Kisah seorang murid yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi terbesar nya. Terjadi di dunia modern, yang semuanya serba ada namun serba sulit banyak kekurangan.
Murid yang selalu berusaha mencari perhatian sang guru. Dengan kemampuan aneh yang dimilikinya. Dan bagaimanakah kisah kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketua Alumni
Semuanya telah berkumpul, menyusul setelah Isti dan putra ada pula Marya, dia yang dulunya semasa SD bertubuh pendek, dan menjadi sasaran Mak comblang nya teman-teman satu kelas dipasangkan dengan Rangga. Dia dulu imut, hidungnya pesek dan sering berkeringat, namun dia memiliki senyuman yang manis.
Sekarang, Marya tumbuh menjadi perempuan cantik, walaupun dia tetap tak setinggi Sari, Roro dan Shofia. Dia tinggi tubuhnya sama persis seperti Naz. Cuma bedanya Naz dan Marya, Marya lebih berisi. Kalau Naz kurus.
Marya datang bersama Zahra dan Fira. Zahra ini dulu adalah murid penakut, cengeng, dan sangat manja pada Bu Fastaqima. Kini dia tampak berbeda, tumbuh menjadi perempuan yang cantik, berkulit putih bersih, hidungnya yang mancung menambah kecantikan nya. Tapi tubuhnya sama kurusnya seperti Naz.
Sedangkan Fira disini dulunya bertubuh gemoy sama seperti Nur. Namun dia juga berubah total, hingga hampir semua teman alumni tak mengenalnya. Karena dia sekarang tinggi dan langsing selain itu wajahnya putih bersih.
"Maklumlah sesuai dengan ramalan Bu Fastaqima dulu, perempuan nya cantik semua. Cuma yang laki-lakinya nih .... Hahaha" ucap Fira, gelak tawa pun memenuhi gedung pertemuan alumni saat itu.
"Iyalah kan sekarang itu lagi viral skincare tauk. Jadi wajar kita cantik-cantik...." ucap Marya.
Yang lainnya pun turut berkoar menyetujui pendapat Fira dan Marya. Sedangkan yang laki-laki, awalnya berdiskusi sendiri membuat kubu sendiri, dengan mendengar sindiran pada mereka pun, kini Bintang langsung menghampiri kubu para perempuan.
"Gak ah gak setuju kalau seperti itu. Aku juga kan sekarang makin tampan to." canda Bintang, yang seketika para laki-laki pun tertawa pula.
"Tenang aja Bintang .... Kamu tetap ganteng kok dari dulu sampai sekarang...." ucap Salma tiba-tiba menyambung. Tapi dia melanjutkan kata-katanya, "Tapi itu kata Bu Fastaqima hahahaha..." Salma kini pun turut terbahak-bahak.
Bintang pun seketika Salma menyebut nama sang guru, dia mengingat Bu Fastaqima. "Eh kita kok gak undang Bu Fastaqima juga tadi ya. Lupa aku." sesal Bintang.
"Gak apa Bintang. Pertemuan ini kan gak berakhir disini. Ini kan baru pertama kalinya kita mengadakan alumni... Nanti untuk selanjutnya... " ucap Bara menenangkan Bintang.
"Iya iya betul...." sahut teman-teman yang laki-laki.
Semerbak keharuan memenuhi hati Bintang saat itu juga. Dia merasa sangat senang dengan keberhasilan mereka untuk berkumpul kembali menyambung tali silaturahmi sesuai yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Hasbi tak lama kemudian memecah gelak tawa itu, hingga akhirnya semua terdiam mendengarkan Hasbi. "Oia teman-teman, aku punya ide." ucapnya.
Hening sejenak, dan Permata menyahut, "Ide apa Bi?"
"Gimana kalau pertemuan selanjutnya kita mengadakan kemah aja."
"Wah ide bagus itu." ucap Tama, yang dari tadi belum menyampaikan satu pendapat pun, akhirnya mengeluarkan suara.
"Aku ada usul nih kalau memang mau kemah." Rangga tampak telah bidangnya dalam hal perkemahan.
"Apa ayo Rang .... Kamu kan juga punya komunitas perkemahan ya ?" tanya Hasbi.
"Iya .. Gimana kalau kita kemah ke Hutan Kawah." ucap Rangga. Sambil tangannya mengacungkan jari telunjuk, seolah sangat meyakinkan.
"Dimana itu?" tanya Permata. Yang memang basic pondok kebanyakan belum pernah berkemah.
"Iya aku juga belum pernah kemah. Kayaknya asyik." ucap Zulfa, seorang ustadzah itu akhirnya mengeluarkan pendapatnya. Tampak dari raut wajahnya dia belum pernah sama sekali keluar kota, apalagi ke perkemahan.
"Oke kalau setuju semua aku langsung jelasin, atau perlu di voting aja?" ucap Rangga, dia takut ada yang masih keberatan dengan pendapat nya hingga dia mengusulkan untuk voting. "Siapa tau ada yang punya usulan sendiri." ucapnya menambahkan.
"Oke deh voting aja gak masalah. ..." ucap Bara.
