NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Gangster Hyper

Gadis Incaran Gangster Hyper

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cole Han, gangster paling ditakuti di Shanghai, dikenal dingin dan tak tersentuh oleh pesona wanita mana pun. Namun, semua berubah saat matanya tertuju pada Lillian Mei, gadis polos yang tak pernah bersinggungan dengan dunia kelam sepertinya.

Malam kelam itu menghancurkan hidup Lillian. Ia terjebak dalam trauma dan mimpi buruk yang terus menghantuinya, sementara Cole justru tak bisa melepaskan bayangan gadis yang untuk pertama kalinya membangkitkan hasratnya.

Tak peduli pada luka yang ia tinggalkan, Cole Han memaksa Lillian masuk ke dalam kehidupannya—menjadi istrinya, tak peduli apakah gadis itu mau atau tidak.

Akankah Lillian selamanya terjebak dalam genggaman pria berbahaya itu, atau justru menemukan cara untuk menaklukkan hati sang gangster yang tak tersentuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

“Fuya, sejak lama aku tahu tentang hubungan gelapmu dengan Da Lie. Tetapi demi menjaga perasaan istri dan anaknya saat mereka berduka atas kematiannya, aku memilih diam. Aku tidak ingin menjadi orang yang kejam pada mereka ketika sedang kehilangan. Aku terima Andy tanpa mengeluh, dan kita kemudian dikaruniai seorang putri. Aku bekerja keras demi keluarga ini. Namun kau — kau malah melewati batas. Aku pergi karena tidak tahan tahan dengan sikapmu," kata Anthony.

Kerumunan terdiam, hanya terdengar desah dan bisik-bisik. Wajah Fuya memucat, tapi ia mencoba membalas dengan nada keras.

“Ternyata aku juga dibohongi,” kata Lillian, suaranya tenang namun penuh luka. “Mama Fuya selalu memanfaatkan Andy untuk meminta uang denganku."

Anthony menoleh padanya, matanya lembut. “Lillian, kau tidak perlu menanggung tanggung jawab mereka. Mereka itu pengkhianat dan pembohong. Jangan percaya lagi dengan ucapan mereka!”

“Aku mengerti, Pa,” jawab Lillian singkat.

Fuya masih berusaha membela diri dengan nada menyinggung. “Itu semua palsu! Hasil DNA itu dipalsukan—dia membayar orang untuk menutupi rasa bersalahnya!”

Anthony mengangkat peta dokumen yang tadi, menatap Fuya dingin. “Ini adalah data resmi. Secara hukum, hanya aku dan Lucy yang tercatat sebagai suami-istri sejak kita bercerai. Semua dokumen ada, tercatat di pengadilan.”

Anthony melangkah maju, suaranya kini penuh kewibawaan dan ancaman yang tegas: “Fuya, Andy, cukup sampai di sini. Berhenti mencari masalah dengan keluargaku. Jangan ganggu lagi kehidupan Lillian dan Lucy. Jika kalian berani mengulangi, aku tidak akan ragu menuntut kalian secara hukum.”

Anthony menggenggam tangan Lucy dan Lillian erat. “Mari kita pulang,” ucapnya lembut namun tegas.

Sebelum melangkah pergi, ia menoleh ke arah para reporter dan warga yang masih memadati area.

“Teman-teman media, tolong bantu luruskan nama keluarga kami. Istri saya dan putri saya adalah korban fitnah dan rekayasa dari mereka yang berniat memeras uang saya. Semua berita yang tersebar selama ini tidak benar. Dan saya tegaskan, jika ada yang berani mengulang hal seperti ini, saya akan menempuh jalur hukum,” ucap Anthony lantang.

Dengan penuh wibawa, Anthony menuntun Lucy dan Lillian masuk ke mobil mereka, diiringi tatapan simpati dari sebagian warga yang mulai menyadari kebenaran.

Sementara itu, Cole yang masih berdiri di dekat pintu studio menatap arah kepergian keluarga Mei.

“Julian,” panggilnya pelan namun tajam.

“Iya, Bos?”

“Urus wanita dan anak itu. Jangan biarkan mereka lolos,” ucap Cole dengan suara rendah penuh perintah.

“Baik, Bos.”

Beberapa anak buah Cole segera bergerak cepat, mengamankan Fuya dan Andy yang kini dikepung warga. Kerumunan mulai berteriak marah, menghujat kebohongan mereka. Anggota Cole menarik keduanya menjauh untuk menghindari amukan massa.

Tak lama, Cole pun meninggalkan lokasi dengan ekspresi dingin

***

Keesokan harinya, berita besar itu mengguncang ibu kota. Hampir semua stasiun televisi dan portal berita menayangkan klarifikasi Anthony Mei. Nama keluarga Mei menjadi perbincangan hangat, sementara kebenaran mulai terungkap sedikit demi sedikit.

Di rumah keluarga Han, suasana siang itu tegang. Will duduk bersama ayah dan ibunya di ruang keluarga. Televisi di hadapan mereka masih menayangkan cuplikan konferensi Anthony Mei.

“Memalukan sekali,” kata Sammy dengan nada sinis sambil melipat tangan di dada. “Ternyata keluarga Mei bukan orang baik. Mereka hanya pandai berpura-pura dan menyimpan banyak rahasia.”

Luwis menatap istrinya dan menggeleng pelan. “Jangan menilai sepihak, Sammy. Anthony bukan pria yang tidak bertanggung jawab. Dia sudah menjelaskan semuanya dengan bukti yang sah. Justru mantan istrinya dan anak luar nikah itu yang memutarbalikkan keadaan.”

