NovelToon NovelToon
Miranda Anak Yang Disisihkan

Miranda Anak Yang Disisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Cintapertama
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi damayanti

bagaimana jadinya kalau anak bungsu disisihkan demi anak angkat..itulah yang di alami Miranda..ketiga kaka kandungnya membencinya
ayahnya acuh pada dirinya
ibu tirinya selalu baik hanya di depan orang banyak
semua kasih sayang tumpah pada Lena seorang anak angkat yang diadopsi karena ayah Miranda menabrak dirinya.
bagaimana Miranda menjalani hidupnya?
simak aja guys
karya ke empat saya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tamu panas

Miranda berjalan dengan elegan membuat semua orang terpesona, termasuk Rian, tetapi ia menyembunyikan rasa takjubnya itu dengan sikapnya yang dingin.

Miranda menghampiri Rian, mengulurkan tangan lalu mencium tangannya.

Rian memakaikan cincin berlian; sudut bibirnya dipaksa melengkung sehingga ia terlihat sedikit tersenyum.

Setelah itu ia mencium kening Miranda. Selanjutnya Miranda mencium tangan Kirana, kemudian memeluknya. Bulir bening keluar dari mata Kirana; akhirnya ia merasa tenang karena anak satu-satunya menikah dengan orang yang bagi Kirana adalah sosok yang tepat. Tinggal menggeser hati Rian sedikit demi sedikit agar perlahan cinta mulai tumbuh.

Miranda melangkah ke arah Handoko, mengulurkan tangan lalu mencium tangan Handoko.

Tangan Handoko gemetar saat bersentuhan dengan anak bungsunya itu.

Kemudian ia memeluk Miranda.

Miranda merasakan perasaannya campur aduk. Sebenarnya ia masih marah, tetapi Handoko adalah ayahnya. Memang Miranda mendapatkan kemewahan, tetapi dengan jalan yang paling gila yaitu dengan jual beli.

“Maafkan Ayah, Nak,” bisik Handoko lirih.

“Ayah jaga kesehatan, mulai saat ini Ayah pasti dibenci oleh seluruh anak Ayah, hari ayah akan berat” bisik Miranda pelan.

Ucapan itu merobek isi hati Handoko, dan Miranda sudah tahu apa yang akan terjadi pada ayahnya. Ia akan dimusuhi oleh kakaknya karena mengabaikan anak angkat.

Miranda digandeng mesra oleh Rian lalu dibawa ke pelaminan. Semua terlihat sempurna seperti mekanik mesin halus. Walau perasaan Rian masih belum menerima pernikahan ini, semuanya harus terlihat sempurna. Dari kecil ia memang harus seperti itu—terukur, terencana, menghindari improvisasi yang tidak perlu.

Miranda berdiri di pelaminan, sedangkan Handoko duduk lemas di kursinya. Ia melihat anak bungsunya disalami banyak tamu terhormat. Anak bungsu yang selama ini ia abaikan hari ini menjadi ratunya, benar-benar ratu. Sepuluh persen dari puluhan triliun itu adalah kekayaan yang luar biasa untuk anak yang selama ini ia abaikan.

“Ayah, kenapa Ayah menikahkan Miranda dengan Rian?” ucap Lusi, yang hampir pingsan melihat Miranda menikah dengan Rian. Setelah itu ia menghampiri Handoko.

“Ayah tidak tahu. Di detik terakhir saja Ayah masih belum percaya kalau Ayah menikahkan Miranda dengan Rian,” jawab Handoko lesu.

“Ayah harus bujuk Miranda agar bercerai, Yah,” bisik Lusi mendesak.

Handoko menarik napas berat.

“Kamu sudah kerja, sudah tahu dunia profesional. Kamu harusnya tahu bagaimana posisi Ayah sekarang. Yang terbaik yang harus kita lakukan hanya diam, Lusi.”

“Tapi, Yah, bagaimana dengan perasaan Lena? Dia terus kirim pesan sama aku, Yah.”

