NovelToon NovelToon
Strongest Regression In Apocalypse

Strongest Regression In Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / zombie / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Kings Path

Pada tahun 2067, terjadi sebuah bencana virus misterius yang dapat menjadikan suatu makhluk yang terinfeksi menjadi mayat hidup yang tak memiliki pikiran.

Bumi tak lagi menjadi tempat aman dan damai, melebihi perang dunia yang hanya terjadi di beberapa negara saja. Wabah ini menjadikan seluruh dunia menjadi neraka hidup yang tak layak huni.

Ini adalah cerita perjalanan Arthur Pendragon, yang mendapat kesempatan hidup kembali untuk ke dua kalinya setelah gagal dengan menyedihkan di kehidupan pertamanya.

Siapakah dalang dibalik virus Black blood? Apakah makhluk superior yang menginvasi dunia? Lantas apa yang akan dilakukan oleh Arthur di kehidupan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kings Path, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Tak Sadarkan Diri

Melihat kemampuan laba-laba raksasa yang terlampau kuat untuk adapter tahap pertama, membuat kepala Arthur pusing, memikirkan bagaimana cara pria itu mengalahkannya.

'dewa perang mengalahkannya hanya dengan pedang panjang biasa, mungkin ada sesuatu yang aku tak tahu soal laba-laba ini. Sayang wanita itu tak melihat bagaimana cara dewa perang bertarung melawan laba-laba sialan ini ...'

Slashh! Slashh!

Ditambah laba-laba kecil ini yang mengganggunya, membuat pergerakan Arthur semakin terbatas.

"Kalian berdua ... Lindungi aku dari laba-laba kecil ini, jangan biarkan mereka mendekat," ucap Arthur dengan keras membuat Evan dan Kai langsung mendekat ke arahnya.

Sesaat, Arthur melesat ke depan, diikuti kedua rekannya, mengelilingi laba-laba melihatnya dengan teliti. Karena mereka sudah berada di luar dan sudah tak lagi gelap. Arthur melihat sebuah bekas luka seperti habis di bom di bagian punggungnya.

'apa itu titik lemahnya?' pikir Arthur.

Karena hanya itu satu-satunya petunjuk, ia pun langsung melesat menuju ke arah laba-laba raksasa.

Tentunya sambil di hujani serangan oleh laba-laba raksasa, namun dengan cepat Arthur berhasil mendekat setelah memotong beberapa kaki laba-laba yang menyerangnya.

Swoshh!

Arthur melompat tinggi, dan mendarat di atas tubuh laba-laba raksasa.

Laba-laba yang mengetahui hal itu pun langsung berlarian hingga membentur-benturkan tubuhnya kebangunan sekitar, berniat membuat Arthur terjatuh, namun Arthur tetap menempel di punggungnya seperti lintah.

Bergerak sedikit demi sedikit ke bekas luka yang ada di punggung laba-laba, dan saat sudah berada tepat di atasnya, Arthur langsung menancapkan pedangnya ke bekas luka tersebut mengakibatkan laba-laba menjadi semakin menggila.

Bruakk! Brakkk!

Laba-laba raksasa terus membenturkan tubuhnya ke bangunan sekitar, mengakibatkan kegaduhan besar di area tersebut, bahkan mengundang zombie-zombie disekitar untuk datang kesana.

Arthur juga terombang-ambing namun tetap menggenggam erat pedangnya yang menancap di punggung laba-laba. Mengabaikan barah korosif yang terciprat ke tangan maupun tubuhnya.

"Argggghhhh!"

Arthur terus mendorong pedangnya, menusuk tubuh laba-laba raksasa lebih dalam, hingga saat dimana pedangnya sudah tak bisa masuk lebih dalam lagi.

'cih, masih kurang dalam ...'

Arthur yang menyadari hal itu pun langsung melepas tangan kanannya dan memukul ujung gagang pedangnya yang terbuat dari besi.

Buakk! Buakk! Buakk!

Dengan kekuatan adapter tahap pertama serta Buff dari pasif pedangnya, Arthur memukul sekuat tenaga hingga seluruh bilah pedangnya masuk ke tubuh laba-laba, menyisakan gagang yang berlumuran darah merah kehitaman yang ada di atas tubuh laba-laba raksasa yang sudah tak bergerak lagi.

Di atasnya, terlihat Arthur dengan tangan kanan yang sudah hancur, jari-jarinya benar-benar hancur, bahkan hampir putus. Tampak tak bisa digunakan lagi.

Namun bukan itu hal yang paling buruk. Seluruh tubuhnya saat ini terinfeksi darah korosif dari laba-laba raksasa, kulit tangannya menghitam, sedikit leleh.

Tatapannya kosong dengan nafas yang tak beraturan, yang tak lama jatuh kebawah.

Brukk!

Evan dan Kai yang melihat Arthur yang terjatuh pun menghampirinya dengan tatapan khawatir bercampur panik karena saat ini mereka dikepung banyak zombie yang terpancing karena kegaduhan yang disebabkan pertarungan Arthur dengan laba-laba raksasa.

"ARTHUR!! SADARLAH!" Teriak Evan panik.

"Kugkkk!" Arthur memuntahkan seteguk darah segar, pembuluh darah di seluruh tubuhnya membengkak hitam.

