NovelToon NovelToon
SISTEM KEKAYAAN PEMULUNG

SISTEM KEKAYAAN PEMULUNG

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Balas Dendam / System / Sistem / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Julia Fajar

🌻 Mohon dukungannya ya para sahabat, karena karya ini sedang diikutkan lomba novel pria yang bertema URBAN🙏

Zero, nama yang diberikan oleh Mak Salmah, wanita yang menemukan bayi merah di antara onggokan sampah. Zero dibesarkan oleh ibu angkatnya itu di perkampungan kumuh tempat para pemulung tinggal.

Tubuhnya yang bulat pendek, dengan pertumbuhan yang tidak sempurna membuat dirinya dipanggil kerdil oleh teman-temannya, tapi Zero tidak malu, dia tetap semangat dan percaya diri dalam menjalani kehidupannya.

Seiring berjalannya waktu, Zero tumbuh menjadi seorang pemuda yang kini menjadi tulang punggung keluarga, dia menafkahi dan merawat ibunya yang semakin renta.

Saat dia sedang mengais sampah di pojokan sebuah gedung, Zero menemukan sebuah benda pipih usang ternyata ponsel jadul. Zero mengambilnya dan dia terkejut melihat benda itu bercahaya, berkedip dan juga mengeluarkan suara.

[Ting!]

(Silahkan akses, apakah pemilik menerima sistem kekayaan : Ya/Tidak)

"Ya."

(Sistem sedang dalam proses, harap pemilik menunggu)

10 %....25%....50%....100%

(Sistem siap digunakan, pemilik seorang pemuda baik dan berbakti, maka sistem siap membantu setiap kesulitan dengan cara memberikan tugas dan akan memberikan imbalan jika pemilik berhasil menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh sistem)

(Ya, untuk melanjutkan dan siap menerima tugas)

Sejak saat itu nasib Zero berubah, baik dari segi ekonomi, postur tubuh maupun penampilannya, tapi dia tetap memulung karena itu syarat yang diajukan sistem.

Zero akhirnya menjadi pemuda gagah, dermawan dan digandrungi para gadis kaya, tapi hanya gadis sederhana yang menjadi pujaan hatinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Zero? Apakah dengan bantuan sistem dia juga akan bisa mengungkap asal usulnya?

Silahkan ikuti kisahnya dan jangan lupa dukung author ya...dengan pavorit, vote, like, coment dan rate bintang limanya.🙏♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia Fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 24. BERBAGI REZEKI

"Ini Nak, buat kalian," ucap Abah sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Zero.

"Terimakasih Bah, kami tidak bisa menerima uang ini, pemberian Abah sudah sangat banyak, jadi hasil penjualan barang-barang ini nanti sudah lebih dari cukup untuk kami bagi berdua," tolak Zero.

"Kalian tidak boleh menolak rezeki, nggak baik. Abah ikhlas memberikannya kepada kalian," ucap Abah Nayla.

"Terimakasih jika begitu Bah, semoga Allah membalas semua kebaikan Abah," ucap Zero dan juga Bang Togar.

"Tapi, Abah boleh minta nomor ponsel kalian, jika nanti Abah membutuhkan bantuan bisa segera menghubungi kalian, Abah puas dengan sistem kerja kalian berdua."

"Aku belum punya ponsel Bang, bagaimana jika nomor ponsel Bang Togar saja yang diberikan kepada Abah."

"Baiklah Bah, nomor ponsel ku saja, tapi nggak ada pena Bah untuk mencatatnya," ucap Bang Togar.

"Berapa nomornya? Biar Abah catat langsung ke dalam ponsel Abah."

Togar pun, segera menyebutkan nomornya dan langsung di save oleh Abah.

"Terimakasih, jika Abah butuh bantuan, akan Abah hubungi Togar," ucap Abah sambil menepuk pundak Zero dan Togar.

"Siap Bah! Kapanpun kami siap membantu. Kami permisi dulu ya Bah, semoga Abah selalu di beri kesehatan dan kelancaran rezeki."

"Aamiin, hati-hati kalian di jalan ya!" ucap Abah lagi.

Zero dan Togar langsung pergi ke tempat penampungan barang bekas milik Pak Rembo. Dia hendak menjual sebagian besar barang rongsokan tersebut, tapi Zero sudah menyisihkan TV, kulkas, dan mesin cuci bekas terlebih dahulu karena harus dia bersihkan dan di ceking apakah masih berfungsi atau tidak.

