NovelToon NovelToon
The Mask Painter

The Mask Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / spiritual / Iblis / hantu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Asha Krajan

Odessa adalah pelukis topeng yang melanjutkan karir dari leluhur ayahnya.

Keluarganya memiliki sebuah toko topeng kecil yang buka di sebuah gang sepi yang jarang didatangi oleh pengunjung, pada awalnya Odessa tidak mengerti sama sekali mengapa keluarganya harus berjualan dan membuka toko di tempat yang sepi orang lewat.

Namun setelah Odessa mengambil alih bisnis itu, ia mengerti alasannya.

'Mereka' tidak menyukai tempat yang ramai.

Ya, yang Odessa layani sama sekali bukan manusia, melainkan 'mereka' jiwa yang tersesat atau pun arwah yang terjerat oleh masalah di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asha Krajan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kutukan waktu

     Keesokan harinya Amir kembali terbangun dengan tubuh yang lelah, lagi dan lagi ia selalu tidak bisa tertidur lelap ketika di malam hari. Selama dua puluh tahun ini, mungkin sejak lahir atau Amir baru memiliki ingatan di usia ketiga tahunnya, tanpa henti setiap malam Amir selalu mengalami sleep paralysis. Setidaknya itu yang dikatakan oleh medis.

Menurut pernyataan dokter sleep paralysis terjadi karena kerja otak dan otot tubuh yang tidak berlangsung selaras. Otot tubuh ingin bangun dari tidur, tapi otak masih "lumpuh" sehingga belum siap mengirimkan sinyal untuk menggerakkan anggota badan, dan itu pula yang selama ini terjadi pada Amir.

Namun meskipun sudah diperiksa ke dokter mana pun entah itu umum, atau pun psikologi. Meskipun mendapatkan hasil medis yang sama, Amir tetap dengan keras kepala menolak percaya bahwa semua hal ini hanya karena disebabkan oleh yang namanya "sleep paralysis". Ia yakin bahwa penyebab ia kesulitan tidur karena selalu dibayangi dicekik oleh makhluk tinggi besar bertanduk pasti ada karena faktor luar, yaitu faktor supranatural.

Lagi pula anak berusia tiga empat tahun mana yang mengalami stress dan penyalahgunaan obat-obatan diusia begitu muda? Jika ingin dikatakan dari faktor keturunan, orang tua Amir sendiri belum pernah mengalami apa yang disebut dengan sleep paralysis. Bahkan sejak kecil Amir selalu tertidur dengan jadwal yang teratur, yaitu ia paling lambat tidur jam sepuluh malam, namun kejadian seperti dicekik oleh makhluk besar bertanduk itu masih saja menghantui Amir setiap malam.

Tidak aneh jika Amir mencurigai apa yang ia alami selama ini pasti ada faktor supranatural, karena memang hampir semua alasan yang memungkinkan terjadinya sleep paralysis tidak mungkin terjadi pada Amir.

Amir ingat sekali, diusianya yang tepat sepuluh tahun akhirnya orang tuanya percaya bahwa semua ini pasti terjadi karena faktor supranatural. Karena pada saat itu ketika di sekolah, hampir semua teman sekelas laki-laki Amir kesurupan setelah berkelahi dengannya, menurut pendeta yang dipanggil pada saat itu, ada hal jahat yang hidup di tubuh Amir, dan hal jahat inilah yang menyebabkan reaksi kesurupan masal teman-teman sekelasnya yang lain.

Akhirnya Amir sejak saat itu mulai dibawa ke guru-guru supranatural dalam maupun luar negeri untuk mencari solusi baginya, setelah dikonfirmasi dari berbagai guru supranatural bahwa memang semua ini ada hubungannya dengan supranatural seperti gangguan makhluk halus.

Kedua orang tua Amir pada saat itu menangis dan baru mengungkapkan bahwa sebenarnya pada saat ia lahir di rumah sakit, seorang kakek tua yang mengaku sebagai peramal entah bagaimana menerobos masuk ke dalam rumah sakit dan menyatakan hal-hal yang diluar nalar oleh manusia kepada ayah dan ibu Amir yang pada saat itu baru saja merayakan kelahiran Amir, anak pertama mereka.

Ayah Amir bercerita bahwa pada malam petir di mana Amir terlahir, peramal itu entah bagaimana masuk ke bangsal rawat inap Ibu Amir dan mengatakan bahwa raga dan jiwa anak mereka sebenarnya telah ditargetkan oleh makhluk jahat yang memiliki tujuan jahat dengan cara merebut tubuh Amir, dikatakan oleh peramal itu bahwa begitu waktu itu tiba tubuh Amir akan direnggut oleh makhluk itu dan jiwa Amir pada saat itu pasti akan dilahap oleh sang makhluk.

