Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke sekolah
"Kali ini tidak akan gagal lagi. Gadis itu harus meminum nya. Dia bersekolah hari ini bukan? Dia harus diberikan pelajaran karena berani berdebat dengan ku." Dengan penuh kebencian, Merlin memasukkan serbuk ke dalam minuman di depannya dan juga makanan didepannya.
Semuanya mulai untuk sarapan, Xander menoleh pada Sera. Dan dibalas dengan senyuman manis, pria itu menghela napas. Sera menang, adiknya itu menang kali ini. Dan dia tidak akan ingkar janji.
"Kakak bangun pagi. Mommy bangunkan? Atau pelayan?" Tanya Lexa disela-sela kunyahan nya.
"Aku bangun sendiri. Alarm tubuhku bekerja dengan baik." Ujar Sera.
"Baguslah, kakak tidak merepotkan lagi."
"Ya, itu memang tidak diperlukan lagi." Balas Sera mengisi air di gelasnya yang kosong.
"Tidak minum jus lagi sayang?" Tanya Lea memperhatikan nya.
"Tidak mommy. Aku lebih suka air putih."
"Ini ada." Ujar Lea kembali.
"Ya, tapi aku mau air hangat. Aku akan ambil, aku bisa sendiri." Jelas Sera seolah menekankan dengan mata yang menatap pada Merlin yang tidak jauh berdiri dari sana.
"Kalau kakak tidak suka, sebaiknya besok katakan saja. Jadi, tidak perlu jus untuk kakak."
"Lexa, perkataan ku sebelumnya, sudah cukup untuk ini. Aku tidak mau jus, kalau aku mau... Aku akan bilang, dan bisa buat sendiri. Lagipula, kasihan pada pengasuh mu. Dia sudah cukup berumur, kita bantu kurangi pekerjaan nya. Bukan begitu mommy? Daddy?"
"Ya, kau benar."
"Kalau kau mau, ambil saja. Dan aku harap, tidak ada lagi kejadian minuman tumpah."
'Kau lolos dari minuman, kita lihat bagaimana dengan makanan mu.' Sera yang ingin mengambil telur mata sapi didepannya mendadak berhenti.
"Aku akan makan buah saja. Telur akan membuat ku ke kamar mandi saat disekolah nanti. Aku harus menghindari nya sejenak."
"Daddy, kita berangkat?" Tanya Sera melihat Xavier sudah selesai dengan sarapannya.
"Iya! Ayo, kita berangkat!"
"Ayo adikku....." Sera mengajak Lexa, mengelus rambut dan menepuk pundak adiknya.
"Iya, aku duduk di depan!" Ujar Lexa sambil berlari kecil.
"Tentu.... Kau bisa duduk disana."
**********************
"Dengar Sera, hari ini ujian mu. Semuanya sudah siap, kau hanya perlu mengikuti nya dan jangan mengecewakan Daddy dan mommy lagi. Pertunangan mu akan dilaksanakan seminggu lagi, setelah kau ujian." Jelas Xavier memberikan siraman rohani pada Sera.
"Ya Daddy! Jangan khawatir."
"Aku berharap kakak lulus dengan nilai yang baik." Ujar Lexa.
"Tentu saja, kata-kata yang baik akan dikabulkan. Apalagi..... Penuh ketulusan."
"Supir akan menjemput kalian nanti." Jelas Xavier setelah mengantarkan kedua putrinya.
"Ya Daddy! Sampai jumpa!" Sera ikut melambaikan tangan sambil menatap mobil itu menghilang.
"Kakak mau aku antar?" Tawar Lexa.
"Tidak perlu. Aku bisa, kau pergi saja ke kelas mu."
"OK!" Sera mengambil langkah menuju kelasnya, dia menatap bangunan di depannya. "Jadi ini, bangunan mengenyam pendidikan zaman ini."
"Lihat bro! Boneka mu datang!" Sepasang mata melihat kehadiran Sera yang ia tunggu-tunggu.
"Oh, boneka manis ku." Ujarnya tersenyum nyengir.
"Kebetulan, uang ku menipis." Ujarnya.
"Tapi, aku dengar dari Lexa. Dia akan bertunangan dengan calon nya...."
"Lalu? Aku tidak peduli. Sera sudah menolaknya."
"Tapi Sera menerimanya." Ujar yang lain.
"Jangan sembarangan bicara." Jelasnya tidak terima.
"Aku tidak bohong, kau tanya saja pada Sera!"
"Tentu, aku rindu padanya. Boneka cantik dan kaya ku!"
Semua orang memperhatikan Sera, tentu saja mereka melakukan itu hampir 3 tahun ini. Sera sebelumnya selalu berlari cekikikan saat bertemu dengan pria yang hanya memanfaatkan nya, dan selalu memasang wajah marah tanpa alasan dengan suara tinggi dan nada sombong serta gaya angkuhnya pada yang lain, dan itu menerbitkan kebencian untuk nya.
"Wah, lihat! Akhirnya bintang kelas datang juga!"
"Tentu saja, skors nya sudah berakhir." Sera tidak peduli, dia mendengar dan tidak tertarik dengan itu.
Baru saja dia duduk di bangkunya. Seseorang menghampirinya. "Sera, pergilah ke loker mu. Seperti biasa!" Lapornya, Sera diam mendengarkan tak lama dia mengangguk dan tersenyum tipis.
"Lihatlah, dia pasti menemui Daniel."
"Apalagi, dia akan mati kecentilan! Sungguh murahan!"
**************
Langkah Sera terhenti, tak lama sosok pemuda datang menarik tangan nya. "Hai sayangku. Aku sangat merindukanmu!"
Sera menatap tangannya yang disentuh, bibirnya tersenyum tipis. "Kau cantik seperti biasanya. Senyuman mu itu..... Aggh! Sayang?" Dia tidak menyangka, tangannya dipelintir secepat kilat dan membuat nya terjatuh.
"Sayang? Bukan..... Aku bukan sayang mu lagi. Kau harus dengar dan camkan itu dengan baik!" Jelas Sera.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏
semoga ketahuan n di gagalin