NovelToon NovelToon
Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.

Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.

Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.

Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Merindukan Aku

"Jangan ditahan sayang, lepaskan saja." Satria mulai memasukan miliknya pada milik sang istri, kemudian mulai memaju mundurkan bokongnya dengan tempo yang sedang.

"Baiklah, aku tidak akan menahannya lagi." Ameena mengimbangi gerakan sang suami.

"Sebut namaku sayang!" pinta Satria saat mereka akan mencapai puncak bersama.

"Satriahhh." Ameena meremas punggung pria tampan itu. Lenguhan lolos begitu saja dari keduanya ketika mereka berhasil mencapai klimaks bersama.

"Kau memang luar biasa Ameena." racau Satria saat merasakan miliknya terasa dipijit oleh milik sang istri.

"Apa kau sudah puas?" Ameena membelai lembut wajah tampan Satria yang sudah dibasahi keringat.

"Belum." Satria memulai memasukan miliknya lagi. Ameena hanya bisa pasrah.

***

***

"1 jam 15 menit, ada kemajuan besar. Ternyata jamu buatan nenekku sangat manjur." gumam Melati saat melihat Satria dan Ameena keluar dari kamar dengan rambut mereka yang masih basah.

"Kau itu sedang membicarakan apa sih?" Satria tak paham dengan maksud dari ucapan gadis itu.

"Membicarakan masalah perempuan, benarkan kakak ipar?" ujar Melati. Ameena menganggukkan kepalanya dengan senyumnya yang kaku.

"Sedang apa Melati di sana? Apa dia mengawasi kami?" bati Ameena ngeri sendiri.

"Masalah apa? Cepat katakan?!" tanya Satria penasaran.

"Tidak akan," balas Melati.

"Katakan tidak! Kalau tidak aku tidak akan memberimu ampun!" Satria mengelitiki pinggang Melati, membuat gadis itu tertawa kegirangan.

"Kak Ameena tolong aku." Melati minta bantuan Ameena karna merasa kewalahan menghadapi Satria.

"Satria jangan ganggu dia!" titah Ameena dan langsung di patuhi oleh Satria.

"Terima kasih sudah menolongku kakak ipar, kak Satria memang selalu begitu terhadapku. Aku harap kau tidak akan salah paham ya." sengaja Melati yang menyadari tatapan tak suka dari Ameena.

"It's ok. Kakak adik memang begitu kok." Ameena tersenyum menanggapinya.

"Bagaimana rasanya kak? Apa aku harus meminta nenek untuk menambah dosis jamunya?" tanya Melati pada Ameena tanpa menghiraukan pertanyaan Satria.

"Luar biasa." Ameena mengangkat kedua jempolnya, kemudian Ameena dan Melati tertawa bersama.

Satria menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua wanita itu yang semakin hari semakin akrab saja.

"Aku harus kembali bekerja, mungkin malam ini aku akan pulang agak larut. Aku harus mengerjakan pekerjaanku dengan cepat karna rencananya beberapa hari lagi aku akan resign dari pekerjaanku." Satria sudah memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebagai kurir, dan kembali memimpin perusahaan peninggalan sang papa yang selama ini dipimpin oleh asisten pribadinya.

"Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan suamiku, aku tidak menuntut apapun darimu kok. Aku terima kau apa adanya."

Ameena yakin Satria memiliki alasan di balik penyamarannya selama ini.

"Cepat kembali ya dan hati-hati di jalan." Ameena mencium pipi Satria lama.

"Aku belum pergi tapi kau sudah merindukan aku, apa yang tadi belum cukup?" goda Satria.

"Sudah makan bukan berarti tidak ingin makan lagi bukan?" wajah Ameena merona merah.

"Apa aku libur saja hari ini?" Satria melingkarkan tangannya pada pinggang Ameena.

"Jangan! Lagi pula sebentar lagi murid-muridku akan datang. Aku tidak punya waktu untukmu." bantah Ameena namun membalas pelukan sang suami tak kalah eratnya.

