NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:40.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Kecewa pasti

"Kamu lihat betapa hancurnya hatinya saat tahu, bagaimana kejadian dulu yang memang nyata. Kamu lihat air mata dari Zeva," sahut Risya.

"Tapi bukan aku yang memberitahu mama yang mengatakannya. Kamu pikir aku juga bodoh yang ingin membunuh anakku sendiri. Kau juga tidak perbuatanmu ingin melakukan semua itu," sahut Arga.

"Kesimpulan yang diambil oleh Zeva adalah. Bagaimana kita yang tidak menginginkannya. Itu yang sekarang ada di pikirannya," tegas Risya yang sebagai seorang ibu merasa begitu sesak.

"Banyak sekali masalah yang kita hadapi saat ini. Tetapi kita tidak harus menyalahkan satu orang. Apa kita pernah bertanya bagaimana keadaan Zeva. Apa yang di alaminya selama di sana dan siapa tahu Zeva mengalami sesuatu hal yang tidak kita ketahui. Kita terlalu fokus pada Rora sampai kita mengabaikan Zeva," ucap Risya yang terus saja menangis dan Arga sejak tadi hanya diam saja.

"Aku memang salah. Aku hanya merasa gagal Risya. Aku tidak bisa menjadi seorang ayah untuk ke-2 putrinya aku gagal," sahut Arga dengan suara beratnya.

"Lalu kamu pikir aku tidak merasa gagal dengan apa yang terjadi kepada anak kita. Aku ibunya dan juga merasa paling bersalah. Kamu juga sering mengingatkan kesalahanku tentang aku yang memberikan izin," sahut Risya.

Arga terdiam. Tanpa iya sadari jika beberapa hari ini banyak sekali menyakiti orang-orang di sekitarnya. Hanya karena fokus pada Rora. Arga tidak menentu, memaki Polisi, menyalahkan Zeva, menekan Zeva dan istrinya juga sering di salahkannya.

"Aku juga lelah dengan semua ini. Aku hanya ingin berjuang untuk Rora agar kembali seperti dulu. Tetapi tidak harus menyakiti Zeva," sahut Risya akhirnya pergi meninggalkan suaminya.

Arga terduduk di sofa dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Beberapa kali membuang nafas beratnya.

"Maafkan papa Zeva. Papa tidak bermaksud untuk menyakiti hati kamu. Papa benar-benar bingung dengan semua masalah ini," Arga barulah menyesal yang sudah menyakiti hati putri bungsunya.

*********

Rumah sakit

Masih memakai seragam sekolah. Salmah membawa cucunya itu menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Rora juga baru kali ini Salmah mengunjunginya.

Hanya saja Rora tertidur. Jadi Salmah dan Zeva menunggu di luar yang duduk di dekat ruangan Rora yang menunggu Rora bangun baru bisa di kunjungi.

"Kamu baik-baik saja Zeva?" tanya Salmah dengan mengusap lembut rambut Zeva yang tahu Zeva masih sangat sedih.

Zeva memeluk pinggang Salmah dengan Salmah merangkul bahu Zeva sembari mengusap-ngusap lembut rambut Zeva.

"Jadi benar. Papa pernah tidak menginginkan Zeva untuk lahir ke dunia ini?" tanya Zeva. Tidak bisa dipungkiri. Jika dia masih mengingat kata-kata Eyangnya tadi siang.

"Semuanya ada alasannya dan bukan karena keinginan atau ketidaksengajaan. Sayang mama kamu adalah wanita yang sangat lemah saat hamil. Sebelum kelahiran Rora. Mama kamu juga pernah mengalami keguguran dan juga hamilnya cukup berjarak lama. Ketika Tuhan Menitipkan kakak kamu di rahim mama kamu. Banyak sekali masalah yang terjadi. Bahkan Rora lahir ke dunia ini tidak langsung mendapatkan ASI. Saat itu mama kamu kritis dan koma,"

"Setelah sadar. Mama juga mengalami amnesia ringan. Tidak mengingat pernikahannya apalagi mengingat anak yang dilahirkannya. Jadi Kakak kamu begitu lahir ke dunia tidak mendapatkan banyak kasih sayang. Asi maupun juga perhatian seorang ibu. Belum lagi masalah yang begitu banyak dan Eyang tidak bisa menceritakannya terlalu panjang. Sampai akhirnya semua masalah selesai dan ternyata kamu sudah ada saja di rahim mama kamu,"

"Papa kamu sangat takut terjadi sesuatu kepada mama kamu. Mengingat kejadian sebelumnya. Jadi makanya papa kamu tidak ingin dulu mama kamu hamil dengan jarak usia kamu dan kakak kamu yang sangat dekat dan kakak kamu juga belum sempurna mendapatkan haknya sebagai bayi saat itu," jelas Salmah dengan panjang lebar yang memang harus menjelaskan kebenarannya. Agar Zeva tidak salah paham.