Handoko terdiam, menarik napas lalu menghembuskannya pelan.

“Pernah tidak kamu berpikir bagaimana perasaan Miranda yang selalu kita abaikan?”

“Beda, Yah… Miranda itu penyebab kematian Mamah, Yah. Kalau Lena itu jadi yatim piatu karena Ayah. Aku saja hanya kehilangan Mamah sudah begitu hancur, apalagi Lena kehilangan Ayah dan Ibunya. Ayah harus perjuangkan kebahagiaan Lena,” ucap Lusi tegas, kemudian berlalu meninggalkan ayahnya.

Benar kata Rudi, Lusi tidak akan kuat melihat pernikahan ini. Walau pernikahan berlangsung tertutup, yang datang adalah para petinggi perusahaan besar, dan makin siang makin banyak tamu yang datang.

Handoko tidak kuat dengan pesta ini, ia terus merasa serbasalah. Benar kata Miranda, hari-hari Handoko akan berat. Semua anaknya mungkin akan membencinya. Tetapi keselamatan perusahaannya adalah hal yang utama; nyawanya, nyawa seluruh keluarga Aditama, semuanya dipertaruhkan. Seharusnya anak-anaknya mengerti.

“Mungkin selama ini aku terlalu lembek sama mereka,” pikir Handoko muram. Ia kemudian berdiri dan meminta izin kepada Reza untuk pulang.

Sementara itu Miranda dan Rian berdiri menyapa para tamu. Betis Miranda sebenarnya pegal, tetapi ia mencoba bertahan, menghargai Mamah Kirana yang sudah berlelah-lelah mempersiapkan pesta.

Menjelang pesta berakhir, tamu yang tak terduga datang.

Seorang wanita dengan tinggi 179 sentimeter mengenakan gaun seksi, minim, dan menggoda datang dengan langkah elegan.

“Audy,” gumam Rian.

Rahang Kirana mengeras. “Kenapa jalang itu datang.”

Audy berjalan bersama Yoga Pangestu dari keluarga Pangestu. Kirana tidak bisa sembarangan mengusir.

Tatapan Rian berbinar sekaligus dipenuhi rasa bersalah. “Kenapa kamu datang, Audy,” ucap Rian dalam hati.

Yoga, anak bungsu keluarga Pangestu, dikenal urakan, tidak bisa diatur, dan hidup semaunya. Ia suka melanggar norma, dan yang jelas ia terobsesi mengalahkan pamor Rian.

Audy melangkah ke pelaminan. Tamu-tamu lebih memperhatikan Yoga daripada Audy. Tuan muda ini sering bersitegang dengan Rian, dan hari ini ia menggandeng Audy yang dikabarkan dekat dengan Rian.

“Tante bisa-bisanya menolak aku dan memilih anak ingusan seperti dia,” ucap Audy setelah sampai di depan Kirana.

“Aku lebih memilih anak ingusan daripada wanita dewasa bekas dijamah banyak pria,” balas Kirana tanpa sopan santun. Kirana tidak bisa menunjukkan sikap lembut pada orang yang ia benci.

“Tapi Rian itu milikku, Tante,” bisik Audy.

“Dia sudah menikah. Jangan coba-coba ganggu dia,” ancam Kirana.

Tatapan Kirana dan Audy saling beradu. Pertempuran baru saja dimulai, pertempuran seorang ibu melawan calon pelakor.

“Selamat ya, Tante,” ucap Yoga.

“Ya, Nak Yoga, terima kasih sudah datang,” jawab Kirana sopan.

Mereka bergeser ke arah Rian dan Miranda.

Audy melewati Miranda begitu saja, tatapannya merendahkan.

Miranda tidak mau ambil pusing. Pernikahan ini sudah melampaui harapannya. Tidak penting lagi baginya mempertahankan Rian atau tidak. Miranda orang yang fleksibel, di kepalanya sudah banyak rencana dari plan A sampai Z.

“Kamu tega, Rian,” ucap Audy kesal.