"Wah, banyak sekali Nak?" tanya Pak Rembo.

"Iya Pak, Alhamdulillah, ada seorang Abah baik hati yang memberikan semua ini karena dia ingin membersihkan gudang rumahnya."

"Oh... sebentar ya Ro! Bapak mau ambil timbangan dulu. Sudah kamu pilah 'kan?"

"Sudah Pak!" yang itu biar Zero bawa pulang dulu, siapa tahu masih bisa diperbaiki hingga berguna."

"Siip...itu yang bapak suka darimu, pemulung kreatif."

"Terimakasih Pak," ucap Zero sambil menurunkan barang-barang rongsokan itu dari atas mobil agar Pak Rembo bisa segera menimbangnya.

Setelah Pak Rembo menimbang setiap jenisnya, lalu beliau membuka laci meja dan menghitung jumlah uang yang akan dia berikan kepada Zero sesuai catatan saat penimbangan barang tadi.

"Ini ya Ro, jumlah uangnya sesuai catatan kita tadi, kamu bawa saja catatan ini biar bisa kalian cek lagi."

"Terimakasih Pak Rembo, doain kami ya Pak, besok bisa mendapatkan rezeki berlimpah lagi."

"Beres, jika rezeki kalian para pemulung melimpah, dengan sendirinya rezeki Bapak juga sama," ucap Pak Rembo lagi.

Zero dan Togar pun pamit, lalu Zero meminta Bang Togar, pulang ke rumah Mak Salmah dulu untuk mengantarkan TV, kulkas dan mesin cuci bekas tersebut.

"Abang salut lihat kamu Dek, Kamu bisa memperbaiki barang-barang elektronik rusak ini sendiri, memangnya kamu sekolah kejuruan ya? Bagian elektronika?" tanya Bang Togar.

"Nggak Bang, aku sekolah SMA. Namun Alhamdulillah, Allah beri kemampuan untuk itu, walau aku tidak sekolah di kejuruan. Mungkin karena sudah terbiasa kotak-katik jadi mahir Bang," ucap Zero lagi.

"Kita berhenti di depan ya Bang! itu rumahku," ucap Zero.

Togar pun menghentikan mobil pickup tersebut tepat di depan rumah Zero.

"Di rumah Abang sudah memiliki alat-alat elektronik seperti ini atau belum Bang?" tanya Zero.

Togar pun menggeleng, lalu berkata, "Belum cukup uangnya Dek untuk membeli barang-barang seperti ini," ucap Togar sengaja menutupi keadaan ekonominya.

"Ayo Bang, kita turunkan dulu Kulkas dan TV, aku mau Cek kerusakannya, bila masih bagus, nanti buat Abang saja, soalnya di rumah sudah ada. Namun mesin cucinya nanti buat aku ya Bang! Kasihan emak sudah tua harus mencuci pakaian pakai tangan terus," ucap Zero.

Zero beserta Bang Togar, menurunkan kulkas dulu, emak yang melihat kedatangan Zero dengan tiga barang elektronik besar itu segera menggeser barang-barang yang ada di ruang tamu.

"Banyak banget Ro! ini semua pemberian Abah yang kamu ceritain ke Emak? Ini temanmu Ro?" tanya Emak.

"Iya Mak, kenalkan, Saya Togar Mak," ucap Togar sambil menyalami tangan Emak.

"Saya, Mak Salmah. Terimakasih sudah membantu Zero ya Nak."

"Sama-sama Mak."

"Ayo Bang kita cek dulu, mudah- mudahan masih bagus, jadi bisa langsung di bawa ke rumah Bang Togar. Bang Togar belum punya kulkas dan TV Mak, jadi biar ini untuknya dan kita mesin cucinya saja ya Mak."

"Mak terserah kamu saja Ro!"

Zero mengecokkan kulkas terlebih dulu, dan membiarkannya untuk mengetahui masih berfungsi atau tidak, lalu sambil menunggu dia juga mengecokkan TV, eh ternyata TV tersebut masih bagus dan bisa menampilkan siaran dari berbagai stasiun TV dalam negeri.

"Alhamdulillah Bang, walau TV model lama tapi masih bagus, tinggal Abang membelikan antenanya."

