🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbakar
"Hmm, Tck cepatlah" Kesal Chaterine.
Mendengar itu Marvel memberitahu lewat sambungan telpon itu dengan jelas dan teliti.
Setelah selesai Chaterine langsung mematian sambungan telpon itu sebelah pihak dan tanpa berterima kasih.
Tuuutt.....
"Kyaaaa... Tidak tau berterimakasih" Kesal Marvel mengadu pada Nathan, dan Kevin.
Nathan, dan Kevin hanya tersenyum sambil memandangi foto Chaterine di ponselnya, dengan menyesap cerutu api dan segelas wine branded.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di pesawat jet.
Ada 3 pria yang sedang duduk sambil mengamati ponsel mereka, yang tersimpan alur penyergapan, mereka harus membaca dokumen itu dengan teliti agar tau tugas² mereka saat menyerang nantinya.
"Jika kita menyerang dari arah barat, maka..."
Ucapan Carl di potong oleh George
"Papah tau, itu tidak mungkin, karena itu pintu gerbang dan sangat benyak penjaganya, tapi
Kita harus menyerang dari dwpan bukan dari belakang, jika kita menyerang dari belakang maka kita akan di kesan lemah dan tidak berani" Ucap George sambil menyesap wine merahnya di gelas kaca.
Daminan hanya menyimak dan menganggukkan kepalanya kecil, mengisaratkan kepada Carl bahwa apa yang di katakan George itu benar.
Mereka kembali berbicara membahas masalah bissnis mereka yang berkembang pesat hampir mengalahkan bissnis Nathan, dan Kevin.
Namun kegembiraan mereka terhambat akibat melihat laporan yang masuk di laptop bahwa perkembangan itu menurun, karena pihak pelanggan tidak puas akan hasil dan barang yang mereka jual, maka dari itu pihak pelanggan banyak beraih berlangganan ke perusahaan Nathan, dan Kevin.
"Tck apa ini" Ucap kesal Carl
"Pasti ulah si bajingan itu" Sahut George.
Mereka sangat kesal dengan berita itu, bahkan mereka merobek laporan itu saking kesalnya mereka saat itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi lain...
Chaterine menemukan sebuah info penting lalu ia gercep mengunduh file itu lalu mengirimnya ke ponselnya sekarang juga, karena ia memiliki waktu yang terbatas.
Chaterine terus berkutat di kursi itu sambil mencari² hal yang penting ia sangat benci dengan hati busuk George yang bermuka 2 itu.
Setelah selesai ia menghapus jejak dan menghapus rekaman CCTV lalu segera keluar pergi dari kamar itu.
Chaterine keluar ke depan gerbang dengan mengendap² agar tidak ada yang tau, ia menyamar menjadi tukang pengantar makanan atau ojol.
"Permisi, saya ingin keluar" Ucap Chaterine sambil men deep voice kan suara nya.
Para bodyguart itu pun membukakan gerbang tanpa curiga, karena mereka baru saja berganti ship jaga, hal itulah yang memudahkan Chaterine keluar dari situ.
Chaterine keluar dengan berjalan kaki, butuh waktu 20 menit untuk menempuh 3000 km perjalanan itu denga berjalan kaki, untuk sampai ke rumahnya yang dulu.
Saat sampai ia langsung ke kamar almarhum ortunya untuk mencari tau sebab ke matian mereka...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Terkurung di sebuah ruangan tentu sangat membosankan bagi orang-orang, namun tidak dengan mereka, mereka sangat menikmati momen momen kebersamaan antara sahabat dan bawahan mereka menjadi sangat akrab.
mereka menghabiskan waktu sambil bermain biliar, kartu poker, catur, dan sebagainya, bahkan mereka lebih sering memainkan domino dengan tantangan² jika ada yang kalah.
"Apa yang sedang di lakukan nya yaa? " tanya Nathan dalam hati.
Nathan meneguk habis minuman botol cocacola itu, dengan satu kali nafas, dan tak lupa ia memakan 1 burger, dan 3 potong pizza yang telah di siapkan oleh koki handal mereka yaitu Martis.
Semuanya bisa memasak, dari bawahan, bodyguard, termasuk Marvel, Marco, Nathan, dan Kevin. Tetapi di antara semuanya Martis lah pemasak yang handal, karena ia bekas mantan Seft terbaik di Italia.