"Tapi tetap saja papa tidak menginginkan Zeva saat itu," sahut Zeva dengan wajah sedihnya.

"Jangan berbicara seperti itu Zeva. Eyang yang salah. Karena bicara sembarangan. Zeva tidak ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya. Sayang, kamu sudah remaja dan Eyang yakin kamu bisa merasakan kasih sayang kedua orang tua kamu. Hanya saja keluarga kita sedang diuji kembali. Kondisi Rora yang seperti ini membuat papa kamu terus marah. Eyang tahu. Kamu anaknya sangat baik yang tidak pernah neko-neko dan selalu menurut kata orang tua. Eyang juga tahu jika kamu tidak pendendam dan pasti tidak akan mengambil hati atas apa yang kamu dengar," ucap Salmah. Zeva diam saja di pelukan Eyangnya.

"Sudah ya jangan memikirkan hal itu lagi. Eyang akan merasa bersalah jika cucunya yang sedih," ucap Salmah sebenarnya sangat menyesal karena sudah keceplosan. Namanya juga sangat emosi dengan anaknya.

"Iya Eyang. Zeva memaklumi kok semua ini. Untuk apa juga Zeva harus mengambil hati," jawab Zeva yang membuat Salmah tersenyum.

"Permisi!" tiba-tiba Askara berdiri di depan mereka yang membuat Zeva melepas pelukannya.

"Dokter!" sapa Zeva.

"Siapa Zeva?" tanya Salmah.

"Eyang. Ini Dokter yang mengotopsi mayatnya kak Steffie," jawab Zeva.

Askara menundukkan kepalanya dengan sopan kepada Salmah dan Salmah yang membalas dengan tersenyum tipis.

"Zeva saya ingin berbicara sebentar dengan kamu!" ucap Askara.

Wajah Zeva terlihat bingung yang tiba-tiba ingin diajak bicara.

"Sebentar saja," ucap Askara.

"Eyang boleh tidak Zeva berbicara sebentar dengan Dokter Askara. Tidak jauh-jauh hanya di sini saja," izin Zeva.

"Iya Boleh, bicaralah," sahut Salmah yang membuat Zeva mengangguk.

"Permisi!" Askara juga pamit kembali dengan Salmah lalu keduanya pergi meninggalkan Salmah.

"Semoga saja Zeva tidak terus memikirkan apa yang aku katakan. Arga benar-benar keterlaluan kepada anak," batin Salmah menghela nafas beratnya.

*********

Zeva dan Askara yang berjalan di koridor rumah sakit.

"Jadi maksud kamu orang yang menjadi tersangkanya adalah Marko teman satu kelas Rora?" tanya Askara.

"Iya. Karena semua insting dan juga bukti mengarah padanya. Dia sering membuat onar di sekolah dan kak Rora sering ikut campur dan bahkan sering bersifat kurang ajar kepadanya. Kak Rora juga pernah menamparnya dan bahkan paling parah meludahinya. Kami semua berspekulasi Jika dia adalah pelakunya yang mungkin mempunyai dendam pribadi kepada kak Rora," jelas Zeva

"Apalagi saat di Villa. Dia juga yang tiba-tiba membawa alkohol dan membuat keonaran di sana. Kak Rora dan Marko malam itu juga sempat bertengkar. Gara-gara Marko memaksaku untuk minum. Jadi banyak kemungkinan dia yang melakukannya," lanjut Rora.

"Lalu bagaimana dengan penyelidikan Polisi?" tanya Askara.

"Sampai saat ini aku hanya mendengar. Jika Marko mendapat panggilan kedua. Mungkin Polisi menaikannya menjadi tersangka. Karena mungkin beberapa keterangan daripada saksi yang memberatkan Marko," jawab Zeva.

"Lalu kamu sendiri. Apa juga sama berpikiran. Jika pelakukannya adalah Marko?" tanya Askara.

"Aku juga sama dengan yang lainnya berpikiran jika memang dia pelakunya. Karena hanya dia yang membenci kak Rora," jawab Zeva.

"Tapi Zeva bukannya kamu sendiri yang mengatakan. Jika pertama kali saat kamu ke tempat Party kamu jelas melihat ada Marko yang tertidur dan hanya Rora yang tidak ada di sana!" ucap Askara. Zeva terdiam yang mengingat saat mencari sang Kakak memang jelas ada Marko di sana.

Bersambung

1
Alis Yudha
Luar biasa
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!