"Oia gini aja, gimana sebelum voting setuju atau nggak nya ke perkemahan, kita memilih ketua alumni SDIMT aja dulu? Ketuanya siapa, wakilnya siapa, sekretaris siapa dan bendahara juga siapa? kan semua itu juga perlu. Kita sekarang ini 29 orang sudah bisa loh disebut kelompok. Ya kan?" ucap Permata menengahi perdebatan tentang voting.
Semua yang hadir pun menganggukkan kepala semuanya.
"Mumpung kita semua ini belum ada yang menikah, masih cari ilmu semua, dan kerja semua, jadi kita manfaatkan waktu muda kita ini sebaik mungkin!" ucap Fandi, sambil mengepalkan tangannya menyemangati semua yang hadir di acara itu.
"Yey betul!!!" sahut semuanya.
Mereka pun setuju untuk voting pemilihan ketua alumni terlebih dahulu. Permata yang seperti biasa, sangat perfeksionis. Dia telah menyiapkan kerta dan pulpen. Kertasnya dia potong menjadi kecil-kecil. Dia ikuti konsep Bu Fastaqima dahulu dalam pemilihan ketua kelas.
"Teman-teman, kalian tulis di kertas itu langsung empat ya. Ketua siapa, wakil, sekretaris dan bendahara. Nanti akan di-voting urut. Yang terbanyak adalah yang terpilih." jelas Permata pada teman-temannya.
"Oke siap!!!" sahut mereka semua paham akan penjelasan Permata.
Pemilihan pun berlangsung, kini Bintang yang berkeliling mengumpulkan kertas voting yang telah teman-temannya tulis nama pilihan mereka. Bintang memungutnya dengan sebuah mangkuk yang dia pinjam dari pihak gedung penyelenggara.
Setelah kertas terkumpul. Permata bagian tukang catat seperti biasa. Roro juga maju ada di depan membantu Roro dan Bintang untuk membuka satu persatu kertas pemilihan ketua alumni itu.
Singkat cerita, setelah dilakukan voting secara demokratis, yang terpilih menjadi ketua alumni adalah Bara. Dan wakilnya adalah Bintang. Sekretaris nya adalah Permata sendiri. Dan terakhir,
"Baiklah yang terpilih menjadi Bendahara adalah Hasbi!!!" ucap Roro.
"Keempat orang yang terpilih diharapkan untuk maju." ucap Roro, yang dengan gaya formalnya memanggil kandidat yang terpilih.
Seisi gedung pun bertepuk tangan memberikan ucapan selamat. Walaupun sedikit berbeda dengan semasa SD dulu. Dimana dulu, yang menjadi wakilnya Bara adalah Roro dan yang menjadi bendahara adalah Sari. Namun sekarang suara terbanyak membuktikan bahwa mereka telah bukan anak-anak SD lagi.
Acara Reoni SDIMT pun selesai. Semuanya saling berpamitan pulang ke rumah masing-masing, saling bersalam-salaman dan cium pipi kanan kiri yang perempuan. Untuk yang laki-laki saling berpelukan dan menepuk punggung. Entah tanda apa, sejak dulu hal itu telah dilakukan nya begitu.
Pertemuan alumni pun selesai, kini tinggal pertemuan perkemahan. Tadi setelah pemilihan ketua alumni, mereka semua sepakat untuk memilih kemah diacara pertemuan selanjutnya. Tidak lagi dengan voting menggunakan kertas tadi itu, tadi saat permintaan pendapat memilih kemah hanya cukup dengan voting mengacungkan tangan saja. Dan semua nya ke 29 orang mengacungkan tangan setuju diadakan acara kemah.
...****************...
Satu bulan kemudian, berakhir sudah pertemuan alumni yang sangat heboh itu. kini tibalah saatnya untuk mereka. Menerima panggilan kembali untuk berkumpul berkemah. Tepat saat mereka mendapatkan undangan online di grup obrolan wa Alumni SDIMT.
Assalamualaikum semuanya semoga kita semua selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT....
Masih semangat ya untuk pertemuan selanjutnya yaitu PERKEMAHAN. Yang akan diadakan pada :
Hari : Sabtu-Minggu
Di: Hutan Kawah
Pukul: 07.00 berangkat
kendaraan: Bus mini
Harga kontribusi: 350.000 untuk biaya bus nya saja.
Untuk perbekalan, diharapkan membawa dari rumah masing-masing, dan membawa uang saku secukupnya. Karena di hutan kawah akan sulit untuk dalam banyak hal. Namanya saja hutan. Disana juga diharapkan menggunakan masker. Karena hutan kawah terdapat belerangnya.
Sekian pemberitahuan ini, harap dipahami.
wassalamu'alaikum wr wb
Sekretaris alumni SDIMT
Permata Pertama Mulia
Surat panggilan dari Permata telah mereka terima, semua isi grup pun telah mempersiapkan. Hanya tinggal menghitung hari saja untuk acara perkemahan itu. Karena sekarang itu masih hari Selasa.
Sedangkan disisi lain. Bintang yang membaca surat undangan perkemahan itupun tampak murung, karena ada suatu hal yang dia pikirkan.
.
.
.
Lanjutannya secepatnya guys 😘