saat Saskia dan Bisma berteduh disebuah gazebo di tepi danau itu tanpa sengaja Bisma merangkul Saskia agat tak kehujanan dan memandang nya sangat dalam, jantung Saskia berdetak kencang ketika mereka saling beradu pandangan dari jarak yang sangat dekat bahkan pipi Saskia hampir menempel di bibir Bisma,Saskia yang masih salah tingkah itu tiba-tiba kaget dengan tangan Bisma yang lagi dan lagi menyentil jidatnya,
"tok.."bunyi jidatnya.
"ow.."teriak Saskia spontan saking kagetnya.
"kenapa...jangan GR kamu.. aku cuma nga mau kamu kehujanan,kalau kamu sakit aku juga yang repot di kantor "ucap bos arogan itu.
sebenarnya Bisma juga merasakan yang sama dengan Saskia tapi Bisma si cowok introvert itu terlalu gengsi untuk mengakui nya.
Bisma selalu mencari cara agar Saskia bisa terus bersamanya,Bisma juga selalu melindungi Saskia dari amarah Maureen calon tunangan Bisma,tapi cinta diam-diam antara Saskia dan Bisma terhalang oleh pemilik perusahaan Anggoro Group yang tak lain adalah ayah bisma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desia yoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 23
"makasih ya sas"ucap Raka yang baru saja keluar dari ruang direktur.
tentu saja aku kaget banget perasaan aku nga ngelakuin apa-apa.
"makasih apanya"tanyaku.
"mulai hari ini aku diangkat jadi staf direktur langsung"ucap Raka.
"oh..ya selamat kalo gitu...tapi kenapa kamu bilang makasih ke aku"tanyaku heran.
"kata pak Bisma kamu yang merekomendasikan ... ,memang nya kamu ngomong apa sama pak bisma"ujar Raka.
"nga ada...cuma kemaren pak Bisma tanya ke aku gini*siapa teman sekantor kamu yang paling pengertian sama kamu*,lalu aku jawab Raka gitu doang"jawabku.
"ha..masa sih...cuma gitu aja aku langsung diangkat jadi staf direktur langsung?"ucap Raka terheran-heran.
aku juga heran banget masa cuman ngomong gitu aja dianggap rekomendasi sih.. benar-benar aku nga bisa memahami jalan pikiran pak bos satu ini.
jadi mulai hari ini pak bos punya staf baru mungkin nanti pekerjaan ku akan lebih ringan dan bisa saja nanti Raka yang menemani bos kalau ada pekerjaan diluar kantor.
aku melanjutkan pekerjaan ku yang lumayan banyak hari ini,lali datanglah Maureen mendekati meja kerjaku.
"e..kamu sekertaris pak Bisma... tolong anterin aku ke ruangannya dong"ujar Maureen dengan sikap sombongnya.
"baik..mari saya antar"jawabku.
Aku mengetuk pintu pak Bisma perlahan lalu membukanya,pak Bisma tampak sedang sibuk dengan laptopnya ketika aku masuk ruangannya.
aku masuk lalu diikuti Maureen dibelakang ku.
"maaf pak..ada tamu mau bertemu bapak"ucapku sambil menunjukkan kehadiran Maureen.
Aku masih berdiri di depan meja pak Bisma lalu Maureen tiba-tiba menarik ku kebelakang.
"hai bis.. sorry aku kesini nga ngasih tau kamu..sengaja aku mau kasih kejutan buat kamu"sapa Maureen dengan manjanya.
Pak Bisma yang nampak cuek itu masih tidak memperhatikan kehadiran Maureen dia masih saja sok asik dengan laptopnya.
Lalu Maureen mendekati tempat duduk pak Bisma dan duduk disebelah pak Bisma.
"kamu masih sibuk banget ya"tanya Maureen lagi
Karena sapaan nya tidak di hiraukan pak Bisma , Maureen lalu menatapku sambil melotot.
"kamu ngapain masih disini... kaluar sana"ucap Maureen kepadaku.
Lalu pak Bisma yang masih serius dengan laptopnya mengalihkan pandangannya kepadaku.
"eh..sas.. kamu siapkan materinya kita segera berangkat"ujar pak Bisma.
Padahal meeting dengan pak Wijaya masih satu jam lagi tapi pak Bisma sudah mengajakku segera berangkat seolah pak Bisma menolak kehadiran Maureen dengan cara halus .
Lalu Maureen menatap Bisma dengan penuh kekecewaan.
"kamu ada meeting diluar ya"tanya Maureen
"iya"jawab pak Bisma singkat.
"sama siapa"tanya Maureen lagi.
"ya sama klien lah..emang sama siap lagi"jawab pak Bisma dengan judesnya.
"sama Saskia juga?"tanya Maureen seolah tak rela pak Bisma pergi bersamaku.
"iya lah...dia kan sekertaris aku"jawab pak Bisma.
Lalu aku keluar meninggalkan ruangan pak Bisma yang masih berusaha menghindar dari maureen sambil terheran-heran kenapa pak Bisma acuh banget sama Maureen .
Baru saja aku mempersiapkan data yang akan di bawa meeting dengan pak Wijaya lalu pak Bisma keluar dari ruangannya diikuti Maureen dibelakang nya.
"ayo sas.."ucap pak Bisma memintaku segera berangkat.
"baik pak"jawabku dengan sedikit gugup.
