NovelToon NovelToon
Love After Marriage

Love After Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Caroline Gie White

Indira dan Devian sama-sama dihadapkan pada kondisi traumatik yang sama. Sama-sama harus menelan pil pahit perselingkuhan. Indira memergoki pacarnya, Gilang berselingkuh dengan teman sekampusnya dan Devian dengan tragisnya melihat Mamanya berselingkuh dengan mata kepalanya sendiri, dirumahnya. Perasaan itu yang akhirnya bisa lebih menguatkan mereka untuk saling bantu melewati kenangan buruk yang pernah mereka alami.

Dan, takdir lebih punya rencana untuk lebih menyatukan mereka dalam sebuah pernikahan yang tidak mereka inginkan. Menikah di usia muda dan tanpa berlandaskan rasa cinta. Namun, Indira tidak pernah menyangka bahwa rasa nyaman yang ditawarkan oleh Devian pada akhirnya bisa membuat Indira tidak mau melepaskan Devian.

Akankan hubungan mereka baik-baik saja? Ataukah banyak konflik yang akan mereka hadapi dan semua itu berhubungan dengan rasa trauma mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caroline Gie White, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GILANG BELUM MENYERAH

"Jadi kalian masih tidur di kamar terpisah?” Tanya Viana sewaktu dia dikabari oleh Indira kalau dia sudah kembali dari Jogjakarta setelah seminggu di Lombok.

“Untuk saat ini iya, dan kalau nanti Papa Arvin pulang, ya kita sekamar dan Ian bilang dia bakal tidur di sofa.”

“Kacau banget deh kalian, terus untuk apa menikah?”

“Ya lokan tahu masalahnya.”

“Tapi waktu holiday, kalian tidur di kasur yang samakan?”

“Ya mau gimana lagi?”

“Apa terjadi sesuatu?"

“Maksud lo?”

“Masa kudu dijelasin? Kalau pasangan baru menikah, terus pergi berdua, masa iya gak ada yang terjadi? Malam pertama gitu?”

“Apaan sih lo? Ngaco.”

“Seriusan? Ian gak maksa lo?”

Indira menggeleng sambil tersenyum. “Sebelum berangkat dia janji sama gue kalau dia gak bakal macam-macam dan sampai 2 minggu kita bareng, dia menepati janjinya. Dia bakal menunggu sampai gue benar-benar bisa menerima dia.”

“Gila banget suami lo, Neng, salut deh gue sama dia.”

“Tapi, Vi..” Indira meraih tangan Viana yang duduk dihadapannya sambil tersenyum. “Gue merasa aneh banget kalau Ian.. lagi memeluk gue.”

“Oh My God, fix banget lo sudah jatuh cinta sama Ian, Neng.”

“Waktu Gilang tiba-tiba muncul di Lombok, gue malah merasa gak nyaman, tapi pas Ian datang, gue malah tenang dan merasa aman.”

“Tunggu dulu, maksud lo apa Gilang di Lombok?”

“Gue juga kaget, darimana dia tahu hotel tempat gue sama Ian menginap, gue baru posting foto liburan setelah balik ke Jakarta, dan lo mau tahu dia melakukan apa sama gue? Dia memaksa memeluk gue dan berharap kalau gue balik sama dia.”

“Hah?? Serius? Kok dia jadi begitu sih?”

“Dia kaya bukan Gilang yang gue kenal.”

“Terus apa yang Ian lakukan?”

“Menonjok Gilang.”

"Untuk kali ini, gue setuju sama yang dilakuin Ian.”

Indira tertawa.

“Kayanya dia bakal terus usaha biar lo balik ke dia.”

“Dan gue yakin, Ian bakal terus usaha juga buat cegah itu terjadi.”

“Jujur sama gue, Neng, kalau pada kenyataannya nanti lo diharuskan memilih lagi, siapa yang bakal lo pilih?”

“Suami gue.”

“Temen gue gokil!!”

Viana mengacak rambut Indira dan merekapun tertawa tanpa tahu Devian tersenyum di balik pintu kamar Indira.

***

“Aku tahu mereka gak tidur sekamar, karena tanpa mereka tahu, aku pasang CCTV lain di lantai atas dan bisa aku pantau dari ponsel untuk jaga-jaga kalau Ian berbuat kasar ke Indi dan Ianpun gak tahu soal ini.”

Nadia tersenyum lalu menyeruput secangkir coffe latte miliknya. Setelah sampai di Jakarta, Arvin sengaja tidak memberitahu Devian karena memang ingin menemui Haris dan Nadia terlebih dahulu. Berhubung Haris ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, jadi Nadia yang mewakilinya.

“Makanya aku tahu mereka gak tidur sekamar karena aku selalu melihat Indi masuk kamar tamu.” Lanjut Arvin lagi.

“Indi memang pernah bilang kalau Ian sudah menyiapkan kamar lain di hari setelah mereka pindah ke rumah kamu, Mas, karena mungkin Ian tahu kalau Indi belum bisa menerima kenyataan ini.”

Arvin menghela nafas.

“Aku minta maaf ya mungkin sudah menghancurkan kehidupan Indi untuk kegoisan aku yang mau melihat Ian bahagia.”

Nadia menggeleng sambil tersenyum.

“Dari awal aku ketemu Ian, entah kenapa ada perasaan kalau Ian bisa menjaga Indi dengan sangat baik, padahal waktu itu aku belum tahu kalau dia anak kamu dengan Kinar, jadi aku percaya kok kalau nantinya Indi bisa menerima Ian, asal Ian bisa sabar menunggu.”