"Ehem!" Melati tak terima dirinya dijadikan obat nyamuk.

"Kenapa kau masih di sini anak kecil? Sana pergilah, mengganggu saja!" Satria mendorong Melati menuju kamarnya.

"Siapa yang mengganggu, aku hanya kebetulan lewat kok. Permisi!" Melati melerai pelukan Ameena dan Satria agar bisa lewat. Padahal di ruangan itu masih sangat luas.

"Dasar anak itik! Awas kau jika meminta uang jajan padaku lagi!" ancam Satria.

"Wee..." Melati menjulurkan lidahnya sebelum menutup pintu kamar.

"Anak nakal!" rutuk Satria namun dengan sudut bibir yang terangkat.

"Satria, apa benar Melati itu adalah adikmu?" tanya Ameena yang selalu merasa panas melihat interaksi keduanya. Selama ini Ameena selalu menepis perasaan itu mengingat status Satria dan Melati adalah adik kakak. Tapi hati Ameena tak bisa dikendalikan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau cemburu pada Melati?" Satria balik bertanya.

"Sedikit, habisnya kalian terlalu akrab." gumam Ameena dengan bibir yang mengerucut.

"Ameena, mulai sekarang aku ingin jujur padamu dalam segala hal. Termasuk hubunganku dengan Melati." ucap Satria dengan nada serius.

Deg! Jantung Ameena merasa tidak aman.

"Sebenarnya aku dan Melati bukanlah kakak dan adik kandung. Nenek juga bukan nenek kandungku, beliau adalah orang yang mengasuh aku sedari kecil. Tapi aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri" jujur Satria.

Karna mama dan papa Satria terlalu sibuk dan tak punya waktu untuk sang putra, tak jarang bi Darmi mengajak cucu-cucunya main dengan Satria agar Satria tidak kesepian. Kadang bi Darmi membawa cucu-cucunya ke rumah keluarga Wijaya, atau membawa Satria ke rumah ini. Karna itu Satria jadi akrab dengan keluarga bi Darmi.

"Tuh kan kecurigaanku benar! Apa kau tidak tahu Satria kalau selama ini Melati mencintaimu." Ameena dan Melati sama-sama perempuan. Ameena bisa tahu kalau Melati menyukai Satria hanya dengan melihat cara gadis itu menatap Satria saja.

"Hahaha. Kau ini ada-ada saja sayang, hal itu tidak mungkin terjadi." Satria mengusap puncak kepala Ameena dengan gemas.

"Apanya yang tidak mungkin?' cibir Ameena.

"Sudah ya, aku harus pergi bekerja. Jangan terlalu merindukan aku." Satria mengecup puncak kepala Ameena, kemudian berlalu pergi menuju pintu keluar.

"Tentu saja aku akan merindukanmu, kau adalah suamiku. Kalau bukan aku yang merindukanmu lalu siapa lagi?" Ameena menatap punggung Satria dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Bersambung.

1
Cantika
pantes Satria kabur, mamanya nyebelin
Cantika
next
Cantika
mampus kalian/Facepalm/
Cantika
Dera wanita ular
Cantika
next
Cantika
jangan terlalu sombomg kalian ya. kalian tidakg tahu siapa satria sebenarnya
Isnanun
aduh Andrea
Cantika
feeling seorang istri memang kuat
Cantika
next
Cantika
aku juga bakal senang kalau ternyata suamiku orang kaya
Cantika
kenapa tidak jujur aja satria
Valen Angelina
aduh kasian andrea... padahal dia baik
Cantika
kocak/Facepalm/
Cantika
ameena cemburu tuh
Cantika
pasangan somplak/Facepalm/
Cantika
pasti dera
Cantika
pasti papa arjuna dan satria sudah saling kenal
Isnanun
aha ada rahasia apa lg ini
Cantika
next
Cantika
Dera musuh dalam selimut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!