NovelToon NovelToon
DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Sertifikat Rumah

Rena merasa capek sekali harus mengerjakan pekerjaan rumah seorang diri, karena di rumah udah gak ada Dela lagi. Sejak pagi bangun tidur tadi, dirinya sudah mulai masak, mencuci baju, cuci piring, nyapu, ngepel, Rena kerjakan sendirian.

"Ya ampun pinggangku rasanya mau putus," keluh Rena yang usianya sudah tidak muda lagi. Tika yang sudah cuti dari tempat kerjanya juga gak ada membantu Ibunya di rumah, entah apa yang dikerjakan anak itu.

Gak hanya itu, Rena juga harus ke pasar membeli bahan untuk membuat kue, lalu harus membuat kuenya seorang diri. Setelah kuenya jadi masih harus menyetorkan kue-kue itu ke toko-toko. Sepertinya Rena gak akan kuat jika harus melakukan itu semua.

Mau gak bikin kue, nanti gak akan ada pemasukan seperti biasanya. Rena jadi merasa bingung. Akhirnya Rena pergi ke pasar buat belanja kebutuhan dapur dan juga bahan kuenya.

"Eh Pak. Kamu itu bisa gak sih jadi orang jangan leha-leha di kamar terus, bantuin Ibu kek gak tau apa Ibu capek sendirian ngerjain ini dan itu," omel Rena sepulang dari pasar.

Uhuk... Uhuk..... uhuk ...

"Bantuin apa Bu?" Tanya Surya, dengan tangan memegang dadanya yang terasa sakit. Surya merasa begitu sesak napas sehingga dia keluar dari kamar mau mengambil air minum untuk meminum obat. Biasanya Dela yang selalu perhatian menyediakan makanan, minuman serta obatnya di dalam kamar.

"Tapi dada Bapak rasanya sangat sesak Bu. Sakit," ujarnya dengan napas yang berat, karena Surya hampir nggak bisa napas.

Surya ini punya penyakit jantung dan asma, penyakitnya itu sering kambuh sehingga Surya memilih untuk istirahat di kamar. Kata dokter dia gak boleh terlalu kelelahan dan memegang kerjaan yang berat.

"Dasar orang penyakitan, bisanya nyusahin aja," maki Rena yang sangat mengena di ulu hati. Dada yang tadinya terasa nyeri kini semakin sakit saat mendengar perkataan pedas dari istrinya.

Padahal hari kemarin sakitnya sudah merasa mendingan dan sudah bisa buat jalan-jalan sekitar rumah! Tapi setelah kepergian anaknya dari rumah dadanya jadi kembali sakit lagi, mungkin sebagai seorang Ayah, Surya memikirkan nasib anaknya di luaran sana. Hanya saja Surya memilih untuk diam, Surya tidak mau merepotkan istri dan anak-anaknya soal penyakitnya, takut dirinya akan merepotkan mereka.

"Sekarang Ibu yang susah sendiri kan gayanya mengusir Dela. Padahal Ibu sangat membutuhkannya, tanpa Ibu sadari kehadiran Dela di rumah ini itu sangat dibutuhkan. Jangan hanya membanggakan kerjaan bagus, tapi anak yang berbakti seperti dia juga patut untuk dibanggakan," ujar Surya dengan napas yang terengah-engah, tapi begitu Surya meminum obatnya sakitnya sudah mulai mereda.

"Halah Ibu yakin. Itu anak gak akan bertahan lama di luaran sana, palingan sekarang dia juga tinggal di kolong jembatan. Mana punya duit itu anak buat sewa tempat tinggal."

"Itu kan cuma tebakan Ibu. Seandainya mereka tidak akan balik lagi ke sini bagaimana, Bapak lihat Arsen itu seperti bukan orang sembarangan. Mana ada seorang kuli bangunan dengan mudah memberikan uang sebanyak 5 juta ke Bapak. Dia juga dengan mudahnya mengeluarkan uang sebanyak 5 juta untuk menyumbang acara nikahan Tika. Bahkan anak-anak dan menantu kebanggaan kamu aja gak pernah tuh memberikan uang sebanyak itu.

Ucapan suaminya bagaikan petir yang menyambar di siang bolong, Rena gak pernah kepikiran ke arah sana. Surya mulai curiga dengan Arsen sejak memberinya uang yang jumlahnya tidak sedikit.

Ingatan Rena kembali berputar saat Arsen pernah memberinya uang satu juta dari hasil setoran kue, saat itu dia juga membeli banyak makanan mahal. Beberapa hari kemudian Dela memberinya uang sebanyak satu juta untuk tambahan belanja. Dan yang terakhir mereka memberikan uang sebanyak 5 juta atas permintaannya.

"Halah gak mungkin. Bukan orang sembarangan apanya, palingan uang itu uang tabungannya yang terpaksa diberikan ke kita, karena ingin di banggakan oleh Ibu," Rena tetap menyangkal, hatinya tetap membenarkan kalau Arsen itu hanya seorang kuli bangunan. Buktinya motor yang Arsen gunakan saja motor butut. Surya hanya geleng-geleng kepala dengan sikap istrinya.

"Bapak ingatkan sekali lagi, Ibu jangan sampai menyesal nanti." Setelah mengatakan itu Surya langsung memilih untuk ke kamarnya. Rena baru ingat jika besok ada acara hajatan, Rena bingung siapa nanti yang akan membantunya untuk memasak.

