NovelToon NovelToon
Tambatan Hati CEO Dingin

Tambatan Hati CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

warning menandung konten dewasa
bijaklah dalam membaca
Elena gadis muda mandiri berparas cantik harus menelan kekecewaan ketika menangkap basah Dika tunangannya berselingkuh dengan Mulan adik tirinya Merencanakan membalas rasa sakit hatinya kepada mereka yang menyakitinya mempertemukannya dengan Anthony.
Pertemuannya dengan Anthony seorang CEO dingin dan angkuh yang tak sengaja membantunya bangkit dari keterpurukannya, menumbuhkan rasa tertentu di hati Anthony.
Dengan segala usaha Anthony berusaha menutupi perasaannya.
Akankah usaha Anthony berhasil dalam menutupi perasaannya dan menyembunyikan rahasianya pada Elena?
Apa yang akan Elena lakukan untuk membalaskan semua sakit hatinya terhadap mereka yang menyakitinya?
Ikuti perjalanan dan lika liku perjuangan mereka dalam mencapai keinginan mereka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kucing Liar

Pagi menyapa dan memberikan semangat baru untuk Nana, setelah semalam makan malam di kediaman Anthony berakhir Nana beserta para sahabatnya pamit pulang. Karl telah terlebih dahulu berpamitan karena mendadak mendapatkan telephone dari anak buahnya yang mengharuskan Karl bergegas pulang.

Entah mengapa Nana merasa nyaman dengan keberadaan Anthony di sisinya saat makan malam kemarin. Walau dengan sedikit terpincang-pincang Nana berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuknya dan juga untuk Lily yang kembali menemaninya di apartment miliknya.

Sambil sibuk menyiapkan sarapan tanpa sadar Nana tersenyum-senyum bahagia mengingat moment ketika Anthony menyuapinya juga ketika Anthony dengan lembut memapahnya keluar menuju mobil Sasa.

"Kalau ada apa-apa cepat beritahu aku beb.. jangan ragu.. Hati-hati di jalan Sa.. jangan ngebut.." pesan Anthony yang hanya d jawab dengan anggukan dan acungan jempol oleh Sasa.

"Dih pagi-pagi udah cengengesan dan senyum-senyum sendiri.. jangan-jangan kesambet nih.." ujar Lily mengagetkan Nana.

"Kebiasaan deh kamu Ly.. suka bikin kaget aku.." omel Nana yang melompat kaget mendengar sapaan Lily.

"Hahahahahahahaha.... Mangkanya jangan ngelamun pagi-pagi.. Ngelamunin bang Anthony ya.. hayoooooooo ngakuuuu.. " goda Lily sambil tergelak melihat yang melompat kaget.

" Aaaahh sudahlah.. ayo kita sarapan.. aku hari ini engga ke kampus dan engga ke kafe.. kakiku masih sedikit nyeri dan bengkaknya belom berkurang.. di tambah mukaku yang masih bengep gini.."ujar Nana sambil membawa piring dan duduk di meja yang telah tersaji nasi uduk berikut toppingnya dengan lengkap dan menggugah selera.

"Kapan kamu bikin nasi uduk juga topping nya Na ? perasaan semalam pulang kesini kita tidur cepat deh.." terheran-heran Lily melihat sarapan hari ini.

"Sejak subuh tadi soalnya kakiku berdenyut sakit.. efek obatnya sudah habis jadi berasa sakitnya.. yaaaaaahh daripada aku tidur lagi mendingan juga bikin sarapan.. lagi pengen nasi uduk aku.. kebetulan semua bahan-bahannya ada ya udah aku bikin aja" jawab Nana sambil mengisi piringnya dengan nasi uduk berikut toppingnya, dan mulai memakannya.