Sepertinya darah laba-laba raksasa tak hanya bersifat korosif melainkan juga sangat beracun. Saat ini, Arthur terlihat seperti terinfeksi virus black blood.

Namun dalam keadaan kritis, Arthur dengan pelan menunjuk ke arah mayat laba-laba raksasa, dan berkata pelan.

"J-jantung ..."

Kai yang menyadari hal itu pun langsung membelah tubuh laba-laba raksasa dan mengambil jantung sebesar bola basket berwarna hitam kemerahan.

Arthur pun langsung menggigit jantung tersebut hingga mengeluarkan cairan berwarna biru dari dalam jantung tersebut. Arthur membuka mulutnya meminum cairan tersebut.

Tiba-tiba keadaan tubuhnya semakin memburuk, sekarang bahkan seluruh tubuhnya menghitam, kulit, kuku, lidah, seluruhnya berwarna hitam.

Arthur juga langsung meronta-ronta namun ditahan oleh Evan, terlihat seperti zombie.

"Kak Evan, kita harus membawanya ke tempat lain, para zombie akan menemukan kita," ucap Kai.

Mendengar hal itu, Evan pun langsung menggendong Arthur di punggungnya, mengabaikan dia yang masih meronta kesakitan.

...*** ...

Beberapa hari kemudian ...

Setelah mengalahkan Poisonous Brown Spider, Evan membawa Arthur ke markas, dan membaringkannya di atas kasur. Dan selama 2 hari, Arthur tak sadarkan diri, sedangkan seluruh tubuhnya masih menghitam sepenuhnya. Bahkan tangan kanannya sudah membusuk.

Evan, dan semua orang yang ada di markas tak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa melihat Arthur yang berbaring tak sadarkan diri.

Saat Arthur tak sadar, mereka juga mendengar kabar-kabar mengenai kelompok bernama Red Dragon yang sedang mencari keberadaan mereka, bahkan mengacau dan menghancurkan beberapa kelompok di sekitar untuk memancing mereka keluar.

"Ayah ... Paman Arthur pasti bisa sembuh kan?" Ucap Aina melihat kondisi Arthur saat ini.

Mendengar ucapan putrinya, Evan tersenyum masam, namun tetap optimis.

"Tentu, paman Arthur itu orang terkuat yang ayah tahu. Dia pasti baik-baik saja."

Suasana di markas mereka juga tak baik-baik saja. Dalam beberapa hari ini, Kai yang merasa bersalah karena tidak bisa membantu Arthur saat bertarung, dan berakhir dilumpuhkan dengan mudah, menyalakan dirinya sendiri.

Sesaat setelah kembali ke markas, ia sudah tak mengatakan apapun, dan menyendiri. Bahkan tak memperlihatkan ekspresi apapun selama 2 hari ini.

Terkadang saat Evan berniat menemuinya, Kai selalu dalam keadaan berlatih. Wajar ia merasa sangat frustasi, baru saja ia mendapatkan sosok kakak setelah kehilangan seluruh keluarganya, tapi saat ini ia hampir kehilangan sosok kakak barunya yang saat ini masih berbaring tak sadarkan diri dalam keadaan sekarat tanpa ada sesuatu untuk bisa membantunya.

'Sial! Sial! Sial! Aku benar-benar tak berubah, aku masih sama seperti diriku yang dulu, pecundang yang tak bisa melakukan apapun,' batin Kai sambil mengayunkan goloknya secara membabi buta, merasa frustasi.

Tanpa ia sadari, puluhan orang berpakaian merah dengan lambang naga api di punggung mereka, membobol masuk ke markas mereka.

Dari puluhan orang yang datang, sesosok pria tinggi berambut hitam pendek, dengan sepasang gauntlet kecil di kedua tangannya maju. Terlihat seperti pemimpin mereka.

"Apa ini markas kelompok The Order?" Ucap pria itu.

"Huh?"

Kai yang menyadari mereka berasal dari pusat kota pun mengerutkan keningnya, lalu bersiap bertarung.

Melihat sikap Kai, pria yang sepertinya pemimpin puluhan orang tersebut pun berkata.

"Ho, sepertinya dugaanku benar. Perkenalkan aku adalah wakil pemimpin dari Red Dragon. Namaku Thorio, akan menghancurkan kalian karena sudah berani menyinggung kami berdasarkan perintah pemimpin kami.

Tapi ... Apa-apaan ini? Dimana anggota kalian? Apa hanya ada kau saja? Jangan bilang the order adalah kelompok kecil yang hanya berniat mencari sensasi?"

...

Tak menjawab ucapan Thorio, Kai hanya menatapnya dengan tajam. Namun ia segera membuka mulutnya,

"Aku sendiri sudah cukup untuk memusnahkan kalian semua ..."

Bersambung>>

1
AIDRIEEL
/Casual//Casual//Casual/
kecut
/Skull//Skull//Skull/
Juan
sip
Juan
dayyum
Maulana Fatahilla
,🔥🔥
Danz sbg
Luar biasa
Nazak
mantap
Kings Path
Jangan Lupa rate 🌟 5 jika suka, jika ada kekurangan bisa langsung komen di bab terkait.
kecut
😊
kecut
lanjutt
Nazak
👍🏼👍🏼
Nazak
🔥🔥🔥
Hades
Lanjut thorr, Jagan hiatus
Hades
Lanjutt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!