"Ya ampun besok kan acara hajatan nya Tika. Gak mungkin aku masak sebanyak itu sendirian," gumamnya yang langsung terduduk dengan lemas. Akhirnya hari itu Rena memutuskan untuk tidak jualan kue dulu, karena masih banyak hal yang harus dipersiapkan menjelang pernikahannya Tika.

"Tika besok siapa yang akan bantu Ibu masak buat acara hajatan," ujar Rena saat melihat Tika keluar dari kamar.

"Eh iya juga ya Bu. Lagian Mbak Dela ngapain sih pakai sok-sokan pergi dari rumah ini, seharusnya dia itu bantu-bantu di rumah. Udah tau adiknya mau nikah," gerutu Tika.

"Jujur Ibu gak kuat kalau apa-apa harus sendiri."

"Bagaimana kalau makanannya pesan aja Bu. Biar gak repot," saran Tika dengan entengnya.

"Sebenarnya juga enakan begitu, tapi pengeluaran kita akan semakin membengkak. Ibu mana ada uang banyak Tika."

"Pinjam ke siapa dulu kek Bu. Nanti juga bakal diganti sama Mas Riki, buat Mas Riki pasti kecil," ujar Tika.

"Mau pinjam ke siapa? Mau pinjam Bank. Nanti kalau kalian sudah menikah bisa kalian tebus saja itu sertifikat rumahnya," saran Rena, karena hanya itu jalan satu-satunya. Bisa cepat dapat pinjaman dalam jumlah yang besar.

"Gak usah pakai pinjam uang segala, kalau mau pernikahan yang mewah suruh aja Tika buat minta uang sama calon suaminya. Jangan sampai hanya karena pesta sehari semalam akan membuat hidup jadi berantakan, karena banyak hutang," Surya yang tiba-tiba muncul.

"Ck Bapak itu kalau gak bisa bantu mending diam aja deh," ujar Rena.

"Gak mungkin Tika meminta uang sama Mas Riki malu dong. Tika kan belum sah menjadi istrinya, gak etis rasanya seorang wanita minta uang sama calon suaminya, kecuali kalau dikasih sendiri," imbuh Tika.

"Kalau begitu kamu bisa menilai seperti apa calon suami kamu. Kalau dia memang sayang dan peduli sama kamu, gak mungkin dia sampai lupa ngasih uang seserahan sama kamu," ujar Surya.

"Bapak itu bisanya malah membuat keruh suasana aja, seharusnya Bapak itu bantu mikir bukan malah begitu," omel Rena.

"Terserah Ibu ajalah susah ngasih tau ke Ibu itu. Yang jelas jika ada apa-apa nanti tanggung sendiri akibatnya," setelah mengatakan itu Surya langsung berlalu pergi.

"Sudah, gak usah dengerin omongan dari Bapak kamu itu. Besok kita datang ke Bank buat menggadaikan sertifikat rumah ini, lalu kita bisa pesan makanan saja buat acara hajatan. Gak sanggup Ibu kalau harus masak sendiri," ujar Rena yang diangguki oleh Tika.

"Oh! Iya Bu. Tika minta uang lagi dong buat uang muka gaun pengantin, Tika mau fitting gaun pengantin nih," pinta Tika.

"Ibu itu udah gak punya uang, uang sumbangan yang dikasih oleh Kakak kamu sudah Ibu belanjakan buat keperluan pernikahan kamu. Uang itu hanya sisa 3 juta aja sekarang," beritau Ibunya.

"Tiga juta buat uang muka dulu juga sudah bisa kok Bu. Ibu temenin Tika buat fitting bajunya ya, soalnya Mas Riki gak bisa katanya lagi sibuk. Biasalah Bu namanya juga seorang manajer jadinya sangat sibuk," ujar Tika.

"Ya sudah ayo Ibu temani. Untung tadi Ibu gak jadi buat kue," balas Ibunya, mereka berdua langsung pada bersiap mau pergi buat fitting baju pengantin.

"Walaupun Mbak Dela sudah keluar dari rumah, tapi nanti dia tetap harus datang kan di hari pernikahan aku?" Tanya Tika.

"Nanti apa kata orang kalau Mbak Dela sampai tidak datang," lanjutnya.

"Dia harus datang dong, masa adiknya menikah Kakaknya gak datang. Jangan mentang-mentang kamu menikah sama mantan pacarnya lantas dia gak mau datang," jawab Rena.

"Kamu kirim pesan saja sama dia supaya datang, mau kirim undangan juga kita gak tau dia sekarang tinggal di mana," titah Rena.

"Oke Bu. Lumayan nanti kalau ada dia dan suaminya yang kuli bangunan bisa kita suruh-suruh dengan gratis," ujar Tika yang diangguki oleh Rena.

1
Nani Haryatiyati
bolehkan aku bahagia Tika 🤣🤣🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ya gimana kemaren riki memperlakukan dela, begitu juga kamu diperlakukan 😂😂
Mimi Riza
keren
Mimi Riza
di tunggu update nya ya kak 😍
Nani Haryatiyati
nahhh gitu dong del
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Nani Haryatiyati
nahhhh gitu dong dela,tunjukkan pesonamu
Nani Haryatiyati
keluar dela,kluar. ngontrak
Mimi Riza
aku nungguin update nya kak
Nani Haryatiyati
bagus cerita nya 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!