Bhima dan aku sudah membayar setahun kedepan pada pak Karim" ucap Bu Siti. "Kamu tidak perlu risau, jika Bhima ingin sekolah lagi, ya biarkan saja nanti aku yang akan bicara pada pihak sekolah, akukan juga orang tuanya" ucap pak mustafa meminta agar Bu Siti tidak perlu merasa risau.

"Yasudah kalau mas mau bicara pada pihak sekolah, saya tunggu kabar selanjutnya saja" ucap Bu Siti menyeruput minuman dalam kemasan sampai habis. "Oh iya ini KTP Bhima, dulu kamu meninggalkan di meja jadi aku mengambilnya kembali waktu itu" ucap pak mustafa menyerahkan kartu identitas milik Bhima. "Iya mas, aku juga lupa setelah peristiwa itu" ucap Bu Siti dengan wajah sedih. "Aku tau kamu memikirkannya apa, yang berlalu biarkan berlalu tidak perlu difikirkan lagi, ini kalau masih haus minum lagi" pak mustafa memberikan minuman kemasan miliknya pada Bu Siti untuk mengalihkan suasana hatinya yang terlihat sedih. "Iya mas terimakasih, ini aku bawa, dan tolong ya mas jangan lupa bicara pada pihak sekolahnya Bhima nanti" ucap Bu Siti mengambil kartu identitas bhima, menyimpannya di tas kecil miliknya. "kalau sudah selesai nanti kabarin, sekarang aku pamit pulang dulu, assalamualaikum" ucap Bu Siti mengucapkan salam sebelum pergi. "iya" ucap pak mustafa.

"Sudah bertemu kepala desanya" ucap Bu Wulan tersenyum. "Sudah kamu mau kemana kok sudah diberesin buku-bukunya" ucap Bu Siti yang melihat Bu wulan memasukkan semua buku ke lemari. "Iya ini, kantor desakan sebentar lagi tutup" ucap Bu Wulan seraya menunjuk pada benda yang ada di pergelangan tangan

oiya. "ooo, yasudah aku duluan ya" ucap Bu Siti berlalu. "Iya" jawab Bu Wulan sambil tetap melanjutkan pekerjaan nya.

***

"Ini jam istirahat sebaiknya aku menelepon Sofyan sekarang" batin mira setelah melihat jam di pergelangan tangannya dan menelepon Sofyan. "Mbak maya sepertinya masih banyak pembeli" ucap Mira melihat bahwa di butik baju miliknya ada banyak orang yang datang. "Iya Bu, jadi kita belum bisa istirahat" jawabnya. "Yasudah kamu dan temanmu tetap jaga, aku mau keluar sebentar" ucap Mira. Maya mengangguk tak berkata apapun melihat Mira berlalu. "Kita tetap jaga sampai nanti sore" ucap Maya pada lia sesama karyawan di butik Mira. "Mau kemana dia" ucap lia. "Entahlah kita cuma disuruh jaga" jawab maya. "Lia kamu merasa tidak sih semenjak butik ini di pegang sama dia, kita ini seperti orang asing" ucap maya. "Orang asing bagaimana maksud kamu, bukanya kita memang orang asing bagi keluarga mereka. "Iya ya, kamu tidak tau saja, soalnya kamu datang dan bekerja di sini setelah Mira menikah dengan anaknya Bu saroh namanya Sanjaya, dulu Mira itu sama seperti kita cuma karyawan biasa, mungkin nasibnya memang beruntung" ucap maya.

***

"Kamu dimana aku sudah datang" ucap bhima pada vito dari ponselnya. "Tunggu aku di kantin, aku masih ada jam kuliah" bisik vito melalui ponsel miliknya. "Haa, lagaknya ngajak-ngajak suruh datang segera, giliran di telpon pakai bisik-bisik" cengir bhima. "Permisi maaf saya baru disini, kantin sebelah mana ya" ucap bhima pada beberapa mahasiswa yang nampak berdiskusi. "Oh kantin di sana" jawab seorang mahasiswa menunjuk ke arah kantin yang sudah terlihat. "Oh iya terimakasih" ucap bhima berlalu. "Besar juga kampus nya" batin Bhima melihat disekelilingnya saat berjalan menuju kantin.

Sesampainya di kantin Bhima duduk disalah satu bangku yang terlihat kosong didepannya nampak ada satu wadah cemilan pisang goreng dan tahu isi yang tertutup namun bisa dilihat oleh Bhima. Sambil menunggu Vito datang Bhima kemudian membuka wadah tutup tersebut dan mengambil pisang goreng lalu memakannya dengan perlahan yang tidak lupa diawali dengan kata basmallah terlebih dahulu.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!