Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Laras menghentikan langkah kakinya,dia melihat ke arah balkon yang belum di tutup dan menghela nafasnya kasar.
“Apa bi Asih lupa tidak menutup balkon ini”gumam Laras yang melangkah ke arah balkon.
Namun dia malah ke balkon,dia mengamati rintik air hujan dan mengulurkan tangannya.
“Hujannya makin deras”ucap Laras membiarkan telapak tangannya basah.
Dia merasakan hawa dingin pada tubuhnya seketika,karena tiba-tiba ada angin malam yang berhembus di saat hujan.
Sebuah tangan melingkar di perutnya,membuat dirinya kaget dan akan teriak.Namun semuanya tidak jadi dirinya lakukan,karena sebuah tangan yang langsung membekap mulutnya.
“Hmmm”
“Sttt,jangan berteriak.”
Laras menyadari suara yang tidak asing,lebih tepatnya suara Kevin dan dia cepat berbalik.
Benar saja,kini Kevin berada di depan matanya dan dia mengerutkan keningnya bingung.
“Kenapa ada di sini?”tanya Laras menatap ke arah Kevin.
Glek..
Kevin melihat penampilan Laras yang begitu menggoda,apalagi pakaian tidur Laras begitu tipis dan Laras terlihat begitu seksi.
“Aku khawatir dengan kamu”kata Kevin beralibi.
“Aku sudah baik-baik saja”ucap Laras lembut.
Kevin menarik Laras ke dalam pelukannya,dia menatap manik mata Laras yang membuatnya merasa tenang.
“Apa yang kau lakukan?”tanya Laras pelan.
Namun bukannya menjawab pertanyaan Laras,Kevin mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Laras dengan lembut.
Jelas Laras kaget,namun ciuman Kevin begitu menuntut dan tidak memberi ruang untuknya melawan.
Ciuman mereka terlepas,entah kenapa Kevin membayangkan adegan mereka di mobil dan tubuhnya terasa panas.
”Sejak kapan kau ada di sini?”tanya Laras was-was.
Apalagi dirinya takut Arkana terbangun,dia menjaga jarak dari Kevin dan perasaannya begitu cemas.
”Mau membawa ku kemana?”tanya Laras cepat.
Karena Kevin menarik tangannya,dia mengikuti langkah Kevin dan masuk ke dalam kamar kosong di rumahnya.
Kevin buru-buru menutup pintu kamar lalu menguncinya,dia berbalik ke arah Laras dan menarik Laras mendekat ke arahnya.
Cup...
Lidah Kevin mulai menerobos masuk ke dalam mulut Laras,bahkan tangannya memeluk pinggang Laras.
Laras mulai merasakan tubuhnya terangkat,punggungnya kini menempel di dinding dan kedua tangan Laras jelas berada di leher Kevin.
Dia takut terjatuh,apalagi Kevin tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan bahkan Kevin begitu agresif mencium bibirnya.
“Ahhh”
Sensasi panas terasa di tubuhnya,apalagi kini Kevin mencium lehernya.Laras merasa tidak karuan,dia menikmati sentuhan Kevin di tubuhnya.
“Oh shit”batin Laras.
Karena merasakan tangan Kevin yang meremas bokongnya,bahkan kini tubuh mereka terasa begitu panas.
Kevin membawa Laras ke atas ranjang,mereka saling beradu ciuman dan bahkan tangan Kevin tidak tinggal diam.
Laras mengambil alih permainan,dia berada di perut Kevin dan melepaskan pakaian yang di kenakan Kevin.
Dia melihat otot-otot di tubuh Kevin,tapi tetap saja lebih menggoda otot-otot milik Arkana.Namun tunggu dulu,ada bekas luka di tubuh Kevin dan dia menyentuhnya.
“Luka apa ini?”tanya Laras menatap Kevin.
“Luka lama”balas Kevin yang tangannya aktif menurunkan tali pakaian Laras.
Dua buah gundukan kenyal di depannya masih terlihat begitu sintal,meski masih tertata rapi dengan bra yang di gunakan Laras.Dia melepas pengait bra yang di gunakan Laras dan memperlihatkan keindahan yang membuatnya semakin panas.
“Ahhh”rintih Laras.
