NovelToon NovelToon
Miranda Anak Yang Disisihkan

Miranda Anak Yang Disisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Cintapertama
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi damayanti

bagaimana jadinya kalau anak bungsu disisihkan demi anak angkat..itulah yang di alami Miranda..ketiga kaka kandungnya membencinya
ayahnya acuh pada dirinya
ibu tirinya selalu baik hanya di depan orang banyak
semua kasih sayang tumpah pada Lena seorang anak angkat yang diadopsi karena ayah Miranda menabrak dirinya.
bagaimana Miranda menjalani hidupnya?
simak aja guys
karya ke empat saya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terusir

“Pernikahan ini tidak sah!” teriak Lena. Ia berdiri dengan mata tajam menatap Miranda.

Handoko tampak kesal melihat sikap Lena yang tidak sopan. Amar dan Amir berdiri di belakangnya. Saat Lena berlari menuju tempat akad, Amar dan Amir langsung mengejarnya.

“Siapa dia?” tanya Kirana dengan nada dingin. Suasana langsung hening; ketenangan Kirana adalah pertanda bencana.

“Aku adalah orang yang seharusnya menikah dengan Tuan Rian,” ucap Lena tegas.

“Reza, bisa kamu jelaskan?” ujar Kirana dingin.

Reza bangkit. Tatapannya tajam pada Lena, lalu beralih menusuk Handoko.

“Dengar baik-baik, Handoko. Kalau wanita ini tidak pergi dari pesta ini, jangan salahkan aku bertindak kejam padamu,” ancamnya. Ia kemudian melangkah ke arah Lena.

“Wanita tidak tahu diri. Otak kamu ketinggalan di mana, ha? Berulang kali aku meminta kamu, kenapa kamu terus menolak, ha?”

“Kalian menipuku,” ucap Lena tersengal.

“Aku tidak menipumu. Aku sedang mencari jodoh terbaik untuk Tuan Rian,” jawab Reza. “Dan wanita seperti kamu tidak pantas untuk Tuan Rian. Kamu licik, manipulatif, mata duitan, matre.” Reza menghela napas panjang. “Dan kamu bodoh.”

“Kalian menipuku. Kenapa kamu tidak bilang kalau yang akan menikah adalah Tuan Rian. Andai saja aku tahu,” isak Lena.

Reza tertawa sinis. “Andaikan aku memberi tahu kalau yang mencari jodoh adalah Tuan Rian, kamu bahkan tidak masuk kriteria.”

“Tidak!” teriak Lena. “Aku tidak terima!”

“Ayah, cepat ulangi akad nikah. Ganti Miranda dengan Lena, Ayah. Lena lebih pantas!”Pinta amar

Handoko tidak menjawab mati konyol kalau dia mempermainkan keluarga baskara.

“Reza,” ucap Kirana dingin. “Tiga menit kamu buang waktu. Apa aku yang harus turun tangan?”

“Handoko, kamu bawa anak kesayanganmu ini atau orangku yang akan menyeretnya.”

“Ayah!” isak Lena.

“Cepat pergi dari sini,” ucap Handoko.

“Mas, tidak bisa seperti ini,” ucap Miranti. “Mas harus menikahkan Lena dengan Rian.”

“Ayo pergi. Kalian memalukan,” ucap Handoko kesal sambil berusaha menarik tangan Lena, tetapi Lena masih bersikukuh.

“Ayo cepat kalian pergi,” desis Handoko.

“Aku tidak mau!” Lena menangis keras.

Handoko menarik napas panjang, kesal. “Kalian semua bodoh,” geramnya.

“Pak Reza, saya serahkan mereka semua kepada Pak Reza. Maaf, saya tidak bisa mengendalikan keluarga saya. Saya tunggu potongan tubuh mereka di luar,” ucap Handoko putus asa.

Amar, Amir, Miranti, dan Lena menatap Handoko dengan tidak percaya. Mereka tak pernah membayangkan Handoko bisa mengatakan sesuatu yang sesadis itu.

“Ayah jahat,” isak Lena.

“Mas tidak bisa seperti ini. Mas harus perjuangkan kebahagiaan Lena,” ucap Miranti lirih namun penuh desakan.

Handoko tidak menjawab. Ia hanya berdiri, kemudian bersiap melangkah keluar.

“Anda tidak bisa pergi. Biarkan anak kamu yang tidak tahu diri itu keluar,” ucap Kirana dengan nada sedingin es.

“Saya malu, Nyonya,” jawab Handoko pendek.

“Ya, memang dari dulu kamu memalukan,” balas Kirana dingin tanpa ampun.