Zero mengecek ulang semua siaran televisi ternyata memang masih bagus. Kemudian dia mengecek kulkas, rupanya kurang dingin.

Dengan mahir Zero memainkan obeng, tespen dan yang lainnya untuk memastikan apa sebenarnya yang rusak dan dalam tempo beberapa menit saja dia sudah menemukannya.

Zero membongkar tas yang berisi komponen alat elektronik, lalu memasangkan ke kulkas tersebut, dengan cekatan semua selesai dalam tempo 20 menit. Zero heran, dia merasa kemampuan berpikirnya atau kecerdasannya dalam hal ini juga bertambah.

Biasanya Zero membutuhkan waktu berjam-jam untuk memperbaiki satu alat elektronik bahkan bisa berhari-hari, nah hari ini dia tidak merasa kesulitan sedikitpun.

"Bang! Sambil menunggu hasilnya, apa kulkas ini bisa dingin normal seperti biasa, kita minum teh dulu ya! Emak sudah membuatkan kita teh dan menyuguhkan cemilan."

"Iya Nak Togar, diminum tehnya, nanti kelamaan dingin dan kurang enak," ucap Emak.

"Iya Mak, terimakasih, jadi merepotkan Emak nih," jawab Togar dengan sungkan.

"Nggak Nak, biasa Zero memang ngeteh jika sedang memperbaiki sesuatu. Ayo, silahkandi minum!"

Togar menikmati teh bersama Zero, mereka mengobrol banyak hal, hingga sudah waktunya Zero mengecek kedinginan kulkas yang dia perbaiiki.

"Sempurna Bang, kita berhasil, coba Abang tes minuman ini!" pinta Zero yang mengulurkan segelar air minum yang tadi dia masukkan ke dalam kulkas."

Togar pun meminumnya, lalu mengacungkan kedua jempolnya sambil berkata, "Kamu hebat Dek! Sudah seperti tehnisi handal, mungkin mereka juga kalah dengan cara kerjamu jika Abang perhatikan."

"Ah, Bang Togar bisa saja, jangan puji aku terlalu tinggi Bang, nanti aku jadi sombong," ucap Zero sambil tertawa.

"Oh ya Bang, berhubung kulkas dan TV ini sudah Oke, kita naikkan lagi ke atas mobil, tapi sebelumnya kita turunkan dulu mesin cucinya. Jadi setelah ini kita bisa langsung ke rumah Abang untuk mengantar barang-barang ini."

"Terimakasih ya Dek, kamu baik banget, Abang tidak bisa membalas kebaikanmu."

"Satu lagi Bang, ini! terimalah uang hasil kerja kita yang diberi oleh Abah, satu juta kita bagi dua dan ini hasil penjualan barang bekas dapatnya dua juta tapi kita keluarkan dulu untuk biaya mobil beserta bensin senilai empat ratus ribu. Jadi sisa 1,6 juta, masing-masing dapat delapan ratus ribu. Total untuk Abang 1,3 juta begitu juga untuk ku," ucap Zero sambil menghitung jumlah uang yang akan dia berikan kepada Bang Togar.

"Banyak sekali rezeki hari ini Dek, sudah dapat uang begitu banyak, masih dapat dua barang lagi yang masih oke," ucap Togar yang merasa sangat senang.

1
dhani satria
seng penting amanah bang
dhani satria
Luar biasa
Maulana Babakan
kebanyakan mikir....
gondol shogol
cerita gk bermutu...
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Travel Diaryska
males zeya ini ngeselin bgt, beban
Travel Diaryska
lelet kali nolongnya, keburu anak org mati
Muhammmad Ariff
salam dari malaysia , novel yang sngat menarik . jalan cerita yang luar biasa .
Aldo Marvel
🗿 full kotbah ini novel
Jesa Cristian
keren bro
Jesa Cristian
Buruk
Ar Yooo
Luar biasa
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
mungkinkah zero zeya bersaudara
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
zeya sama zero
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
thor emosi aku lihat kelakuan zero, di beri kekuatan bukannya dipakai malah belagu sok eklas sok pasrah hemmmm dasar, awas kalau terjadi sesuatu pada zeya
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
berarti tinggal 1 pr, menemukan orang tua zerrro
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
digendong dan berlari super kencang
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
bang aldo
alur cerita Nya lumayan semangat trs Thor...
vivo V19
kebanyakan promo
gk laku novel kau bodat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!