Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Sepasang kekasih itu kini sedang bercumbu dengan panasnya, karena rasa aneh pada dirinya yang membuat Yuda tidak tahan, lelaki itu pun mendorong kekasihnya dengan kasar ke atas ranjang, dan ranjang itu pun menjadi saksi bisu atas perbuatan mereka.
Sementara itu di kota lain, seorang gadis dengan paras yang cantik sedang tertidur nyenyak, namun tiba-tiba dia terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu karena mengalami mimpi buruk.
"Kenapa perasaanku jadi tidak karuan begini, apa kah di sana mas Yuda baik-baik saja" kata perempuan itu pada dirinya sendiri.
Karena tidak ingin kekuatiran itu semakin menguasai dirinya, Aryani pun mengambil ponselnya yang terletak di atas meja berniat untuk menghubungi suaminya, dia pun melihat jam yang tertera pada ponselnya yang ternyata sudah menunjukkan jam sebelas malam.
"Ternyata sudah tengah malam, dan mungkin saja mas Yuda juga sudah tidur" gumamnya lagi.
"Tapi sebaiknya aku coba saja, aku sangat kuatir padanya" lanjutnya lagi sambil mencari nomor ponsel milik suaminya namun sesaat kemudian dia pun tersadar akan sesuatu.
"Sebegitu kuatir nya aku sama kamu mas, sampai aku lupa jika aku tidak memiliki nomor ponselmu" kata Aryani sambil menatap masam ponselnya itu.
Pagi harinya Yuda dan Sarah masih tertidur dengan nyenyak di bawa selimut putih yang sangat tebal, sepasang kekasih itu berpelukan dengan mesra, namun sebuah suara yang keras membangunkan mereka dari tidur nyenyaknya.
"Apa yang kalian lakukan" teriak Dewi Ibu Sarah sambil bertolak pinggang.
Mendengar itu mata Yuda perlahan terbuka, ia lalu menatap wajah calon ibu mertuanya dengan samar-samar, menganggap jika itu adalah ibunya yang sedang membangunkannya, karena kesadarannya belum sepenuhnya pulih, dia pun kembali memeluk sarah karena mengira jika perempuan itu adalah bantal gulingnya, namun saat dia memeluknya dia merasa ada yang aneh.
Dia pun membuka mata sepenuhnya dan alangkah terkejutnya dia saat melihat Sarah yang berada dalam dekapannya dengan tanpa sehelai benang pun, dia juga menatap dirinya yang juga berpenampilan sama.
Dia pun teringat dengan suara yang tadi berteriak membangunkan mereka, Yuda pun memalingkan matanya ke arah pintu dan mendapati calon ibu mertuanya sedang menatap mereka penuh kemarahan.
Melihat kemarahan yang terpancar jelas di muka calon mertuanya itu, Yuda pun langsung menggoyangkan tubuh Sarah ingin membangunkannya, tidak lama kemudian perempuan itu pun bangun dari tidurnya namun kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul.
"Sayang ada mama" bisik Yuda membuat kesadaran Sarah langsung pulih.
Perempuan itu pun langsung duduk di atas tempat tidur tidak lupa menggunakan selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"Ma... Ini semua tidak sepertinya yang mama pikirkan" kata Sarah dengan raut muka yang panik.
"Cepat gunakan pakaian kalian, mama tunggu kalian di bawah" kata Dewi lalu meninggalkan pasangan itu yang masih duduk di atas tempat tidur.
"Sayang... Maafkan aku, aku sudah membuat mama marah pada kita" kata Yuda menatap kekasihnya dengan tatapan iba.
"Tidak apa-apa sayang, aku senang kalau sekarang kamu sudah tidak kesakitan lagi seperti tadi malam" balas Sarah dengan senyum termanisnya.
"Sebaiknya kita mandi dulu, jangan buat mama terlalu lama menunggu, nanti aku yang akan menjelaskan semuanya sama mama" kata Yuda berusaha menenangkan Sarah.
"Iyaa mas, tidak apa-apa, lagi pula sebentar lagi kita juga akan segera menikah" kata Sarah sambil memegang tangan Yuda.
"Iyaa sayang aku pasti akan menikahi mu secepatnya" kata Yuda balas mengelus tangan Sarah.
kak ada part 2 ga ?