Maureen memandang ku dengan tatapan sinis.
aku mengikuti langkah kaki pak Bisma dibelakang nya bersama maureen,aku bahkan ta berani bertanya apapun dengan pak Bisma maupun dengan Maureen karena kulihat suasana hatinya sedang tidak bagus setelah mereka berdua terlibat dengan pertengkaran kecil karena pak Bisma tidak suka dengan kehadiran maureen di kantor yang tiba-tiba itu.
Sesampainya di parkiran supir pak Bisma sudah menunggunya diluar,ketika supirnya membukakan pintu mobilnya pak Bisma justru naik di depan di tempat supir karena dia ingin menyetir nya sendiri.
Dia mengajakku naik tanpa mengajak supirnya,dia bahkan tidak berkata sepatah katapun kepada maureen yang masih berdiri di samping mobil pak Bisma.
Tampak Maureen makin jengkel dengan sikap arogan pak Bisma,bahkan ketika mobil pak Bisma mulai melaju , maureen sempat memanggil pak Bisma beberapa kali tapi tak dihiraukan nya.
kami melaju dengan kencang dengan mobil mewahnya tanpa ada yang berbicara ,aku bahkan tak berani bertanya" kita mau kemana" meskipun aku tahu ini bukan jalan menuju hotel Wilis tempat kita akan melakukan meeting.
Dia terus mengegas mobilnya dengan kencang seolah tanpa rasa bersalah telah meninggalkan Maureen.
Sementara dalam otak ku ada beribu pertanyaan yang tak berani ku utarakan.
Akhirnya kami tiba di sebuah danau kecil dengan taman pepohonan yang menyejukkan mata.
Ditepi danau itu ada sebuah tempat duduk panjang dari besi yang berwarna putih.
Pak Bisma lalu turun dan duduk di kursi itu.
Aku masih duduk terpaku di dalam mobil dan bingung mau ngapain .
Lalu pak Bisma memanggil dan memintaku keluar.
Akupun keluar dan dengan perlahan duduk di kursi sebelah pak Bisma .
aku memandangi sekeliling danau yang membuat hati tenang dengan semilir angin sepoi-sepoi yang menambah suasana makin syahdu.
dalam keheningan itu tiba-tiba pak Bisma bertanya kepadaku.
"kamu tau nga...setiap pikiran ku sedang kacau tempat ini selalu memberi ketenangan..."ujar pak Bisma.
aku masih bingung mau menjawab apa,dia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya sambil tersenyum tipis.
"Keisha.. yang pertama kali mengajakku kesini"ucap pak Bisma sambil menatapku.
Ya tuhan.. tatapan nya itu membuat jantung ku berdebar makin kencang.
"k.. Keisha?"jawabku gugup.
"sayang sekali Keisha gadis ceria itu..kini telah tiada"ucapnya dengan tatapan sedih.
dalam suasana yang cerah itu kenapa tiba-tiba turun rintik hujan.
Aku dan pak Bisma berlari mencari tempat berteduh kebetulan tak jauh dari tempat duduk kami ada sebuah gazebo kecil, lalu kami masuk kesana.
"wah...kenapa tiba-tiba hujan"tanya pak Bisma.
"iya..padahal hari cerah"jawabku.
Lalu terdengar suara hp pak Bisma tiba-tiba berbunyi,dia mengambilnya dari saku celananya dan mengangkat telpon itu.
"halo"
"oh..pak Wijaya ...gimana pak"ucap pak Bisma
"oh...ok..nga papa ,besok juga nga papa"
"ok..baik.."pak Bisma menutup telponnya.
"hp kamu di mana"tanya pak Bisma kepadaku.
"e.. ketinggalan di mobil pak"jawabku setelah mencarinya di tasku.
"pantesan.. sekertaris pak Wijaya menelpon kamu tapi nga terjawab "ujar pak Bisma.
"oh..maaf pak..apa pak Wijaya sudah menunggu bapak?"tanyaku.
"bukan... meetingnya diundur besok..pak Wijaya ada acara mendadak hari ini"jawab pak Bisma.
"oh...jadi kita pulang saja pak?"tanyaku.
"Ya pulang lah..masa mau disini terus "jawab pak Bisma tersenyum tipis.
"tunggu hujannya reda dulu...entar kamu kehujanan lalu sakit ..besok ngga kerja..aku yang repot"ucap pak Bisma dengan arogannya.
hujan di siang itu justru makin lebat , terpaksa aku menunggu sampai hujan mereda.
Dibawah rintik hujan itu,di gazebo kecil itu duduklah pak Bisma di sebelah Ku sambil memandangi jatuhnya air hujan yang menerpa permukaan air danau,tampak rintik-rintik yang indah,aku hanyut dalam suasana itu bahkan berandai-andai,
"seandainya aku bersama kekasih ku..oh..indahnya"aku berkata dalam hati.
Lalu tanpa sengaja tatapan ku beradu tatapan dengan pak Bisma,entah rasa apa ini tapi tatapan nya itu membuatku gugup dan jantung berdetak kencang.
Tiba-tiba pak Bisma berkata,
"kamu diam aja mikirin apa"tanya pak Bisma.
Pertanyaan yang membuatku bingung harus menjawab apa.
"s..saya.."jawabku gugup.
"jangan mikir yang aneh"ucap pak Bisma sambil menjitak jidat ku.
"aww..ah..b...bukan"jawab ku sambil memegang jidatku menahan rasa yang sedikit sakit.