Tahun ini Ares pindah rumah di Kediri, karena di tempat tinggal lamanya kedua orang tuanya kesulitan untuk mencari nafkah untuk kebutuhan Ares.
Selama ia berada di Kediri banyak hal yang tak akan pernah terlupakan oleh Ares,Bayu,Zaka.
Mereka adalah sahabat dari sejak pertama kali Ares pindah di Kediri.
Saat bulan November,ada kejadian yang menimpa Mereka di desa.
Ayah dan ibu Ares tak bisa melakukan apa-apa karena terikat oleh pekerjaan mereka?
Dulu Kediri terkenal oleh suasananya yang membuat candu.Namun,sekarang saat malam,Kediri tidak seperti apa yang mereka bayangkan.
Kota ku,Kediri titip salam jika aku berpisah dengan mu saat aku akan pergi nanti.
Jangan kau lupakan sesosok orang yang menyelamatkan area mu dari orang-orang yang hilang jalan dan bejad.
Dan sekarang,apakah kita akan memecahkan siapa pelaku dari semua masalah ini Zaka,Bayu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Approniar Rizky prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Gemuruh air laut terdengar,suasana terombang-ambing di atas kapal membuat perut sakit.Angin berhembus dengan sayup,sapaan burung di langit yang terbang di atas sana.
"Sudah berapa lama aku di sini?" Ares terbangun dari pingsannya.Yang ia ingat hanyalah rasa sakit dari pukulan di kepala.dirinya mencoba untuk seimbang,sebab kapal ini terombang-ambing membuat ingin muntah.
Sepertinya ia di sandera, terkurung dalam sel dan di temani oleh para tikus-tikus pencuri persediaan makanan.Kepala Ares masih terasa sangat sakit dan sepertinya sesuatu menghantamnya dengan benda tumpul dan keras.
Ruangan sel yang awalnya senyap,menjadi suram.Sebab siulan dari seseorang yang berjalan dari pintu di seberang sana.Kapal yang luas nan bersih ini sepertinya milik seseorang dan berhasil di rampok oleh Anggota ibu Sagnari.
Langkah kaki yang terdengar seperti di hentak-hentakan dengan keras seperti orang kesal,dan siulan yang membuat tubuh merinding,bak bagaikan suara burung di malam hari.Sebuah suara kunci yang berada di gantungan terdengar,pintu siap di buka dan menampilkan sesosok penjaga sel yang gemuk dan kasar.
Orang itu bagi Ares adalah seseorang yang kalau di mintai nikah sekarang mintanya besok-besok dan besok.Banyak tato di tangan dan mukanya,sebuah bekas luka bakar di lengan kirinya membuat Ares sedikit keheranan,sebab bekas itu sangat besar dan lebar.Mungkin dari telapak hingga ke siku.
"WOY APA LIHAT-LIHAT?! MAU LU,HAH?!" Penjaga itu sadar bahwa ia di beri tatapan menyelidik oleh Ares.Suaranya yang keras dan berat itu membuat seluruh sudut ruangan bergema.Ares menutupi telinganya saat orang itu berteriak.
Tak ada gunanya untuk memohon kepada orang seperti itu.Lebih baik meminta tolong pada tikus-tikus pencuri ini, batin Ares.
Pintu di belakang penjaga besar itu masih terbuka lebar, sepertinya ada tamu mampir kemari.Ares mencoba untuk menerka siapa yang akan datang.Entah ibu,bapak,Atau Zaka tapi itu mustahil jika Zaka kemari.Sebab ia berada di laut dan tak tahu kemana arahnya ini dan mau dibawa kemana dirinya tersebut.
Langkah kaki terdengar menggema di lorong,sebuah bayangan dua orang berjalan kemari di seberang sana.Namun, langkah itu terdengar lebih santai dan tak ada hentakan kasar.Apakah mereka bagian dari Anggota ini atau bukan.Ares masih penasaran dan mencoba menerka-nerka kembali.
"Iyaa ... Lebih baik kita mendapatkan apa yang kita butuhkan." Suara dari kejauhan terdengar bergema hingga ke ruang sel. Penjaga sel memiringkan badannya untuk mempersilahkannya masuk,di sini lah Ares seperti di banting dengan sebuah batu besar tepat di atas kepalanya.