“Kalian cepatlah pergi,” usir Handoko dengan suara serak menahan amarah dan malu.

“Aku tidak mau!” isak Lena lagi.

“Reza, bawa mereka semua lalu potong lidahnya dan bawa kembali ke sini. Aku tidak mau menantu kesayanganku mendengar kekacauan,” ucap Kirana tenang, tetapi ancamannya menusuk seperti belati.

“Baik, Nyonya,” jawab Reza tanpa ragu.

Bulu kuduk Lena merinding. Rasa takut menyergap dadanya.

“Saya mohon, maafkan mereka, Nyonya Kirana,” pinta Handoko putus asa.

“Pilihannya hanya dua. Pergi, atau tinggal di sini tanpa lidah,” ucap Kirana tegas.

“Ayah jahat,” ulang Lena sambil terisak.

“Pergilah kalian. Jangan bikin Ayah malu,” ucap Handoko, suara gemetar menahan rasa malu dan kemarahan yang bercampur.

“Ayah jahat!” teriak Lena. Ia akhirnya berdiri dan melangkah keluar.

Sebenarnya banyak tamu yang ingin menyoraki, tetapi tatapan tajam para bodyguard Keluarga Baskara membuat mereka bungkam. Mereka masih ingin usahanya panjang umur; tidak ada yang berani menyinggung Nyonya Kirana.

Sementara itu, sejak tadi ekspresi Rian tetap datar. Baginya, pernikahan ini hanyalah cara membuat ibunya tenang dan bersedia menjalani pengobatan jantungnya.

Perlahan Amir, Amar, Miranti, dan Lena keluar dari gedung dengan dikawal ketat oleh para bodyguard. Setiap kali mereka hendak berteriak atau membuat kekacauan, tatapan para penjaga itu seolah siap membunuh tanpa ampun.

“Pergi yang jauh kalian,” ucap Reza dingin di pintu hotel.

“Kamu pembohong,” geram Lena, matanya merah menahan marah dan malu.

Reza menaikkan alisnya. “Kenapa? Kamu menyesal? Apa kamu mau mempertimbangkan aku?”

Lena tertegun, tetapi Reza malah tersenyum sinis.

“Coba kalau kamu mau, mungkin kamu yang akan ada di pelaminan. Bayangkan sepuluh persen dari puluhan triliun. Berapa penghasilan Nyonya Miranda sekarang?” ujar Reza santai. “Kasihan deh kamu. Atau kamu mau tidak jadi istri mudaku?”

Reza belum sempat menyelesaikan godaannya ketika tiba-tiba ia berteriak.

“Aduh! Lepas! Lepasin telinganya, Sayang!”

Ternyata Santi, istrinya, menjewer telinganya dengan geram.

“Lepas? Kupikir sekalian saja kupotong telinga sama kepala-kepalanya!” hardik Santi tajam.

Reza meringis. “Ih, Sayang galak amat sih,” keluhnya berusaha tersenyum.

“Masuk,” perintah Santi tegas.

“Iya, iya, aku masuk,” jawab Reza tergopoh. Santi menggandeng lengan suaminya dengan cengkeraman kuat.

Sebelum masuk kembali ke hotel, Santi menatap tajam ke arah Lena dan yang lainnya.

“Kalian pergilah jauh sebelum kesabaranku habis,” ucapnya penuh ancaman.

Reza, pria yang terkenal kejam dan sadis, hanya bisa menurut ketika Santi menariknya masuk. Tidak ada yang berani membantah, karena semua orang tahu bahwa satu-satunya yang mampu menaklukkan Reza hanyalah istrinya.

Lena pergi dengan hati penuh amarah.

“Aku harus merebut Rian dari Miranda,” gumamnya setelah cukup jauh dari hotel.

“Sebaiknya kita jangan macam-macam dengan keluarga Baskara. Ayah ketakutan sekali,” ucap Amar gelisah.

“Iya… Ayah sedang tidak baik-baik saja. Kasihan Ayah,” tambah Amir.

Lena menghentikan langkahnya, menatap tiga orang yang selalu ia anggap pendukungnya.

“Kalian jahat. Kalian tidak mau memperjuangkan kebahagiaanku,” ucapnya kecewa.

Miranti memeluk Lena dari samping.

“Benar itu. Kalian harusnya berdiri di belakang Lena. Lena sudah banyak menderita. Kalau bukan kalian, siapa lagi yang memperjuangkan kebahagiaannya?”

Lena mengepalkan tangan, matanya merah.