“Ini tidak seperti yang kamu bayangkan,” ucap Rian dengan tatapan penuh harapan.

“Secepatnya kamu harus pisah dengan dia. Aku sudah memutuskan akan berhenti jadi model,” ucap Audy.

Rian harusnya senang, tetapi yang datang malah dilema. Miranda sangat disayangi ibunya, sedangkan hatinya masih terpaut pada Audy.

Sementara itu, Yoga bersalaman dengan Miranda, menatapnya lekat.

“Cantik sekali, cantik yang alami, cantik murni, ada aura kecerdasan di matamu,” puji Yoga begitu saja sambil memegang tangan Miranda.

“Ehemmmm,” Kirana berdehem kencang.

“Hai istri orang,” sapa Yoga. “Kalau dia tidak membahagiakanmu aku akan datang menjemput kamu.” Benih obsesi mulai tumbuh di hati seorang Yoga Pangestu.

Miranda terpaku diam bingung harus menjawab apa, dia ingin melepaskan tangan yoga tapi yoga memegang erat

Kirana kembali berdehem, menatap tajam pada yoga, yoga melepaskan gengamannya

“Namuku yoga wahai istri orang” ucapnya tersenyum banyak arti.

Yoga beralih ke Rian. Tatapan saling beradu, dingin, menusuk dan mencekam seperti biasanya.

“Kalau kamu masih menginginkan Audy jangan sentuh dia. Kabarkan padaku kalau kamu sudah pisah sama dia,” ucap Yoga. Mungkin ini ucapan selamat pernikahan paling aneh.

“Dari dulu kamu terlalu terobsesi menyaingiku. Kamu selalu ingin merebut hal yang kudapatkan,” balas Rian. “Dan tahukah kamu, hal yang paling aku inginkan adalah memberikan banyak hal pada semua orang kecuali pada kamu.”

Tidak seperti biasanya, kali ini Yoga tersenyum. “Kita lihat saja nanti, Bos. Ingat kata-kataku, kalau kamu masih ada cinta pada Audy jangan sentuh dia.”

Yoga menyunggingkan senyum. “Permainan baru saja dimulai. Siapkan kepala kamu, Rian,” bisiknya sambil menepuk pundaknya, kemudian berlalu meninggalkan Miranda dan Rian.

1
partini
super wow mamer 👍👍👍
Kakak ga punya akhlak
Lili Inggrid
lanjut
Ara putri
masih nyimak,
partini
mamer badass,,ajari mantumu biar Badas juga aihhh TK kira sisi lain nya bakal like queen mafia ehhh masih melempem
partini
Rian emang bego
partini
hemmm
Ara putri
udh sedih diawal. tiba bab ini malah gk jadi sedih
Ara putri
aku nangis bacanya tor
partini
love it
partini
pak CEO kalau artis dewasa tuh mereka ada sex scan itu real gaimana mau virgin dihhh ledhoooooooooo Weh weh
partini
sehhh artis lendir man dan Rian bilang itu wajar 🙄🙄🙄🙄 betul" something wrong with his mine CEO mau lobang bekas hee Rian adanya mah beli yg masih segel lah ,,Miranda tunjukan taringmu like queen mafia
partini
🙄🙄🙄🙄 lah siapa kamu bilang tidak sah dasar OON
partini
lah kamu aja ga perduli
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
partini
mama Karin ternyata temennya mama nya Miranda wah 👍👍👍👍
mma Karin be smart dong selangkah di depan dari anak CEO 1/2ons yg masih cinta masalalu nya
partini
biar aja dia nunggu dia kan CEO 1/2 ons 😂😂😂,kalau dia smart bisa cari tau dia di sana ngapain aja tapi itu tidak mungkin
partini
tenyata Miranda polos tapi mematikan 👍👍👍👍👍 very good
partini
za ga takut apa ketahuan bilang bos bloOn tapi betul yg kamu bilang ga ada CEO Smart soal masa lalu BLOON semuheeee best kamu za 👍👍👍👍
partini
wah good job pak Reza nanti minta bonus yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!