NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Mereka bertiga akhirnya pergi ke Bandung setelah berpamitan dengan Iwan dan Yuli. Maya duduk di depan, disebelah Aslan, sementara Kiran duduk di belakang.

Kirin memilih kursi dibelakang Maya.

"May, aku pakai earphone, kalau ingin bicara denganku menoleh dulu kebelakang ya?" ucap Kiran saat mereka baru saja memasuki jalan raya.

Mendengarkan musik saat ada sang supir adalah pilihan yang terbaik, pikirnya.

"Iya Mbak," jawab Maya singkat.

Aslan menoleh dan menatap Kiran sekilas, lalu kembali melihat kedepan, fokus mengemudi. Aslan tahu memang itu kebiasaan Kiran, tapi entah kenapa, ia malah merasa sepi, jika Kiran sibuk sendiri.

Alunan musik mulai berdentum dengan lembut di pendengaran Kiran. Irama itu bahkan mampu menggerak-gerakkan kepala wanita tangguh ini.

Ia pandangai jalanan yang masih terlihat gelap, seolah didunia ini hanya dihuni oleh dirinya sendiri.

Lain Kiran lain pula Maya.

Jika Kiran asik sendiri, maka Maya memutuskan untuk membangkitkan gairah cintanya dengan sang suami.

Dulu, mereka juga sering bepergian seperti ini.

Maya ingin mengenang itu, mengingatkan sang suami jika cinta mereka sudah sedari dulu dan tak akan tetap bertahan untuk selamanya.

Tapi Aslan malah seperti orang kebingungan, mendengar Maya bercerita malah membuat pikirannya bercabang ke mana-mana.

Aslan berulang kali milirik ke kursi belakang, dilihatnya Kiran yang malah tertidur dengan kepala bersandar di jendela.

Sedikit saja mobil itu berbelok, kepala Kiran langsung terbentur.

Tahu, jika suaminya kini tak hanya peduli kepadanya, Maya semakin merasa marah. Ia meremat kuat kedua tanganya dipangkuan.

Hingga akhirnya mobil itu terus melaju tanpa ada suara obrolan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai di Bandung, mobil itu berhenti tepat di depan wisata tempat gathering kantor Kiran. Bahkan tak jauh dari tempatnya parkir, Aslan bisa melihat Agung dan beberapa orang sedang berkumpul.

Sepertinya mereka sedang menunggu rekan kerjanya yang lain.

"Mbak Kiran masih tidur Mas." ucap Maya, Aslan menoleh ke belakang dan ternyata iya.

"Aku bangunkan dulu ya?"

"Tidak usah, biar aku yang bangunkan. Kamu duduk saja disini." jawab Aslan cepat, tak sadar jika kata-katanya itu benar-benar menyakiti Maya.

Aslan turun, lalu berjalan menuju pintu mobil dimana Kiran duduk. Hati-hati, Aslan membuka pintu itu. Lalu menunduk dan mulai menggoyangkan bahu sang istri.

"Ran ..."

"Ran, bangun sayang." ucap Aslan. Kiran menggeliat sementara Maya menggigit bibir bawahnya kuat, menahan sekuat tenaga agar air mata tak jatuh begitu saja.

Mendengar sang suami memanggil wanita lain dengan sebutan sayang benar-benar membuatnya sakit.

"Sudah sampai?" tanya Kiran dengan suara parau, ia mengerjab dan mencoba duduk dengan tegap.

"Sudah, itu disana teman-temanmu," jawab Aslan sambil menunjuk rombongan Agung.

Kiran mengikuti arah yang yang ditunjuk sang suami, dan benar saja, Agung ada disana. Seketika itu juga Kiran langsung tersenyum sumringah. Matanya bahkan sampai berbinar-binar. Bahagia, membayangkan harinya yang akan seru.

Tapi perubahan drastis raut wajah Kiran malah membuat Aslan tak suka.

Apa sebegitu bahagaianya bertemu dengan mas Agung? tanyanya di dalam hati.

"Sehabis ashar aku dan Maya akan menjemputmu."

"Iya." jawab Kiran singkat sambil memasang tas nya.

Aslan mundur saat Kiran hendak keluar.

Karena terlalu bersemangat, Kiran menutup pintu itu dengan kuat. Tak sadar jika di dalam sana masih ada Maya.

"Aku pergi," pamit Kiran, ia hendak berlari begitu saja. Namun dengan cepat Aslan menahan pergelangan tangan kirinya.

"Pamitlah dengan benar." ucap Aslan dingin.

Bukannya takut, Kiran malah mencebik.

Dengan tak ihklas, ia lalu menarik tangan kanan Aslan dan diciumnya sekilas. Lalu berjinjit dan mencium pipi sang suami.

"Puas?" tanya Kiran dan Aslan terkekeh.

Tanpa menjawab, Aslan lalu menarik kepala sang istri dan mencium keningnya cukup lama. Seolah sedang mengirimkan rasa cintanya.

"Hati-hati, gunakan pengamannya dengan benar. Kalau ada permainan arung jeram tidak usah ikut."

"Iya iya iya." jawab Kiran kesal, tapi malah terlihat menggemaskan dimata Aslan.

Setelah itu Kiran benar-benar pergi, ia berlari menghampiri Agung dan yang lainnya.

Sedangkan Aslan kembali masuk ke dalam mobil dengan senyum yang mengembang. Senyum yang sedari tadi tak muncul saat hanya dengan Maya.

