(Follow Instagram aku @rafizqi0202)
Pernikahan impian setiap wanita adalah menikah dengan orang yang dicintainya.
Namun berbeda dengan Aliya, gadis yang ceria dan baik hati. Aliya terpaksa menikahi pria yang tidak iya cintai bernama Reihan Anggara.
Reihan Anggara adalah pria tampan yang mempunyai sejuta pesona, siapa yang tidak ingin menikah dengan nya. Pria kaya yang memiliki banyak perusahaan.
Namun dibalik itu, banyak dari mereka tidak mengetahui bahwa Reihan adalah sosok yang sangat kejam.
Aliya yang tidak tahu menahu perihal perusahaan atau pun kehidupan ayahnya, harus menjadi korban pembalasan dendam oleh Reihan.
Akankah Aliya mampu meluluhkan hati Reihan yang kejam itu?
Jangan lewatkan setiap Update episode selanjutnya ya!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, Terimakasih 🌺
Like, Vote and Tambahkan ke Daftar Favorit kalian ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Leganya
🌹Leganya
"Bagaimana, kau sudah mengambil rekaman cctv nya" Tanya Reihan kepada Roi yang baru saja kembali kedalam mobil
"Sudah tuan" Jawab Roi singkat
"Baik, ayo jalan" Perintah Reihan, dan Roi pun melajukan mobilnya menuju rumah Reihan
Sementara ditaman itu, Alira yang sedari tadi menangis dipelukkan Anton kini sudah melepaskan pelukannya.
"Terimakasih, sudah mau mendengarkan ceritaku. Aku akan pulang, permisi" Alira merasa sedikit malu yang baru tersadar sudah memeluk Anton, dan berlalu pergi.
"Ngapain juga aku meluk dia tadi, kan aku jadi malu. Bodoh banget sih aku" Batin Alira memaki-maki dirinya sendiri yang sudah berjalan hampir jauh dari Anton.
"Tunggu" Teriak Anton yang sudah berlari kecil menghampiri Alira
Alira menghentikan langkahnya ketika Anton memanggilnya.
"Aku antar kamu pulang ya" Tawar Anton yang sudah berada didekat Alira
"Gak usah, aku bisa sendiri kok" Tolak Alira sembari tersenyum tipis
"Udah ayo, aku yang akan antar kamu pulang" Anton menarik tangan Alira paksa, dan menyuruh Alira masuk kedalam mobilnya.
Anton melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Alira yang duduk disamping Anton hanya diam, melihat keluar jendela dengan tatapan kosong. Sementara Anton memandang Alira sendu sekaligus kasihan, ia juga ikut diam tidak berani membuka suara dan fokus menyetir.
"Alira kita sudah sampai" Anton membuka suara ketika sudah sampai didepan gang. Seketika Alira terkejut, ia baru sadar bahwa ia sudah sampai.
Anton keluar dari mobil dan berjalan memutari mobil itu untuk membuka pintu mobil untuk Alira.
"Terimakasih ya" Ucap Alira yang baru turun dari mobil
"Ayo aku antar kerumah mu" Tawar Anton kembali
"Aku bisa sendiri kok, lagian udah dekat dengan rumahnya" Tolak Alira
"Udah ayo" Anton kembali memegang tangan Alira dan menariknya menuju rumah Alira, sementara Alira hanya terdiam dan mengikuti saja.
Sampai didepan rumah Alira, disana sudah ada ibu dan ayah Alira yang sudah menunggu kedatangan Alira sejak tadi.
Karena merasa hawatir, dan juga tidak mengetahui tempat pernikahan Heru untuk menyusul Alira, kedua orang tuanya memutuskan untuk menunggu saja didepan rumah.
"Alira, kau tidak kenapa-kenapa sayang" Tanya ibunya dengan raut wajah hawatir
"Alira, saharus nya kau jangan datang kesana" Ucap ayahnya yang juga hawatir
"Mama, Ayah, aku baik-baik saja" Jawab Alira
"Syukurlah, ayo masuk sayang. Nanti kamu sakit jika terlalu lama diluar malam-malam" Ajak ibunya sudah melangkah kedalam membawa Alira masuk, karena merasa sangat hawatir ibunya sungguh tidak menyadari dengan kehadiran Anton disana.
