NovelToon NovelToon
Cinta di Badai Musim Semi

Cinta di Badai Musim Semi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi-chan

Amira Nimra, seorang gadis yang mengidap DID atau biasa disebut dengan penyakit kepribadian ganda. Begitu banyak liku-liku yang ia jalani, di jauhi oleh orang-orang karena di anggap aneh, lalu musuh kakak-nya yang terus mengincar dirinya.

Namun, seseorang datang kepadanya. Memberikan uluran tangan untuknya, memberikan semangat, dan mengisi rasa kesepiannya setiap saat.

"Jangan bodoh, mati tidak akan menyelesaikan semuanya!" ~

***

"Amira, kau bisa mengandalkan aku kapan pun kau mau."


Don't Copy My Story
Warning Typo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Pergi?

"Eliza tidak muncul.. "

Rio menoleh saat Amira berucap. Gadis itu menatap telapak tangannya dengan sendu.

"Akhir-akhir ini mereka tidak muncul, aku tidak tahu kenapa," lirih Amira dan menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang.

Amira menghapus air matanya yang tiba-tiba mengalir, gadis itu mencoba tersenyum kepada kakaknya, "A-aku tidak tahu harus bagaimana. Senang? Entahlah.."

Rio menutup laptopnya, pemuda itu menghembuskan nafas pelan sembari menatap atap ruangan, "Tidak apa-apa. Mulai sekarang, jalani hidupmu dengan baik Amira."

Amira mengangguk, "Aku tahu."

~1 Minggu Kemudian~

Tap

Tap

Langkah di koridor yang sepi itu bergema. Amira mengeratkan pegangan pada tas-nya sepanjang jalan, rasa gugup mulai menyelimutinya.

Kriet

Ia membuka pintu kelasnya perlahan dan langsung mendapati guru-nya yang tengah mengajar di sana.

"Maaf, saya terlambat," kata Amira membuat guru dan para siswa di kelasnya menoleh padanya. Mereka terkejut karena kedatangan Amira hari ini.

"Amira? Kau sembuh? Syukurlah," ujar sang guru lega, Amira mengangguk dan tersenyum. Guru itu lalu mempersilahkan Amira duduk di bangkunya.

Amira mendudukan dirinya pada bangku mencoba tidak menghiraukan siswa-siswa yang menatapnya dengan intens.

"Senang melihatmu lagi Amira," kata Andra dengan senyum lima jarinya, Amira mengangguk, "Terima kasih."

Pelajaran pun kembali berlanjut seperti biasanya.

...****************...

Amira kini tengah mencatat tugas-tugas yang tertinggal selama ia tidak sekolah. Gadis itu tidak menyadari kala kelasnya menjadi ricuh karena kedatangan seseorang.

Tak!

Amira mendongak saat seseorang meletakkan sebuah minuman di mejanya. Setia-pemuda populer itu tengah tersenyum kepadanya.

"Hai," sapa Setia. Amira berkedip berulang kali, dengan rasa canggung gadis itu membalas, "Hai."

Setia duduk di bangku Andra dengan santainya, "Kau tidak ingin ke kantin?"

Amira menggeleng, "Tidak, aku harus mengerjakan semua ini."

Balas Amira sembari memperlihatkan buku-bukunya yang tengah ia kerjakan. Setia ber-oh ria, pemuda itu kembali beranjak, "Aku akan kembali."

Setelah mengatakan itu, Setia pergi meninggalkan Amira yang kini kebingungan.

"Hei Amira! Bukankah pacarmu Rio alumni kita? Lalu kenapa kau mendekati Setia?" seru salah satu pemuda mengejeknya.

Amira mendengus, "Dia temanku, memangnya kenapa?"

"Benarkah? Kami lihat hubungan kalian lebih dari itu," tambah siswa lain ikut berseru. Mereka pun menertawai gadis itu.

Amira memutar bola matanya malas, "Aku tidak perduli dengan apa yang kalian pikirkan."

"Cih! Sombong sekali," decih pemuda pertama yang mengejek Amira. Amira sama sekali tidak menghiraukannya, a tetap melanjutkan catatannya.

Kini, ia mencoba menghadapi semua yang ada. Tidak akan pernah merasa tertekan dengan perkataan orang, atau pun merasa di jauhi, mulai hari ini ia bertekad untuk merubah hidupnya.

Selang beberapa waktu, Setia pun datang. Pemuda itu meletakkan beberapa roti dan makanan cepat saji di atas meja gadis itu.

Amira sedikit ternganga dibuatnya, "Kau menyuruhku menghabiskan semua ini?"

Setia mendengus, "Tidak, kau harus membelinya sendiri di kantin."

Mendengar hal itu membuat Amira mencebik kesal, "Seharusnya kau kembali ke kelasmu dan makanlah sendiri, aku berharap kau menjadi gemuk!"

