Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biyao
Di dalam goa udara terasa sangat dingin, Yan Lan berjalan kearah Zhao Quin dan Won Chai. "Quin er, Chai er gunakan waktu kalian untuk meningkatkan kultivasi penyerapan Qi, selain dapat memulihkan kondisi tubuh kalian yang lelah, Qi dapat juga menghangatkan tubuh kalian dari udara dingin di dalam goa ini," ucap Yan Lan.
"Ia kakak Yan" ucap mereka berdua serempak.
Setelah kejadian penamparan yang di lakukan oleh Zhao Quin terhadap Yan Lan, dan pada akhirnya Yan Lan memaafkannya, Zhao Quin mengubah panggilan untuk Yan Lan menjadi kakak Yan.
Melihat kedua wanita muda yang ada di hadapannya tengah melakukan kultivasi penyerapan Qi, Yan Lan segera memejamkan matanya untuk berkomunikasi dengan singa es nya.
"Paman Tigris, sore tadi aku melihat sesosok bayangan yang diselimuti kabut berwarna hitam, siapakah gerangan bayangan gelap itu paman?" tanya Yan Lan.
"Tuan muda..! dia bernama Biyao roh yang tinggal di gurun pasir terkutuk, dulu dia merupakan seorang kultivator yang sangat kuat, kultivasinya pun sulit di cari tandingannya di Benua Permata Hijau, karena merasa paling hebat sejagad raya, dia berani menentang Dewa agung yang bersemayam di kuil suci," ucap Tigris.
"Setelah kekalahannya melawan Dewa agung, sang Dewa menghancurkan tubuh Biyao dan melemparkan rohnya kesebuah gurun pasir, dan mengutuknya menjadi buruk rupa seperti kelakuannya selama ini. Karena kultivasinya yang tinggi, rohnya bisa bertahan sampai saat ini.
"Mengapa dia ada di sini paman Tigris, apa yang di carinya?" tanya Yan Lan.
"Aku baru menyadari keberadaannya, karena biyao lama hidup di gurun pasir, membuat rohnya bisa berubah ubah seperti bunglon. Sepertinya Biyao menginginkan sesuatu darimu tuan muda," ucap Tigris.
"Apa tujuannya mengikuti kami?" tanya Yan Lan.
"Soal itu aku aku tak mengetahuinya dengan pasti tuan muda, yang intinya tuan muda harus tetap berhati hati dengannya, selain licik dia juga sangat kejam," jawab Tigris.
"Trimakasih paman Tigris" ucap Yan Lan.
Yan Lan membuka matanya, dia pun melangkah keluar goa.
"Paman aku pergi sebentar, ada sesuatu hal yang harus kulakukan, tetap lah berjaga," ucap Yan Lan.
"Apa yang ingin kau lakukan Yan er?" tanya ketua Dong Wung.
"Aku tak bisa menceritakannya pada paman berdua, ini sangat mendesak," jawab Yan Lan dengan wajah serius.
Ketua Dong Wung dan ketua Won Dai hanya diam, dia merasakan hal yang berbeda dari sorot mata Yan Lan saat ini yang begitu terlihat sangat tegang.
"Hati hati Yan er" ucap ketua Won Dai.
Yan Lan menganggukkan kepalanya dan segera meninggalkan tempat itu, masuk ke kedalaman hutan lebih dalam lagi.
Yan Lan mengaktifkan mata langitnya, cahaya emas keluar dari keningnya.
"Biyao aku telah mengetahui keberadaan mu di dalam hutan ini, aku ingin kau menjelaskan mengapa kau diam diam mengikuti rombonganku selama ini?" tanya Yan Lan sambil kedua tangannya saling berpegangan di belakangnya.
"Aku tak menyangka setelah begitu lama aku mengasingkan diri, masih ada yang mengenaliku, dan aku salut padamu anak muda, kau bisa mengetahui keberadaan ku," jawab Biyao.
"Cepat katakan apa tujuanmu mengikuti rombonganku secara diam diam!!?" tanya Yan Lan kembali.
"Aku ingin kau memberikan Mata langit yang ada padamu, agar aku bisa menjadi manusia kembali," ucap Biyao.
"Mata langit yang ada padaku merupakan titipan dari leluhurku!! kalau kau menginginkannya, kau harus membunuhku terlebih dulu," jawab Yan Lan.
"Aku salut dengan keberanian mu, kalau begitu aku tak akan sungkan untuk membunuhmu," ucap Biyao kembali.
Tiba tiba hutan yang lebat dengan pepohonan yang besar, berubah menjadi kegelapan, tak ada satupun tumbuhan yang berada disana hanya hamparan pasir yang luasnya tak berujung.
"Tuan muda berhati hatilah, kita berada di gurun tanpa nama, ini adalah tempat tinggal Biyao," ucap Tigris.
"Baik paman," ucap Yan Lan.
Yan Lan memandangi sekelilingnya, dia melihat Biyao sedang tersenyum padanya.
"Persiapkan dirimu untuk melepaskan mata langitmu," ucap Biyao.
Dengan berakhirnya perkataan Biyao, sebuah segel berbentuk tabung dengan cahaya biru telah mengurung Yan Lan.
"Segel kegelapan" teriak Biyao.
Tubuh Yan Lan seperti tertindih beban yang sangat berat, seluruh Qi yang berada dalam dantiannya terserap oleh dinding segel kegelapan.
"Ha..ha..ha..sebentar lagi aku akan mendapatkan mata langit yang akan membuatku menjadi manusia kembali!," teriak Biyao dengan tawa kemenangan.
Yan Lan tak dapat berbuat apa apa, tubuhnya semakin lemas.
"Tuan muda, beristirahatlah aku yang akan meladeninya," ucap Tigris yang tiba tiba keluar dari dalam alam batin Yan Lan.
Binatang roh tingkat legenda itu langsung menghancurkan segel kegelapan yang di buat oleh Biyao.
Yan Lan mundur beberapa puluh meter kebelakang, kemudian melakukan kultivasi penyerapan Qi yang telah banyak terisap oleh segel kegelapan buatan Biyao.
Biyao tersentak, tawanya pun sirna, tak di sangka olehnya di dalam tubuh Yan Lan terdapat binatang roh tingkat legenda.
"Kau telah menyakiti tuan mudaku, berarti kau telah menentangku," ucap Tigris.
Seluruh area tempat itu kini terselimuti oleh hamparan es, udaranya kini menjadi sangat dingin.
Tigris menyerang Biyao dengan kecepatan yang sukar di ikuti oleh mata biasa. Biyao yang berupa roh dibuat keteteran oleh serangan tiba tiba yang sangat cepat yang dilancarkan oleh Tigris.
apa faedahnya kalo sdh punya pedang berkarat?
percuma dong cerita panjang lebar kalo jdi cerita mainan iblis /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
masa dgn serigala aja kocar kacir?
terlalu naif kita bacanya
maksudnya gak jelas, lha dia kemari kan pengen nyari di Dewi Hong wilaheng