Terjebak Cinta CEO Dingin

‘’Sudah jam makan siang, ayo ikut makan siang bersamaku.’’ Nic dengan santainya menarik tangan Chloe tanpa peduli dengan tatapan horor wanita itu.

‘’Pria ini.’’ Chloe melihat Nic yang menurutnya sangat tidak berperasaan. Baru beberapa menit menginjak harga dirinya dan sekarang bertingkah seolah tidak terjadi apapun diantara mereka? Ck sungguh Chloe sangat muak dengan tingkah pria itu.

‘’Tuan tolong lepaskan tanganku,’’ pinta Chloe karena tidak ingin ada karyawan yang melihat tapi si tuan menyebalkan dan brengsekk itu sama sekali tidak peduli. Ia terus saja menggenggam tangan Chloe. Malah genggamannya menjadi semakin erat, pria itu sama sekali tidak peduli dengan tatapan para karyawan yang kini melihatnya sedangkan Chloe hanya bisa menutup wajahnya sambil menahan geram.

Ingin sekali Chloe berteriak kala sadar ternyata Nic membawanya makan siang di kantin perusahaan. Kalau begini ceritanya ia pasti akan segera menjadi selebriti dadakan di kantor mereka, semua karyawan pasti akan membicarakannya.

‘’Tuan tangannya.’’ Berusaha menyingkirkan tangan Nic tapi tetap tidak berhasil.

‘’Cia.’’ Nic menarik paksa tangan kanan Chloe yang digunakannya untuk menutupi wajahnya.

‘’Apaan sih, makan aja nggak usah ngurusin aku.’’ Lalu Chloe kembali menutup wajahnya.

‘’Makan atau kau mau aku menyuapimu?’’ Nic menyodorkan satu sendok penuh makanan untuk Chloe yang tentunya kembali menjadi perhatian seluruh mata yang sedang memandang keduanya.

‘’Aish kau ini.’’ Terpaksa Chloe mengambil sendok dari tangan Nic dan mulai memakan makan siangnya. Wanita itu makan dalam diam sama sekali tidak melihat sekelilingnya.

‘’Minumlah.’’ Chloe kembali berdecak kesal karena Nic yang memberikannya segelas air minum. Wanita itu kembali melotot pada Nic sambil menggigit bibirnya menahan kesal.

‘’Kau ini kenapa sih, apa lagi yang sedang kau rencanakan?’’

‘’Kau selalu saja berpikir buruk, tadi kau protes kan kalau aku bukan pria yang baik? Jadi sekarang aku ingin memperlihatkan betapa baiknya aku.’’

‘’Aku tidak butuh.’’ Chloe berdiri dan keluar dari kantin itu dengan Nic yang hanya memandangnya sekilas dan kembali meneruskan makan siangnya.

‘’Menyebalkan menyebalkan.’’ Chloe membasuh wajahnya dengan menggunakan air kran yang mengalir, setelahnya ia menatap kesal pada pantulan wajahnya di depan cermin yang ada di dalam toilet.

‘’Ini dia wanita sok kecantikan dan belagu, aku yakin sebentar lagi tuan Nic pasti akan membuangnya. Lagian selera tuan Nic kenapa jadi kampungan sekali sih. lihatlah wanita ini sama sekali tidak ada bagus bagusnya jika dibandingkan aku, iya kan? ’’ ucap seorang dari beberapa wanita yang baru saja masuk ke toilet itu.

Wanita itu berdiri tepat di samping Chloe, menatap Chloe dengan tatapan remehnya. Ia memang sering disebut sebagai wanita tercantik dari semua karyawan wanita yang ada di perusahaan itu dan itulah yang membuatnya sangat sombong. Ia sangat tergila-gila pada seorang Nicholas Orlando dan keinginan terbesarnya adalah bisa menjadi teman ranjang dari pria impiannya itu. Jadi ia sedikit panas saat melihat Nic yang tadi menggandeng tangan Chloe apalagi pria itu memberikan perhatiannya pada Chloe.

‘’Hei wanita murahan apa yang sudah kau lakukan pada tuan Nic, kau mengancamnya kan sampai ia harus berpura-pura memperlakukanmu dengan baik? Ck dasar wanita nggak tau diri!’’

Chloe memejamkan matanya, hari ini terlalu banyak hal yang membuatnya kesal. 

‘’Kenapa, kau penasaran? Begini ya, kalau misalnya kau dan kalian.’’ Chloe menunjuk semua wanita itu yang jumlahnya ada 4 orang. 

‘’Kalau kalian penasaran harusnya kalian bertanya langsung pada pria itu kenapa malah datang dan bertanya padaku. Kenapa, takut ditolak? iya juga sih.’’Chloe berputar, memperhatikan tubuh wanita yang tadi sudah mengejeknya lalu tertawa sarkas. 

‘’Wajahmu memang cantik tapi tubuhmu?’’ lalu ia membuang nafas berat dengan ekspresi meremehkan.