Laras merasakan remasan kecil yang di berikan Kevin,apalagi Kevin memainkan kedua gundukan kenyal miliknya dan rasa tubuhnya kian memanas tidak karuan.
Kevin dengan cepat meraup salah satu gundukan kenyal milik Laras,jemarinya aktif mengelus punggung Laras dengan lembut.
Laras meremas rambut Kevin,dia merasakan gigitan kecil dan bahkan lidah yang menyapu di gundukan kenyal miliknya.
Kevin dengan gerakan cepat,menghilangkan penghalang di tubuh mereka dan mulai memasukkan jemarinya di lembah Laras.
Laras merasakan jemari Kevin yang bergerak masuk ke dalam miliknya,gerakannya membuat tubuhnya tidak karuan saat ini.
“Ahhh”rintihan Laras,
Laras mulai menggerakkan pinggulnya,dia merasakan kenikmatan dan bahkan hujan pun seolah menemani mereka.
“Kau nikmat sekali”puji Kevin,karena dirinya belum bergerak sama sekali dan membiarkan Laras yang memulai permainan.
Laras tidak menghiraukan perkataan Kevin,dia terdiam dan dengan isyarat menyuruh Kevin melanjutkan permainan.
Kevin dengan senang hati memulai permainan,dia langsung membuka paha Laras dan menyapu bersih lembah Laras.
“Ahhh”
“Ahhh”
Laras merintih kenikmatan,dia merasakan hawa dingin dari lidah Kevin yang terus menyapu bersih dirinya dan bahkan lututnya begitu lemas.
Tidak lama,kini Laras berbaring di atas ranjang dan dia merasa begitu lelah.Bahkan membiarkan Kevin terus bermain,hingga dia berada di puncak kenikmatannya.
Kevin menarik selimut,menutupi tubuh mereka berdua dan dia melingkarkan tangannya di perut Laras.
“Tidurlah”ucap Kevin dengan nada lembut.
Suara Kevin membuat Laras tertidur,dia langsung tidur dan merasa begitu lelah dengan permainan Kevin.
Sedangkan Kevin tersenyum,dia sudah tidak sabar ingin adiknya masuk ke dalam lubang kenikmatan Laras dan mendengar erangan Laras yang sensual.
Dia benar-benar sangat menikmati tubuh Laras,dia ingin melindungi Laras dan tidak perduli dengan Arkana sama sekali.Bagaimanapun,Kevin sudah masuk ke dalam hidup Laras dan Laras jelas akan selalu ada di sisinya.
Setelah memastikan Laras tidur dengan nyenyak,dia memakaikan kembali pakaian Laras dan mencium kening Laras dengan lembut.
“Good night sayang”ucap Kevin yang langsung pergi meninggalkan Laras.
Bagaimanapun,dia tidak ingin Laras sedih akibat Arkana.Dia mengalah demi kebahagiaan Laras dan memilih menemani Laras saat Arkana tidak ada di samping Laras sama sekali.
Sedangkan Arkana,dia terbangun dan tidak mendapatkan Laras di sekitarnya.Dia ketiduran di kamar Laras,bahkan merasa begitu lelah.
“Kemana Laras”gumam Arkana bingung,apalagi mendengar hujan yang masih turun semakin deras.
Arkana turun dari ranjangnya,dia keluar mencari keberadaan Laras dan bahkan suasana rumah Laras begitu sunyi.
“Apa dia tidur di kamar tamu”gumam Arkana yang langsung memilih ke kamar tamu.
Namun dia tidak menemukan keberadaan Laras sama sekali,dia mencari Laras di kamar kosong dan dia tersenyum ketika melihat Laras yang tidur begitu nyenyak.
“Kenapa malah tidur di sini”ucap Arkana melihat Laras yang tidur begitu nyenyak.
Dia mengangkat tubuh Laras,membawanya ke kamar Laras dan menidurkannya di atas ranjang.Arkana langsung tidur di samping Laras dan menyelimuti tubuh mereka,dia membawa Laras ke dalam pelukannya dan memejamkan kedua matanya kembali.
Kehangatan mulai masuk ke dalam tubuh Laras,hingga Laras masuk ke dalam dekapan Arkana dan mereka sama-sama tidur dengan nyenyak di temani hujan deras yang entah kapan akan berhenti.