"Oh lihat,tahanan kita sudah bangun rupanya," kata orang tersebut yang berdiri tepat di depan sel Ares dengan tatapannya yang meledek dan sombong.Tepat di sampingnya adalah perempuan yang waktu itu meminta pelukan kepadanya,seorang ibu yang berkhianat kepada anaknya.
"I-ibu? Kau bekerja sama dengan Pengkhianat ini?!" Ares berteriak sebab selama ini dalang itu hidup berdampingan dengan masyarakat,ahli dalam menyembunyikan sebuah wajah busuknya itu.
Orang tersebut bertepuk tangan dengan santainya,Sagnari sedang menatapnya dengan arogan.Sebuah tatapan yang sakit jika seorang anak kandungnya di tatap seperti itu.Sagnari tak mengeluarkan sepatah katapun,hanya diam dan menatap Ares dengan jijik dan arogan.
Orang di sampingnya berdeham, memperkenalkan diri dengan angkuh.
"Salam kenal nak Ares.Saya,adalah RT dan sekaligus pemimpin dari Area Malam Ini.Tapi,aku terheran-heran mengapa orang rendahan seperti dirimu mencoba menyelamatkan sesuatu yang tak mesti? Upss,tak bermaksud menyinggung tapi memang aku melakukannya."
Orang itu menjeda kalimatnya,setelah berdeham untuk kedua kalinya orang tersebut melanjutkan kalimatnya.
"Oh,puji Tuhan yang maha esa.Salam, perkenalan awal dan akhir bagimu Ares.Kau ingat pak Jeta?" tanya orang tersebut dengan senyum menyeringai.
Seketika hati Ares terasa seperti seluruh semesta menabrak dirinya dan hancur dan berantakan tak tersisa.Orang yang saat ini berada di hadapannya sekarang adalah Jeta pak RT.Sagnari hanya diam seribu bahasa, memandangi Ares dengan tatapan yang sulit di jabarkan.
Seolah belum cukup untuk merusak hati Ares,Jeta berkata lagi jika nenek sudah tiada,dan menyalahkan Ares atas hal tersebut.Tentu,hati Ares Prasetyo hancur dan berantakan berserakan di mana-mana.Kata barusan langsung membuat Ares Ambruk dan mulai merintihkan air matanya.Hatinya belum terpuaskan juga,Jeta pun meledeknya sebagai anak tak berguna,tak di harapkan,tak ada kemajuan,dan BODOH!
Ares berteriak dengan sekencang-kencangnya ,ia langsung mendobrak sel dengan pukulan keras.Amarahnya meluap-luap,bak air mendidih yang mengebul dan airnya berserakan.
"Pengkhianat bajingan! Seharusnya aku nggak kudu percaya sama kau Asu!."
Umpatan-umpatan yang ia lontarkan tidak ada rasanya bagi seorang berhati batu seperti Jeta.Anak di hadapannya mengguncangkan besi sel hingga suara gemuruh besi itu menarik penjaga lainnya.
Lelah menanggapi Ares yang kian mengamuk di dalam sana,ia beranjak pergi dan menyuruh penjaga untuk menjaga anak itu dengan ketat.Namun,sebelum kakinya mulai melangkah Ares menarik kemeja Jeta hingga membuatnya tersungkur jatuh.
Ares menggenggam erat-erat kemeja tersebut,walau penjaga memukuli tangannya hingga membengkak ia tetap bersikeras tidak membiarkan orang tersebut pergi.
Sagnari memegangi tangan Ares dan mencoba melepaskan genggaman tersebut.Tindakannya tersebut nihil, genggamannya semakin erat dan erat.Jelas mereka kewalahan,entah sejak kapan terakhir Ares bisa mengeluarkan tenaga sebesar ini.
Jeta menendang-nendang besi sel,namun yang ia tendang tak kunjung mengenai kakinya.Jelas Ares paham jika cara tersebut akan di keluarkan oleh Jeta.Hingga suara penjaga mengerang,dengan sebuah tongkat baseball di tangannya sebuah pukulan langsung tepat di kepala Ares,dan di tempat Ares mimisan hingga membasahi baju dan lengannya.
Pukulan tersebut di lakukan berkali-kali,hingga Ares tak sadarkan diri.Jeta merasa lega bahwa sang perusuh tersebut sudah tidak dapat berkutik lagi.Ia lalu tertawa lantang, merasa bahwa rencananya tidak ada yang bisa mengganggu gugat.