"Ian sayang banget sama Indi, jadi aku yakin dia pasti berusaha meyakinkan Indi dan aku harap, setelah mereka pulang liburan kemarin, bisa lebih mendekatkan mereka.”

"Aamiin.."

Arvin dan Nadia pun tertawa dan kembali mengobrol.

***

Di kantin yang terlihat sepi, Indira terlihat menulis sesuatu di buku catatannya sambil sesekali melihat ke arah buku kuliahnya sambil menunggu Devian yang masih ada kuliah, karena memang ada beberapa mata kuliah yang diambil Devian berlainan dengan Indira. Tidak berapa lama, Gilang duduk di hadapannya. Indira hanya menoleh sekilas lalu kembali sibuk dengan pulpennya.

"Kamu baik-baik sajakan, Ndi?"

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja."

"Devian gak menyakiti kamukan?"

Indira menghentikan gerakan pulpennya lalu berpaling ke Gilang. "Maksud kamu apa? Ian gak pernah menyakiti aku."

"Ya aku khawatir saja, kaliankan dipaksa menikah, aku cuma gak mau kamu disakiti sama dia."

Indira mendegus sinis. "Tapi dia sayang banget sama aku, jadi kayanya kemungkinannya kecil kalau dia mau menyakiti aku."

"Aku juga sayang banget sama kamu, Ndi."

"Kamu gak sesayang itu sama aku." Indira terlihat membereskan buku-bukunya.

"Maksud kamu?"

Indira kembali menatap Gilang. "Kalau kamu emang sayang sama aku dari awal, kamu gak akan tega mengkhianati aku."

"Tapi, Ndi, aku.."

"Indira.."

Indira dan Gilang menoleh lalu melihat Devian berdiri tidak jauh dari meja mereka. Indira tersenyum lalu memasukkan semua bukunya ke dalam tas dan beranjak dari duduknya namun Gilang menangkap lengannya.

"Please, Ndi, aku menyesal banget. Aku gak tahu lagi harus apa biar kamu balik sama aku."

Indira tersenyum sambil melepaskan tangan Gilang. "Memang gak ada yang bisa kamu lakukan, Kak. Karena sampai kapanpun, gak akan ada lagi cerita antara aku sama kamu."

Indira berjalan menghampiri Devian yang lalu merangkulnya pergi meninggalkan Gilang yang terdiam.

"Are you ok?" Tanya Devian sewaktu dimobil dalam perjalanan pulang.

"Gue gak pa-pa, kok."

"Papa sudah di rumah, jadi.. nanti malam, gak pa-pa ya kalau lo tidur di kamar gue?"

Indira mengangguk.

"Lo gak usah khawatir, gue bakal tidur di sofa kok."

Indira tersenyum lalu terlihat melamun menatap jalanan di sampingnya sambil memainkan cincin pernikahan yang ada di jari manisnya. Devian pun kembali fokus ke kemudi dan jalanan di depannya sambil sesekali menoleh ke Indira.

Indi selalu berubah kalau habis bertemu Gilang. Sebenarnya apa yang dia dipikirkan? Apa mungkin.. dia masih mau menerima Gilang? Karena gue yakin, dia masih sayang sama Gilang. Dan gue.. gak boleh egois kalau memang pada akhirnya dia memilih Gilang lagi.

Maksud lo apa, Kak, terus mau kita balik? Lo sudah punya Lusi dan gue gak mau jadi penghalang lagi di antara kalian berdua. Dan sekarang gue mau berusaha menerima Ian karena hidup gue sudah bergantung sama dia.

To be continued....

1
Zaza Eiyna
gilang vs Marsha
Yvonne Dumais
Episode nya tolong diterbitkan semua sekaligus donk...jangan satu2 setiap hari. terima kasih
Yvonne Dumais
episode nya tolong diterbitkan sekaligus semuanya donk....jgn satu persatu...terima kasih
Càröliné Gie White
Terimakasih bwt yang sudah baca story aku sampai sini... 🙏🥰
Putu Sriasih
Luar biasa
Càröliné Gie White
Jadi makin semangat buat up terus..
Càröliné Gie White
Iya kak, makasih buat supportnya ya 🙏
mustaqim jm
Masih baca sampe sini thor. semangat upnya
Pena Hitam
di ikalnin terus kak..
semangat yaa semoga booming
Galuh Jennaira
Mereka yang berantem, gw yang baper /Sob/
Galuh Jennaira
Ayo devian, buat indira jatuh cinta sama kamu
Galuh Jennaira
Bibit hadirnya pelakor
Galuh Jennaira
Devian cowok gentle bgt
mustaqim jm
Semangat upnya thor.
Pena Hitam
Bagus ko kak, penempatan kalimat maupun tanda baca juga tepat.
Cuma tambahan aja kak untuk dialognya di kurangi jd biar balance dengan penjelasan latar dll. Biar pembaca tidak bosan 🙏
Pena Hitam: sama-sama ka 🙏
Càröliné Gie White: Terimakasih kak masukannya..
total 2 replies
Càröliné Gie White
Selalu berusaha lebih baik dalam menulis.. Saran kalian amat sangatlah berarti.. Terimakasih sudah mampir utk membaca story aku..
Galuh Jennaira
Penggunaan gaya bahasa yang sederhana jd bisa dengan mudah diikuti.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!