"Habis selesai sarapan aku pergi ke kampus dulu ya sekalian mampir sebentar buat memberitahu pegawaimu kalo untuk beberapa hari kedepan kamu engga bisa datang dulu ke kafe.. urusan kampus nanti mungkin orangnya uncle Karl datang kesana.. kamu istirahat saja beberapa hari ini.. jangan bandel.."perintah Lily yang ditanggapi acungan jempol oleh Nana karena mulutnya penuh dan sibuk mengunyah.

Selesai sarapan Lily pun meninggalkan Nana sendiri di apartmentnya dan melakukan semua yang telah dikatakannya pada Nana. Sementara Nana kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya setelah mengunci pintu apartmentnya dan menyimpan sisa sarapan mereka. Obat yang diminum Nana setelah sarapan tadi mulai menampakkan efeknya, Nana pun segera jatuh terlelap mengistirahatkan raganya yang lelah.

Sementara itu di penthouse milik Anthony, tampak sang penghuni baru saja selesai mandi setelah melakukan olahraga ringan. Anthony tampak segar dan segera memakai pakaian kerjanya dan kelengkapannya, dengan cekatan memakai dasi dan melampirkan jasnya di lengannya lalu beranjak menuju basement memasuki mobil mewahnya dan beranjak meninggalkan gedung itu menuju kantornya.

Jam di dashboard masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Sengaja Anthony berangkat pagi guna menghindari kemacetan. Sesampainya di ruangannya Anthony pun menghubungi OB meminta agar dia membelikan sarapan pagi itu. Anthony tak pernah pilih-pilih yang penting perutnya kenyang dan makanan nya bersih juga menyehatkan. Para OB di kantor nya telah mengetahui kebiasaan Anthony itu segera membelikan sarapan berupa nasi kuning dan juga bubur ayam dan menyajikannya dengan segelas teh manis kemudian mengantarkan makanan itu ke ruangan Anthony.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk.."

"Permisi Pak.. ini sarapannya.. Saya pesankan nasi kuning juga bubur ayam ditambah segelas teh manis hangat.."

"Terimakasih Pak Pujo.. Bapak sudah sarapan ? Kalau belum bapak pesan ya lalu masukan tagihannya ke saya.." ujar Anthony sambil menerima baki berisi sarapannya.

"Terimakasih Pak saya sudah sarapan tadi di rumah.. makan masakan istri saya.. Silakan di nikmati sarapan nya Pak.. Saya mohon diri.. pamit mau mengerjakan tugas yang lain" pamit OB yang bernama Pujo segera setelah memberikan baki sarapan Anthony.

"Baiklah.. terimakasih sekali lagi ya Pak Pujo.. Salam untuk istri bapak.. kapan-kapan saya mampir ke rumah bapak untuk bersilaturahmi"

"Baik Pak.. Saya permisi.." kemudian Pak Pujo pun undur diri dan menutup pintu ruangan Anthony dengan rapat.

Anthony walaupun memiliki posisi tinggi di perusahaannya tetapi dia sangat menghormati yang lebih tua tak pandang profesi, mau itu OB ataupun sekelas direktur jika mereka berperilaku baik dan sopan kepadanya tanpa maksud untuk menjilat dan mengagung-agungkan dia pasti akan menghormati mereka kembali. Seperti sekarang dengan ramah dia menyapa Pak Pujo yang hanya menjabat sebagai OB rendahan di perusahaan yang dia pegang. Tetapi Anthony mengetahui dengan pasti bagaimana loyal dan pengabdian Pak Pujo terhadapnya.

Anthony hanya bersikap hangat kepada orang-orang di kantornya jika dia beranggapan orang itu layak mendapatkan perlakuan hangat darinya tanpa diikuti maksud terselubung ingin naik jabatan ataupun menjilat dia agar mendapat kenaikan gaji. Yang ada jika Anthony mengetahui maksud dibalik sikap hormat dan menjilat mereka akan mendapatkan perlakuan yang luar biasa judes dan dingin dari Anthony.

