NovelToon NovelToon
Father Of My Children

Father Of My Children

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Irwti Asnn

[ Beberapa Bab belum di revisi ] Mohon maaf jika tidak update, ya. 🙏


Berkisah dari seorang gadis cantik yang bernama Amelia Andini Wijaya. Gadis yang kerap disapa Amel memilik sahabat yang sudah bagaikan saudara baginya, namun sahabatnya itu malah mengkhianatinya. Sahabat Amel berselingkuh dengan seseorang yang paling Amel cintai.

Hubungan Amel kandas setelah 3 tahun bersama. Membuat Amel begitu frustasi tak dapat menerima pengkhinatan dari sahabat dan pacarnya.

Demi melampiaskan rasa sakit hatinya, Amel memutuskan untuk mencari seorang gigolo. Hingga malam itu terjadilah penyatuan tanpa cinta.

3 tahun kemudian. Amel menyandang status sebagai seorang singgle Mommy. Amel dibantu Si Tukang ojek online cantik yang dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.

Tidak disangka-sangka seorang gigolo yang melakukan malam bersama Amel adalah seorang CEO sekaligus Direktur perusahaan besar yang ada di kota H.

Bagaimana kehidupan mereka setelah itu?


Simak ceritanya di sini.😉


Happy Reading All! 📚☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwti Asnn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FOMC part 22

Arya lalu bergegas pergi tidak menghiraukan apa yang Amel katakan. Amel mengikuti langkah Arya dari belakang sampai mereka sudah berada di luar Apartment milik Azka.

"Hati-hati Pak!" ucap Amel melihat Arya yang sedang berjalan munuju mobil.

Setelah Arya pergi, Amel bergegas masuk ke dalam, ia duduk di sofa menunggu orang yang mengantarkan jahe. Amel memerhatikan sekeliling ruangan.

"Wah, ternyata Apartment milik Si Bongkahan es ini besar juga. Tadi saat masuk kemari aku tidak terlalu memperhatikannya,kamarnya di lantai 3 dan sekarang aku berada di lantai 1, khusus untuk dapur dan ruang tamu. Sekaligus mungkin Apartment ini memiliki 3 lantai," ucapnya menatap kagum ruangan itu.

Dindong ... dindong ... dindong ...

Amel bergegas melihat siapa yang memencet bel. Ternyata orang yang mengantarkan jahe untuknya. Amel mengambil jahenya, tidak lupa mengucap terima kasih pada orang yang telah mengantarkan jahe itu. Amel masuk dan berlalu ke dapur membuatkan rebusan jahe untuk Azka.

Amel mengambil panci dan menuangkan 4 gelas air ke dalamnya, lalu ia merebus air tersebut, setelah itu Amel mengupas tipis jahe.

Amel tidak menemukan blender di dalam dapur, jadi dia memilih untuk mencincang halus jahe yang telah di kupasnya dan memasukannya ke dalam panci yang berisi air yang telah di masaknya.

Jahe yang di rebus harus di tunggu selama kurang lebih 10 menit, agar jahe meresap dengan sempurna.

Setelah 10 menit Amel mematikan kompornya dan menunggu jahe agar sedikit lebih menghangat untuk di tuangkan ke dalam gelas. Dia memilih menelepon Ayu agar Ayu tidak khawatir kalau dia pulang telat.

Tut ... tut ... tut ... (setelah teleponnya tersambung)

"Hallo Yu."

"Iya Kak. Ada apa?" tanya Ayu.

"Begini Yu, Kakak ada urusan mendadak yang harus segera di selesaikan, mungkin hari ini Kakak bakalan pulang terlambat. Jadi, Kakak minta tolong padamu, jagain anak-anak Kakak dulu, ya!"

"Iya Kak, Kak Amel pokoknya tenang saja deh. Aku bakalan jaga mereka seperti anakku sendiri."

"Ayu makasih ya, kamu memang sahabat terbaikku."

"Iya sama-sama Kak."

"Kamu juga cepetan cari jodoh, biar tidak jadi peraw*n tua, hehe."

"Ih biarin sajalah Kak, aku males cari jodoh. Maunya sih jodoh yang mencariku. Haha."

"Kakak sedang mengingat sesuatu."

"Sesuatu apa Kak? Emang ada yang serius?"