‘’Tubuh seperti ini tidak akan membuatnya bergairah, kau lihat.’’ ia menunjuk dirinya sendiri dari ujung kepala sampai ujung kaki.

‘’Tubuh seperti inilah yang disukai pria itu bukan tubuh tipis bertulang sepertimu.’’ Tertawa kecil sembari memandang remeh pada wanita itu yang kini menatapnya dengan kesal, setelahnya dengan santainya ia keluar dari toilet sambil tersenyum puas.

‘’Berurusan dengan pria itu membuatku banyak dibenci orang,’’ keluh Chloe. Sebelumnya ia begitu dihormati di perusahaan itu. Tapi, setelah kedatangan Nic semuanya berubah. Banyak karyawan berbalik dan sering menggunjingnya untuk sesuatu yang bahkan tidak pernah ia lakukan.

‘’Dari mana saja kau?’’

‘’Bukan urusanmu!’’ ketusnya dan melangkah ke meja kerjanya. Tidak duduk, ia mengambil tasnya dan ingin keluar lagi.

‘’Mau kemana?’’ Dengan cepat Nic menutup kembali pintu ruangan saat Chloe baru membukanya sedikit. Pria itu mendorong dan menghimpit Chloe kebelakang pintu.

‘’Lepasin, aku mau pulang lagian aku juga nggak ada pekerjaan kan disini.’’ Chloe berusaha mendorong Nic, yang sama sekali tidak berhasil. Tangannya malah sakit karena terus berusaha mendorong tubuh kekar itu.

‘’Kau ingin pekerjaan, baiklah.’’ Nic menariknya , mendudukannya dengan paksa dan memberikannya setumpuk pekerjaan. 

‘’Kerjakan dan selesaikan semuanya hari ini juga! ’’ suruh Nic dengan nada kesalnya yang membuat Chloe melotot. Ia tidak peduli dengan kekesalan Nic, hanya saja ia kaget dengan banyaknya pekerjaan yang diberikan. Dari tadi ia memang meminta pekerjaan tapi bukan seperti ini juga. Bagaimana tidak, Nic memberikan Chloe banyak dokumen yang kira-kira setinggi 45 cm dan memintanya menyelesaikan hari ini juga. Seandainya pekerjaan itu diberikan sejak pagi, mungkin saja Chloe bisa menyelesaikannya walaupun dengan harus merelakan makan siangnya tapi sekarang sudah hampir jam 3 sore, apa dia harus menginap dan tidur di ruangan itu?

‘’Jangan protes dan kerjakan semuanya.’’

3 jam berlalu, Chloe masih bergelut dengan pekerjaannya sedang sejam lalu Nic sudah lebih dulu pulang dan meninggalkannya sendiri.

‘’Hhmm kalau begini kapan selesainya. Bisa-bisa aku benar-benar menginap disini.’’Chloe membolak balikan dokumen yang tersisa setelahnya ia sedikit melakukan peregangan dan kembali meneruskan pekerjaannya.

Detik demi detik berlalu, sudah hampir jam setengah dua dini hari dan Chloe baru selesai dengan semua pekerjaan itu. 

Ia menguap sambil memperhatikan jam di pergelangan tangannya.

‘’Udah jam segini ternyata.’’ Lalu ia berdiri, mengunci ruangan itu dan membaringkan tubuhnya di sofa. Tak butuh waktu lama untuknya tertidur dengan lelap.

‘’Kenapa dia tidur disini?’’Nic berjongkok dan memperhatikan wajah cantik Chloe yang sedang terlelap. Ternyata pria yang dipikir Chloe sudah pulang sejak tadi sedang menunggunya, ternyata pria itu sedikit punya hati untuk tidak meninggalkannya. Dari tadi ia menunggu Chloe didalam kamar yang ada diruangan itu sambil mengerjakan pekerjaannya. Mungkin karena terlalu sibuk, sampai Chloe tidak memperhatikan saat Nic masuk ke kamar tersebut.

Paginya, Chloe bangun duluan. Mata cantiknya perlahan terbuka, untung saja ia cepat menutup mulutnya saat hampir berteriak karena melihat Nic yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Sedikit memundurkan kepalanya karena jarak keduanya yang begitu dekat, setelahnya ia melihat sekitar yang memang tidak tampak asing baginya. Tapi seingatnya semalam ia tidur di sofa dan juga sudah mengunci pintu ruangan itu jadi bagaimana bisa Nic masuk? Apa pria itu memiliki kunci lain?

Baru saja Chloe akan turun dari ranjang tapi Nic sudah lebih dulu menariknya hingga ia kembali jatuh dalam pelukan pria itu.

‘’Temani aku tidur sebentar lagi.’’Dengan suara sedikit parau yang terdengar sangat seksi di telinga Chloe. Wanita itu mengangguk kecil dan membiarkan Nic yang semakin mempererat pelukannya.

Cup

Nic sedikit mengangkat rahang Chloe dan mengecup