Nathan menghabiskan makanan nya, lalu ia duduk sejenak sambil meraih ponselnya, lalu menyamakannya dan memainkannya. Ia memutuskan menelphone Chaterine dan mencari tau keberadaannya.
"Jujur aku sangat ingin bertemu dengan mu, apa ini adalah cinta? apa ini yang di namakan cinta? atau ini hanya obsesi? " gumam Nathan.
Jari jemarinya berhenti sejenak memikirkan apa yang di katakan nya tadi, ia berdebat hebat dengan hati dan pikirannya.
"Aarrggghhh" kesal Nathan.
Nathan terus²an berdebat hingga ia tak sadar bahwa tangannya terkena api kompor yang di nyalakan nya.
Hidung Kevin mencium bau seperti daging yang terbakar yaitu bau menyengat seperti bau gosong.
"Heumm bau apa ini? apa ada yang menyalakan kompor di dapur? " tanya Kevin
Semuanya menggeleng kompak, namun tiba2 ada asap tebal berwarna hitam terlihat dari ruang permainan itu.
"Astaga Kevin apa itu" ucap Marvel.
Tanpa basa basi mereka semua menghampiri tempat di mana asal tersebut. Saat semuanya sampai di dapur, begitu terkejutnya semua karena melihat Nathan yang tak sadar akan tangannya yang terbakar dan 1 serbeters di samping api kompor itu.
"ASTAGA!!! NATHANNN! KAU MEMBAKAR TANGAN MU SENDIRI BODOH" Ucap Kevin dan Marvel secara bersamaan sambil berlari menghampiri Nathan.
Bukh
Kevin memukul kepala Nathan untuk menyadarkannya dan memberikan pelajaran atas apa yang di lakukan nya.
"Kau... Shittt astaga, mengapa kau bodoh sekali? " Tanya Kevin dengan kesal 😤
Nathan hanya meniup tangannya sambil mencuci dengan air di keran.
"Aku tak sadar" Jawab Nathan singkat padat dan jelas.
"Bisa bisanya kau menjawab begitu singkat" Sahut Kevin.
Kevin menghela nafasnya lalu menyuruh Marco mengambilkan kotak P3K, setelah itu memberikannya ke Nathan.
"Obatilah lupa mu, olesi dengan salep lalu balut dengan perban" ucap Kevin seraya meninggalkan Nathan kembali ke ruang permainan.
Nathan meraih ponselnya lalu menggerakkan jari jemarinya lihai di atas layar ponsel tersebut dan membuka room Chat.
Room Chat On...
Nathan: Chat?
......................
Di seberang sana Chaterine mendengar notif dari ponselnya lalu meraih dan membuka ponselnya.
"Nathan, ada apa? " Gumam Chaterine
Ia pun sigap membalas Chat dari Nathan tersebut.
Chaterine: What? Why?
.....................
Nathan: Apa kau tidak merindukan kami?heum?
......................
Chaterine yang di seberang sana pun bingung ingin menjawab dan membalas apa di pesan tersebut.
"Apa ini? bagaimana aku menjawab? Tck sshiitt kenapa dengan diri ku? aku selalu di aniaya, bahkan di paksa berhubungan intim oleh mereka, tapi... Arrgghh fuck" kesal Chaterine.
ia langsung mengetik jawabannya, lalu mengirim pesan itu.
Chaterine: No, sampai kapan pun aku tidak akan merindukan kalian
......................
Nathan hanya tersenyum tipis setelah membaca pesan yang tertulis di layar ponselnya.
"Apa kau yakin heum? aku tau bahwa kau berusaha mengendalikan perasaan mu bukan? kau ingin menghilangkannya? biru tidak akan pernah terjadi" gumam Nathan sambil mempercepat membalut lukanya lalu meraih ponsel memasukkannya ke dalam kantong celana .
Lalu Nathan menuju kamarnya untuk mengambil mantel serta syal untuk menutupi wajahnya, ia ingin pergi keluar. Sebelum itu ia memanggil Kevin untuk menemuinya di kamarnya.
Saat Kevin menerima pesan dari Nathan ia segera meninggalkan permainan yang v sedang di mainkan nya dan memilih menghampiri Nathan di kamar nya.