Jiwa Amir akan dihancurkan, dan tidak pernah akan ada lagi Amir yang terlahir dari keluarga ayah dan dan ibu Amir di dunia. Pada saat itu identitas dan tubuh Amir telah digantikan oleh makhluk jahat itu, dan begitu hal itu terjadi pasti akan terjadi kerusuhan di dunia manusia, layaknya kiamat.

Ramalan pria tua itu mengejutkan kedua orang tua Amir serta para dokter dan perawat yang masih mondar mandir di bangsal mereka. Peramal itu mengatakan bahwa Amir dan anggota keluarganya harus mencari cara agar hal itu terjadi sebelum waktu yang ditakdirkan itu tiba, begitu terlambat mereka pasti akan menyesal seumur hidup.

Setelah mengetahui semua masa lalunya, Amir akhirnya memutuskan bahwa semua ini memang harus diselesaikan sebelum waktu yang diramalkan oleh peramal tua itu tiba. Karena itu, bahkan meskipun pada saat itu Amir masih berusia sepuluh tahun, ia sudah keluar dari rumah dan sering berkelana untuk mencari solusi untuk dirinya sendiri.

Sejak muda Amir sudah hampir mengelilingi seluruh penjuru dunia, hanya untuk mencari cara agar bisa selamat, mencari cara agar tubuhnya, hidupnya, dan keluarganya tidak di renggut oleh makhluk jahat yang mendiami tubuhnya.

Amir berusaha keras dan datang ke ribuan guru supranatural di dunia, namun percuma karena mereka berkata bahwa tidak ada solusi sama sekali, bahkan beberapa di antaranya ada yang tidak bisa melihat ataupun dilukai begitu ingin menolong Amir untuk mengusir makhluk jahat itu dari tubuhnya. Beberapa dari guru supranatural itu ada yang langsung dibuat buta, muntah darah, bahkan hingga langsung mati di tempat hingga membuat Amir ketakutan.

Singkatnya, Amir hampir putus asa sampai sekarang. Amir merasa bahwa seolah-olah sebuah pedang mata ganda sedang digantung di atas kepalanya dengan tali yang telah hampir putus, hanya menunggu waktu ketika tali itu benar-benar putus dan pedang itu akan langsung menusuk kepalanya.

Berulang kali ayah dan ibu Amir menangis dan memanggil anak mereka untuk pulang dan kembali, namun Amir tetap keras kepala dan pergi kemanapun dimana mungkin ia bisa mendapatkan pertolongan. Amir merasa semua ini pasti akan memiliki akhir, dan ia pasti harus memiliki akhir yang bahagia untuk dirinya sendiri, setelah gagal berkali-kali Amir akhirnya tersadar bahwa usianya semakin dewasa dan mulai kembali ke negara N untuk mencetak kenangan bersama kedua orang tuanya.

Setidaknya itu yang ia bisa lakukan untuk menebus waktu-waktu terakhirnya dengan keluarganya hingga waktu yang ditakdirkan tiba ketika ia akan 'mati'. Amir tidak ingin ia menyesal, meskipun ia terus berusaha mencari jalan, namun disaat yang sama ia juga berusaha untuk menemani waktu kedua orang tuanya dengan kesempatan yang tersisa.

Amir sendiri tidak tahu kapan waktu yang dikatakan itu akan tiba, ia bahkan baru mengetahui bahwa sebenarnya yang telah mengikuti dan menargetkan tubuhnya selama ini adalah seorang iblis tingkat menengah sangat kuat kemarin ketika ia bertemu dengan gadis 'penjaga' yang bernama Odessa itu.

Berbicara tentang Odessa, Amir teringat akan rekomendasi temannya yang mengatakan bahwa ia harus datang untuk menemui 'penjaga' wanita yang bernama Odessa, dikatakan bahwa gadis itu sangat kuat dan sangat ahli untuk menangani hal-hal supranatural, hampir tidak ada yang ditolongnya akan gagal di bawah tangannya.

Amir ingin percaya itu, namun puluhan kali kegagalan yang menghantamnya menamparnya hingga tersadar. Itu hanya yang dikatakan oleh temannya, bagaimana jika pada kenyataannya gadis yang bernama Odessa itu juga akan gagal untuk menyelamatkannya? Waktu Amir sangat terbatas, ia masih harus terus mencari solusi dan tidak bisa lagi hanya terpaku pada satu hal dan mengharapkannya.