“Aku akan merebut Rian dari Kak Miranda. Aku lihat Tuan Rian tidak antusias dengan pernikahan itu. Kalau dia mencintai Miranda, harusnya dia bahagia dan pernikahan dilakukan terbuka dengan pesta mewah. Tapi ini tertutup… Sepertinya Tuan Rian terpaksa menikah.”

Miranti mengangguk cepat.

“Benar sekali, Lena memang pintar.”

Amar menyahut, “Baiklah, lebih baik kita pulang. Kita susun lagi rencana selanjutnya.”

Namun Amir diam. Dalam hati ia mulai muak.

“Bukankah dia sendiri yang menolak? Setelah tahu Rian yang menikah, kenapa tiba-tiba tak rela? Sepertinya Lena tidak sepolos yang selama ini aku kira…” pikirnya sambil menatap adik angkatnya itu dengan perasaan campur aduk.

Sementara di dalam hotel, Handoko mengulangi akad nikah dan semuanya berjalan lancar.

Sedangkan Lusi sejak tadi bolak-balik ke kamar mandi. Sepertinya ia masuk angin setelah sehari semalam menyiapkan pesta. Ia akhirnya bisa bernapas lega setelah perutnya agak enakan.

“Apa perut kamu sudah mendingan, Sayang?” tanya Rudi.

“Ah, lumayan.”

“Sebaiknya kamu istirahat saja di kamar,” saran Rudi.

“Kenapa?”

“Aku takut kamu tidak kuat melihat pesta ini.”

“Kenapa?” tanya Lusi bingung.

Sebelum Rudi menjawab, suara MC menggema memenuhi aula.

“Hadirin sekalian, mari kita sambut mempelai perempuan… putri kita hari ini. Sambutlah dengan bahagia, Nyonya Miranda Aditama yang resmi menjadi Nyonya Baskara!”

Lampu sorot menyala serentak, musik mengalun, membuat jantung Lusi terhenti sesaat.

Miranda muncul diapit oleh Pak Agus dan Bi Mirna. Mila dan Mili beserta para wanita cantik berdiri di belakang Miranda.

Semua tertegun, para tamu berdiri. Miranda tampil sangat cantik bak ratu agung; langkahnya tegas tanpa ragu. Rian yang biasanya bermuka datar saja sampai mengangkat alis, sedangkan Kirana terlihat bangga.

Handoko tertegun, air mata keluar dari kelopak matanya. Perasaannya campur aduk—bangga sekaligus ngenes. “Harusnya aku, Lusi, Amar, dan Amir yang mendampingi Miranda,” ucapnya dalam hati.

Sementara itu, Lusi menjatuhkan iPad-nya setelah melihat Miranda. Mulutnya menganga.

“Miranda… Nyonya Baskara,” gumamnya. Dadanya terasa sesak, pikirannya kalut.

Dua hari dua malam ia mempersiapkan pesta untuk adik yang paling ia benci

1
partini
super wow mamer 👍👍👍
Kakak ga punya akhlak
Lili Inggrid
lanjut
Ara putri
masih nyimak,
partini
mamer badass,,ajari mantumu biar Badas juga aihhh TK kira sisi lain nya bakal like queen mafia ehhh masih melempem
partini
Rian emang bego
partini
hemmm
Ara putri
udh sedih diawal. tiba bab ini malah gk jadi sedih
Ara putri
aku nangis bacanya tor
partini
love it
partini
pak CEO kalau artis dewasa tuh mereka ada sex scan itu real gaimana mau virgin dihhh ledhoooooooooo Weh weh
partini
sehhh artis lendir man dan Rian bilang itu wajar 🙄🙄🙄🙄 betul" something wrong with his mine CEO mau lobang bekas hee Rian adanya mah beli yg masih segel lah ,,Miranda tunjukan taringmu like queen mafia
partini
🙄🙄🙄🙄 lah siapa kamu bilang tidak sah dasar OON
partini
lah kamu aja ga perduli
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
partini
mama Karin ternyata temennya mama nya Miranda wah 👍👍👍👍
mma Karin be smart dong selangkah di depan dari anak CEO 1/2ons yg masih cinta masalalu nya
partini
biar aja dia nunggu dia kan CEO 1/2 ons 😂😂😂,kalau dia smart bisa cari tau dia di sana ngapain aja tapi itu tidak mungkin
partini
tenyata Miranda polos tapi mematikan 👍👍👍👍👍 very good
partini
za ga takut apa ketahuan bilang bos bloOn tapi betul yg kamu bilang ga ada CEO Smart soal masa lalu BLOON semuheeee best kamu za 👍👍👍👍
partini
wah good job pak Reza nanti minta bonus yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!