Setia tertawa mendengarnya, "Kau menjadi pemarah, tapi aku menyukainya."

"Benar kan! Kau pasti memiliki hubungan dengan Setia!!" salah satu nampak menyahuti keduanya. Setia mendengus, "Ini bukan urusanmu."

Setia membuka bungkus plastik sebuah roti dan menyodorkannya tepat di hadapan wajah gadis itu, "Makanlah."

"A-aku bisa memakannya sendiri," Amira hendak mengambil roti tersebut, Setia menahan tangan gadis itu, "Makan atau kau harus membayar semua ini."

Amira nampak berpikir, gadis itu merogoh saku bajunya membuat Setia terbelalak.

"Hei-hei! Apa yang kau lakukan?!"

Amira bingung, "Tentu saja membayarnya, apa lagi?"

"Astaga!" Setia menepuk kepalanya, "Kau memang....  Hahh!"

Amira terkekeh pelan, gadis itu menatap Setia dan meraih tangan pemuda itu. Amira menggigit roti yang ada di tangan Setia dan mengunyahnya perlahan. Setia cukup terkejut dengan tindakan gadis itu, lalu ia mendengus pelan dan tersenyum, "Kau cukup menyebalkan."

"Aku tahu," balas Amira tersenyum.

Hening

Para pemuda yang melihat kegiatan keduanya hanya bisa melongo tidak percaya.

"Kenapa mereka romantis sekali?"

"Aku ragu jika mereka berteman."

"Itu mengejutkan."

Amira menjauhkan wajahnya dan memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia cukup terkejut dengan apa yang ia lakukan, benar-benar di luar kesadarannya.

Teng, teng, teng

Bell masuk berbunyi. Setia mengemasi semua sampah yang ada dan beranjak, "Sampai jumpa."

"Hm, sampai jumpa," balas Amira dan melambaikankan tangannya.

Di depan pintu kelas, terlihat Setia yang bertemu dengan Andra. Andra nampak kebingungan dengan keberadaan Setia di kelasnya, sesekali keduanya menoleh ke arah Amira seakan-akan tengah membicarakan gadis itu.

Amira menghendikkan bahunya tidak perduli dan kembali menulis catatannya.

"Hmm! Amira, tadi kau berkencan dengan Setia, kan?" goda Andra di depan gadis itu. Amira menyentuh dagunya seolah berpikir, "Kau ingin tahu? Tapi maaf, aku tidak ingin memberi tahu."

"Sudahlah Amira, tanpa kau memberi tahuku aku sudah tahu," kata Andra tertawa. Amira memutar bola matanya malas, "Diam, aku sedang sibuk."

Andra mengernyit heran, pemuda itu kembali menghadap ke mejanya, "Semua perempuan sama saja, ego tinggi."

"Kau tahu Elena?"

"Ya, gadis yang di keluarkan karena Amira, kan? Ada apa dengan dia?"

"Aku dengar dia tidak di terima di sekolah mana pun di kota ini. Padahal sebelumnya diterima! Entah kenapa para pihak mengubah pikiran mereka."

"Aku dengar Jessica dan Okta di keluarkan hari ini, entah apa alasannya aku tidak tahu."

Amira terdiam mendengar pembicaraan teman sekelasnya itu. Tidak terlalu terkejut dengan cerita yang beredar, sebab semua ini pasti karena ulah kakaknya. Kakaknya benar-benar tidak memberikan kesempatan lagi kepada mereka.

"Kak Rio benar-benar hebat," ujar Andra pelan, lalu pemuda itu berbalik menatap Andra.

"Tapi kenapa kau harus terus menyembunyikan identitasmu? Itu akan sangat menguntungkan kan?" tanya Andra dengan bingung.

"Itu tidak semudah yang kau bayangkan," balas Amira, gadis itu lalu menatap keluar jendela dan mendapati Setia yang tengah berolahraga di sana.

"Kehidupan orang kaya benar-benar rumit," desah Andra dan kembali ke posisi semula.

"Ah sial! Ujian 1 bulan lagi, bahkan aku tidak tahu harus ke mana!" teriak Andra dengan frustasi membuat para teman-teman sekelasnya menatap tajam dirinya. Andra hanya tersenyum tidak enak dan meminta maaf.

Amira menatap Setia dengan begitu lama, cara pemuda itu tersenyum kepada teman-temannya, begitu hangat.

"Amira, kau akan ke mana setelah ini?" tanya Andra lagi, pemuda itu tidak bosan-bosannya menanyai gadis itu.

"Aku?" kaget Amira, Andra mengangguk menunggu jawaban yang keluar dari mulut gadis itu.

"Aku sama sekali belum memikirkannya," jawab Amira sedikit malu, Andra ber-oh ria, "Kau tahu? Setia akan pergi ke Amerika untuk melanjutkan study di sana."

Bersambung..

1
Yoo Stefanno
kurang
Dwi-chan: makasih kak masukannya/Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!