Will yang duduk di samping ayahnya ikut bersuara. “Tapi, Pa… Kakak juga sampai muncul di lokasi. Bukankah itu justru menarik perhatian publik? Kalau hubungannya dengan Lillian terekspos, bukankah akan menimbulkan gosip baru?”

Luwis tersenyum tipis, menatap putranya. “Will, Kakakmu itu memang keras kepala, tapi dia pria yang bertanggung jawab. Dia melindungi keluarga calon istrinya, itu bukan hal yang memalukan, melainkan tindakan yang terhormat.”

Sammy menatap suaminya sekilas, lalu menghela napas panjang. “Aku hanya tidak ingin nama keluarga Han terseret dalam kekacauan mereka.”

Namun Luwis menjawab tenang, “Tidak ada hal yang memalukan, keluarga Mei sudah membuktikan semuanya. Kalau Lillian adalah pilihan Cole, kita hanya cukup mendukungnya."

“Di dunia ini begitu banyak wanita cantik,” ujar Sammy dengan nada menyindir sambil memutar cangkir tehnya pelan. “Kenapa harus Lillian Mei yang dipilih oleh Cole? Aku tahu pasti, dia melakukannya karena iri pada Will. Dia hanya ingin merebut Lillian dari tangan adiknya.”

“Sammy, jaga ucapanmu,” tegur Luwis tajam, menatap istrinya. “Kalau Cole mendengar kata-katamu, dia bisa saja mengamuk lagi.”

“Aku hanya bicara apa adanya,” balas Sammy santai, tersenyum sinis tanpa menatap suaminya.

Will yang sejak tadi diam akhirnya bersuara, nadanya getir. “Tapi memang benar, Pa. Aku dan Lillian sudah bersama lama. Tapi begitu mudah dia jatuh ke pelukan Kak Cole. Seolah semua yang kami lalui tidak berarti apa-apa.”

“Wanita seperti itu bukan calon istri yang baik,” sambung Sammy cepat, menimpali. “Tidak usah dipikirkan, Will. Kau tampan, cerdas, dan kaya. Tidak sulit bagimu menemukan yang lebih baik darinya.”

Luwis memandang anaknya dengan kecewa. “Will, kau tidak bisa menuduh Lillian begitu. Dia sudah menanggung banyak hal karena ulahmu sendiri. Pernikahan kalian hampir tiba, tapi kau malah berselingkuh dengan mantan pacarmu, lalu bermain dengan wanita lain. Siapa pun akan kecewa dan memilih pergi.”

“Luwis!” potong Sammy dengan suara meninggi. “Jangan selalu salahkan Will! Dia laki-laki, wajar saja kalau dekat dengan wanita. Lillian yang harusnya introspeksi diri. Kalau dia benar-benar mencintai Will, seharusnya tidak mudah berpaling.”

Suasana di ruang tamu itu menegang. Hening sejenak, hanya terdengar detak jam di dinding. Namun ketegangan itu pecah ketika suara berat yang familiar terdengar dari arah pintu.

“Sifatnya memang mirip denganmu,” ujar seseorang dengan nada dingin. “Sama-sama suka bermain dengan siapa pun sesuka hati.”

Sammy spontan menoleh. Matanya membesar saat melihat sosok tinggi berjas hitam berdiri di ambang pintu. Cole Han berdiri dengan ekspresi tajam dan dingin, sorot matanya penuh amarah yang ditahan.

“Cole…” Luwis berdiri cepat, mencoba menenangkan suasana. “Kau sudah datang?”

Cole melangkah masuk perlahan. Setiap langkahnya terasa berat dan berwibawa,

“Aku datang karena aku mendengar seseorang berbicara seenaknya tentang tunanganku,” ucap Cole datar, tapi nadanya menekan.

Sammy menelan ludah, mencoba tersenyum. “Kau salah paham, aku hanya—”

“Tidak perlu alasan,” potong Cole tajam. “Aku sudah cukup mendengar dari luar. Jadi jangan menghina wanita yang kucintai, apalagi membandingkannya denganmu yang bebas bermain," sindirnya pada Sammy.

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
partini
wehhh ada penghianat
merry
mulut si Sami tu gk tau dri bgtt yaa pdhll dia dan ank y pyn prestasi apa cbb cm numpang hdp sm suami'y ya itu Bpk cole cole cbb cole cole ambil smuyy harta y jdi gembel mrkk🤭🤭🤭🤭 cole ank sah pasti cole lh pewarisnya
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Maria Mariati
terima kasih thorr 💪💪💪
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Lydia
Bagus
partini
hemmm ngeyel sekali ini Kunti
Maria Mariati
lanjut thorrr aku suka ceritamu, semangat 💪💪💪
partini
hemmm Lilian apa dia percaya ayo Cole bantu ungkap ke publik apanyg sebenarnya terjadi
Ambar
conge banget sih neng
Nabil abshor
skiiippppp skiiiippppp merusak mata,,,,,🤣
Nabil abshor
😭😭 seru iiih,, up lagi,,,,, 😍😍😍
partini
permainan ih jaharaaa kamu cole,,bucin akut nyaho kamu
merry
dua kakak adik pd bajingann smuyy,, tar terjdi sesuatu pd lili pd nyesel lh in lh itu lh,, mkn tu penyesalan klian nntii org lg patah hati dhncrknn lgh dgnnya cara bgtuu
merry
hbs lhh si lili,, cep model cole tgu tar br nyesel dia 😄😄😄
partini
sehhh mau bercocok tanam ko kasar
merry
kty gk cinta dgr li dktin cwo lngsng marahh entah apa yg terjadi dech sm lili
Laila Isabella
turunkn ego mu cole..
Nabil abshor
kenapa pemaksa sekLi kamu,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!