Ia lantas membiarkan Ares yang bersimbah darah yang terus mengalir dari hidung dan kepalanya terkapar di sana.Jeta langsung pergi tanpa pamit dengan Sagnari.Meninggalkan perempuan itu dengan keadaan yang berkeringat dingin.
Sagnari mengeluarkan sesuatu dari saku belakangnya dan memberikan kepada penjaga.Ia menyuruh penjaga sel untuk mengobati anak tersebut dan jangan membuat kesalahan lagi.Anak tersebut katanya adalah "anak spesial."
***
Sebuah perkumpulan antara polisi dan Darga beserta yang lainnya di sebuah pos ronda si samping persawahan.Tempat tersebut di gadang sebagai tempat aman untuk berdiskusi.
Semua orang masih menunggu kehadiran salah satu orang penting dalam diskusi ini.
"Maaf.Jika kalian menunggu lama ... "
Yang di tunggu telah datang menghampiri.Dondang terlambat hanya 5 menit dari perjanjian awal,sebab ia harus mengecek keadaan Zaka dan luka tembakan sebelumnya.Dengan demikian diskusi pun bisa di mulai.
Tim kepolisian Dondang langsung mengeluarkan sebuah bukti-bukti tindak kejahatan dari keluarga Ares.Di sana,terpampang jelas bahwa pekerjaan mereka sebenarnya adalah pembunuh dan menyembah sekte terlarang.Namun,belum ada bukti yang kuat untuk mendalami sekte apa dan apa motif dari tugas pekerjaan mereka tersebut.
Darga menambahkan,bahwa selama anak itu di sini.Ia jarang mendapatkan panggilan atau sebuah surat dari kedua orang tuanya,saat di jemput di kediamannya saat itu,hanya ada seorang perempuan lansia yang tinggal di sana yang mengaku sebagai nenek Ares.
Dan juga,Darga menjelaskan selama berada di sana nenek bercerita tentang 5 hari sebelumnya.Kedua orang tua Ares menyembunyikan jutaan uang di laci ruang tengah beserta dengan jari-jari para korban.
Mendengar penjelasan hal itu,Dondang juga menambahkan.Peristiwa ini belum ada selama kedua orang tua Ares itu datang,nah, setelah mereka datang peristiwa penghilangan ini terjadi.
Bellova dan kepolisian mulai mencari benang merah yang samar-samar merambat di seluruh penjuru diskusi.Mereka semua menalar,bahwa kejadian ini bukan kebetulan,tapi memang di lakukan dengan matang-matang.
Dan,salah satu polisi menanyakan siapa RT di desa Tarokan.
"Pak Jeta,memang ada yang salah dengan beliau?" jawab Dondang dan kembali bertanya kepada salah satu anggota polisi.
Polisi itu lalu berkata,"Bahwa beberapa hari sebelumnya ia bertemu dengan Jeta di salah satu kedai kopi di samping kantor.Perawakan orang tersebut biasa saja dan santai,namun orang itu seperti sedang terburu-buru.Dan saat orang tersebut menghampiri mobilnya,terdengar suara seseorang namun samar-samar dari bagasi dan Jeta tak menghiraukannya,ia melajukan mobilnya dan menghilang seiring dengan mobil pengendara lainnya."
Penjelasan itu langsung menarik Dondang dan Bellova.Mereka langsung menarik benang merah namun belum pasti jika Jeta itu adalah dalang.
Dan satu bukti lagi dari polisi tersebut yang membuat mereka yakin bahwa Memang Jeta lah dalang dalam kejadian Area Malam Kediri ini.
"Dan lagi satu,sebuah darah dan brosur Area Malam keluar berhamburan di kantor.Dan itu belum ada sama sekali bahwa akan ada area malam di Kediri.Dan juga lagi,tapi kalian jangan tercengang."
Mereka semua lantas menganggukkan kepala masing-masing.
"Ia dan istrinya adalah pencipta sekaligus Manipulator di desa Tarokan."
Benang merah menancap dan menyalurkan pada setiap titik-titik masalah lah.Di tetapkan lah bahwa Misi mereka adalah menyelamatkan dan membunuh dan menangkap Jeta dan istrinya.
adek suka baca cerita kakak 😘😘😘❤️❤️❤️
Mungkin Akan "Segera" tamat,Karena Cerita sudah di hampir di ujung puncak pertemuan antara Keluarga dan Anak.
jangan mati dulu.Ares belum sempet balikan sama kamu 🥺🥺