My Secret Wife

...Happy Reading ❤️...

   Beberapa waktu cukup lama menempuh jalanan menjelang malam, Jarak menuju penthouse sekitar 1 jam dan kini mobil yang ditumpangi Alex telah tiba di penthouse. Penjaga gerbang membuka pagar yang menjulang tinggi.

Alex menuruni mobil nya dan berjalan memasuki penthouse nya. Pelayan berbaris menyambutnya.

"Salam Tuan" Ucap Robi menundukkan kepalanya, diikuti para pelayan lainnya.

"Tunjukkan semua rekaman cctv tempat ini sekarang!" Ucap Alex dengan melangkah ke sebuah sofa dan duduk disana.

"Baik Tuan" Segera Robi menghilangkan dirinya melakukan sebuah perintah mengambil sebuah rekaman cctv.

Begitu dia mengambilnya segera Robi menyerahkan rekaman tersebut. Alex segera memutar rekaman nya, Namun rekaman itu tak menunjukkan apapun hanya sebuah layar hitam yang muncul pada layar.

Untuk rekaman hari kemaren tentunya ada, Hanya hari ini saja cctv nya tak merekam.

"Apa kalian tidak memperhatikan kalo cctv nya tidak bekerja!" Ucap Alex

"Maaf Tuan, kami tidak tau kalau cctv nya tidak bekerja" Robi menundukkan kepada dengan bersalah.

Alex memijat pelipisnya, Setau nya cctv di tempat nya selalu menyala, baru kali ini kejadian cctv nya mati seperti ada yang sengaja melakukan nya.

"Siapa yang berani melakukan ini?" Tanya Alex.

"Tidak tuan, Saya memastikan bahwa tidak ada orang yang melakukan itu tuan"

"Lalu kenapa ada orang yang menghilang tidak kau perhatikan?"

"Maaf Tuan"

Alex benar tak habis orang bisa menghilang sedangkan banyak penjaga yang menjaga tempat ini namun tak satupun dari mereka yang melihatnya, Ia bertanya-tanya kemana wanita itu menghilang.

"Mulai sekarang ketat kan penjagaan nya!" Ucapan nya dengan penuh penekanan, Suaranya dingin menggelar seluruh ruangan, Alex memerintah kan penjaganya menjaga dengan Lebih ketat dan tidak boleh lalai pada apapun.

kemudian salah satu penjaga berlari Menghadap Alex. Dia berkata ada sebuah mobil datang yang diketahui pengemudinya Brianna.

Brianna memarkirkan mobil nya lalu dengan santai nya keluar mobil dan berjalan dimana Alex berada yang melihat nya dengan sorot mata tajam.

"Lebih baik kita pergi saja Robi" Ucap Alvin mengajak Robi meninggalkan mereka berdua.

Alex segera berdiri dari duduknya mencengkram tangan Brianna dengan kuat.

"kau pergi kemana ha?" tanya nya dengan Melotot tajam.

"lepaskan tangan ku!" Ujar Brianna yang merasa kesakitan dicengkeram tangan nya, Namun cengkraman nya menjadi kuat.

"Kubilang kau pergi kemana!, Jawab!!!" Alex geram menguatkan cengkraman nya dan tak melepasnya.

"aku pergi bekerja, Memangnya aku tidak boleh bekerja?" Jawab Brianna.

"Lalu kenapa handphone mu tidak aktif?" Alex bertanya lagi, mukanya memerah, wajah nya penuh emosi yang sulit diartikan.

"Handphone ku mati!" jawab Brianna dengan enteng, Alex mendengar nya mendadak kesal, Alex masih tersulut emosi karena pertanyaan nya dianggap enteng.

"Lepasin gak!" Brianna memberontak dengan menghempaskan tangannya kuat.

Hingga terlepas lah tangan nya dari cengkraman itu, walaupun Alex menekan kuat, Brianna tetap memaksakan dirinya untuk lepas.

Tetapi dirinya jadi tak seimbang dan membuatnya terjatuh ke lantai dan untungnya Alex menangkap nya.

Alex menyentuh kepala belakang nya agar tak terbentur lantai. Posisi mereka menjadi begitu intim, Brianna yang dibawah menatap muka Alex yang berada di atasnya. Mereka berdua saling menatap satu sama lain. sementara itu pikiran mereka terhanyut kedua nya Diam dengan pikiran mereka sendiri.

"Akkh!" Rintih Brianna Seketika membuat mereka sadar, mereka segera berdiri.

"Maaf" Lirih Alex.

"Apa-kau tidak apa?" Tanya Alex kepada nya, sedangkan Brianna masih memegang tangan nya.

Melihat itu Alex menarik tangan nya, ia melihat tangan nya menjadi memerah akibat cengkraman nya yang begitu kuat, Alex menjadi merasa bersalah.

"Kita obati tangan mu!" Alex menasihati nya.

"Tidak usah, Aku akan pergi kekamar!" Ucap Brianna berlari menuju kamar nya.

Alex melihat punggung wanita itu menjauh, Kini dirinya beralih mengambil sebuah handphone, tertera nama Alvin yang akan dia panggil.

"Belikan Obat salep untuk ku!" Titahnya pada serang telpon.

"Untuk apa?" Tanya Alvin

"Tidak usah banyak tanya" Ucap Alex acuh, kemudian mematikan teleponnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

di sisi Brianna...

Ia berdiri di depan kaca membasuh wajahnya yang memerah, Detak jantung nya terus berdetak kencang.

"Ada apa ini kenapa jantungku berdetak!" Katanya.

Iya Iyalah mbak! Mana ada jantung berjalan yang ada juga berdetak. selama ini kemana aja mbak? Apa mbaknya udah mati makanya baru sadar kalau berdetak! Haha maaf author berulah✌️

Brianna menggeleng kan kepalanya mengusir segala kejadian saat tubuhnya begitu saja jatuh ia menganggap kejadian tadi sangat konyol. setelah itu ia memilih mengganti pakaian nya menjadi baju tidur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sedangkan disisi Alex

Sama halnya ia juga berdiri menghadap cermin kamar mandi, Ia hanya diam saja disini Alex mulai berpikir ada sesuatu yang aneh.

"Apa!" Alex sadar dari tadi tubuh nya tak bereaksi apa-apa saat memegang tangan Brianna dan saat reflek terjatuh bersamaan Alex juga merasakan sentuhan kulit yang menempel pada wanita tersebut Deru nafasnya ia rasakan juga padahal tubuhnya akan merasa gatal-gatal jika tidak membersihkan tubuhnya tapi Alex tidak melakukan nya.

"Apa penyakit ku sudah sembuh?" Ucap nya pada diri sendiri.