"Ingat masa lalu Yu, waktu Kakak ketemu sama kamu. Waktu itu kan penampilanmu kek preman, Kakak sampai kaget kalau tahu tukang ojol itu adalah kamu. Sekarang sudah sedikit feminim aja mantan saja tidak punya, apa kamu masih perempuan normal?"

"Ya normallah Kak, Kak Amel ada-ada saja deh. Kakak masih ada urusan kan? Jadi selesaikan dulu urusanmu itu Kak."

"Ya ampun Kakak sampai lupa, oke dulu ya Yu! Bye bye."

"Bye Bye juga Kakak cantik."

Amel memutuskan sambungan teleponnya dan menyiapkan gelas, dia mengambil saringan lalu meletakkan saringan itu ke mulut gelas, agar saat ia menuangkan jahe ampas jahe tidak ikut masuk ke dalam gelas.

Sesudah menuangkan air rebusan jahe ke dalam gelas, Amel juga menuangkan madu dengan takaran yang pas, setelah semuanya sudah beres, dia bergegas naik ke lantai atas. Menuju kamar Azka.

Amel masuk ke dalam kamar milik Azka, dan menghampirinya yang sedang terbaring lemah di ranjang besar. Amel meletakan gelas di atas nakas, matanya tertuju pada orang yang sedang terbaring, menatapnya lekat.

"Saat sedang sakit begini, Si Bongkahan Es ini begitu tenang, tidak seperti waktu dia sadar. Hais ... begitu sakitkah ia sampai mengeluarkan keringat di wajahnya," batin Amel.

Amel yang melihat ada keringat di wajah tampan Azka berinisiatif untuk mengosok keringat itu, dia meronggoh tisu yang ada di tasnya dan duduk di samping Azka.

Memperhatikan wajah Azka. "Bahkan saat sedang sakit pun, dia masih tetap tampan seperti biasanya. Wajah pucat itu tidak dapat menutupi aura ketampanan dari orang ini. Bisa-bisanya aku terikat dengan orang ini," batin Amel.

"Dia begitu mirip dengan Raka putra pertamaku, tampan dan dingin, tapi Raka memiliki hati yang hangat. Apakah orang yang ada di depanku ini juga sama?" batin Amel bertanya-tanya.

Tuk ... tuk ... tuk ... (Amel mencolek pipi Azka berulang kali)

Azka tidak terusik dengan aksi yang di lakukan oleh Amel, bahkan kini ia tengah bermimpi tentang ibunya.

Di dalam mimpi, Azka bertemu ibunya waktu dia masih menjadi anak kecil berumur 5 tahun.

Terlihat Azka tersenyum cerah ke arah ibunya dan berlari menghampirinya agar dapat memeluk ibu tercintanya. Tapi semakin cepat ia berlari, semakin cepat pula ibunya menjauh dan sulit bagi Azka untuk menggapainnya.

Azka bahkan terasa sedikit capek karena sudah begitu lama berlari di alam mimpi.

"Apa Ibu tidak mau memeluk Azka? Kenapa Ibu menjauh? Kenapa Bu? Apa Azka ada salah, Azka minta maaf Bu!" ucap Azka kecil.

"Nak, Ibu sangat menyayangimu. Ibu juga ingin sekali memelukmu. Azka tidak ada salah sama Ibu, jadi Azka tidak seharusnya meminta maaf. Saat ini, Ibu tidak bisa menemani Azka lagi." Wanita yang berada di alam mimpi berucap sendu pada Azka.

"Ibu mau pergi ke mana? Azka pengen ikut Ibu."

"Tidak boleh Nak, kamu tidak boleh ikut sama Ibu. Kamu harus tetap menjadi anak kuat walau tanpa Ibu sekalipun."

"Waktu ibu sudah tidak banyak Nak. Ibu cuma mau bilang padamu,carilah kebahagiaanmu sendiri."

"Ti-Tidak Ibu ja-jangan pergi! Azka mohon jangan pergi Bu!"

"Jaga dirimu baik-baik, Ibu sayang padamu," ucap wanita itu berjalan perlahan, menjauhi Azka.

"Tidak Bu. Jangan tinggalkan Azka!Jangan pergi! Azka takut sendiri!" teriak Azka saat ibunya pergi dan bahkan perlahan-lahan menghilang dari pandangan matanya, di bawah kabut yang begitu tebal.

