My Heart Is Yours

Sepanjang perjalanan ke perusahaannya Daniel masih tersenyum lebar Apalagi hari ini ia bisa berangkat bersama sang kekasih yang kini duduk di sebelahnya.

Sky sendiri sedang fokus dengan beberapa konsep untuk dibahas pada meeting hari ini. Ia bahkan tak melihat wajah sumringah Daniel sejak tadi.

Ketika sampai diperusahaan, Daniel turun lebih dulu dan ia mengitari mobil dan membuka pintu penumpang untuk Sky.

" Loh, sudah sampai? " Sky terkejut dengan Daniel yang ada disamping nya.

" Ayo turun " seru Daniel lembut. Selah tangannya melindungi kepala Sky agar tak terhantuk pintu mobil.

" Kamu meeting lama gak? " tanya Daniel sambil mengambil barang bawaan Sky, sehingga gadis itu kini tak lagi keberatan membawa tasnya.

" Bisa jadi lama" jawab Sky sekenanya.

" Kalau sudah selesai duluan, tunggu di ruangan ku saja. Nanti kita lunch sama-sama " ucap Daniel.

Tak lama mereka sampai didepan lift, Sky sedikit ragu saat ingi memasuki lift itu. Tapi Daniel mengulurkan tangannya dengan senyum teduhnya.

" Ada aku, ayo masuk " Sky meraih uluran tangan itu dan menggenggamnya erat.

Perlakuan lembut Daniel itu menjadi perhatian semua karyawan di lantai itu. Mereka yang sedari awal mengagumi Daniel karena ketampanan nya, terutama kaum hawa. Kini mereka semakin takjub karena Daniel bisa bersikap lembut pada seorang gadis.

Pintu lift terbuka dan mereka berpapasan dengan David yang ditemani asistennya.

" Pagi dad "

" Pagi sir" sapa Daniel dan Sky bersamaan.

" Hmm, pagi juga " jawab David datar.

" Sikap profesional itu sangat penting, ingat! " tatapan David terkunci pada genggaman dua sejoli itu. Daniel dan Sky mengikuti arah pandang David, dan Sky langsung menarik tangannya kuat hingga tautan mereka terlepas.

" Maaf sir" Sky dengan cepat minta maaf.

" Ck, daddy ganggu aja. Sana kerja sana jangan ganggu orang " usir Daniel pada David. Sky dan David melotot mendengar ucapan Daniel, tapi tidak bagi asisten David yang menahan tawa.

" Haish , anak ini " human David dengan kesal.

" Kenapa juga kamu mau sama dia? " David memandang Daniel dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis. Sky dan Daniel dibuat melongo dengan ucapan David.

David beranjak dari sana diikuti asistennya yang masih menahan tawa sejak tadi. Daniel yang baru sadar dengan ucapan daddynya, memandang Sky yang masih terdiam.

" Sayang, baby jangan dengarkan daddy. Daddy orangnya suka iri emang " ucap Daniel cepat.

Sky menatap Daniel dengan sebelah alisnya terangkat. " Kayaknya bener kata daddy kamu " ujar Sky santai dan langsung meninggalkan Daniel yang syok dibelakang.

" Sayang! tunggu. Tarik ucapan kamu tadi, Sky! " Daniel berteriak cukup keras hingga beberapa karyawan yang ada disana memandangnya heran.

🌹

🌹

Diruang meeting Sky sedang membahas konsep pemotretan perhiasan milik MG. Cukup alot pembahasannya karena konsepnya banyak juga yang bagus.

" Kalau bisa yang simple, dan kesannya murni begitu" ucap Sky.

" Kalau under water ? " salah satu dari mereka.

" Aku juga sempat memikirkan itu, tapi sentuhan es atau freeze juga bagus" tambah Sky.

" Itu juga menarik, bagaimana jika keduanya saja " usul karyawan laki-laki berkacamata

" Okay, under water dikolam atau laut? " Sky menatap satu persatu mereka yang disana.

" Kolam renang lebih secure sepertinya Ms" Sky menganggukkan kepalanya.

" Baiklah, susun saja dulu laporan nya tiga hari lagi kita ketemu lagi" tutup Sky.

Meeting pun selesai dan mereka semua keluar dari ruangan meeting.

Sky berjalan menuju ruangan Daniel yang masih satu lantai dengan ruang meeting. Langkahnya yang elegan dan tatapan fokusnya membuat beberapa mata menatap kagum padanya.

Beberapa dari mereka tahu kalau Sky adalah fotografer handal dan juga cukup tegas serta ide cemerlang nya. Dan sekarang gadis itu ada diperusahaan yang besar ini membuat mereka semakin kagum.

Sky memasuki ruangan Daniel setelah mendapat izin dari sekretaris Daniel yang didepan. Saat masuk mata Sky langsung bertemu dengan sofa yang ada disana. Fikirannya melayang jauh, mengingat adegan yang terjadi disofa itu. Gadis itu tersenyum dengan sendirinya mengingat itu.

Ia merasa malu sendiri karena bisa-bisanya hanya diam saat Daniel menciumnya.

Karena terlalu asik melamun Sky terkejut ketika seseorang memeluknya dari belakang.

" Oh ya Tuhan" Sky menoleh kebelakang ternyata Daniel yang memeluknya dengan senyum lebarnya.

" Mikir apa, sampai gak sadar ada aku, hmm? " Sky menggelengkan kepalanya. Tak mungkin ia jujurkan, bisa malu dia.

" Gak ada, segan aja mau masuk yang punya gak ada " Sky beralasan.

Daniel membalik tubuh Sky hingga mereka berhadapan. " Hey, jangan sungkan. Kamu itu kekasih ku, jadi kamu berhak masuk kesini kapan pun " ucap Daniel lembut.

" Hmm, okay kalau gitu " jawab Sky singkat.

" Cuma gitu? " tanya Daniel tak terima.

" Memang aku harus jawab apa El? " Sky mengulum senyum melihat kekasihnya cemberut.

" Iya juga sih, ya sudahlah ayo makan siang " ajak Daniel.

Laki-laki itu mengambil alih barang Sky dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia pimpin gadis itu keluar untuk makan siang bersama.

" Aku ingin setiap hari bisa begini sama kamu " Sky tergelak mendengar ucapan Daniel.

" Jangan, nanti kamu bosan. Soalnya aku manja " ujar Sky.

" Aku suka " Daniel mengusap sayang kepala Sky.

Di sudut ruangan itu David melihat interaksi sepasang kekasih itu. Davis tau putranya pernah punya kekasih sebelum ini, tapi tak pernah ia melihat Daniel selepas ini.

" Uncle iri ya? " David menoleh, ternyata Kai yang berbicara disamping nya.

" Haish, ngapain kamu di sini? kerja sana! " usir David.

" Jahat banget, kayak daddy tiri " Kai pura-pura merajuk.

" Geli saya Kai" David memasanh wajah geli dan merinding.

" Diliat-liat Sky memang cantik sekali ya uncle" celetuk Kai yang memerhatikan sepasang kekasih itu menunggu lift terbuka.

" Jangan macam-macam dengan menantu ku, awas kau " ujar David ketus dan meninggalkan Kai yang syok mendengar ucapan laki-laki paruh baya itu.