Segera Anthony menikmati sarapannya sambil sesekali memeriksa ponselnya mengecek pesan yang masuk. Selesai menghabiskan sarapannya pintu ruangannya di ketuk dari luar dan masuklah Sam sambil menenteng iPad nya.

"Pagi bos.. hari ini agenda kerja lumayan padat merayap.. dimulai dari...." kemudian Sam pun memaparkan schedule kerja dan pertemuan pembahasan kerjasama dengan beberapa perusahaan, tak lupa Sam juga memberitahu Anthony untuk bersiap-siap menghadiri acara peresmian pembukaan kantor cabang perusahaannya.

"Sam.. usahakan acara peresmian tidak memakan waktu lama.. cukup sampe acara pengguntingan pita saja lalu setelah itu atur agar aku pulang cepat.. buat alasan yang masuk akal.." perintah Anthony sambil menyeruput kopi pekat yang baru saja dibuatnya.

"Baiklah akan saya atur agar Anda bisa pulang setelah pengguntingan pita... lalu sebelum itu..." kembali Sam menerangkan dengan detil setiap agenda dan schedule kerja hari ini.

"Nah kurang lebih agenda kerja dan kegiatan Anda hari ini seperti itu.. jika tak ada aral melintang dan lancar hari ini akan pekerjaan akan selesai pada jam sembilan malam."

Belum sempat Anthony menjawab penjelasan Sam, pintu ruangannya dibuka dari luar dan masuklah dua orang wanita berbeda usia dengan dandanan yang cukup menor dan heboh menyela pembahasan dan penjelasan Sam.

"Mas Anthony.. kenapa mas tidak pernah menjawab semua pesan yang Nita kirim.. juga kenapa mas engga mau menerima semua telephone dari Nita.. Nita kan kangen sama mas.." tanpa permisi ataupun mengucapkan salam Nita berkata dengan manja sedikit mendesah kepada Anthony begitu memasuki ruangan itu.

"Iya betul loh Nak Anthony.. sampai-sampai Nita anak tante kurus karena engga mau makan mikirin Nak Anthony yang sangat susah dihubungi.. Padahal kemarin kemarin Nita sangat semangat loh untuk bertemu dengan Nak Anthony di kafe langganan jeung Riana... " dukung Elita sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di tengah ruangan Anthony tanpa dipersilakan oleh sang empunya ruangan.

"Waaaahh.. nyamannya ruangan tempat kerja Nak Anthony.. beda ya kalo ruangan pembesar.. Nita nanti setelah resmi menikah dengan Nak Anthony pasti akan sering mampir ke sini untuk mengantarkan makan siang atau sekedar menemani Nak Anthony bekerja.." sambung Elita sambil menatap kagum ke sekeliling ruangan.

"SIAPA YANG MENGIZINKAN KALIAN MASUK KE PERUSAHAAN INI ..KHUSUSNYA KE RUANGAN INI.. KELUAR SEKARANG JUGA"

1
Masjaya Maseg
cara ngomong orgnya terlalu lebay, bnyk bgt umpama² yg panjang banget, lama² MLS bacanya
Batara Kresno
lagi donk thor lagi seru tp makasih udah uo thor keren
Mike Simons
kereeen
Mae Nanza Dannis
kenapa critanya LBH dominan ke keluarga Nana yg menjijikkan,
Elizabeth Zulfa
judul babnya phk tpi kok gak jelas siapa zg di phk
Batara Kresno
ceritanya bagus
Batara Kresno
upnya cuma 1 pdhal cerita bagus ditunghu upnya lg thor maksih dah up
chery red
terimakasih telah membaca dan atas dukungannya ..
saya di usahakan update setiap hari ya..Salam kenal ya..
Maximilian Jenius
Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Setiap kali baca cerita ini, pasti bikin aku ikutan senyum-senyum sendiri hehe 🥰
chery red: terimakasih .. senang bisa membuat readers tersenyum..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!