Perlahan, mobil itu kembali maju, meninggalkan tempat wisata.

Maya tetap terdiam, mencoba meredam kebencian yang semakin menyala, kebenciannya kepada Kiran.

"Sayang, kamu kenapa diam saja? apa ada yang sakit?" tanya Aslan perhatian, ia menurunkam kecepatan laju mobil dan menatap ke arah sang istri sekilas.

"Tidak Mas, aku baik-baik saja. Dimana Mas akan bertemu dengan kliennya?" tanya Maya mengalihkan pembicaraan.

Seketika itu juga Aslan kembali bingung sendiri. Pasalnya ia hanya ingin mengantar Kiran dan tidak ada pertemuan apapun.

"Di hotel Horizon sayang, nanti kamu bisa beristirahat di kamar saat aku menemui klien." jawab Aslan bohong.

Setelah mengatakan itu Aslan menghela napasnya dengan berat. Kebohongan yang ditutup dengan kebohongannya yang lain.

Maafkan hamba ya Allah. Batinya merasa bersalah.

Sampai di hotel Horizon, Aslan mengantarkan Maya ke kamar. Setelah itu ia kembali pergi, untuk menyempurnakan kebohongannya sendiri.

Setelah keluar dari hotel, ia jadi bingung sendiri mau kemana.

"Apa aku ke tempat Kiran saja ya? sekaligus melihatnya dari jauh." gumamnya pelan lalu mengangguk-anggukan kepala. Ya, seperti itu saja. Pikirnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai ditempat wisata, Aslan sengaja membeli sebuah topi hitam untuk ia gunakan. Tak ingin sang istri kedua menyadari keberadaannya disini.

Cukup lama ia berjalan dan mencari-cari, sampai akhirnya rombongan Kiran terlihat juga.

Seketika itu juga rahangnya mengeras, saat melihat sang istri yang memeluk Agung erat.

Mereka semua sedang bermain ekor naga. 6 orang dalam 1 tim saling memeluk pinggang dan yang paling belakang pinggangnya diberi balon.

Naga itu terus berputar berusaha memecahkan balon lawan.

Di mata Aslan itu bukanlah sebuah permainan, melainkan perselingkuhan.

"Kiran!" panggil Aslan dengan lantangnya. Seketika itu juga tim Kiran berhenti bergerak.

Dan ...

Dorr!

Balon tim Kiran pecah, yang artinya mereka kalah.

Aslan mendekat dengan tatapan yang artinya entah. Kiran refkek melepaskan dekapannya pada tubuh Agung dan yang lainnya pun mengikuti.

Mendadak suasana jadi canggung dan mencekam, kala melihat wajah dingin dengan rahang yang mengeras itu.

Siapa lagi kalau bukan wajah suami Kiran.

"Gila, suami mu over posesif Ran." Bisik Agung, tak ingin ada keributan ia pun lalu mendorong Kiran untuk mendekat pada sang suami.

Kikuk, Kiran mendekat pada Aslan.

"Ke-kenapa Mas ada disisni?" tanya Kiran yang tiba-tiba gagap.

Kenapa aku harus takut, aku kan tidak salah. Batin Kiran kemudian.

Bukannya menjawab, Aslan lalu menarik tangan sang istri untuk menjauh. Menuju mobilnya dan mengurung sang istri disana.

"Maklum, pengantin baru." ucap Agung pada semua rekan, seketika itu juga semua orang tergelak memperhatikan kepergian Kiran.

1
Rizkaa
Luar biasa
Ratna Dewi
Biasa
Ratna Dewi
Kecewa
Yunia Spm
siapa menabur... pasti akan menuai hasilnya
Yunia Spm
Luar biasa
Yunia Spm
karena dari awal pikiran maya udah negatif aja
galang aulia yuda_2
Lumayan
Akbar Razaq
Seperti tak ada jalan lain saja.Mmg harus ya jadi orang ke 3 dlm rumah tangga Aslan dan Maya.Kau pikir Maya tak sakit hati dasar kau tak peka.Otakmu di mana?
Pergilah kau bs merasakan dunia.luar sana.Asal kau pegang akidah kau akan baik baik saja tanpa harus jd duri dlm rumah tangga orang .Harga dirinu perlu di pertanyakan Kiran
Akbar Razaq
Rupanya Kiran mmg sdh sangat gat allll
Akbar Razaq
Benar kata Fahmi adiknya mmg jala ng sudah di tinggal nikah juga masih mau mau saja.Harga diri di mana?
Akbar Razaq
Nyalahi laki brengseknya wong dianya mau mau juga.
shu qi
malaam2 ngakakkkkk
shu qi
omG.. kalo posisiku spt maya.. tidak akan bs bertahan.. lebih baik pisah drpd di madu. berbagi suami tidak ada dlm kamus..
perih kali novel ini ..
guntur 1609
hati2 jangan sampai nanti dinda jadi pelakor anatara kirana dan widya
guntur 1609
keluarga yg saling pengertian dan harmonis
guntur 1609
kqu yg busuk sebenarnya maya
guntur 1609
kena kau kan maya. niat awal kau jelek..pasti akhirnyabtk mu juga jelek
guntur 1609
brti alfath yg brengs3k. dengan dalih perjodohan
guntur 1609
asal benar saja kau asil ya aslan
guntur 1609
tujuan awalnya saja gak bagus hanya karena anak. apalagi kiran fan aslan tdk saling cinta. maka ada kemungkinan kiran akan makin terpuruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!