NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Matthew

Istri Kecil Tuan Matthew

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rumiati

(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .

***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .

semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .

suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .

apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Matthew yang sedang mendengarkan cerita Al menoleh ketika menyadari pergerakan di depan pintu ruangan . Dia mengerutkan keningnya ketika melihat Peony bergerak tak jelas .

Sebelah alis Matthew terangkat , melihat Peony yang sedang memukul - mukul kepala ." Ada apa dengannya ? Dia benar benar gadis aneh . Apa dia mempunyai kelainan ."

"Ayah ." Al menatap Matthew yang diam , tak lagi menanggapi kalimatnya . Dia ikut menoleh ke arah mata Matthew memandang . Seketika mata Al berbinar , dia tersenyum melihat Peony berdiri di pintu ruangan .

"Peony."

Suara kecil Al mengejutkan Peony , gadis sempat terlonjak . Perlahan Peony menggerakkan lehernya yang serasa kaku . Dia terkesiap melihat dua pasang mata ternyata sedang memperhatikannya .

Perhatian Peony malah fokus kepada Matthew ,mata tajam duda tampan itu membuat Peony kembali tak tenang .Peony menggelengkan kepalanya cepat , sehingga membuat Al dan Matthew keheranan .

"Ada apa dengannya ? Lihatlah keanehan pengasuhmu itu ,Boy ." cetus Matthew menatap Peony dengan wajah malas .

"Apa Peony sedang pusing ,Yah ?".Al segera mematikan tombol treadmill nya , dia bergegas berlari mendekati Peony . Dengan wajah penasaran dan cukup khawatir .

Matthew pun ikut mematikan mesin treadmillnya . Dan ikut turun menuju ke salah satu kursi dan duduk di sana .Matthew melihat Al yang sedang menarik tangan Peony untuk duduk ke dekat Matthew .

Matthew dengan santai meraih botol air mineral dan mulai meneguk cairan bening itu . Peony dan Al semakin mendekat , Peony kembali gagal fokus melihat pergerakan jakun Matthew yang naik turun ketika meneguk air itu .

Saking tak fokusnya saat berjalan , Peony tak sadar jika kakinya menyandung sebuah barbel .

Duk...

"Au..astaga!".

Bruk...

Matthew langsung mengangkat botol air mineral yang ada di tangannya . Ketika tiba tiba tubuh Peony terhuyung ke arahnya . Peony tersandung barbel yang berada tak jauh dari tempat Matthew duduk .

Hal itu membuat Peony terjatuh tepat di antara kedua kaki duda arogan itu . Peony mengangkat kepalanya dengan ekspresi kikuk .kini kepala gadis itu tepat berada di antara kedua lutut Matthew . Sehingga terlihat begitu ambigo .

Matthew sendiri terpaku , matanya menatap tajam Peony seperti biasa . Tetapi kini terlihat cukup kehilangan fokus .

"Astaga , kenapa aku begitu ceroboh ." Peony bermonolog di dalam hati , sembari mundur dengan posisi merangkak sebab kedua lututnya sempat terbentur lantai sangat keras .

Peony meringis merasakan nyeri pada kedua lututnya . Namun ,gadis itu hanya bisa menahannya dalam diam .

"Peony , Apa kamu tidak apa apa ?" Suara mungil Al membuat Peony tersadar . Dia menoleh ke arah sang Tuan Muda dan tersenyum , meski terlihat begitu kaku .

Matthew pun ikut tersadar dari diamnya . Pria itu melirik Peony yang mencuri pandang ke arahnya dengan ekspresi takut .

Matthew menghembuskan Napas kasar . Dia kembali meneguk air mineral di tangannya hingga tandas .

Apakah Matthew juga ikut di buat frustasi? Mengingat posisi mereka tadi cukup ambigu , jika di lihat orang dewasa .

"Saya baik baik saja , Tuan Muda ." Peony mencoba berdiri , kakinya bergetar seperti tanpa tenaga , karena kedua lututnya terasa nyeri .

Taps...

Peony terlonjak saat tiba tiba Matthew meletakan botol kosong itu ke atas meja dengan kasar . Apalagi kini tatapan mata tajam Matthew sedang terarah padanya .

"Matilah aku , apa..apa Tuan Matthew sedang marah padaku ? Mulai dari kejadian tadi pagi saat lari pagi . Dan sekarang aku malah buat ulah lagi dengan cerobohnya . Ya ampun ,habislah aku ." Peony berceloteh ngeri di dalam hati . Tidak berani menatap mata tajam sang majikan .

Matthew masih memandang Peony dengan mata tajamnya . Entah apa yang ada di benak duda arogan itu .

"S-saya minta maaf ,Tuan . Saya sungguh tak sengaja . Saya memang sangat ceroboh dari lahir . saat masih dalam perut suka nendang perut mendiang ibu . Saat lahir pun tidak ada cantik cantiknya , malah pantat yang mau keluar duluan . Dengan bantuan bidan akhirnya kepala dulu yang lahir tapi seperti sedikit melompat seperti akan salto . Saya ju..." Peony menghentikan celotehannya karena merasa kalimatnya semakin melantur dan tidak jelas .

Mata tajam Matthew yang masih menatapnya membuat Peony meringis . Gadis kecil itu menunduk sambil misuh misuh merutuki diri sendiri .