Dunia nyata.🍁

Amel yang sedang mencolek pipi Azka terhenti seketika, saat Azka bergurau dalam tidurnya.

"Tidak Bu. Jangan tinggalkan Azka!Jangan pergi! Azka takut sendiri!" gumam Azka yang matanya masih tertutup rapat.

Azka mengerutkan dahinya, keringat dan air mata membanjiri wajahnya, dia masih tetap menangis agar ibunya kembali.

"Jangan pergi! Ja-jangan tinggalkan aku Ibu!" bahkan gumaman Azka masih terdengar oleh Amel.

Amel mengusap keringat yang ada di wajah Azka dengan lembut, saat merasa ada sentuhan Azka secepatnya mengapai tangan Amel dan menariknya, mendekat ke arahnya.

Wajah Amel begitu dekat dengan wajah Azka. "Ja-jangan pergi!" gumam Azka untuk yang ke sekian kalinya. Amel pasrah dengan keadaannya saat ini. Dia berusaha menenangkan Azka.

"Aku di sini dan tidak akan pergi, tenanglah dan jadilah anak baik." ucap Amel menepuk-nepuk tangan Azka, yang sedang memegang tangannya dengan erat.

Azka semakin mengeratkan genggaman tangannya, dan menariknya agar sedikit mendekat ke arahnya, sontak membuat Amel sangat kaget, bibir Amel berada beberapa centi dari pipi Azka, membuatnya begitu deg-degkan.

Dug ... dug ... dug ... (jantung Amel bedegub dengan kencangnya.)

"P-Pak Azka, lepaskan cengkraman tanganmu! itu tidak sopan." Amel mencoba menarik dirinya agar terlepas dari genggaman tangan Azka. Tapi, Azka malah semakin erat memegang tangan Amel, seakan tidak mau melepaskan genggaman tangannya.

"Sudahlah, aku tidak mau menganggunya." Amel memilih mengalah, memperbaiki posisinya dan duduk di lantai. Semburat senyum terpancar dari wajah Azka.

Amel duduk diam saja di lantai, ia bahkan menguap beberapa kali dan merasa sedikit mengantuk.

Amel sudah menahan diri agar tidak tidur tetapi tetap saja matanya berat dan pada akhirnya, dia terlelap tertidur pulas bertumpuk dengan sebelah tangannya di sisi ranjang milik Azka.

Azka terusik, merasa gerah dan tidak nyaman dengan tubuhnya, Azka mengeliat dan perlahan-lahan membuka matanya. Setelah nyawanya sudah terkumpul semua, barulah ia menyadari tangannya sedang memegang sesuatu.

Azka melihat benda apa yang di genggamnya. "Ta-Tangan siapa ini?" ucap Azka, sontak menoleh pada pemilik tangan yang ia genggam.

"A-Amel!" batinnya kaget, dengan apa yang di lakukannya.

Bersambung ... 🍀

1
mutiyah wiyono
Kebanyakan pov, jadi bosan bacanya
Yani Mulyani
Biasa
ani Aniati
bagian POV masing"tokoh chapt"sblmnya trllu panjang bolak balik ..
jdi rd MLS klmaan
anita
smngat thoor smg kryamu sll sukses
Vita Fatimah Pramana
Kecewa
Vita Fatimah Pramana
Buruk
Mimie Lilis
gawe keder
Mimie Lilis
maaf thor,bcanya bnyak yg aku loncat
Mimie Lilis
mbulet
ibeth wati
kan bener di cerita ini selalu agak " gimana gitu klo ada tulisan flashback😆😆😆
ibeth wati
ceritanya diulang Krn pakai POV. pemain ..maaf Thor kenapa g pakai POV authornya saja biar TDK di ulang"
Endang Nurhayati
alamak, anak diculik mak bapaknya santui bingit gregetan aku mah
As Thyen
Arya cembukur😂😂😂
Hana Camelia
lumayan sih ceritanya
Nur Suci Aeni
males banget di ulang"
Nur Suci Aeni
sebenarnya ceritanya bagus cuma terlalu banyak cerita ulang
MM TJ
Jejak, faforitkan 🥰
semangat thor
Utry Hajir
makasih 🥰
Utry Hajir
Luar biasa
Sulfia Nuriawati
suka crtanya cm maaf y thor agak sliw motion utk sampe k pernikan amel, sm hubungan arya k ayu🙏🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!