Pada akhirnya meskipun pada malam itu Amir tetap pergi ke toko yang dikenalkan oleh temannya itu dan bertemu Odessa, Amir tetap tidak yakin bahwa apa yang telah ia alami selama ini akan bisa begitu mudah dihilangkan. Pada saat itu begitu Odessa meminta untuk meminta alasan Amir untuk membeli topeng kosong, ketidakpercayaan dan keraguan Amir sampai pada puncaknya, sehingga rasa frustasi yang selama ini terpendam dalam diri Amir meledak di tempat dan ia pergi dengan begitu keterlaluan.

Bahkan untuk mengingatnya Amir merasa bersalah dan sangat malu pada gadis itu, seharusnya pada saat itu ia tidak pergi dengan begitu tergesa-gesa, Odessa hanya meminta alasannya saja dan bukan apapun. Seharusnya bahkan mudah untuk menulis beberapa kalimat akan apa yang selama ini ia alami, namun seolah api kemarahan membakar hatinya tanpa sebab dan pada saat itu hingga ia membentak dan mengatakan hal yang begitu buruk.

Pada malam itu di hari hujan menuju perjalanan pulang Amir berulang kali menyesali ucapannya dan terus-terusan menampar wajahnya dan mengutuk bodoh, ia merasa bahwa ada yang salah dengan tubuhnya, ia tidak pernah begitu kasar pada seorang perempuan sebelumnya entah bagaimanapun marahnya dia. Namun Amir masih tidak mengetahui sama sekali apa yang sebenarnya terjadi pada malam hujan ketika ia datang ke toko hari itu.

Hingga akhirnya kemarin pagi ketika ia mencari gelang jimat, ia bertemu lagi dengan gadis 'penjaga' yang bernama Odessa itu, amarahnya kembali timbul dan ia sedikit meremehkan Odessa. Bahkan tanpa sadar di hatinya sepertinya ada yang menutupi seolah agar ia merasa jijik dengan gadis itu, namun hatinya sepertinya berteriak dan memberontak menerobos tangan besar yang menutupi itu hingga Amir akhirnya bisa menggerakkan kakinya untuk mengejar gadis itu.

Namun sayangnya lagi dan lagi Amir dikalahkan oleh sesuatu di hatinya dan ego serta harga dirinya yang kuat, meskipun hatinya ingin meminta tolong pada gadis itu namun pikirannya sepertinya melawan dan enggan untuk meminta tolong, hingga mengakibatkan Amir yang saat ini merasa menyesal.

Tadi malam ia hampir terus kepikiran tentang kemungkinan yang ada bagaimana jika ternyata gadis itu memang benar bisa menyelamatkan hidupnya, dan bagaimana hidupnya nanti jika ia dapat terbebas dari jeratan takdir yang seperti kutukan itu, bagaimana nikmatnya tidur yang bisa dimiliki oleh orang biasa pada umumnya. Dan bagaimana rasanya kelegaan karena tidak harus terpikir oleh waktu yang akan datang dimana ia diramalkan untuk 'mati' dilahap oleh iblis jahat itu.

Semua harapan itu menenggelamkan Amir ke dasar palung, namun begitu ia terbangun seolah ia telah terbangun dari mimpi panjang dan harus menghadapi kenyataan yang ada bahwa sebenarnya ia masih harus menghadapi takdir kutukan waktu kematian itu yang akan tiba di pagi harinya. Jujur saja bahwa hati Amir merasa hancur setelah terbangun, bahkan ia harus menopang tubuhnya yang sudah terlalu lelah dan putus asa untuk terus mencari solusi bagi kehidupannya.

Tentu saja jika semua itu didasari dengan keinginannya yang masih ingin hidup.

Jika tidak … tidak, ini bukan saatnya untuk memikirkan kemungkinan semacam itu.

Jika ia mengalah pada teror iblis itu, kemungkinan waktu yang ditakdirkan akan tiba lebih cepat dan jiwanya pasti akan langsung dilahap jika ia lemah, itu yang instingnya selalu katakan kepadanya selama ini. Amir menggelengkan kepalanya, ia segera bersiap dan setelah sarapan bersama ibunya di bawah ia segera keluar rumah diantar oleh sopir pribadi keluarganya untuk kembali berkeliling.

1
bbyylaa
sukakk banget sama konsep novelnya, underrated banget!!! semangat ya thorr
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa❤️🔥
total 1 replies
L K
hahahhaha tasnya ilang di gedung hotel
Setsuna F. Seiei
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
A.K: Terima kasih telah berkomentar! komenmu membuat thor bersemangat deh!✨
total 1 replies
Desi Natalia
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
A.K: Terima kasih telah memberi dukungan! nantikan bab selanjutnya ya~😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!