"Bodoh Peony , kenapa . Kenapa malah berceloteh tidak jelas ? Pasti Tuan Matthew semakin marah kepadaku , astaga ." Peony misuh misuh di dalam hatinya .

"Ha haha!"

Kesunyian yang tegang itu dibuyarkan oleh suara tawa Al . Peony dan Matthew sama sama menoleh ke arah anak kecil itu .

"Astaga , Peony. Ternyata seperti itu cara kamu lahir ? Pas bayi sudah mau salto ? Apa aku dulu saat mau mau lahir juga begitu , Yah . Salto dan melompat ? Ha haha!"

Peony meringis sambil melirik Matthew . Sang majikan tampak menghembuskan napas kasar .

"Peony , ayo bercerita lagi , setelah melompat itu kamu melakukan apa lagi? " Al kembali menatap Peony dan bertanya dengan wajah penasaran .

Peony menggaruk puncak kepalanya sambil melirik Matthew yang kembali menatapnya tajam . Dia merasa ngeri setiap kali di tatap seperti itu oleh sang majikan . Tetapi tak menghilangkan getaran aneh di dalam hati peony .

"Ah , saya sudah tidak ingat , Tuan Muda . Ibu saya tidak cerita , mungkin saya tidur ." Peony tertawa kikuk memberitahu al .

"Sayang sekali . Padahal ceritanya seru , andai kamu mengingatnya ."

Matthew tiba tiba berdiri ." cukup dengan olah raga pagi ini , Boy . Ayo kita bersih bersih ."

Al mendongak dan mengangguk ." Baik ,Yah ."

"Setelah mandi langsung tunggu Ayah di ruangan makan ."

"Ok ,Yah ."

Matthew melirik peony yang kembali menunduk ." Temui saya setelah kamu selesai memandikan Al ."

Peony terpaku , dia mematung di tempatnya ketika mendengar suara berat Matthew .Pria itu baru saja berbicara dengan berbisik kepadanya dengan nada tajam .

Gadis kecil itu menatap pergerakan Matthew dengan wajah was was . Dia menerka jika Matthew akan memberinya hukuman di belakang Al .

"Hufft.... seperti dugaanku . Sepertinya Tuan Matthew marah besar . Dia pasti akan memberiku hukuman tanpa sepengetahuan Tuan Muda . Ah , sudahlah , pasrah saja . Memang aku yang terlalu ceroboh . Ini semua juga karena pikiranku yang tidak bisa fokus . Selalu saja kehilangan fokus setiap kali berhadapan dengan Tuan Matthew ."

"Peony."

Peony terkejut mendengar panggilan Al. Karena sibuk berbicara dalam hati . Dan melupakan Al yang sedang menunggunya .

"Maaf ,Tuan Muda . Ayo kita ke kamar sekarang , Tuan Muda harus mandi ."

Berusaha untuk membuatnya semakin lama . Peony memasangkan baju Al sambil menghitung setiap menit pada pergerakannya .

"Apa mungkin sekarang Tuan Matthew sudah lebih dulu ke ruangan makan ? Bisa saja jika aku terlalu lama , dia akan melepaskan aku tidak usah di hukum ."Peony berceloteh di dalam hatinya . Berharap bisa kabur dari Matthew .

Membayangkan untuk menemui pria itu saja sudah membuat Peony tak tenang . Selain tatapan mata Matthew yang begitu menusuk . Jantung peony tak bisa di ajak kompromi .

Ting...

1
💕Rose🌷Tine_N@💋
hah....modus km mah tuan🤪
💕Rose🌷Tine_N@💋
rasain...kena kau Mattt🤣🤣
partini
ini dah keterlaluan,,pecat lah
partini
banyak pelayan ngapain aja masa taman dan biarkan akta hutan
partini
ini sudah tidak bisa di biarkan ayo tuan pecat mereka semua ,ga guna cuma caper doang
partini
wah minta di pecat mereka
partini
yg di katakan tuan Matt ada benarnya jg sih ,,dah 20th n jangan terlalu begitu terkesan jadi perempuan gampang
partini
good 👍👍👍👍👍
partini
aihhh jadi baby sitter yg tua malah rempong
partini
heh
partini
ehhh tuan Matt bilang aja gemeteran ada rasa yg aneh dekat sama baby sitter anakmu,,baru di peluk tangan nempel dikit lah kalau ga sengaja lihat body mulus tanpa busana macam mana bisa" solo karir terus 😂😂😂
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
partini
kata susu menjadi kata keramat tuan Matthew 😂😂😂😂
partini
aihhh tuan Matt,,,jaga hatimu yah jangan terlalu benci nanti jadi cinta
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
partini
kaya karung besar ajaa main gedebruk
partini
apa ga kejauhan Thor beda 20 th jadi umur Matthew 40 tuh bocah umur berapa pastinya blm 10th kn
bujang lapuk kah si Matthew thor
imaykhan@123: makasih
partini: iya Thor ,,satu ini yg paling jauh yg ku baca biasnya di bawah 40th
but is good story 👍👍👍👍
total 3 replies
partini
lanjut Thor ceritanya sangat menarik
partini
mau lihat reaksi tuan sombong itu lihat Peony pakai baju renang apa iya body nya tidak bisa bikin dia terehem ehem
secara dia bilang dadanya masih rata
partini
nah Lo tuan bagaimana terkejut kan
partini
lihat saja Morgan tuan mu nanti pasti bucin akut
imaykhan@123: iya di tunggu saja
total 1 replies
partini
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!