Istri Kecilku Yang Nakal

Hari-hari terus berlalu bergulir Minggu bulan ke tahun tak terasa tiga tahun sudah memegang kendali kediaman bangsawan Dao.

Semuanya terkendali di tangan sang Nona muda yang baru menginjak 18 tahun itu.

Setahun yang lalu dua pasutri itu terbangun dari istirahatnya dan kembali beraktivitas dengan semestinya.

Kerjasama antara kaisar Muda dan Nona muda D, ini sudah berjalan 3 tahun tanpa diketahui sang Kaisar muda bahwa gadis yang iya tak sukai malah jijik ketika Ia melihat nya ,kini adalah Tuan pemegang kendali kerjasama mereka.

Sang Nona Muda D, kan berjalan semestinya dengan identitas cucu dari bangsawan Dao, iya akan berjalan berdampingan dengan puluhan anak buah anggun namun mematikan.

ia akan menjadi gadis polos kekanak-kanakan dengan identitasnya disembunyikan, berlari bergurau dengan wajah polos acuh Tak acuh nya, juga bermain dengan anak pengemis dengan alat musik seadanya.

Itu saja dengan identitas jadi gadis polos ini ia bisa menikmati hidup tanpa mengenal takut akan tercoreng nama baik keluarganya.

Namun identitas satu ini tak ada yang tahu selain bawahan setianya yang diam-diam memantau melindungi atau ikut juga dengan aktivitasnya.

Sampai suatu hari ia dijodohkan dengan sosok jenderal muda yang terkenal dingin nan kejam.

Namun sebenarnya itu tak mempan pada sang Nona muda D.

Ketika sang calon datang membawa berbagai seserahan sampai penuh aulanya.

Iya malah sedang asik-asikan tidur di atas pohon dekat aula dengan menikmati cemilan juga corong seakan-akan ia sedang menikmati live drama kolosal .

lain halnya dengan para dayang nya malah heboh sedang mencarinya.

Dua pasutri yang sudah hafal dengan nikah sang cucunya hanya bisa pasrah untuk meminta maaf.

"Maafkan cucu nakal kami Tuan jenderal"ucap keduanya sambil menangkap dua tangan mereka.

"Tidak apa-apa menteri Dao jangan terlalu formal"ucap Sang jenderal sambil membantu dan duduk kembali.

Sang Ibu dari jenderal muda hanya bisa tersenyum menanggapi karena sudah tahu watak dari calon menantunya.

Namun tidak dengan pasangan suami istri yang adalah kakak pertama dari Sang jenderal muda padahal mereka begitu ingin bertemu dengan calon adik iparnya mereka sangat penasaran namun pada akhirnya mereka harus menelan sebuah kekecewaan.

Mereka merasa tak cocok buat adiknya yang tegas dingin kejam irit bicara yang digilai semua wanita.

Sang Nona muda D,yang melihat sambil mendengarkan suara hati mereka, tertawa terpingkal - pingkal atas pohon.

Ha ha ha ha

Ha ha ha ha

Gelak tawanya pecah tak terkendali membuat ia ketahuan sedang menonton apa yang terjadi di aula.

"Sangat benar!!!heh aku tak cocok dengannya"ucap Sang Nona Muda D dengan wajah polos nya.

Sambil turun dari atas pohon dengan tertib tak ada berantakan ,proses nya sangat terampil Jika diteliti hanya mulut nya saja yang masih tertutup cadar.

Tak lupa tangan mungil nya menunjuk arah calon suami nya.

"Hah!!!!???"keduanya terkaget-kaget melihat penampakan sosok di depannya.

Bagaimana tidak sosok itu memakai dress lutut dengan selendang yang disilang jadi pembalut bahunya rambut panjangnya yang digulung asal-asalan berbagai macam cemilan asik dengan air minuman kemasan.

Namun tetap saja cadar nya masih tertata apik di wajah nya namun tersingkap sedikit karena saking penuh nya cemilan berada di mulut nya.

Kaki jenjang tanpa alasan, sangat tak sopan tak bisa dipungkiri suaranya menyihir membuat orang panas dingin.

Hal itu membuat Sang jenderal Muda khawatir hingga dengan sigap membekap mulutnya ,membawa nya berlalu dari sana.

Membuat seisi aula melongo dibuatnya.

"Apakah aku tak sedang bermimpi????"

"Wow adik es kutub-ku sudah mencair"dengan takjub.

Ada yang geleng-geleng kepala heran dan juga terpaku berbagai suasana hati semua orang tanpa rumit.

Keputusan pun mereka ambil satu minggu lagi pernikahan akan digelar.

Mereka pun dijamu dengan berbagai makan khas restoran yang ada di hotel Golden, yang baru saja jadi perbincangan semua orang yang katanya adalah hotel dan restoran dengan sajiannya nggak ada tandingan di dunia itu sangatlah lengkap hanya orang-orang besar yang mampu datang untuk mengambil ruang Vivi nya.