"Tunggu" Alira menghentikan langkah ibunya
"Masih ada temanku ma disini" Ucap Alira kembali
"Apa" Ucap ibu nya terkejut, lalu menoleh kebelakang.
"Maafkan Tante ya, Tante gak sadar kamu ada disini" Ucap ibu Alira malu-malu, sedikit merasa bersalah telah mengacuhkan orang lain.
"Gak apa-apa kok Tante, aku ngerti kok Tante sangat menghawatirkan Alira" Jawab Anton tersenyum ramah
"Ayo masuk dulu nak" Tawar ayah Alira tersenyum ramah kepada Anton
"Gak usah om, saya sudah mau pulang" Ucap Anton
"Terimakasih ya, sudah mau mengantar Alira pulang" Ucap ayah Alira sembari tersenyum manis
"Iya om, sama-sama. Aku pergi dulu Om, Tante" Ucap Anton sembari mencium pucuk tangan ibu dan ayahnya Alira dan setelah itu ia pergi dari sana.
"Terimakasih ya Anton, hati-hati dijalan" Teriak Alira dan Anton hanya melambaikan tangan dan berlalu pergi
Kedua orang tua Alira merasa lega, mereka baru tau bahwa Alira mempunyai teman yang sangat baik seperti Anton. Selama ini yang mereka tau tentang anaknya, bahwa Alira hanya fokus bekerja dan tidak pernah ada teman-teman Alira bermain atau mampir kerumah.
"Alira siapa nama teman mu itu? Ayah sampai lupa bertanya" Tanya ayahnya yang sudah duduk diruang tamu
"Anton yah" Jawab Alira singkat
"Ohh, kapan-kapan suruh main kesini lagi biar bisa ngobrol sama ayah" Ucap ayahnya, terlihat senyuman diwajah ayahnya, yang sangat menyukai sikap Anton yang menurutnya sangat ramah.
"Ngapain sih yah" Ketus Alira dan berlalu pergi kekamar nya
"Kenapa Alira yah" Tanya istrinya yang baru keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi untuk suaminya
"Gak tau ma" Jawab suaminya yang kembali fokus membaca koran
Sementara dirumah Reihan, Aliya sudah menangis terisak-isak didalam kamar.
"Aku sangat merindukan ayah sama kak Alira" Lirih Aliya yang sudah membenamkan wajahnya dibalik bantal yang iya peluk.
Aliya terus saja menangis disana, tanpa iya sadari ternyata sudah ada sesosok pria jangkung dan tampan yang sudah berdiri dibelakangnya.
"Ehem, Ehem" Reihan berdehem
Aliya yang mendengar deheman seseorang itu, segera ia menghapus air matanya dengan kedua tangannya. Aliya segera berdiri dan menoleh kebelakang dengan rasa takut dan ragu-ragu.
"Tu-tuan" Lirih Aliya yang sudah menangkap sosok Reihan yang sudah berdiri didepannya.
"Kenapa kau menangis" Tanya Reihan dengan raut wajah masamnya
"Ti-tidak tuan" Jawab Aliya terbata-bata
"Kau berbohong lagi, kamu pikir aku buta dan tuli sehingga tidak bisa mendengar dan melihat kau menangis tadi" Tanya Reihan sedikit emosi
"Bukan begitu maksud saya tuan, sebenarnya saya hanya merindukan keluarga saya tuan. Itu sebabnya saya menangis" Jawab Aliya
"Ya ampun. Pasti saya akan dihukum lagi" Batin Aliya yang terlihat takut-takut
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
sama sama gak punya ortu dan tinggal punya kakak.
bedanya Sarah kaya disayang camer, Aliya miskin dibenci ibu tiri dan mertua.
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
setangkai bunga mawar untuk mu author 🌹